Suasana malam di barak militer Da Liang kembali sunyi. Yunxi, Ming Ye dan Xue sibuk menyiapkan semua bahan untuk membuat senjata dewa yang diminta oleh Xin Qian.
Murong Xuan Yuan mengajak Xin Qian masuk di tempat tinggalnya di markas militer ini."Nona Xin Qian, tidak ada orang yang berani masuk kediaman panglima. Di belakang ada halaman yang cukup luas untuk Anda melakukan ritual menciptakan senjata dewa ini. Saya pastikan tidak ada orang yang mengganggu Anda," ucap pria bermahkota giok itu sambil tersenyum tipis. Xin Qian hanya membutuhkan waktu tujuh hari untuk membuat granat, tidak masalah baginya untuk menunggu.Xin Qian, "..."Jadi, mereka benar-benar percaya pada ucapan Xin Qian yang mengatakan bahwa granat adalah senjata dewa? Benar-benar bodoh. Huh..."Terima kasih, Panglima. Anda tidak perlu khawatir. Sekitar tujuh hari, ritual ini akan berakhir.""Baik." Murong Xuan Yuan tersenyum puas. Binar matanya membara penuh dengan ambisi untuk memenangkan pertempuran.Sejak melihat kehebatan senjata Dewa yang dimiliki Xin Qian, Xuan Yuan akhirnya benar-benar memandang tinggi wanita ini. Di matanya, Xin Qian bukan gadis biasa. Dia adalah seorang gadis yang diberkati dengan keahlian surgawi.Saat ini bahkan, Pangeran Ketiga Da Liang itu menyediakan kediamannya secara pribadi untuk Xin Qian. Ini belum pernah terjadi sebelumnya.Xuan Yuan tidak pernah memberi izin pada wanita manapun masuk di kediaman Dewa Perang Da Liang di markas militer ini."Yang Mulia, tapi saya masih membutuhkan beberapa alat untuk meracik senjata surgawi ini," ucap Xin Qian kemudian."Katakanlah!""Saya butuh tungku, kayu bakar dan alat penggiling." Xin Qian membutuhkannya untuk membuat bahan peledak ini. Membayangkan selama tujuh hari ke depan, dia harus mengeluarkan tenaga habis-habisan untuk memproduksi granat, pasti sangat melelahkan.Semua peralatan masih sangat primitif. Jika bukan untuk menyelamatkan nyawa, mana mungkin dia senang hati melakukannya."Baik, semua akan siap segera."Tanpa membuang waktu, Xuan Yuan bergegas pergi untuk memberi perintah pada pengawalnya. Semua bahan dan alat yang dibutuhkan Xin Qian harus segera di letakkan di halaman belakang kediamannya.Sepeninggal Xuan Yuan, gadis bermata bulat indah itu menghela napas panjang.Ini adalah petualangan pertamanya di zaman kuno. Tidak disangka, dia harus membuat senjata modern di tempat ini. Sebenarnya, dia berniat baik saat dia berbohong mengatakan bahwa granat adalah senjata dewa.Ini adalah alasan terbaik supaya Murong Xuan Yuan tidak memberi perintah untuk memproduksi senjata ini secara masal.Saat dia berpikir kembali, jika senjata ini diproduksi masal dan digunakan oleh Kaisar yang mempunyai ambisi besar, dunia ini akan benar-benar hancur. Dia tidak sanggup menanggung konsekuensinya.Hukum yang berlaku saat ini sangat jauh berbeda dengan hukum di zaman modern. Saat orang memegang kekuasaan tertinggi, dia bisa menjadi penguasa tunggal yang memutuskan hidup matinya seseorang. Xin Qian bergidik ngeri membayangkan kehancuran macam apa akibat penemuan ini.Betapa menyedihkan lagi, jika dialah yang menjadi penyebab kehancuran dunia ini, karena telah membawa senjata modern ke tempat ini.Gadis cantik