Melihat tatapan Yunxi yang penuh dengan kecurigaan, Xin Qian mendengus pelan. Orang-orang ini ternyata mempunyai kewaspadaan yang tinggi pada orang asing seperti dirinya.
Gadis itu bicara dengan bahasa yang tidak dipahami oleh mereka, wajar jika merasa curiga."Ah, eh, itu ... haiyaaa ... Lisensi itu maksudnya Para Dewa sudah memberi izin padaku untuk membuat senjata dewa ini secara khusus untuk Da Liang kita." Xin Qian menangkupkan kedua tangannya di dada, seakan sedang berterima kasih pada Dewa yang diucapkannya tadi.Padahal dalam hati dia mengumpat, 'Dewa apa! Aku adalah Dewa Kematian! Salahkan diri kalian yang terlalu bodoh. Siapa suruh kalian lahir di zaman primitif. Maaf jika aku sedikit berbohong pada kalian.'"Aku akan membuat senjata surgawi ini menjadi sedikit lebih mengerikan, dan Kerajaan Qing sialan itu akan kalah telak! Bagaimana, apa kalian percaya?" Xin Qian berkata penuh semangat. Dia harus mendapatkan kepercayaan dari Xuan Yuan.Menjadi perancang senjata di zaman kuno bukan pekerjaan yang buruk. Dia butuh pekerjaan sekarang untuk bertahan hidup di Dinasti bobrok ini.Melihat empat pria itu menatapnya dengan penuh tanda tanya, Xin Qian harus berkata sedikit lebih provokativ, supaya mereka percaya."Senjata dewa ini sangat hebat. Prajurit musuh akan berlari seperti dikejar anjing bahkan mati mengenaskan dengan senjata ini."Xin Qian yakin, senjata peledak seperti ini belum dikenal oleh militer Da Liang ataupun negara lain di zaman ini. Begitu Xin Qian memberi penjelasan, wajah dingin Xuan Yuan terlihat antusias."Baiklah, Mari kita saksikan kehebatan senjata surgawi ini!" ajak Xin Qian penuh semangat.Untung saja dia masih bisa bicara dengan sombong di tempat ini hanya karena sebuah senjata sederhana ini. Mungkin saja Xuan Yuan akan pingsan jika dia melihat nuklir di militer zaman modern.Xin Qian menghela napas. Dia harus merelakan satu-satunya granat yang dibawanya dari zaman modern untuk diperlihatkan pada mereka. Tidak apa-apa. Sebentar lagi dia akan membuatnya lagi. Anggap saja ini promosi produk.Seorang gadis bersama dengan empat pria berjalan menuju area yang lapang. Xin Qian akan menunjukkan cara kerja senjata surgawi yang akan dibuatnya.Empat pria itu menunggu aksi Xin Qian tanpa berkedip."Kalian bersiaplah untuk melihat kehebatan senjata surgawi ini."Xin Qian menarik tuas dengan gerakan yang sedikit berlebihan. Dia hanya berusaha menambah efek dramatis supaya para pria galak ini percaya padanya bahwa ini senjata dewa saat melemparnya.Dalam hati, Xin Qian ingin menangis karena sikapnya yang berlebihan ini.BooomSuara ledakan terdengar mengagetkan para prajurit yang tengah berisitirahat di barak. Serta merta, para prajurit yang sedang beristirahat di dalam barak, berlarian karena terkejut. Mereka segera membentuk kerumunan ketika menyadari asal bunyi itu adalah rombongan Yang Mulia Pangeran Ketiga.Xuan Yuan dan tiga pengawalnya melebarkan mata. Betapa kagetnya mereka melihat api dan asap yang membumbung tinggi. Efek ledakan dari senjata dewa yang dibawa Xin Qian benar-benar bukan isapan jempol belaka.Xin Qian terlihat puas melihat reaksi mereka. Tidak disangka sekarang