Share

315. TITIK SINGGAH #6

Aku baru teringat lagi tentang Fin—peri merah—yang mengikutiku.

Ketika aku hampir berbincang dengan Fin—karena aku bisa merasakan aura keberadaannya di sekitarku—tiba-tiba Fal melompat muncul begitu saja di beranda halaman belakang. “IH!” pekik Fal. “Burung besar!”

Sejujurnya aku jantungan seolah hampir ketahuan melakukan hal janggal, tetapi aku bisa merespons sangat baik. “Namanya Falcon.”

“Falcon besar!”

“Fal sekarang sudah wangi,” kataku. “Tadi waktu main sepeda bau.”

“Jahat!” Fal mencubit lenganku, tidak sakit, tetapi aku pura-pura sakit.

Tadi—selepas aku memilih burung perantara di Nadir—membuat Falcon bertengger di belakang gerha—Fal menemukanku di jalur penghubung. Dia naik sepeda, lalu berseru, “Fal harus temani Forlan latihan sambil main sepeda!”

“Fal menyuruhku latihan?” tanyak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status