perpakaian pria itu duduk di tengah halaman sambil memandang ribuan bintang yang bersinar dengan tenang di langit.Ini adalah suasana paling tenang di dalam kehidupannya. Tidak ada suara musik disko, suara mesin industri atau suara mobil yang hilir mudik di jalan. Hanya desir angin yang berembus dalam keheningan. Mantel terbuat dari bulu rubah membalut tubuhnya yang ramping, tentu saja semua yang menempel di tubuhnya itu adalah milik Xuan Yuan.Terdengar dua langkah kaki yang membuat Xin Qian menoleh. Yunxi dan Ming Ye datang membawa bahan-bahan yang diminta oleh Xin Qian."Nona, apakah semua bahan ini cukup?" tanya Yunxi menyelidik.Jujur, pria itu masih belum percaya sepenuhnya pada wanita aneh ini. Xin Qian tidak menjawab, dia hanya memeriksa semua bahan yang diletakkan oleh Yunxi dan Ming Ye di dekatnya."Tuan Yunxi, kurasa sudah cukup untuk saat ini.""Berapa banyak senjata dewa yang bisa dibuat dari bahan ini, Nona?" Ming Ye bertanya antusias."Aku hanya mendapat izin untuk membuat tidak lebih dari dua puluh buah. Ini adalah senjata dewa, tidak boleh dibuat sembarangan! Aku tidak kuasa karena hanya mendapatkan izin untuk membuatnya sedikit," jawab Xin Qian penuh percaya diri.Beberapa kali dia ingin sekali menangis di dalam hati, karena harus terus berbohong pada orang zaman kuno ini."Bagus, bagus sekali, Nona. Dua puluh itu sudah lebih dari cukup."Apa yang diucapkan Ming Ye tidak salah. Setelah senjata dewa ini selesai dibuat. Dia akan meminta mata-mata Da Liang untuk menyebarkan berita bahwa Dewa Perang Da Liang telah diberkati dengan senjata surgawi ke seantero negeri.Tujuannya adalah untuk memukul mental prajurit Negara Qing.Ming Ye mengajak Yunxi pergi dengan wajah riang. Jika Da Liang mempunyai senjata ini, mereka benar-benar akan memenangkan pertempuran.Sepeninggal Yunxi dan Ming Ye, Xin Qian kembali membuang napas gusar.Dalam hati, Xin Qian merasa bersalah karena telah berbohong, tapi di zaman ini, dunia masih alami. Dengan membuat granat di zaman ini, dia telah merusak keseimbangan alam semesta.Hah?Sejak kapan dia peduli dengan kerusakan alam?Namun, kali ini dia benar-benar memikirkannya. Inilah alasan dia membatasi pembuatan granat. Seketika Xin Qian merasa menjadi aktivis lingkungan yang berhati mulia."Jangan menyalahkanku! Aku hanya sedang bertahan hidup. Aku butuh pekerjaan," gumamnya pelan.Dia sangat miskin di tempat ini. Apa gunanya ponsel dan kartu ATM yang berisi jutaan dollar di dalam sana. Sekalipun terbawa di dalam dompetnya, itu sama sekali tidak berguna di tempat ini. Huh....Bahkan uang kertas yuan dan dollar yang dibawanya, sudah dipastikan tidak akan laku."Nona Xin Qian, semua alat yang Anda minta telah siap."Saat Xin Qian menoleh, Murong Xuan Yuan telah berdiri tak jauh darinya. Pria tampan itu berdiri dengan tegap kedua tangannya berada di bawah punggungnya terlihat begitu agung."Letakkan di sebelah sana!"Kali ini musim dingin, mereka telah menyiapkan tempat yang hangat untuk tempat Xin Qian meracik semua bahan senjata surgawi itu.Sambil memberi instruksi kepada prajurit yang membawa alat yang diminta oleh wanita ini, Xuan Yuan berdiri bersisian dengan Xin Qian.Tiga pengawal juga berdiri di belakang Xuan