dia telah berubah profesi menjadi penipu ulung."Jika kita membuat senjata surgawi ini lebih banyak, bukankah prajurit musuh akan mati mengenaskan?" Sepasang mata Xin Qian bersinar.Baginya, nyawa orang tidak penting. Mereka hanyalah semut yang bisa dibunuh sesuka hati. Benar-benar wanita berhati kejam.Xuan Yuan menatap Xin Qian rumit seperti melihat monster."Sudah kubilang, ini adalah senjata surgawi. Aku sudah diberi izin oleh para Dewa untuk membuatnya. Jangan melihatku seperti itu." Ditatap seorang pria tampan seperti Xuan Yuan membuat wajah Xin Qian memerah.Xuan Yuan masih belum sembuh dari keterkejutannya. Dia terbang menuju lubang menganga itu ketika asap sudah mulai menghilang. Ada lubang besar di sana.Ini benar-benar menakjubkan. Sebagai seniman bela diri internal, dia tentu saja bisa membuat lubang sebesar ini dengan tenaga dalamnya. Namun itu akan sangat menguras tenaga.Jika ada senjata yang bisa melakukannya, bukankah itu lebih mudah?Bahkan dia hanya harus membekali prajurit khusus dengan senjata surgawi ini. Musuh akan kalang kabut.Hebat, sungguh hebat.Sangat bagus jika Da Liang mempunyai senjata dewa ini."Yang Mulia bertemu dengan seorang ahli senjata. Da Liang kita pasti akan segera memenangkan pertempuran.""Benar, senjata ini sangat hebat. Surga memberkati Da Liang kita.""Apakah orang itu yang menciptakan senjata hebat seperti itu? Hebat sekali!""Omong kosong, ini adalah senjata surgawi. Senjata yang diberkati surga."Dari kerumunan terdengar bisik-bisik para prajurit yang membicarakan kehebatan senjata baru yang dimiliki Da Liang. Sementara wajah dingin Xuan Yuan terlihat sedikit lebih hangat. Sepasang matanya berbinar indah.Yunxi, Ming Ye dan Xue baru pertama kali melihat majikannya seperti ini. Menatap terkesima pada seorang wanita, tak bisa disembunyikan."Nona Xin Qian, apakah Anda bisa membuatnya lebih banyak?" Xuan Yuan tersenyum.Tidak ada hal yang menarik hatinya kecuali memenangkan pertempuran. Senjata surgawi ini jelas-jelas menarik perhatiannya."Bisa. Asalkan kalian menyiapkan bahan-bahan yang kuminta, aku akan membuatnya dengan sebuah ritual khusus." Xin Qian berkata pelan.Murong Xuan Yuan melemparkan pandangan pada Xin Qian yang masih tersenyum lebar.Tempat ini benar-benar sangat primitif. Mulai hari ini, dia akan berubah profesi menjadi ahli senjata di tempat ini. Mungkin dia akan mendapatkan emas yang banyak dan hidup dengan nyaman sekarang.Tiba-tiba dia lupa rencana melarikan diri yang ada di kepalanya."Bahan apa yang harus kami siapkan untuk membuat senjata surgawi ini, Nona?""Pertama adalah bubuk mesiu.... Eum, di tempat ini apakah sudah mengenal bubuk mesiu?" Xin Qian bergumam pelan di beberapa kata terakhir.Ini zaman kuno, mungkin saja mereka belum tahu atau menggunakan istilah lain."Siapkan asam sendawa, belerang, arang pohon willow, isoprofil alkoho...."Aah, sebenarnya ... dia curiga di zaman ini kekurangan bahan kimia. Apa di tempat ini sudah ada semua bahan yang dibutuhkannya?Xin Qian mendengus.Ini adalah markas militer. Seharusnya menjadi tempat yang cocok untuk menyimpan semua yang dibutuhkannya. Apalagi dalam situasi perang.Xin Qian tidak