Home / Fantasi / Selir Pangeran Murong / SPM - Part 2. Pangeran Murong yang Tampan

Share

SPM - Part 2. Pangeran Murong yang Tampan

Author: Ummu Nadin
last update Last Updated: 2023-06-07 17:11:50

Xin Qian tidak mempunyai pilihan lain kecuali alur mengikuti. Hal pertama yang harus dilakukannya adalah menyelamatkan nyawanya terlebih dahulu.

Saat ini, dia berada di tempat yang tidak dikenal. Belum cukup, bahkan dirinya menjadi tawanan tanpa mengetahui situasi apa yang sedang terjadi di tempat ini.

Hah, sungguh konyol.

Mati di tangan Lin Chao Feng setidaknya membuatnya tidak mati penasaran, tapi mati di tangan para pria aneh ini. Bukankah hanya akan membuatnya mati penasaran?

"Apa kalian tidak dengar? Aku bukan mata-mata. Aku justru datang untuk memberikan bantuan pada kalian. Dengar tidak?" Tidak bisa dibiarkan, Xin Qian harus berusaha mengumpulkan tenaga untuk meyakinkan mereka.

Pria yang baru saja datang melontarkan tatapan dingin pada Xin Qian. Pria ini adalah Dewa Perang Da Liang, Murong Xuan Yuan.

Penampilan gadis ini memang tidak layak untuk berhadapan dengan seorang Murong Xuan Yuan yang sedingin es.

"Lancang!" Salah seorang pengawal meraung marah.

Gadis ini sungguh tidak sopan berbicara di depan majikan mereka.

"Kalian yang lancang. Seharusnya kalian dengarkan dulu ucapanku. Aku bilang, aku datang untuk membantu kalian, kenapa tidak percaya?" Xin Qian balas meraung.

Di zaman modern, tidak ada seorang pun yang berani menindasnya. Dia adalah pembunuh berdarah dingin. Bahkan membunuh orang tanpa berkedip. Sekarang, dia diperlakukan seperti ini. Bagaimana mungkin Xin Qian bisa terima?

"Kalian tidak percaya?"

Ternyata, tidak semudah itu meyakinkan orang zaman kuno.

Xin Qian mendengus pelan.

Bahkan ketika Murong Xuan Yuan mendengarkan kalimat Xin Qian, dia semakin curiga. Darimana asal wanita aneh ini? Mereka sudah menjelajah berbagai negara di daratan ini. Jelas-jelas pakaian ini belum pernah mereka temui sebelumnya di negara manapun.

Apalagi sikap wanita aneh ini mencurigakan.

"Yunxi!"

"Menghadap, Yang Mulia."

"Kurung dia!"

Xin Qian masih linglung saat pria tampan yang membuatnya terpana itu menurunkan perintah.

"Hamba menjalankan perintah, Yang Mulia." Segera, tiga anak buahnya itu bergegas menyeret tubuh Xin Qian menjauh. Mau tidak mau, Xin Qian terbangun dari mimpi buruknya.

Tadi dia masih mengira bahwa pria tampan itu akan sedikit berbelas kasih saat dia mengatakan akan membantunya.

"Tidak, kalian pasti akan menyesal jika memperlakukanku dengan buruk. Aku pasti akan membalas dendam." Xin Qian merasa begitu bodoh.

Tiga pengawal itu terkejut. Mereka mengira, Xin Qian akan memohon ampun untuk dilepaskan. Tidak disangka, gadis aneh ini justru memaki mereka.

Mungkin kejutan hari ini terlalu banyak, sehingga membuatnya tidak terlihat seperti dirinya. Jika dalam kondisi normal, dia pasti akan menghajar para pria ini hingga babak belur.

Situasi yang terjadi saat ini masih membuat gadis itu linglung.

"Lancang!" Pengawal bernama Yunxi itu memukul tengkuk Xin Qian geram.

Wanita kurang ajar ini bahkan berani bicara dengan nada tinggi di depan majikan mereka. Betapa kurang ajar.

"Kalian akan menyesal. Aku akan membalas kalian semua." Xin Qian meraung penuh amarah.

"Apa kamu tidak bisa menghargai nyawamu sendiri. Yang Mulia sudah berbaik hati tidak membunuhmu, kamu masih berani mengkritik." Yunxi mendengus dingin.

Sikap Yunxi, Xue dan Ming Ye membuat gadis ini kesal. Harga diri Xin Qian sebagai pembunuh berdarah dingin terlukai dengan perlakuan para pengawal ini.

"Kalian...."

"Apa lagi? Kamu harus menghargai kebaikan Yang Mulia. Seorang mata-mata harusnya langsung dibunuh."

Pria yang dipanggil dengan sebutan Yang Mulia itu hanya menatap dingin dari kejauhan saat mendengarkan umpatan Xin Qian.

"Benar-benar pemberani." Dia mendengus dingin.

