Setelah kembali dari Gunung Wanfo, Dominic dan Wynne Fang hendak pulang ke zaman modern. Perpisahan ini tidak terlalu menyedihkan karena baik Wynne Fang maupun Sera percaya bahwa misteri Danau Cermin akan segera terurai. Segera, Sera dan anak-anaknya dapat memulai perjalanan pulang ke rumah.Sebelum kakaknya pergi, Kak Yuan meminta Deon untuk menjaga nenek dan Sera dengan baik. Deon dapat memahami kekhawatiran kakak iparnya dan berulang kali berjanji bahwa dia tidak akan pernah membiarkan mereka dianiaya.Kak Yuan merasa lega. Dia memegang bahu Sera, menatap adiknya dalam-dalam, dan berkata dengan lembut, "Kita akan segera bertemu lagi. Setelah kita pulang, kakak juga akan mencari seseorang untuk membantu. Sekarang dengan datamu dan pengamatan Wynne Fang, misteri Danau Cermin akan segera diselesaikan. Aku sangat bersyukur karena kamu tidak pernah menyerah untuk menemukan jalan pulang. Kamu-lah yang membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Bagi manusia, ini adalah keajaiban."M
Sera mencibir, “Selanjutnya?”Deon memandangnya, "Jangan salah paham. Aku tidak mencoba melakukan apa pun. Aku hanya ingin mengingatkan diriku sendiri untuk tidak tertipu olehnya atau memiliki kasih sayang sedikit pun padanya. Sekarang aku ingat bahwa aku punya yang disebut sebagai kekasih masa kecil bersamanya, hatiku terasa sangat tersumbat hingga aku merasa sedikit mual.”Sera tidak menyangka akan menjadi seperti ini. Melihat wajah Deon yang serius, benar-benar ada sedikit rasa jijik di matanya, dan tidak bisa menahan tawa, "Benarkah? Tidak perlu melakukan itu. Senang mengetahuinya sekarang , semua orang akan mati. Lupakan saja."“Ya, semua orang akan mati, jadi semuanya hanya bisa dilupakan." Deon hanya menekankan dua kata, tapi dia bingung dan berhenti. "Jika kita tidak menghitung, apa lagi yang bisa kita lakukan? Dia berbohong padaku dan Steven, aku hampir membunuh Steven, dan hampir membunuhmu dan anak-anak, jadi aku hanya bisa melepaskannya karena dia sudah mati."Ada kemar
Sebelum para jenderal besar kembali ke ibu kota, semua jenderal yang terluka diantar kembali ke ibu kotaHarry secara pribadi mengawal Raja Zhou. Keduanya sebelumnya pernah berselisih. Pada saat itu, keduanya memiliki siasat terhadap satu sama lainnya. Siapa yang akan berpikir bahwa suatu hari, keduanya akan pergi ke medan perang untuk mempertahankan Dinasti Tang Utara bersama?Raja Wei memimpin pasukan besar untuk melindungi tiga orang tua. Mereka meninggalkan 10.000 prajurit di perbatasan dan kembali ke ibu kota terlebih dahulu.Ketika Raja Zhou kembali ke ibu kota, Permaisuri Zhou telah mengetahui bahwa dia terluka sebelum pertempuran dan kehilangan lengannya. Ketika Harry dan yang lainnya mengantarnya kembali ke ibu kota, mereka melaporkan progres perjalanan. Saat tiba di ibu kota, Permaisuri membawa putrinya menyambutnya di depan gerbang kota. Matahari perlahan terbenam, wajah Permaisuri berlinang air mata, bibirnya sedikit tersenyum dengan gemetar. Permaisuri melihat mereka
Coleman memandang Harry, "Apa yang dikatakan Ryan ada benarnya. Apakah dia termasuk orang yang jahat? Bukan menurut apa kata orang tetapi menurut kata orang yang telah dicelakainya, tentu saja, bupati tidak akan terlalu peduli pada masalah internal Dinasti Tang Utara, tetapi dia paling benci dengan orang seperti itu, orang yang menghalalkan segala cara, Raja Zhou telah melanggar batasannya, dia tidak akan membantu Raja Zhou."Setiap orang mendengarkan analisis Coleman dan merasa itu masuk akal. Bupati berasal dari keluarga Kerajaan Dazhou, pasti membenci orang yang menghalalkan segala cara demi tahta.Harry memandang Coleman dan berkata dengan santai, "Kamu mengenal bupati Dazhou dengan baik ya."Coleman tersenyum, menatapnya dan berkata, "Yah, aku kenal banyak orang."Harry terpana lalu memandang ke arah lain dengan santai.Mereka kemudian minum beberapa saat lagi, orang-orang yang sudah berkeluarga akan pulang ke rumahnya. Harry merasa bosan. Tadi mereka sangat bersemangat dan s
