Share

371. JANTUNG MONSTER #6

Posisi Lavi benar-benar tak bisa kurasakan sekuat apa pun memikirkannya.

Barangkali itu menjadi salah satu keuntungan untuk detik ini.

Seusai Rapat Dewan, Lavi kembali ke markas hanya untuk berkata, “Bubar. Besok kuberitahu apa yang terjadi.”

“Kau kelihatan capek,” ujar Dalton. “Berdebat keras?”

“Bahan yang diperdebatkan saja tidak ada.”

“Dia di atas. Dengan Reila.”

“Siapa juga yang bertanya?” Dan Lavi melengos pergi.

Lavi berjalan kembali ke gerha, melepas jubah kaptennya, membawanya di tangan seolah itu tas. Rautnya kelihatan lesu. Dia tidak seperti baru selesai debat—biasanya kalau Lavi habis berdebat, dia masih menyimpan sisa-sisa bara api dalam benaknya, jadi ketika selesai Rapat Dewan, dia masih cukup menggebu-gebu. Kali ini tidak seperti itu. Dia hanya lesu, pucat, seperti ingin menangis.

Dari pintu masuk kompleks gerha, gerhaku posisinya palin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status