Sera tersenyum tipis.Ternyata, Raja Huai juga mendengar apa yang dikatakan di luar, bukan karena dia memiliki pendengaran yang baik, tetapi Selir Jay sengaja berbicara dengan kencang.Raja Huai tersenyum sinis dan berkata, "Kakak Ipar Kelima, apakah kau sudah mendengarnya? Sebenarnya, bukan aku berkecil hati, tetapi orang-orang di luar juga tidak percaya aku akan sembuh."“Jangan pedulikan apa yang dikatakan orang lain, ucapanku yang paling penting, aku adalah tabibmu.” Sera menarik kursi dan duduk di samping tempat tidur.Raja Huai menatapnya dan tersenyum lebar, "Kakak Ipar Kelima memakai masker ini tetapi memberitahuku aku bisa disembuhkan? Aku rasa Kakak ipar sendiri juga tidak yakin, bukan?"Sera tidak menyangka Raja Huai ternyata masih keberatan dengan masker ini, "Apakah masker ini membuat Raja Huai merasa tidak nyaman?"Raja Huai berkata dengan acuh tak acuh, "Tentu saja tidak nyaman, itu membuat aku merasa seperti orang yang berdosa, orang berdosa yang bisa menyebarkan kemati
Sera berbalik, berjalan dua langkah, lalu duduk lagi. Setelah berdiri beberapa saat, dia tiba-tiba mengambil kursi dan membantingnya ke tanah dengan kencang. Kursi itu hancur berantakan.Matanya merah dan dia berkata dengan marah, "Kenapa kau marah? Apakah kau berhak marah? Apakah aku tidak bisa marah? Aku berbaik hati datang ke sini untuk mengobatimu, tetapi harus menanggung kekesalanmu. Aku tidak mendapatkan apa-apa jika bisa menyembuhkanmu, tetapi jika tidak dapat menyembuhkanmu, ayahmu akan menyalahkan aku. Apakah kau tidak tahu, jika kau mati, berapa banyak orang yang mati bersamamu? Apa hakmu mengamuk di sini? Apakah kau tahu betapa berharganya obat-obatan ini, meskipun kau tidak menghargainya, di luar sana ada berapa banyak pasien TBC yang menginginkan obat-obatan ini untuk menyelamatkan jiwa mereka? Aku peringatkan, jika sejak hari ini, kau berani memuntahkan obat, aku akan langsung mencekikmu sampai mati, agar kau tidak perlu menyusahkan semua orang. Kau memang sakit, tetapi h
Sekelompok orang bergegas datang untuk menolongnya, memijat kepalanya dan mengipasinya. Setelah beberapa saat Selir Lu mulai sadar. Dia berusaha berdiri tegak, menunjuk ke Selir Jay dan menatapnya dengan tajam, "Mengapa kau mengatakan semua ini padanya? Harapannya sudah sangat tipis, mengapa kau ingin mencelakainya? Dia hanya seorang pasien, aku tidak mempunyai siapa-siapa dalam keluargaku, tidak ada kekuatan dan tidak memiliki pengaruh, tidak akan bisa menghalangi kalian!"Ucapan Selir Lu membongkar kemunafikan semua orang.Semua orang tahu Raja Jay sangat berambisi menjadi putra mahkota. Orang-orang seperti Selir Lu hanya akan berpura-pura tidak tahu, sedangkan para tuan putri juga tidak memiliki kepentingan untuk merobek penyamaran mereka.Semua orang mengira Selir Jay akan merasa sangat malu.Namun, Selir Jay hanya berdiri di sana dengan tenang dan menatap Selir Lu, lalu mendesah dan berkata, "Selir Lu, sejak dulu, kata-kata yang jujur memang tidak enak didengar. Jika Selir Lu tida
Sera berkata, "Aku terpaksa bertengkar dengan Selir Jay."Putri Linda berkata, "Bagus." Dia memang tidak bisa menyukai Selir Jay.Putri Lisa menggelengkan kepalanya dan menghela napas, "Terlalu ceroboh. Selir Jay bukan orang yang mudah dihadapi. Kau sudah melawannya hari ini, entah apa yang akan dia lakukan terhadapmu dan Deon.”Sera berpikir dalam hati, meskipun tidak ada kejadian ini, Raja Jay can Selir Jay juga tidak akan melepaskan Raja Deon Chu.Raja Jay yang menyuruh orang untuk membunuh Raja Deon Chu sebelumnya.Tetapi hal ini tidak nyaman dikatakan, dia berkata pada Putri Lisa, "Nasi sudah menjadi bubur, sekarang yang terpenting adalah menyembuhkan penyakit Raja Huai."Putri Lisa mengangguk, "Benar, konsentrasi di sini dulu, jika benar-benar terjadi sesuatu, aku juga tidak bisa membantumu."“Aku akan membantumu!” Putri Linda berkata dengan penuh semangat.Putri Lisa mendorong keningnya dengan kencang, "Tutup mulutmu, jangan mencari masalah."Sera merasa bahwa Putri Lisa sangat