Saat hendak melangkah pergi, Murong Xuan Yuan tiba-tiba mengurungkan niat. Tadi dia hanya melirik sebentar ke arah Xin Qian yang diseret menuju penjara.

Wajahnya terlihat jijik melihat pakaian aneh yang dikenakan wanita itu. Pakaian macam apa itu? Seorang wanita yang berpakaian ketat membentuk lekuk indah, bukankah hanya seorang pelacur? Di zaman ini, wanita bahkan memakai pakaian berlapis sebelum mengenakan hanfu.

Apakah wanita ini seorang pelacur?

Xin Qian masih membantah tuduhan sebagai mata-mata. Dia berkata benar.

"Mata-mata? Hey, aku sudah bilang kalau aku bukan mata-mata. Cepat beri tahu aku, ini daerah mana?" Dari kejauhan Xuan Yuan mendengar Xin Qian meraung marah.

Wanita itu benar-benar sulit dihadapi. Terpaksa mereka menotok dan membuat Xin Qian tidak sadarkan diri ketika membawanya ke penjara. Sesampai di sana, tangan dan kaki gadis itu terikat dengan rantai besi.

Salah siapa, Xin Qian tiba-tiba terjatuh di samping markas militer perbatasan mereka. Saat ini dua pasukan dari kerajaan Da Liang dan Kerajaan Qing sedang berperang.

Ketika tiba-tiba muncul wanita berpakaian aneh di markas militer, semua orang tentu saja curiga. Hanya orang gila yang melepaskan Xin Qian begitu saja.

"Hormat, Yang Mulia." Sosok tubuh Murong Xuan Yuan melesat mengikuti para pengawalnya yang membawa tubuh Xin Qian yang tidak sadarkan diri.

"Lapor, Yang Mulia. Dia belum mengaku?" Yunxi melapor. Murong Xuan Yuan hanya mengangguk sekilas. Dia sudah mendengar semuanya dari jauh.

Pria bermahkota giok itu menatap curiga dengan ransel hitam yang masih menempel di punggung Xin Qian.

"Lucuti, aku ingin melihat apa isinya!" titahnya sambil menunjuk benda aneh di punggung wanita itu.

"Baik."

"Awasi dia, Yunxi! Ming Ye dan Xue ikut aku!" Murong Xuan Yuan melesat kembali ke barak. Diikuti Ming Ye dan Xue di belakang. Sementara Yunxi melemparkan Xin Qian dalam jeruji besi.

Di dalam barak Yang Mulia Pangeran Ketiga Murong Xuan Yuan, pria itu menurunkan perintah.

"Ming Ye, bawa benda itu ke sini!"

Pria bernama Ming Ye segera menyerahkan tas ransel yang digendong oleh wanita bernama Xin Qian.

"Dia bermarga Xin. Hamba akan menyelidiki asal usulnya, Yang Mulia."

Pria yang disebut Yang Mulia itu bernama Murong Xuan Yuan, Pangeran ketiga di kerajaan Da Liang. Saat ini dia adalah Jendral tertinggi militer Da Liang. Dia bertanggung jawab penuh untuk memenangkan pertempuran ini.

Setelah tiga puluh hari bertempur habis-habisan. Kekuatan Negara Qing sudah terkuras, begitupun juga dengan mereka.

"Apa dia dikirim oleh Qing Sheng?" gumamnya pelan.

"Menjawab, Yang Mulia. Hamba belum pernah melihat wanita berpenampilan seperti ini sebelumnya." Wanita ini jelas-jelas wanita aneh. Di musim dingin suhu udara begitu dingin. Dia hanya memakai pakaian aneh seperti itu. Apakah dia cari mati?

Murong Yuan, membolak-balik isi ransel. Tas itu berisi bermacam benda. Dia tidak mengerti benda apa yang ada di dalam tas tersebut. Sekelompok benda aneh yang baru pertama dilihatnya. Sebaiknya dia berhati-hati. Jangan-jangan itu jebakan atau semacam senjata rahasia.

Pangeran Ketiga Murong Xuan Yuan memasuki pemikiran yang mendalam. Sekeras apapun usahanya memikirkan benda-benda yang ada di depannya, dia tidak berhasil memahami.

"Benar, kita harus berhati-hati dengan identitas wanita ini. Dia tidak sederhana." Xue menambahkan.

Tas ransel yang terbuat dari bahan berkualitas bagus dengan jahitan rapi, sulit ditemukan di zaman ini. Wanita ini mempunyai tas sebagus ini, dia pasti mempunyai banyak uang untuk memesan tas seperti ini, bukankah dia bukan orang biasa.

"Apa sudah ada kabar dari mata-mata kita?" Xuan Yuan berkata datar.

Dia benar-benar penasaran dengan identitas wanita ini. Benda-benda yang dibawanya sangat aneh.

Jika mata-mata kerajaan Qing mempunyai benda-benda asing seperti ini untuk menyerang. Bukankah itu pertanda buruk?

Xue terlihat ragu akan melaporkan sesuatu.

"Katakan!" titahnya tegas.

