Share

374. KENDALI KEMAMPUAN #3

“Padahal sedikit lagi aku menang,” gerutu Dalton.

“Kita lawan, bukan kawan,” kataku. Lenganku dipijat keras Isha.

“Sebegitu inginnya kalian mengalahkanku?” tanya Profesor Merla.

“Sebaiknya kalau mau latihan beritahu yang lain,” sahut Lavi. “Kalian tidak tahu seberapa kagetnya kami saat Forlan tiba-tiba jatuh?”

“Sekarang Kapten sudah bisa bicara begitu?” tuntut Dalton. “Dari kemarin ke mana saja? Tidak tahu pacarmu terbakar api cemburu?”

“Siapa yang cemburu?” sahutku.

“Dia sampai tidak mau mengamati kandidat baru bersamaku,” Tara setuju.

“Kubilang aku tidak cemburu,” sergahku.

Dokter Gelda menyergah, mengatakan tidak ada luka serius. Tentu saja. Tak ada yang berniat saling melukai—kuanggap serangan Profesor Merla yang sampai membuatku menabrak tiang penyangga gelanggang bukan serangan yang berniat melukai

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status