Yuan dengan antusias. Mereka sangat ingin menyaksikan bagaimana ritual khusus yang akan dilakukan oleh Xin Qian. Sayangnya, ritual ini tidak boleh dilihat orang lain. Para Dewa tidak menyukai jika ritual ini ada orang yang menonton ataupun mengganggu."Semua yang Anda butuhkan sudah siap, Nona. Merepotkan Anda mulai bekerja malam ini. Kami mohon diri." Xuan Yuan berkata seraya melangkah pergi."Yang Mulia, bisakah Anda memastikan tempat ini tidak dimasuki oleh siapapun?" pintanya."Baik. Saya akan berjaga secara pribadi si tempat ini."Selepas berkata demikian, Xuan Yuan mengusir para pengawal pribadinya dari sana. Hari ini, Xin Qian telah resmi menggeluti profesi barunya sebagai perancang senjata dewa."Kalian pergi!" titah Xuan Yuan pada tiga pengawal pribadinya begitu sampai di ujung koridor halaman belakang."Yang Mulia, Anda---""Pergi!"Ming Ye, Xue dan Yunxi terlihat tidak terima. Mana mungkin mereka membiarkan majikan mereka berjaga sendiian di sini semalaman. Wanita aneh ini benar-benar kurang ajar. Berani sekali dia menjadikan Yang Mulia sebagai penjaganya.Ketiganya melirik Xin Qian dengan marah sebelum akhirnya pergi meninggalkan tempat itu.Benar, mereka mulai respek pada Xin Qian, tapi tetap saja mereka tidak terima melihat Xin Qian meminta Xuan Yuan menjaga tempat ini secara pribadi.Xin Qian mengangguk hormat. Pria ini, adalah panglima tertinggi di tempat ini. Dia yakin semua orang tidak ada yang berani melanggar perintahnya.Dengan perlindungan seperti ini, dia baru merasa tenang. Mulai hari ini, dia resmi menjadi salah satu orang yang bekerja pada Xuan Yuan. Sepertinya, hidupnya akan terjamin jika berhasil menjadi orang kepercayaannya."Yang Mulia, butuh waktu berapa lama Nona Xin Qian untuk menyelesaikannya?" tanyanya bersemangat."Paling cepat butuh waktu tujuh hari."Murong Xuan Yuan menjawab sesuai dengan jawaban Xin Qian padanya. Sebenarnya, tujuh hari bukan waktu yang lama. Dia masih bisa bersabar untuk menunggu. Hanya saja masih ada satu hal yang mengganjal.Apakah Xin Qian benar-benar bisa membuat senjata surgawi itu?Ataukah gadis ini sedang menipunya? Jujur, Murong Xuan Yuan belum percaya pada Xin Qian sepenuhnya.BersambungMasih ada keraguan di dalam hati Xuan Yuan dengan sosok Xin Qian. Kedatangannya yang aneh di tempat ini, belum membuatnya percaya sepenuhnya.Kendati dia memberi kesempatan pada Xin Qian untuk menunjukkan kemampuan, dia tidak menurunkan kewaspadaan sedikit pun pada gadis itu. Dia menjaga secara pribadi, hanya karena alasan ini.Saat ini, dia sedang bertaruh. Tidak ada ruginya dia percaya pada Xin Qian tujuh hari ke depan. Jika benar, gadis ini hanya sedang mencoba mengulur waktu, dia pasti akan menjadi orang pertama yang akan membunuh Xin Qian.Xuan Yuan juga melangkah pergi begitu tiga selesai berbincang dengan Xin Qian. Dia akan menjaga di luar. Bahkan dia mengusir prajurit jaga dari area halaman belakang. Pangeran Ketiga Da Liang ini yang secara pribadi akan menjaga tempat ini.Xin Qian menghela napas lega. Dia butuh ketenangan dan konsentrasi tanpa ada yang mengganggunya. Di zaman modern dia mempunyai ruangan khusus untuk tempat untuk dia meneliti dan bereksplorasi menciptakan be