"Ehm, tidak ada pergerakan sama sekali dari sana, Yang Mulia. Tidak ada kabar sama sekali yang mengabarkan mereka mengirimkan mata-mata dengan membawa benda aneh." Xue melaporkan apa yang diketahuinya.

"Baiklah."

Dia harus mencari cara untuk membuka mulut wanita tersebut. Bagaimana pun caranya.

Kilat licik melintas di matanya. Dia mempunyai pemikiran. Sudut bibir tipis pria tampan itu terangkat saat memikirkan hal tersebut.

Lalu, saat malam mulai datang, dia bergegas melangkah menuju penjara dimana tawanan wanita itu dikurung.

Ketika Xuan Yuan datang, wanita berpakaian aneh itu masih meringkuk di lantai dingin penjara tak sadarkan diri.

"Dasar pelacur tak tahu malu. Berpakaian seperti ini di markas militer!" dengus Xuan Yuan jijik.

Di era ini, wanita begitu menjaga diri. Memakai baju berlapis-lapis. Tak terlihat bentuk tubuhnya. Wanita ini bahkan tidak tahu malu.

"Siram dengan air dingin!" titahnya pada pengawal Yunxi.

"Baik." Yunxi yang membawa sebaskom air dingin dan menumpahkan di wajah Xin Qian.

"Uhuk uhuk uhuk."

Xin Qian yang tidak sadarkan diri mulai membuka mata. Di musim sedingin ini, menyiram dengan air dingin. Benar-benar tindakan kejam.

"Jangan membuang waktuku. Cepat katakan, bahwa kamu adalah mata-mata kerajaan Qing!" Xuan Yuan berkata tanpa ekspresi.

Xin Qian ternganga. Interogasi macam apa ini. Tiba-tiba dia disuruh mengakui sebagai mata-mata kerajaan Qing.

"Kerajaan Qing apanya! Apa itu kerajaan Qing? Lelucon!" Baru saja tersadar Xin Qian sudah dibuat emosi.

"Kamu...."

Baru saja menyelesaikan kalimatnya. Xue dan Ming Ye sudah menghunuskan pedangnya di leher Xin Qian.

Temperamen para pria tampan ini benar-benar buruk. Tidak bisa disinggung sama sekali.

Tunggu!

Kerajaan Qing? Jadi sekarang ini dia masuk di abad berapa?

Badai Tornado itu ... benar-benar telah membawanya ke zaman leluhur.

Aah, ini baru benar-benar lelucon. Menyadari dia baru saja lepas dari buruan mafia dunia modern, tapi menjadi tawanan pria aneh di era kerajaan. Sungguh terlalu.

"Apa yang kalian inginkan?" tanya Xin Qian lemah. Sebaiknya di harus mengendalikan diri.

Orang-orang zaman kuno ini memang tidak mudah dihadapi. Ini adalah markas militer. Ada begitu banyak pasukan Da Liang di tempat ini, sedangkan dirinya seorang diri.

Dengan kecerdasannya sebagai pembunuh tingkat atas yang selama ini telah membuat nyawanya dihargai satu juta dollar, dia tidak boleh gegabah. Xin Qian sudah memutuskan untuk tidak bersikap impulsif.

"Katakan dengan jujur, kamu dari mana?"

Huh, mana mungkin Xin Qian bilang telah berteleportasi dari zaman modern. Entah sekarang dia transmigrasi di tahun berapa. Xin Qian tidak tahu harus menjawab apa. Sekarang, dia tidak tahu nama-nama wilayah di era ini.

Sungguh sial.

"Aku ... aku utusan dari sekte Emei. Ketua sekte memerintahkanku untuk membantu kalian."

Hah....

Untung saja Xin Qian sangat cerdas. Dia menemukan sebuah alasan. Entahlah di era ini ada nama Sekte Emei atau tidak. Asalkan dia bisa menyebut salah satu asal usul itu akan lebih baik daripada dia menyebutkan bahwa dirinya berasal dari zaman modern dan bertransmigrasi ke zaman kuno karena dibawa oleh mesin waktu.

"Sekte Emei?" Murong Xuan Yuan menatap Xin Qian dingin.

Dia pernah mendengar ada sekte Emei, tapi sekte itu tidak mau ikut campur dalam dunia politik selama ini. Kenapa tiba-tiba mereka datang memberi bantuan. Apakah ada konspirasi yang tidak dia ketahui?

Xuan Yuan besar dan tumbuh di dalam istana yang penuh dengan intrik. Tentu saja dia tidak bisa menurunkan kewaspadaan sama sekali pada orang asing.

"Benar." Xin Qian terlalu percaya diri.

"Apa alasan gurumu? Selama ini Da Liang tidak mempunyai hubungan yang baik dengan Sekte Emei." Xuan Yuan berkata tanpa ekspresi.

Aah, celaka. Ternyata Sekte Emei benar-benar ada di era ini. Rasa panik berkelebat sebentar di mata Xin Qian. Namun, dia langsung tersenyum dengan sangat manis.