menunda waktu, dia meminta pada tiga pengawal semua bahan yang dibutuhkannya.Jangan lupa bahwa dia adalah seorang jenius di zaman modern. Xin Qian akan berusaha menemukan bahan penggantinya yang tersedia di zaman ini dan meminta pada mereka untuk menyiapkannya."Apa Anda benar-benar bisa membuatnya?" Ming Ye bertanya dengan wajah bodoh."Tentu saja, beri aku waktu untuk melakukan ritual. Kalian jangan menggangguku dalam beberapa hari ini!" Xin Qian berkata dengan bangga.Sudah saatnya dia menunjukkan kemampuan di depan para pengawal yang galak ini.Ming Ye dan Yunxi bergidik ngeri. Tadi sore bahkan dia telah mengancam wanita aneh ini dengan pedang. Sekarang, setelah mereka mengetahui keahlian tingkat Dewa yang dimiliki Xin Qian, mereka benar-benar menyesal.Bagaimana jika wanita aneh ini akan balas dendam padanya. Bukankah itu akan merepotkan?"Nama besar Sekte Emei memang tidak diragukan lagi. Nona Xin Qian pasti murid peringkat satu di sana." Xue berkata memuji.Xin Qian merasa puas, melihat para pria ini memiliki pandangan yang berbeda dari sebelumnya."Siapkan semuanya sekarang!" titahnya pada Xue dan yang lainnya."Baik."Tiga pengawal pribadi Pangeran Xuan Yuan itu bergegas untuk pergi. Kerumunan juga sudah berangsur bubar. Hanya tersisa Xin Qian dan Murong Xuan Yuan di sana."Maaf akan merepotkan Anda mulai malam ini, Nona Xin Qian.""Tidak masalah. Aku hanya melakukan tugas dari guru." Murong Xuan Yuan tidak basa-basi lagi. Mereka akan sibuk membuat persiapan untuk membuat senjata baru mereka.Mental pasukan Da Liang sudah semakin percaya diri mendapatkan kemenangan. Dengan senjata surgawi ini. Mereka akan segera memenangkan pertempuran dengan Kerajaan Qing.Nyanyian semangat terdengar dari pasukan tempur Da Liang. Xin Qian merasakan dadanya berdegup kencang.Di zaman kuno ini, memiliki pasukan tempur yang begitu besar, tidak bisa dibayangkan semakmur apa negara Da Liang ini.BersambungSuasana malam di barak militer Da Liang kembali sunyi. Yunxi, Ming Ye dan Xue sibuk menyiapkan semua bahan untuk membuat senjata dewa yang diminta oleh Xin Qian.Murong Xuan Yuan mengajak Xin Qian masuk di tempat tinggalnya di markas militer ini."Nona Xin Qian, tidak ada orang yang berani masuk kediaman panglima. Di belakang ada halaman yang cukup luas untuk Anda melakukan ritual menciptakan senjata dewa ini. Saya pastikan tidak ada orang yang mengganggu Anda," ucap pria bermahkota giok itu sambil tersenyum tipis. Xin Qian hanya membutuhkan waktu tujuh hari untuk membuat granat, tidak masalah baginya untuk menunggu.Xin Qian, "..."Jadi, mereka benar-benar percaya pada ucapan Xin Qian yang mengatakan bahwa granat adalah senjata dewa? Benar-benar bodoh. Huh..."Terima kasih, Panglima. Anda tidak perlu khawatir. Sekitar tujuh hari, ritual ini akan berakhir." "Baik." Murong Xuan Yuan tersenyum puas. Binar matanya membara penuh dengan ambisi untuk memenangkan pertempuran.Sejak melihat k