Setelah berhari-hari Xin Qian sibuk bekerja di di halaman belakang kediaman panglima, hari ini Xuan Yuan merawat gadis ini dengan baik di ruangan pribadinya. Xin Qian tidur seharian di ranjang Xuan Yuan tanpa segan. Baru ketika hari mulia petang, gadis itu membuka matanya karena kelaparan."Ummph.... Lapar." Xin Qian belum membuka mata, tapi tangannya sudah bergerak mencari ponsel di nakas untuk memesan makanan secara online.Sejak berteleportasi di zaman kuno, ini adalah tidur paling nyenyak yang dirasakan Xin Qian. Ketika bangun, dia masih linglung, lupa keberadaannya sekarang telah berlempar di dunia paralel."Mana ponselku?" gumamnya dengan suara serak khas bangun tidur. Sedikit tidak sabar, karena perutnya sudah menuntut untuk diisi."Apa Anda mencari benda yang Anda sebut sebagai barang pribadi itu?" Xuan Yuan menyerahkan tas ransel milik Xin Qian.Begitu terdengar suara Xuan Yuan, gadis itu mendengus pelan. Samar-samar dia teringat tadi pagi, dia baru saja menyelesaikan tugasny
Xin Qian akhirnya bersuara di bawah tatapan empat pria yang penasaran dengan apa yang diinginkannya."Aku ... aku hanya berharap kelak Anda bisa melindungi saya, Panglima," cicitnya pelan. "Lancang!" Yunxi meraung.Memangnya Xin Qian ini siapa? Berani-beraninya meminta perlindungan Yang Mulia. Xin Qian yang seharusnya melindungi dan mengorbankan nyawa untuk Xuan Yuan, bukan sebaliknya."Jangan kira, karena kamu sudah berhasil membuat senjata, kamu bisa meminta hal yang tidak masuk akal seperti itu!" gertak Yunxi tidak suka."Apa kamu tahu siapa yang kamu ajak bicara? Sembarangan meminta penjagaan Yang Mulia."Tak henti-hentinya, Yunxi memarahi Xin Qian. Xue dan Ming Ye hanya saling pandang melihat Yunxi yang sejak mereka bertemu masih terus saja cerewet memarahi Xin Qian.Yunxi mendengus kasar.Orang kurang ajar mana yang meminta perlindungan secara pribadi dari Dewa Perang Da Liang ini. Mereka semua yang ada di tempat ini bahkan rela mengorbankan nyawa demi melindungi Xuan Yuan. Se
Di perbatasan selatan Da Liang, semua aktivitas kembali berjalan dengan normal. Xuan Yuan masih menempatkan pasukan yang secara bergiliran berkeliling untuk memastikan keamanan.Hari-hari damai setelah peperangan besar dengan kerajaan Qing disambut dengan bahagia oleh masyarakat perbatasan. Mereka bisa kembali melakukan aktivitas dengan normal seperti sebelum peperangan berlangsung.Cuaca semakin menghangat seiring dengan pergantian musim. Tak ada lagi salju yang menutupi jalanan dan atap-atap barak markas militer Da Liang.Batang-batang pohon aprikot telah memunculkan kuncup bunga. Kuncup bunga magnolia ungu dan bunga plum merah muda mulai bermekaran indah. Bahkan bisa dikatakan bahwa, sebagian besar kuncup telah mekar mewarnai pemandangan perbatasan selatan dengan bunga berwarna putih dan merah muda. Di halaman belakang kediaman Xuan Yuan yang luas, Xin Qian sedang duduk melamun sendirian. Ada penyesalan dan kerinduan untuk bisa kembali ke kampung halaman."Musim semi telah datang