"Kami kali ini harus turun gunung dan memberi kontribusi pada negara kalian. Sebenarnya, Guru sudah begitu lama ingin melakukannya, tapi kami ada urusan yang sangat mendesak sebelumnya." Xin Qian menyadari sekarang di telah bertambah satu lagi keahlian, yaitu berakting.

"Negara kalian? Bukankah ini juga negaramu?" sembur Yunxi kesal. Da Liang kalian, memangnya Sekte Emei bukan penduduk Da Liang?

Xin Qian, "..."

Bukan, negaraku adalah Tiongkok. Entah apa nama negara kalian yang aneh ini, teriaknya dalam hati.

"Iya, benar. Da Liang juga negaraku." Xin Qian berkata dengan gembira.

"Baik, kalau kamu berniat membantu kami. Lalu benda-benda apa ini?"

Sreett sreett sreett

Baru saja Xuan Yuan menyelesaikan kalimatnya. Ada beberapa anak panah meluncur masuk.

"Ada penyusup, kejar!"

Ming Ye dan Xue sudah menghilang dari pandangan mata dalam sekejab. Murong Xuan Yuan mengejar setelah memastikan pada Yunxi untuk menjaga Xin Qian baik-baik. Urusan mereka dengan Xin Qian akan dilanjutkan setelah menyelesaikan urusannya.

Xin Qian terngaga melihat kecepatan gerak Xuan Yuan yang berkedip dan menghilang bagai asap. Ilmu bela diri orang-orang ini sangat tinggi.

"Ternyata kemampuanku di sini, sedikit tidak berguna," keluhnya pelan.

Di zaman modern, bela diri Xin Qian sudah termasuk tinggi, sulit mencari tandingannya. Dia menjadi agen pembunuh nomor satu karena kejeniusannya. Ilmu peringan tubuh dan gerakan bela diri yang mumpuni.

Namun, dia ... tercengang dengan kemampuan para pria berpakaian aneh di depannya itu.

"Saya tidak boleh bertindak seenaknya. Untuk sementara, saya harus menuruti mereka semua." Xin Qian telah menyalakannya dalam hati. Dia sudah berteleportasi sejauh ini, akan sia-sia jika mati di tempat ini.

Sebelum dia sampai di tempat yang aman, dia harus memanfaatkan mereka semua sebagai teman. Setelah itu, dia baru berencana untuk melarikan diri.

Lebih baik lagi, dia harus mendapatkan dukungan dari pria tampan itu. Sesuatu yang tidak sesuai dengan prinsip hidup Xin Qian sebelumnya. Namun apa yang bisa dibuat, di tempat yang aneh ini dia bisa mati kapan saja jika tidak memiliki dukungan.

Beberapa kali, Yunxi hanya menatap Xin Qian dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan.

Bersambung

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Fitri Yah
sukaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaa aaaaa
goodnovel comment avatar
Indah Syi
kecanduan q
goodnovel comment avatar
Gery Hermawan
lanjut membaca
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 3. Tunduk Padanya

    Suara riuh pertarungan mencuri perhatian para prajurit yang berjaga di barak militer malam ini. "Ada penyusup, tangkap!" Dalam waktu sekejap mata, para prajurit berkerumun menyaksikan pertarungan tujuh lawan dua. "Berani sekali menyusup di markas militer Da Liang kita." "Orang-orang Qing cukup bernyali besar." "Tuan Xue dan Tuan Ming Ye pasti akan menangkap mereka semua."Berbagai perbincangan seketika ikut meramaikan suasana. Lawan mereka adalah para pengawal pribadi Dewa perang Da Liang. Jadi, para prajurit sangat percaya diri. Ada tujuh pria berbaju hitam yang merupakan seniman bela diri berkemampuan tinggi mengeroyok Ming Ye dan Xue. Pertarungan keras pun tak terelakkan. Dentang suara pedang yang saling beradu dalam pertarungan terdengar menyiutkan nyali para pengecut. Kilatan pedang bergerak cepat menghantam ke arah musuh, menimbulkan suara gaduh. Teng teng teng "Siapa kalian?" Xue bertanya dengan tenang. Napasnya sangat teratur, tak terlihat kepayahan sama sekali meskipu

    Last Updated : 2023-06-07
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 4a. Senjata Surgawi

    Atap barak militer perbatasan Da Liang tertutupi salju menyisakan kejutan di hati Xin Qian. Hamparan salju memutih sejauh mata memandang. Gadis itu masih tidak habis pikir. Kenapa dia bisa tersesat di tempat ini dengan musim berbeda?Biarpun dia ingin mangabaikan semua keanehan ini, tapi tetap saja otaknya masih belum bisa menerima. Menghela napas panjang adalah satu-satunya hal yang bisa dilakukannya saat ini."Jangan berpikir untuk membohongi kami, karena kamu akan menyesal seumur hidup!" sembur Yunxi begitu mereka sampai di tempat tinggal panglima tertinggi Da Liang, Murong Xuan Yuan.Xin Qian hanya memutar bola mata malas. Sejak bertemu tadi, Yunxi adalah orang yang paling banyak bicara dan mencurigainya. Xin Qian hanya mengabaikan begitu saja. Dia terlalu malas untuk berdebat.Begitu masuk, Xuan Yuan sudah menunggu di sana bersama dengan Xue dan Ming Ye. Mereka tertegun beberapa saat ketika melihat sosok Xin Qian yang terlihat heroik dengan jubah hitam yang membungkus tubuhnya