Masih ada keraguan di dalam hati Xuan Yuan dengan sosok Xin Qian. Kedatangannya yang aneh di tempat ini, belum membuatnya percaya sepenuhnya.Kendati dia memberi kesempatan pada Xin Qian untuk menunjukkan kemampuan, dia tidak menurunkan kewaspadaan sedikit pun pada gadis itu. Dia menjaga secara pribadi, hanya karena alasan ini.Saat ini, dia sedang bertaruh. Tidak ada ruginya dia percaya pada Xin Qian tujuh hari ke depan. Jika benar, gadis ini hanya sedang mencoba mengulur waktu, dia pasti akan menjadi orang pertama yang akan membunuh Xin Qian.Xuan Yuan juga melangkah pergi begitu tiga selesai berbincang dengan Xin Qian. Dia akan menjaga di luar. Bahkan dia mengusir prajurit jaga dari area halaman belakang. Pangeran Ketiga Da Liang ini yang secara pribadi akan menjaga tempat ini.Xin Qian menghela napas lega. Dia butuh ketenangan dan konsentrasi tanpa ada yang mengganggunya. Di zaman modern dia mempunyai ruangan khusus untuk tempat untuk dia meneliti dan bereksplorasi menciptakan be
Setelah berhari-hari Xin Qian sibuk bekerja di di halaman belakang kediaman panglima, hari ini Xuan Yuan merawat gadis ini dengan baik di ruangan pribadinya. Xin Qian tidur seharian di ranjang Xuan Yuan tanpa segan. Baru ketika hari mulia petang, gadis itu membuka matanya karena kelaparan."Ummph.... Lapar." Xin Qian belum membuka mata, tapi tangannya sudah bergerak mencari ponsel di nakas untuk memesan makanan secara online.Sejak berteleportasi di zaman kuno, ini adalah tidur paling nyenyak yang dirasakan Xin Qian. Ketika bangun, dia masih linglung, lupa keberadaannya sekarang telah berlempar di dunia paralel."Mana ponselku?" gumamnya dengan suara serak khas bangun tidur. Sedikit tidak sabar, karena perutnya sudah menuntut untuk diisi."Apa Anda mencari benda yang Anda sebut sebagai barang pribadi itu?" Xuan Yuan menyerahkan tas ransel milik Xin Qian.Begitu terdengar suara Xuan Yuan, gadis itu mendengus pelan. Samar-samar dia teringat tadi pagi, dia baru saja menyelesaikan tugasny
Xin Qian akhirnya bersuara di bawah tatapan empat pria yang penasaran dengan apa yang diinginkannya."Aku ... aku hanya berharap kelak Anda bisa melindungi saya, Panglima," cicitnya pelan. "Lancang!" Yunxi meraung.Memangnya Xin Qian ini siapa? Berani-beraninya meminta perlindungan Yang Mulia. Xin Qian yang seharusnya melindungi dan mengorbankan nyawa untuk Xuan Yuan, bukan sebaliknya."Jangan kira, karena kamu sudah berhasil membuat senjata, kamu bisa meminta hal yang tidak masuk akal seperti itu!" gertak Yunxi tidak suka."Apa kamu tahu siapa yang kamu ajak bicara? Sembarangan meminta penjagaan Yang Mulia."Tak henti-hentinya, Yunxi memarahi Xin Qian. Xue dan Ming Ye hanya saling pandang melihat Yunxi yang sejak mereka bertemu masih terus saja cerewet memarahi Xin Qian.Yunxi mendengus kasar.Orang kurang ajar mana yang meminta perlindungan secara pribadi dari Dewa Perang Da Liang ini. Mereka semua yang ada di tempat ini bahkan rela mengorbankan nyawa demi melindungi Xuan Yuan. Se