Tubuh Ming Ye terasa kebas dan dingin, karena pengaruh kekuatan tenaga dalam yang diarahkan kepadanya. Tenaga dalam setinggi ini hanya dimiliki oleh Dewa Perang Da Liang, dia tahu itu. Namun, kenapa majikannya itu mengeluarkan tenaga dalam untuk memperingatinya? Memangnya dia salah apa? Ming Ye masih bertanya-tanya dalam hati."Yang Mulia, hamba hanya----""Pergi!" usirnya tanpa menunggu Ming Ye menyelesaikan kalimat.Ming Ye dan Xin Qian, "..."Kenapa Xuan Yuan marah? Bukankah tadi baik-baik saja?Mereka juga tidak mengerti alasan apa yang membuat pria ini tiba-tiba memiliki aura membunuh yang besar. Ming Ye sudah gemetaran tidak kuat menahan aura membunuh yang sebesar ini. Tenaga dalam Xuan Yuan sangat tinggi.Ming Ye segera melarikan diri. Menyelamatkan nyawanya jauh lebih penting daripada bertanya."Yang Mulia, mari kita makan bersama," ajak Xin Qian begitu tiga pengawal pribadinya menghilang dari pandangan mata."Kelak, jangan menerima pemberian dari pria lain!" Wajah Xuan Yuan di
Udara musim semi berembus hangat. Di markas militer perbatasan selatan, tiga pengawal pribadi Xuan Yuan sibuk menyiapkan pasukan yang akan kembali ke Hangzhou pagi ini.Semalaman mereka tidak bisa tidur demi memastikan kondisi sang Majikan. Meskipun mereka khawatir, tapi perjalanan kembali ke Hangzhou tidak bisa ditunda lagi. Semangat pasukan yang sudah rindu dengan keluarga begitu bergelora."Apa Yang Mulia belum keluar dari ruangan pribadinya?" tanya Yunxi kepada Xue yang berjaga di samping pintu.Xue hanya menggeleng lemah. Ada kekhawatiran yang tidak bisa disembunyikan dari sorot matanya.Dua pengawal pribadi Xuan Yuan itu terdiam. Yunxi ikut berdiri tegap di sisi lain pintu. Mereka akan menunggu beberapa saat lagi. Jika Xuan Yuan belum keluar, mereka akan mengetuk pintu.Mereka akhirnya bisa bernapas lega ketika melihat Xuan Yuan terlihat baik-baik saja saat saat membuka pintu ruangan pribadinya."Hormat, Yang Mulia." Yunxi dan Xue memberi hormat begitu Xuan Yuan melangkah keluar
Xin Qian memutuskan di dalam hati, dia harus merawat pria ini sampai mereka tiba Istana. Setelah mendapatkan hadiah dari Kaisar, dia akan segera pergi dari Istana sejauh mungkin.Melihatnya, Xuan Yuan merasa senang. Bahkan bibirnya tidak bisa berhenti tersenyum. Xue yang masih ada di sana tidak bisa berkata apa-apa.Majikannya ini sudah berubah menjadi aneh akhir-akhir ini. Pria dingin itu sudah menjadi majikannya selama belasan tahun, tapi baru kali ini mempunyai senyuman yang begitu berlimpah."Yang Mulia, apakah masih ada lagi perintah untuk hamba?" tanya Xue. Dua orang ini saling memberi perhatian dengan hangat, sungguh membuatnya canggung berada di antara mereka."Pergi!"Xuan Yuan mengibaskan tangannya, memberi tanda supaya Xue keluar dari kereta.Xue, "..."'Anda bisa tersenyum dan bersikap lembut pada Nona Xin Qian. Kenapa begitu galak pada hamba, Yang Mulia?' batin Xue.Xue hanya bisa menghela napas tak berdaya. Mana mungkin dia berani melanggar perintah. Hanya saja, dia mer