Gary Shi terdiam beberapa saat, kemudian berbisik, "Kekuasaan adalah segalanya!"“Semuanya?” Sera tersenyum sinis, “Aku rasa belum tentu. Aku mengenal banyak orang yang berkuasa, tetapi tidak bisa mendapatkan segalanya.”"Kekuasaan, tidak ada batasnya."Benar, setelah menjadi kaisar, masih ingin lebih tinggi dari langit, kekuasaan mana ada batasnya?Apakah Raja Deon Chu juga berpikir seperti ini?Dia bertanya pada Gary Shi, "Aku lihat kau sangat akrab dengan Raja Deon Chu, apakah kalian sudah lama saling mengenal?"Gary Shi tersenyum, "Sudah lumayan lama.""Persahabatan semenjak remaja memang sangat berharga, jadi kau juga mengetahui hubungannya dengan Michele?"“Tahu, aku mengetahui segalanya,” dia melirik Sera sekilas, “Apa yang ingin Selir tanyakan?”“Tidak ada, aku tidak ingin mengetahui apapun tentang mereka,” kata Sera.Gary Shi agak terkejut."Hamba mengira Selir ingin mengetahui apa yang dipikirkan Raja Deon Chu."Sera menoleh dan tersenyum padanya, "Jangan mencari masalah, ada
“Tuan, hamba datang untuk melayani Anda!” Suara manja terdengar di telinganya.Gadis itu langsung menyandarkan tubuhnya.Emosi Raja Deon Chu sudah naik ke ubun-ubunnya, dia berteriak dengan marah, "Ryan Xu!"Ryan Xu menunggu menerima pujian di pintu dengan gembira.Ketika Raja mengaum, dia mengira itu guntur dan segera melihat ke langit.Lydia, yang berdiri di sebelahnya, ekspresinya langsung berubah dan segera berjalan masuk.Ryan Xu baru menyadari dan segera mengikuti. Ada apa? Apakah terlalu jelek? Raja Deon Chu tidak menyukainya? Namun, mama-san berkata kedua gadis ini adalah papan atas di tempatnya.Dia sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk Raja Deon Chu.Setelah badai hebat dalam ruangan itu, Ryan Xu membawa kedua gadis itu pergi dengan putus asa.Ketika berjalan di koridor, dia bertemu dengan Gary Shi dan Sera.Sera menatap dua orang gadis yang berjalan bersama Ryan Xu. Mereka tidak tampak seperti gadis baik-baik. Mereka menggunakan riasan tebal, wewangian yang menusuk hi
Raja Deon Chu marah-marah di kamar dan tak berselera makan. Hari ini, dia seharian melihat mayat di Jing Zhou Mansion dan mendengar berbagai kasus yang tidak terselesaikan. Suasana hatinya sudah sangat buruk dan saat pulang melihat kekacauan yang ditimbulkan Ryan Xu, dia tidak bisa menahan amarahnya dan langsung meledak.“Di mana Bima Tang?” Setelah melampiaskan amarahnya, dia bertanya pada Lydia dengan kesal.Lydia berkata dengan waspada, "Tuan Tang sudah keluar sejak sore tadi."Dia mengira Bima Tang seharusnya menjemput Sera dan berkata, “Beritahu petugas yang berjaga di gerbang, jika Tuan Tang kembali, suruh dia datang ke Paviliun Xiao Yue.""Baik!" Lydia bergegas keluar.Setelah mandi, Raja Deon Chu duduk di kamar dan minum teh.Dia melihat keluar, mengapa Bima Tang belum kembali? Bima Tang belum kembali, berarti Sera juga belum kembali.Setelah beberapa saat, Bima Tang bergegas masuk, "Raja Deon Chu, ada apa mencariku?"“Kau pergi ke mana?” Raja Deon Chu meletakkan cangkir teh da
Apakah dia harus memperlakukannya seperti ini?Raja Deon Chu berkata dengan ketus, "Terserah kau saja!"Kemudian dia berbalik dan pergi.Di belakangnya, terdengar suara Sera, "Antar Raja!"Bibir Raja Deon Chu bergetar karena marah dan melangkah keluar.Apa-apaan ini? Apakah aku harus peduli denganmu?Sera berdiri di tangga batu dan menatap punggungnya.Sera tidak mengizinkan Raja Deon Chu menyentuhnya, karena menganggapnya kotor.Pria ini menganggapnya apa? Setelah bersenang-senang dengan kedua orang gadis itu, dia langsung datang mencarinya. Dia bukan hewan peliharaannya.Ketika dia masuk ke ruangan Dayang Nadiin berbisik, "Selir, mengapa Anda memperlakukan Raja seperti itu?"Sera menatap Dayang Nadiin, "Apakah aku kurang sopan tadi?"Dayang Nadiin terdiam.Justru terlalu sopan!Raja Deon Chu kembali ke Paviliun Xiao Yue dengan kesal.Kemarin mereka masih begitu mesra, tapi hari ini dia mengubah sikapnya, dia pikir dia adalah siapa?Bahkan tidak boleh menyentuhnya, lalu siapa yang mas