Di perbatasan selatan Da Liang, semua aktivitas kembali berjalan dengan normal. Xuan Yuan masih menempatkan pasukan yang secara bergiliran berkeliling untuk memastikan keamanan.Hari-hari damai setelah peperangan besar dengan kerajaan Qing disambut dengan bahagia oleh masyarakat perbatasan. Mereka bisa kembali melakukan aktivitas dengan normal seperti sebelum peperangan berlangsung.Cuaca semakin menghangat seiring dengan pergantian musim. Tak ada lagi salju yang menutupi jalanan dan atap-atap barak markas militer Da Liang.Batang-batang pohon aprikot telah memunculkan kuncup bunga. Kuncup bunga magnolia ungu dan bunga plum merah muda mulai bermekaran indah. Bahkan bisa dikatakan bahwa, sebagian besar kuncup telah mekar mewarnai pemandangan perbatasan selatan dengan bunga berwarna putih dan merah muda. Di halaman belakang kediaman Xuan Yuan yang luas, Xin Qian sedang duduk melamun sendirian. Ada penyesalan dan kerinduan untuk bisa kembali ke kampung halaman."Musim semi telah datang
Tubuh Ming Ye terasa kebas dan dingin, karena pengaruh kekuatan tenaga dalam yang diarahkan kepadanya. Tenaga dalam setinggi ini hanya dimiliki oleh Dewa Perang Da Liang, dia tahu itu. Namun, kenapa majikannya itu mengeluarkan tenaga dalam untuk memperingatinya? Memangnya dia salah apa? Ming Ye masih bertanya-tanya dalam hati."Yang Mulia, hamba hanya----""Pergi!" usirnya tanpa menunggu Ming Ye menyelesaikan kalimat.Ming Ye dan Xin Qian, "..."Kenapa Xuan Yuan marah? Bukankah tadi baik-baik saja?Mereka juga tidak mengerti alasan apa yang membuat pria ini tiba-tiba memiliki aura membunuh yang besar. Ming Ye sudah gemetaran tidak kuat menahan aura membunuh yang sebesar ini. Tenaga dalam Xuan Yuan sangat tinggi.Ming Ye segera melarikan diri. Menyelamatkan nyawanya jauh lebih penting daripada bertanya."Yang Mulia, mari kita makan bersama," ajak Xin Qian begitu tiga pengawal pribadinya menghilang dari pandangan mata."Kelak, jangan menerima pemberian dari pria lain!" Wajah Xuan Yuan di
Udara musim semi berembus hangat. Di markas militer perbatasan selatan, tiga pengawal pribadi Xuan Yuan sibuk menyiapkan pasukan yang akan kembali ke Hangzhou pagi ini.Semalaman mereka tidak bisa tidur demi memastikan kondisi sang Majikan. Meskipun mereka khawatir, tapi perjalanan kembali ke Hangzhou tidak bisa ditunda lagi. Semangat pasukan yang sudah rindu dengan keluarga begitu bergelora."Apa Yang Mulia belum keluar dari ruangan pribadinya?" tanya Yunxi kepada Xue yang berjaga di samping pintu.Xue hanya menggeleng lemah. Ada kekhawatiran yang tidak bisa disembunyikan dari sorot matanya.Dua pengawal pribadi Xuan Yuan itu terdiam. Yunxi ikut berdiri tegap di sisi lain pintu. Mereka akan menunggu beberapa saat lagi. Jika Xuan Yuan belum keluar, mereka akan mengetuk pintu.Mereka akhirnya bisa bernapas lega ketika melihat Xuan Yuan terlihat baik-baik saja saat saat membuka pintu ruangan pribadinya."Hormat, Yang Mulia." Yunxi dan Xue memberi hormat begitu Xuan Yuan melangkah keluar
Xin Qian memutuskan di dalam hati, dia harus merawat pria ini sampai mereka tiba Istana. Setelah mendapatkan hadiah dari Kaisar, dia akan segera pergi dari Istana sejauh mungkin.Melihatnya, Xuan Yuan merasa senang. Bahkan bibirnya tidak bisa berhenti tersenyum. Xue yang masih ada di sana tidak bisa berkata apa-apa.Majikannya ini sudah berubah menjadi aneh akhir-akhir ini. Pria dingin itu sudah menjadi majikannya selama belasan tahun, tapi baru kali ini mempunyai senyuman yang begitu berlimpah."Yang Mulia, apakah masih ada lagi perintah untuk hamba?" tanya Xue. Dua orang ini saling memberi perhatian dengan hangat, sungguh membuatnya canggung berada di antara mereka."Pergi!"Xuan Yuan mengibaskan tangannya, memberi tanda supaya Xue keluar dari kereta.Xue, "..."'Anda bisa tersenyum dan bersikap lembut pada Nona Xin Qian. Kenapa begitu galak pada hamba, Yang Mulia?' batin Xue.Xue hanya bisa menghela napas tak berdaya. Mana mungkin dia berani melanggar perintah. Hanya saja, dia mer