Berita tentang kepulangan dua puluh ribu pasukan Da Liang dari perbatasan selatan sudah sampai di telinga Kaisar. Meskipun pasukan besar itu baru akan sampai di Hangzhou satu pekan lagi, Kaisar telah menyiapkan sambutan yang luar biasa.Kemenangan besar yang telah diraih oleh pasukan Da Liang, membawa nama harum pasukan yang dipimpin oleh Murong Xuan Yuan.Di sepanjang jalan Ibukota, dipasangi lampion yang dihias indah. Hiasan dari kain sutera berwarna merah sepanjang beberapa kilo meter terlihat begitu mewah. Entah berapa tael emas yang dihabiskan Kaisar untuk memberi sambutan ini."Di sebelah sini ditambah lagi lampionnya!" Seorang pria berpakaian prajurit militer Da Liang berdiri di sana mengawasi orang-orang yang sedang menghias jalanan sesuai perintah Kaisar."Baik, Komandan.""Pasukan besar satu pekan lagi akan tiba, Pangeran Ketiga adalah putra kebanggan Kaisar. Jangan sampai ada kesalahan sama sekali!" titahnya pada prajurit yang bekerja di sepanjang jalan.Pangeran Ketiga ada
Dua tahun sejak kehadiran Pangeran Ketiga di Kota Chang'an, kehidupan di kota ini sudah sangat jauh berbeda. Pasar-pasar sangat ramai didatangi orang-orang dari luar wilayah. Chang'an memproduksi barang-barang yang tidak dihasilkan oleh kota-kota yang lain.Penduduk yang semula hidup di bawah garis kemiskinan, kini bisa hidup lebih baik. Pangeran Ketiga mengembangkan obat-obatan herbal, berbagai jenis senjata, sutera berkualitas tinggi dan berbagai barang lain yang hanya ada di Kota Chang'an.Permaisuri Xin dijuluki jenius yang berhasil menciptakan terobosan baru dalam menghasilkan berbagai barang tersebut. Apa yang pernah Xin Qian lihat di zaman modern, dia mengembangkannya di tempat ini disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang terbatas. Kendati demikian, hal tersebut menjadi terobosan yang luar biasa. Buktinya, berbagai barang tersebut mampu membuat nama Chang'an yang semula tak pernah diperhitungkan oleh dunia, sekarang menjadi salah satu kota yang paling banyak dibicarakan.P
Seorang wanita tua duduk merana di dalam jeruji besi. Ada besi berbentuk bulat sebesar bola dan rantai besar yang terikat di kakinya. Dengan usia setua Nenek Bai yang berusia lebih dari enam puluh tahun, para penjaga penjara surgawi memang sedikit berlebihan. Tanpa diikat dengan rantai sebesar itu saja, Nenek Bai tidak mungkin bisa melarikan diri dari sini. Xin Qian membuang napas melihatnya. Orang-orang zaman kuno memang sangat tidak masuk akal. "Bagaimana hasil pemeriksaan Nenek Bai?" bisik Xin Qian pada suaminya."Dia menemukan Lin Chao Feng pingsan di pinggir sungai. Setelah setengah hari menunggu, pria itu baru siuman. Nenek Bai mengajaknya pulang dan mengakuinya sebagai cucu. Hanya itu saja pengakuannya." Xuan Yuan berkata datar."Hmm, cukup masuk akal," sahut Xin Qian.Pangeran Ketiga menoleh. Ditatapnya wajah cantik Xin Qian dengan dahi mengernyit."QianQian, katakan padaku, kenapa kamu bisa bilang bahwa penjelasannya cukup masuk akal?" Xuan Yuan bahkan tidak percaya sama s
Sehari berselang selepas proses eksekusi Lin Chao Feng, Mei Yin dan Qionglin bergegas untuk menemui Permaisuri Xin. Ketika keduanya sampai di depan aula Paviliun Bulan, Xue yang datang menemui."Tuan Xue, ada hal yang harus saya sampaikan pada Permaisuri Xin hari ini." Wanita tua itu berinisiatif untuk berkata lebih dahulu sebelum Xue bertanya."Guru Mei harap menunggu sebentar. Hamba akan menyampaikan kepada Permaisuri Xin terlebih dahulu." Xue segera berlalu setelah selesai mengatakan kalimat tersebut."Guru, apa Anda yakin akan memberi hukuman untuk Qian'er?" ungkap Qionglin."Tentu saja, kejahatan Qian'er sudah begitu berat. Ada ratusan pasukan Da Liang yang mati keracunan, sedangkan ribuan lainnya terinfeksi racun. Apakah ini jenis kejahatan ringan?" sahut Mei Yin.Meski Qian'er adalah murid yang dirawatnya sendiri sejak masih kecil. Kejahatan tetaplah kejahatan. Dia tidak bisa mengabaikan nyawa ribuan orang yang menderita karena kasih sayangnya pada Qian'er. Apalagi, Qian'er ma