    Last Updated : 2023-07-07
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 4b. Senjata Surgawi

    Melihat tatapan Yunxi yang penuh dengan kecurigaan, Xin Qian mendengus pelan. Orang-orang ini ternyata mempunyai kewaspadaan yang tinggi pada orang asing seperti dirinya.Gadis itu bicara dengan bahasa yang tidak dipahami oleh mereka, wajar jika merasa curiga."Ah, eh, itu ... haiyaaa ... Lisensi itu maksudnya Para Dewa sudah memberi izin padaku untuk membuat senjata dewa ini secara khusus untuk Da Liang kita." Xin Qian menangkupkan kedua tangannya di dada, seakan sedang berterima kasih pada Dewa yang diucapkannya tadi. Padahal dalam hati dia mengumpat, 'Dewa apa! Aku adalah Dewa Kematian! Salahkan diri kalian yang terlalu bodoh. Siapa suruh kalian lahir di zaman primitif. Maaf jika aku sedikit berbohong pada kalian.'"Aku akan membuat senjata surgawi ini menjadi sedikit lebih mengerikan, dan Kerajaan Qing sialan itu akan kalah telak! Bagaimana, apa kalian percaya?" Xin Qian berkata penuh semangat. Dia harus mendapatkan kepercayaan dari Xuan Yuan.Menjadi perancang senjata di zaman k

    Last Updated : 2023-07-08
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 5a. Ritual Khusus

    Suasana malam di barak militer Da Liang kembali sunyi. Yunxi, Ming Ye dan Xue sibuk menyiapkan semua bahan untuk membuat senjata dewa yang diminta oleh Xin Qian.Murong Xuan Yuan mengajak Xin Qian masuk di tempat tinggalnya di markas militer ini."Nona Xin Qian, tidak ada orang yang berani masuk kediaman panglima. Di belakang ada halaman yang cukup luas untuk Anda melakukan ritual menciptakan senjata dewa ini. Saya pastikan tidak ada orang yang mengganggu Anda," ucap pria bermahkota giok itu sambil tersenyum tipis. Xin Qian hanya membutuhkan waktu tujuh hari untuk membuat granat, tidak masalah baginya untuk menunggu.Xin Qian, "..."Jadi, mereka benar-benar percaya pada ucapan Xin Qian yang mengatakan bahwa granat adalah senjata dewa? Benar-benar bodoh. Huh..."Terima kasih, Panglima. Anda tidak perlu khawatir. Sekitar tujuh hari, ritual ini akan berakhir." "Baik." Murong Xuan Yuan tersenyum puas. Binar matanya membara penuh dengan ambisi untuk memenangkan pertempuran.Sejak melihat k

    Last Updated : 2023-07-08
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 5b. Ritual Khusus

    Masih ada keraguan di dalam hati Xuan Yuan dengan sosok Xin Qian. Kedatangannya yang aneh di tempat ini, belum membuatnya percaya sepenuhnya.Kendati dia memberi kesempatan pada Xin Qian untuk menunjukkan kemampuan, dia tidak menurunkan kewaspadaan sedikit pun pada gadis itu. Dia menjaga secara pribadi, hanya karena alasan ini.Saat ini, dia sedang bertaruh. Tidak ada ruginya dia percaya pada Xin Qian tujuh hari ke depan. Jika benar, gadis ini hanya sedang mencoba mengulur waktu, dia pasti akan menjadi orang pertama yang akan membunuh Xin Qian.Xuan Yuan juga melangkah pergi begitu tiga selesai berbincang dengan Xin Qian. Dia akan menjaga di luar. Bahkan dia mengusir prajurit jaga dari area halaman belakang. Pangeran Ketiga Da Liang ini yang secara pribadi akan menjaga tempat ini.Xin Qian menghela napas lega. Dia butuh ketenangan dan konsentrasi tanpa ada yang mengganggunya. Di zaman modern dia mempunyai ruangan khusus untuk tempat untuk dia meneliti dan bereksplorasi menciptakan be

    Last Updated : 2023-07-09
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 6a. Menang Perang

