Share

Bab 219

"Tabib istana berkata bahwa aku tidak dapat melewati sepuluh hari. Sekarang, jika dihitung, hanya sisa tiga hari," kata Raja Huai.

Sera menggelengkan kepalanya dan menyangkal kata-kata tabib istana, "Paru-parumu tidak sepenuhnya terinfeksi. Batuk darah bisa dikendalikan dalam seminggu, bahkan frekuensi batuk di malam hari bisa berkurang. Pengobatan ini agak memakan waktu, selama Raja Huai tidak menyerah, aku juga tidak akan menyerah."

Hati Raja Deon Chu terasa hangat, tatapannya terpaku pada Sera, dia bisa melihat harapan dari wanita ini.

Raja Huai berkata dengan lembut, "Terima kasih, Kakak ipar kelima."

“Tidurlah dulu sekarang.” Sera menoleh pada Selir Lu, “Selir Lu dan lainnya silahkan keluar agar Raja Huai bisa beristirahat.”

Selir Lu mengangguk, melirik putranya, kemudian pergi dengan berat hati.

Harapannya mulai muncul, tetapi karena harapan ini bukan diberikan oleh tabib istana, melainkan Sera, dia merasa kurang yakin.

Sera juga keluar, Raja Deon Chu ingin tinggal di kamar untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status