Dua tahun sejak kehadiran Pangeran Ketiga di Kota Chang'an, kehidupan di kota ini sudah sangat jauh berbeda. Pasar-pasar sangat ramai didatangi orang-orang dari luar wilayah. Chang'an memproduksi barang-barang yang tidak dihasilkan oleh kota-kota yang lain.Penduduk yang semula hidup di bawah garis kemiskinan, kini bisa hidup lebih baik. Pangeran Ketiga mengembangkan obat-obatan herbal, berbagai jenis senjata, sutera berkualitas tinggi dan berbagai barang lain yang hanya ada di Kota Chang'an.Permaisuri Xin dijuluki jenius yang berhasil menciptakan terobosan baru dalam menghasilkan berbagai barang tersebut. Apa yang pernah Xin Qian lihat di zaman modern, dia mengembangkannya di tempat ini disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang terbatas. Kendati demikian, hal tersebut menjadi terobosan yang luar biasa. Buktinya, berbagai barang tersebut mampu membuat nama Chang'an yang semula tak pernah diperhitungkan oleh dunia, sekarang menjadi salah satu kota yang paling banyak dibicarakan.P
Seorang wanita tua duduk merana di dalam jeruji besi. Ada besi berbentuk bulat sebesar bola dan rantai besar yang terikat di kakinya. Dengan usia setua Nenek Bai yang berusia lebih dari enam puluh tahun, para penjaga penjara surgawi memang sedikit berlebihan. Tanpa diikat dengan rantai sebesar itu saja, Nenek Bai tidak mungkin bisa melarikan diri dari sini. Xin Qian membuang napas melihatnya. Orang-orang zaman kuno memang sangat tidak masuk akal. "Bagaimana hasil pemeriksaan Nenek Bai?" bisik Xin Qian pada suaminya."Dia menemukan Lin Chao Feng pingsan di pinggir sungai. Setelah setengah hari menunggu, pria itu baru siuman. Nenek Bai mengajaknya pulang dan mengakuinya sebagai cucu. Hanya itu saja pengakuannya." Xuan Yuan berkata datar."Hmm, cukup masuk akal," sahut Xin Qian.Pangeran Ketiga menoleh. Ditatapnya wajah cantik Xin Qian dengan dahi mengernyit."QianQian, katakan padaku, kenapa kamu bisa bilang bahwa penjelasannya cukup masuk akal?" Xuan Yuan bahkan tidak percaya sama s
Sehari berselang selepas proses eksekusi Lin Chao Feng, Mei Yin dan Qionglin bergegas untuk menemui Permaisuri Xin. Ketika keduanya sampai di depan aula Paviliun Bulan, Xue yang datang menemui."Tuan Xue, ada hal yang harus saya sampaikan pada Permaisuri Xin hari ini." Wanita tua itu berinisiatif untuk berkata lebih dahulu sebelum Xue bertanya."Guru Mei harap menunggu sebentar. Hamba akan menyampaikan kepada Permaisuri Xin terlebih dahulu." Xue segera berlalu setelah selesai mengatakan kalimat tersebut."Guru, apa Anda yakin akan memberi hukuman untuk Qian'er?" ungkap Qionglin."Tentu saja, kejahatan Qian'er sudah begitu berat. Ada ratusan pasukan Da Liang yang mati keracunan, sedangkan ribuan lainnya terinfeksi racun. Apakah ini jenis kejahatan ringan?" sahut Mei Yin.Meski Qian'er adalah murid yang dirawatnya sendiri sejak masih kecil. Kejahatan tetaplah kejahatan. Dia tidak bisa mengabaikan nyawa ribuan orang yang menderita karena kasih sayangnya pada Qian'er. Apalagi, Qian'er ma