    Setelah berhari-hari Xin Qian sibuk bekerja di di halaman belakang kediaman panglima, hari ini Xuan Yuan merawat gadis ini dengan baik di ruangan pribadinya. Xin Qian tidur seharian di ranjang Xuan Yuan tanpa segan. Baru ketika hari mulia petang, gadis itu membuka matanya karena kelaparan."Ummph.... Lapar." Xin Qian belum membuka mata, tapi tangannya sudah bergerak mencari ponsel di nakas untuk memesan makanan secara online.Sejak berteleportasi di zaman kuno, ini adalah tidur paling nyenyak yang dirasakan Xin Qian. Ketika bangun, dia masih linglung, lupa keberadaannya sekarang telah berlempar di dunia paralel."Mana ponselku?" gumamnya dengan suara serak khas bangun tidur. Sedikit tidak sabar, karena perutnya sudah menuntut untuk diisi."Apa Anda mencari benda yang Anda sebut sebagai barang pribadi itu?" Xuan Yuan menyerahkan tas ransel milik Xin Qian.Begitu terdengar suara Xuan Yuan, gadis itu mendengus pelan. Samar-samar dia teringat tadi pagi, dia baru saja menyelesaikan tugasny

    Last Updated : 2023-07-10
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 6b. Menang Perang

    Xin Qian akhirnya bersuara di bawah tatapan empat pria yang penasaran dengan apa yang diinginkannya."Aku ... aku hanya berharap kelak Anda bisa melindungi saya, Panglima," cicitnya pelan. "Lancang!" Yunxi meraung.Memangnya Xin Qian ini siapa? Berani-beraninya meminta perlindungan Yang Mulia. Xin Qian yang seharusnya melindungi dan mengorbankan nyawa untuk Xuan Yuan, bukan sebaliknya."Jangan kira, karena kamu sudah berhasil membuat senjata, kamu bisa meminta hal yang tidak masuk akal seperti itu!" gertak Yunxi tidak suka."Apa kamu tahu siapa yang kamu ajak bicara? Sembarangan meminta penjagaan Yang Mulia."Tak henti-hentinya, Yunxi memarahi Xin Qian. Xue dan Ming Ye hanya saling pandang melihat Yunxi yang sejak mereka bertemu masih terus saja cerewet memarahi Xin Qian.Yunxi mendengus kasar.Orang kurang ajar mana yang meminta perlindungan secara pribadi dari Dewa Perang Da Liang ini. Mereka semua yang ada di tempat ini bahkan rela mengorbankan nyawa demi melindungi Xuan Yuan. Se

    Last Updated : 2023-07-10
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 7a. Terkena Racun

    Di perbatasan selatan Da Liang, semua aktivitas kembali berjalan dengan normal. Xuan Yuan masih menempatkan pasukan yang secara bergiliran berkeliling untuk memastikan keamanan.Hari-hari damai setelah peperangan besar dengan kerajaan Qing disambut dengan bahagia oleh masyarakat perbatasan. Mereka bisa kembali melakukan aktivitas dengan normal seperti sebelum peperangan berlangsung.Cuaca semakin menghangat seiring dengan pergantian musim. Tak ada lagi salju yang menutupi jalanan dan atap-atap barak markas militer Da Liang.Batang-batang pohon aprikot telah memunculkan kuncup bunga. Kuncup bunga magnolia ungu dan bunga plum merah muda mulai bermekaran indah. Bahkan bisa dikatakan bahwa, sebagian besar kuncup telah mekar mewarnai pemandangan perbatasan selatan dengan bunga berwarna putih dan merah muda. Di halaman belakang kediaman Xuan Yuan yang luas, Xin Qian sedang duduk melamun sendirian. Ada penyesalan dan kerinduan untuk bisa kembali ke kampung halaman."Musim semi telah datang

    Last Updated : 2023-07-11

Latest chapter

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 140. The End

    Dua tahun sejak kehadiran Pangeran Ketiga di Kota Chang'an, kehidupan di kota ini sudah sangat jauh berbeda. Pasar-pasar sangat ramai didatangi orang-orang dari luar wilayah. Chang'an memproduksi barang-barang yang tidak dihasilkan oleh kota-kota yang lain.Penduduk yang semula hidup di bawah garis kemiskinan, kini bisa hidup lebih baik. Pangeran Ketiga mengembangkan obat-obatan herbal, berbagai jenis senjata, sutera berkualitas tinggi dan berbagai barang lain yang hanya ada di Kota Chang'an.Permaisuri Xin dijuluki jenius yang berhasil menciptakan terobosan baru dalam menghasilkan berbagai barang tersebut. Apa yang pernah Xin Qian lihat di zaman modern, dia mengembangkannya di tempat ini disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang terbatas. Kendati demikian, hal tersebut menjadi terobosan yang luar biasa. Buktinya, berbagai barang tersebut mampu membuat nama Chang'an yang semula tak pernah diperhitungkan oleh dunia, sekarang menjadi salah satu kota yang paling banyak dibicarakan.P