Dinasti Tang Utara, Paviliun Sarayu di Istana Chu. Cahaya lilin berkedip-kedip memantulkan aksara Mandarin ‘Xi’ yang artinya ‘bahagia’ pada kertas lusuh berwarna merah yang tertempel di seluruh penjuru ruangan. Sinar lembut memenuhi seluruh dinding dari tepi ranjang berukir emas, terlihat sepasang bayangan.Wajah Sera sabar dan acuh.Satu tahun setelah menikah, suaminya bahkan tidak pernah menyentuh seujung jarinya. Saat Sera memasuki istana kemarin lusa, Ibu Suri memandangi perutnya yang rata dan menghela nafas, sangat kecewa, beliau malahan membicarakan tentang pernikahan dengan selir. Sehingga dia memutuskan harus memberitahu Ibu Suri kenyataan, meskipun mereka sudah setahun menikah, tapi belum pernah sekamar.Saat itu dia tidak ingin mengadu sambil menangis, hanya saja, hatinya tak bisa.Sera pertama kali bertemu dengan Baginda Raja saat menginjak usia tiga belas tahun. Jatuh cinta pada pandangan pertama yang dirasakannya, seketika itu hatinya langsung merasa terpikat dan setelah b
Dia pingsan setelah menyuntikkan dirinya sendiri obat yang sedang dikembangkannya, lalu terbangun dan berada di sini.Beberapa kenangan di benaknya yang bukan miliknya perlahan-lahan terjalin dengan kenangan pribadi yang dimilikinya.Sera telah mendambakan Baginda Raja Deon Chu sejak lama. Mereka bertemu saat sang Baginda Raja berusia lima belas tahun, dia mengunjungi rumah sang putri untuk mengadakan perjamuan. Sejak saat itu dia membuat rencana untuk menjebak Raja Deon yang saat itu lalai, mengorbankan hidup, dan matinya untuk mencapai tujuannya, untuk menjadi Selir di kerajaan Chu.Sangat disayangkan setelah menikah selama setahun, bagaimana pun, Baginda Raja Deon bahkan tidak mau melihatnya.Meskipun gadis insinyur ini tidak pernah merasakan jatuh cinta, tubuhnya memberi tahu bahwa sebelum kematian pemilik aslinya, dia adalah gadis yang agresif.Memori si pemilik tubuh asli di benaknya juga mengkonfirmasi demikian.Dari seorang Doktor muda jenius bertransformasi menjadi Selir di ke
Pemilik asli tubuh ini pasti terlalu lemah, sehingga tanpa disadarinya dia tertidur dengan rasa pusing yang hebat. Dia bermimpi, mimpi yang benar-benar membawanya kembali ke ruang penelitian.Ruang penelitian yang diatur perusahaan untuknya sangat rahasia, selain ketua perusahaan dan asisten, selebihnya hampir tidak ada yang tahu lokasi ruangan tersebut.Tidak ada yang berubah di sini, dia menyusuri meja, komputer, mikroskop, jarum suntik yang digunakannya untuk menyuntik, serta tabung reaksi di sudut yang terbengkalai.Komputer dihidupkannya, me-login WeChat-nya. Banyak pesan yang muncul terus-menerus, semuanya dari anggota keluarga yang menanyakan keberadaannya.Dia menyentuh keyboard lalu merasakan kesedihan di hati atas kematiannya di zaman modern.Ia benar-benar tak akan bertemu dengan orangtuanya lagi.Beberapa saat kemudian ia tersentak, ia melihat sebotol iodophor diletakkan di atas meja, ini adalah yang dia bawa sebelum menyuntikkan dirinya sendiri. Karena dia sudah lama di i
Sera tertegun sesaat, beberapa kenangan tiba-tiba melintas di benaknya: sehari sebelum kecelakaan Edd, bocah malang itu. Si pemilik asli tubuh ini memarahi dan memerintahkannya untuk menutup rapat papan kayu di sebuah gubuk. Lalu dia mengalami musibah, pasti karena terkena paku saat dia jatuh terguling di dalam gubuk itu.Dia seharusnya tidak melakukan tugas ini.Tidak hanya itu, karena orang yang dinikahinya membencinya, ia melampiaskan amarahnya pada orang-orang-orang suruhan Raja Deon ini, ia akan selalu memukul dan memarahi orang-orang di sekitarnya, Dayang Nadiin juga pernah dilukai dengan pecahan cangkir olehnya hingga keluar banyak darah.Hati pemilik asli tubuh ini tidak terlalu baik, tidak mengherankan lagi tak ada yang menyukainya. “Coba kau tanyakan Dayang Nadiin boleh aku pergi dan menemuinya?” Tanya Sera.“Jika Selir berhati mulia, pasti tidak akan berakhir seperti ini, tidak harus munafik. Dayang Nadiin dan Edd tidak ingin bertemu dengan Selir.” Kata Fara, berbalik dan p