Xuan Yuan tidak memberi izin Permaisuri Xin untuk mengikuti proses hukuman Lin Chao Feng. Tak ingin memberi kesempatan untuk penjahat itu melihat wajah cantik Xin Qian barang sebentar saja supaya tidak menyisakan rasa sesal di dalam hatinya di ujung kematian. Pangeran Ketiga memang sekejam itu.Eksekusi hukuman ini disaksikan oleh penduduk Kota Chang'an."Untuk pelajaran bagi kalian semua yang masih menyimpan niat jahat untuk mencelakai kami, sebaiknya segera hapus baik-baik dari hati kalian. Kalian saksikan, pria ini bernama Lin Chao Feng, dia berniat untuk mencelakai Permaisuri Xin dan dua pangeran kecil. Aku tidak akan segan memenggal kepala orang ini." Xuan Yuan berpidato dengan tegas. Kembali ke zaman feodal adalah nasib buruk bagi Lin Chao Feng. Dia harus mati menyedihkan di tempat bobrok ini, tanpa seorang pun yang menangisi.Pria penjelajah waktu itu tidak terima dengan hukuman ini. Dia sama sekali tidak menyangka nyawanya akan berakhir begitu saja tanpa ampun di tempat yang
Lin Chao Feng berusaha melarikan diri ketika Xue datang. Raut panik pria penjelajah waktu dari zaman modern itu begitu kentara, tak bisa disembunyikan. Semua alat-alat yang dibawanya dari zaman modern sudah diamankan oleh pasukan Pangeran Ketiga."Lin Chao Feng, sebaiknya kamu menyerah saja!" Xue berkata datar dan dingin. Pengawal Xuan Yuan yang mempunyai karakter nyaris sama dengan majikannya adalah Xue. "Sialan, aku sudah ketahuan!" Sekuat tenaga, Lin Chao Feng berusaha melarikan diri. Pada akhirnya, ketahuan juga. "Pangeran Ketiga ingin kamu memberi penjelasan. Sebaiknya kamu tidak melawan, atau kamu tidak akan dilepaskan dari penjara surgawi." "Tidak akan semudah itu menangkapku!" Lin Chao Feng tidak terbiasa diancam oleh orang lain. Tak suka mendengar Xue menekannya sedemikian rupa."Mari kita coba!" Xue mulai menyerang. Lin Chao Feng mencoba untuk menghadapi.Jika di zaman modern, kemampuan bela diri Lin Chao Feng bisa dibilang tangguh. Namun, sayang sekali dia salah mendapat
Xin Qian tertegun melihat barang-barang yang ada di dalam kotak kayu tersebut ketika terbuka. Sementara Xuan Yuan hanya melipat tangan ke belakang dengan dahi berkerut, tak paham.Ada beberapa benda asing di mata Xuan Yuan yang tergeletak di dalam kotak kayu tersebut."QianQian, benda apa ini?" tanyanya penasaran.Tak jauh dengan benda yang dibawa oleh Xin Qian ketika datang ke tempat ini, benda-benda aneh yang tidak dimengerti fungsinya oleh Xuan Yuan.Namun bedanya, Lin Chao Feng datang ke sini dengan sengaja. Tentu saja dia telah mempersiapkan segala hal yang diperlukan.Beberapa makanan kering berbentuk biskuit. Ada juga kapsul yang obat-obatan. "Botol ini berisi racun, Yun. Yang ini juga, entah apa yang akan dilakukannya dengan racun-racun ini." Yunxi menerima botol plastik dan memegangnya merasa aneh, karena belum ada botol seperti ini di zaman kuno. Pengawal itu memberi tulisan 'racun' di luar botol tersebut. "Yang ini kapsul makanan sehat." Yunxi dan Xue yang baru saja dat