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 139. Hukuman yang Layak

    Seorang wanita tua duduk merana di dalam jeruji besi. Ada besi berbentuk bulat sebesar bola dan rantai besar yang terikat di kakinya. Dengan usia setua Nenek Bai yang berusia lebih dari enam puluh tahun, para penjaga penjara surgawi memang sedikit berlebihan. Tanpa diikat dengan rantai sebesar itu saja, Nenek Bai tidak mungkin bisa melarikan diri dari sini. Xin Qian membuang napas melihatnya. Orang-orang zaman kuno memang sangat tidak masuk akal. "Bagaimana hasil pemeriksaan Nenek Bai?" bisik Xin Qian pada suaminya."Dia menemukan Lin Chao Feng pingsan di pinggir sungai. Setelah setengah hari menunggu, pria itu baru siuman. Nenek Bai mengajaknya pulang dan mengakuinya sebagai cucu. Hanya itu saja pengakuannya." Xuan Yuan berkata datar."Hmm, cukup masuk akal," sahut Xin Qian.Pangeran Ketiga menoleh. Ditatapnya wajah cantik Xin Qian dengan dahi mengernyit."QianQian, katakan padaku, kenapa kamu bisa bilang bahwa penjelasannya cukup masuk akal?" Xuan Yuan bahkan tidak percaya sama s

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 138. Hukuman Apa?

    Sehari berselang selepas proses eksekusi Lin Chao Feng, Mei Yin dan Qionglin bergegas untuk menemui Permaisuri Xin. Ketika keduanya sampai di depan aula Paviliun Bulan, Xue yang datang menemui."Tuan Xue, ada hal yang harus saya sampaikan pada Permaisuri Xin hari ini." Wanita tua itu berinisiatif untuk berkata lebih dahulu sebelum Xue bertanya."Guru Mei harap menunggu sebentar. Hamba akan menyampaikan kepada Permaisuri Xin terlebih dahulu." Xue segera berlalu setelah selesai mengatakan kalimat tersebut."Guru, apa Anda yakin akan memberi hukuman untuk Qian'er?" ungkap Qionglin."Tentu saja, kejahatan Qian'er sudah begitu berat. Ada ratusan pasukan Da Liang yang mati keracunan, sedangkan ribuan lainnya terinfeksi racun. Apakah ini jenis kejahatan ringan?" sahut Mei Yin.Meski Qian'er adalah murid yang dirawatnya sendiri sejak masih kecil. Kejahatan tetaplah kejahatan. Dia tidak bisa mengabaikan nyawa ribuan orang yang menderita karena kasih sayangnya pada Qian'er. Apalagi, Qian'er ma

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 137. Eksekusi

    Xuan Yuan tidak memberi izin Permaisuri Xin untuk mengikuti proses hukuman Lin Chao Feng. Tak ingin memberi kesempatan untuk penjahat itu melihat wajah cantik Xin Qian barang sebentar saja supaya tidak menyisakan rasa sesal di dalam hatinya di ujung kematian. Pangeran Ketiga memang sekejam itu.Eksekusi hukuman ini disaksikan oleh penduduk Kota Chang'an."Untuk pelajaran bagi kalian semua yang masih menyimpan niat jahat untuk mencelakai kami, sebaiknya segera hapus baik-baik dari hati kalian. Kalian saksikan, pria ini bernama Lin Chao Feng, dia berniat untuk mencelakai Permaisuri Xin dan dua pangeran kecil. Aku tidak akan segan memenggal kepala orang ini." Xuan Yuan berpidato dengan tegas. Kembali ke zaman feodal adalah nasib buruk bagi Lin Chao Feng. Dia harus mati menyedihkan di tempat bobrok ini, tanpa seorang pun yang menangisi.Pria penjelajah waktu itu tidak terima dengan hukuman ini. Dia sama sekali tidak menyangka nyawanya akan berakhir begitu saja tanpa ampun di tempat yang

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 136. Lin Chao Feng Ditangkap

    Lin Chao Feng berusaha melarikan diri ketika Xue datang. Raut panik pria penjelajah waktu dari zaman modern itu begitu kentara, tak bisa disembunyikan. Semua alat-alat yang dibawanya dari zaman modern sudah diamankan oleh pasukan Pangeran Ketiga."Lin Chao Feng, sebaiknya kamu menyerah saja!" Xue berkata datar dan dingin. Pengawal Xuan Yuan yang mempunyai karakter nyaris sama dengan majikannya adalah Xue. "Sialan, aku sudah ketahuan!" Sekuat tenaga, Lin Chao Feng berusaha melarikan diri. Pada akhirnya, ketahuan juga. "Pangeran Ketiga ingin kamu memberi penjelasan. Sebaiknya kamu tidak melawan, atau kamu tidak akan dilepaskan dari penjara surgawi." "Tidak akan semudah itu menangkapku!" Lin Chao Feng tidak terbiasa diancam oleh orang lain. Tak suka mendengar Xue menekannya sedemikian rupa."Mari kita coba!" Xue mulai menyerang. Lin Chao Feng mencoba untuk menghadapi.Jika di zaman modern, kemampuan bela diri Lin Chao Feng bisa dibilang tangguh. Namun, sayang sekali dia salah mendapat