Xuan Yuan tidak memberi izin Permaisuri Xin untuk mengikuti proses hukuman Lin Chao Feng. Tak ingin memberi kesempatan untuk penjahat itu melihat wajah cantik Xin Qian barang sebentar saja supaya tidak menyisakan rasa sesal di dalam hatinya di ujung kematian. Pangeran Ketiga memang sekejam itu.Eksekusi hukuman ini disaksikan oleh penduduk Kota Chang'an."Untuk pelajaran bagi kalian semua yang masih menyimpan niat jahat untuk mencelakai kami, sebaiknya segera hapus baik-baik dari hati kalian. Kalian saksikan, pria ini bernama Lin Chao Feng, dia berniat untuk mencelakai Permaisuri Xin dan dua pangeran kecil. Aku tidak akan segan memenggal kepala orang ini." Xuan Yuan berpidato dengan tegas. Kembali ke zaman feodal adalah nasib buruk bagi Lin Chao Feng. Dia harus mati menyedihkan di tempat bobrok ini, tanpa seorang pun yang menangisi.Pria penjelajah waktu itu tidak terima dengan hukuman ini. Dia sama sekali tidak menyangka nyawanya akan berakhir begitu saja tanpa ampun di tempat yang
Lin Chao Feng berusaha melarikan diri ketika Xue datang. Raut panik pria penjelajah waktu dari zaman modern itu begitu kentara, tak bisa disembunyikan. Semua alat-alat yang dibawanya dari zaman modern sudah diamankan oleh pasukan Pangeran Ketiga."Lin Chao Feng, sebaiknya kamu menyerah saja!" Xue berkata datar dan dingin. Pengawal Xuan Yuan yang mempunyai karakter nyaris sama dengan majikannya adalah Xue. "Sialan, aku sudah ketahuan!" Sekuat tenaga, Lin Chao Feng berusaha melarikan diri. Pada akhirnya, ketahuan juga. "Pangeran Ketiga ingin kamu memberi penjelasan. Sebaiknya kamu tidak melawan, atau kamu tidak akan dilepaskan dari penjara surgawi." "Tidak akan semudah itu menangkapku!" Lin Chao Feng tidak terbiasa diancam oleh orang lain. Tak suka mendengar Xue menekannya sedemikian rupa."Mari kita coba!" Xue mulai menyerang. Lin Chao Feng mencoba untuk menghadapi.Jika di zaman modern, kemampuan bela diri Lin Chao Feng bisa dibilang tangguh. Namun, sayang sekali dia salah mendapat
Xin Qian tertegun melihat barang-barang yang ada di dalam kotak kayu tersebut ketika terbuka. Sementara Xuan Yuan hanya melipat tangan ke belakang dengan dahi berkerut, tak paham.Ada beberapa benda asing di mata Xuan Yuan yang tergeletak di dalam kotak kayu tersebut."QianQian, benda apa ini?" tanyanya penasaran.Tak jauh dengan benda yang dibawa oleh Xin Qian ketika datang ke tempat ini, benda-benda aneh yang tidak dimengerti fungsinya oleh Xuan Yuan.Namun bedanya, Lin Chao Feng datang ke sini dengan sengaja. Tentu saja dia telah mempersiapkan segala hal yang diperlukan.Beberapa makanan kering berbentuk biskuit. Ada juga kapsul yang obat-obatan. "Botol ini berisi racun, Yun. Yang ini juga, entah apa yang akan dilakukannya dengan racun-racun ini." Yunxi menerima botol plastik dan memegangnya merasa aneh, karena belum ada botol seperti ini di zaman kuno. Pengawal itu memberi tulisan 'racun' di luar botol tersebut. "Yang ini kapsul makanan sehat." Yunxi dan Xue yang baru saja dat