"Bersujud!"Jun Hui memimpin lima puluh prajurit dari Negara Zhou bersujud pada Xin Qian di halaman begitu Permaisuri Xin turun dari kereta kuda.Xuan Yuan dan Xin Qian saling bertukar pandang melihatnya. Ada apa ini? Kenapa mereka semua tiba-tiba bersujud di hadapannya."Jun Hui bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!""Kami semua bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!"Suara lantang dari lima puluh pria berbadan tegap di halaman terdengar bergemuruh. Angin seketika berhenti bergerak, daun pohon willow ikut tertegun mendengarkan sumpah mereka."Apa maksudnya ini?" Xin Qian akhirnya bersuara. Tak ingin rasa penasaran itu menggerogoti hati setengah mati.Jun Hui maju ke depan. "Kami bisa hidup sampai hari ini karena belas kasih Anda. Jika bukan karena Anda yang dulu merawat, kami pasti tidak hidup hari ini. Kami telah meninggalkan atribut Negara Zhou. Mulai hari ini, kami adalah pelayan Anda." Jun Hui berkata dengan sangat lancar. Pa
"Nenek Bai, berapa orang yang tinggal di rumahmu ini?" Beberapa orang petugas sedang mendata jumlah penduduk di Kota Chang'an, sudah tiba di rumah milik Nenek Bai.Sebenarnya, ini juga salah satu rencana Yunxi untuk makin mengenal seluk beluk Kota Chang'an. Jumlah penduduk, pekerjaan mereka, penghasilan harian yang didapatkan, dan lain sebagainya. Data ini akan menjadi acuan Pangeran Ketiga untuk membuat kebijakan di masa depan, sebagai kepentingan jangka panjang.Kepentingan jangka pendeknya adalah untuk mengetahui latar belakang Lin Chao Feng dengan jelas.Begitu tiba di rumah Nenek Bai, mereka bertanya dengan deteil apa saja yang perlu dikorek dari wanita tua tersebut."Aku tinggal bersama cucuku." "Bukankah kamu tidak mempunyai anak? Kenapa mempunyai cucu?" tanya petugas itu menyelidik.Selama bertahun-tahun, Nenek Bai dikenal orang sebagai seorang janda yang hidup sendiri karena tidak mempunyai keturunan. Namun, sejak beberapa minggu terakhir, dia tinggal dengan seorang pria mu
"A Yuan, aku bosan!" Xuan Yuan terlalu over protektif dalam menjaga istrinya yang sedang hamil. Xin Qian tak bisa lagi bebas bergerak dan melakukan aktivitas seperti biasanya. Selain ada Xuan Yuan, para pelayan siap siaga menyiapkan apapun yang dibutuhkan oleh Xin Qian. "Apa aku terlalu mengekangmu? Di luar sana ada begitu banyak orang yang berniat buruk terhadapmu, aku khawatir," sesal Xuan Yuan. Melihat wajah cemberut Xin Qian, hati pria itu tercubit. Xuan Yuan sangat mencintai wanitanya. Dia bahkan rela mengabdikan seluruh hidupnya untuk Xin Qian, akan berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya tertawa bahagia. Namun, dengan semua kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya, dia malah lebih sering membuat wanita ini melalui perjalanan hidup dan mati bersamanya. Semua ini sama sekali bukan situasi yang diinginkan Xuan Yuan."Aku hanya bosan terus berada di dalam istana akhir-akhir ini. Bisakah kita keluar dari sini?" pintanya dengan nada suara manja. Xin Qian tahu bahwa suaminya tidak