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 135. Mesin Waktu

    Xin Qian tertegun melihat barang-barang yang ada di dalam kotak kayu tersebut ketika terbuka. Sementara Xuan Yuan hanya melipat tangan ke belakang dengan dahi berkerut, tak paham.Ada beberapa benda asing di mata Xuan Yuan yang tergeletak di dalam kotak kayu tersebut."QianQian, benda apa ini?" tanyanya penasaran.Tak jauh dengan benda yang dibawa oleh Xin Qian ketika datang ke tempat ini, benda-benda aneh yang tidak dimengerti fungsinya oleh Xuan Yuan.Namun bedanya, Lin Chao Feng datang ke sini dengan sengaja. Tentu saja dia telah mempersiapkan segala hal yang diperlukan.Beberapa makanan kering berbentuk biskuit. Ada juga kapsul yang obat-obatan. "Botol ini berisi racun, Yun. Yang ini juga, entah apa yang akan dilakukannya dengan racun-racun ini." Yunxi menerima botol plastik dan memegangnya merasa aneh, karena belum ada botol seperti ini di zaman kuno. Pengawal itu memberi tulisan 'racun' di luar botol tersebut. "Yang ini kapsul makanan sehat." Yunxi dan Xue yang baru saja dat

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 134. Tugas Pertama

    "Bersujud!"Jun Hui memimpin lima puluh prajurit dari Negara Zhou bersujud pada Xin Qian di halaman begitu Permaisuri Xin turun dari kereta kuda.Xuan Yuan dan Xin Qian saling bertukar pandang melihatnya. Ada apa ini? Kenapa mereka semua tiba-tiba bersujud di hadapannya."Jun Hui bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!""Kami semua bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!"Suara lantang dari lima puluh pria berbadan tegap di halaman terdengar bergemuruh. Angin seketika berhenti bergerak, daun pohon willow ikut tertegun mendengarkan sumpah mereka."Apa maksudnya ini?" Xin Qian akhirnya bersuara. Tak ingin rasa penasaran itu menggerogoti hati setengah mati.Jun Hui maju ke depan. "Kami bisa hidup sampai hari ini karena belas kasih Anda. Jika bukan karena Anda yang dulu merawat, kami pasti tidak hidup hari ini. Kami telah meninggalkan atribut Negara Zhou. Mulai hari ini, kami adalah pelayan Anda." Jun Hui berkata dengan sangat lancar. Pa

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 133. Jun Hui Datang

    "Nenek Bai, berapa orang yang tinggal di rumahmu ini?" Beberapa orang petugas sedang mendata jumlah penduduk di Kota Chang'an, sudah tiba di rumah milik Nenek Bai.Sebenarnya, ini juga salah satu rencana Yunxi untuk makin mengenal seluk beluk Kota Chang'an. Jumlah penduduk, pekerjaan mereka, penghasilan harian yang didapatkan, dan lain sebagainya. Data ini akan menjadi acuan Pangeran Ketiga untuk membuat kebijakan di masa depan, sebagai kepentingan jangka panjang.Kepentingan jangka pendeknya adalah untuk mengetahui latar belakang Lin Chao Feng dengan jelas.Begitu tiba di rumah Nenek Bai, mereka bertanya dengan deteil apa saja yang perlu dikorek dari wanita tua tersebut."Aku tinggal bersama cucuku." "Bukankah kamu tidak mempunyai anak? Kenapa mempunyai cucu?" tanya petugas itu menyelidik.Selama bertahun-tahun, Nenek Bai dikenal orang sebagai seorang janda yang hidup sendiri karena tidak mempunyai keturunan. Namun, sejak beberapa minggu terakhir, dia tinggal dengan seorang pria mu

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 132. Penyelidikan

    "A Yuan, aku bosan!" Xuan Yuan terlalu over protektif dalam menjaga istrinya yang sedang hamil. Xin Qian tak bisa lagi bebas bergerak dan melakukan aktivitas seperti biasanya. Selain ada Xuan Yuan, para pelayan siap siaga menyiapkan apapun yang dibutuhkan oleh Xin Qian. "Apa aku terlalu mengekangmu? Di luar sana ada begitu banyak orang yang berniat buruk terhadapmu, aku khawatir," sesal Xuan Yuan. Melihat wajah cemberut Xin Qian, hati pria itu tercubit. Xuan Yuan sangat mencintai wanitanya. Dia bahkan rela mengabdikan seluruh hidupnya untuk Xin Qian, akan berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya tertawa bahagia. Namun, dengan semua kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya, dia malah lebih sering membuat wanita ini melalui perjalanan hidup dan mati bersamanya. Semua ini sama sekali bukan situasi yang diinginkan Xuan Yuan."Aku hanya bosan terus berada di dalam istana akhir-akhir ini. Bisakah kita keluar dari sini?" pintanya dengan nada suara manja. Xin Qian tahu bahwa suaminya tidak

DMCA.com Protection Status