"Bersujud!"Jun Hui memimpin lima puluh prajurit dari Negara Zhou bersujud pada Xin Qian di halaman begitu Permaisuri Xin turun dari kereta kuda.Xuan Yuan dan Xin Qian saling bertukar pandang melihatnya. Ada apa ini? Kenapa mereka semua tiba-tiba bersujud di hadapannya."Jun Hui bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!""Kami semua bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!"Suara lantang dari lima puluh pria berbadan tegap di halaman terdengar bergemuruh. Angin seketika berhenti bergerak, daun pohon willow ikut tertegun mendengarkan sumpah mereka."Apa maksudnya ini?" Xin Qian akhirnya bersuara. Tak ingin rasa penasaran itu menggerogoti hati setengah mati.Jun Hui maju ke depan. "Kami bisa hidup sampai hari ini karena belas kasih Anda. Jika bukan karena Anda yang dulu merawat, kami pasti tidak hidup hari ini. Kami telah meninggalkan atribut Negara Zhou. Mulai hari ini, kami adalah pelayan Anda." Jun Hui berkata dengan sangat lancar. Pa
"Nenek Bai, berapa orang yang tinggal di rumahmu ini?" Beberapa orang petugas sedang mendata jumlah penduduk di Kota Chang'an, sudah tiba di rumah milik Nenek Bai.Sebenarnya, ini juga salah satu rencana Yunxi untuk makin mengenal seluk beluk Kota Chang'an. Jumlah penduduk, pekerjaan mereka, penghasilan harian yang didapatkan, dan lain sebagainya. Data ini akan menjadi acuan Pangeran Ketiga untuk membuat kebijakan di masa depan, sebagai kepentingan jangka panjang.Kepentingan jangka pendeknya adalah untuk mengetahui latar belakang Lin Chao Feng dengan jelas.Begitu tiba di rumah Nenek Bai, mereka bertanya dengan deteil apa saja yang perlu dikorek dari wanita tua tersebut."Aku tinggal bersama cucuku." "Bukankah kamu tidak mempunyai anak? Kenapa mempunyai cucu?" tanya petugas itu menyelidik.Selama bertahun-tahun, Nenek Bai dikenal orang sebagai seorang janda yang hidup sendiri karena tidak mempunyai keturunan. Namun, sejak beberapa minggu terakhir, dia tinggal dengan seorang pria mu
"A Yuan, aku bosan!" Xuan Yuan terlalu over protektif dalam menjaga istrinya yang sedang hamil. Xin Qian tak bisa lagi bebas bergerak dan melakukan aktivitas seperti biasanya. Selain ada Xuan Yuan, para pelayan siap siaga menyiapkan apapun yang dibutuhkan oleh Xin Qian. "Apa aku terlalu mengekangmu? Di luar sana ada begitu banyak orang yang berniat buruk terhadapmu, aku khawatir," sesal Xuan Yuan. Melihat wajah cemberut Xin Qian, hati pria itu tercubit. Xuan Yuan sangat mencintai wanitanya. Dia bahkan rela mengabdikan seluruh hidupnya untuk Xin Qian, akan berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya tertawa bahagia. Namun, dengan semua kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya, dia malah lebih sering membuat wanita ini melalui perjalanan hidup dan mati bersamanya. Semua ini sama sekali bukan situasi yang diinginkan Xuan Yuan."Aku hanya bosan terus berada di dalam istana akhir-akhir ini. Bisakah kita keluar dari sini?" pintanya dengan nada suara manja. Xin Qian tahu bahwa suaminya tidak