Share

372. KENDALI KEMAMPUAN #1

Kami terlalu lelah untuk bercerita. Jadi, kami tertidur dengan cepat.

Namun, ketika pagi tiba, kami benar-benar hampir melewati jam sarapan. Senyum Lavi kembali, raut cerahnya bersinar, matanya berwarna indah, canda tawa yang kupikir sudah teredam itu kembali mekar—dia terus mengoceh seolah tidak ada yang pernah terjadi—dan saat benakku masih mengganjal, dia sama sekali tidak menyinggung tentang itu. Ketika kami membersihkan kekacauan di kamarnya, dia hanya bercerita bagaimana orientasi terjadi selama aku tidak peduli.

Dia menceritakan kondisi Calvin setelah latihan tanding—yang sejujurnya tidak terlalu kudengar karena aku terlalu sibuk gelisah atas sifat Lavi yang jauh di luar dugaanku. Dan sejujurnya aku tahu kondisinya. Tara—satu-satunya tim medis yang tidak pernah mengomel atas semua tindakanku—menceritakan semuanya—bahkan sangat detail. Tara juga mengerti aku tidak pernah ingin dengar kondisinya, jadi Tara memberitahuku seolah h

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status