Share

ANTASENA!

ANTASENA!

"Padahal kenyataannya dia telah beristri. Apakah seperti itu lelaki yang baik itu?" sindir Pohan.

"Ko, orang cinta itu beratnya seperti orang menyangga bumi, cinta itu buta. Cinta itu ibarat hidupnya jiwa yang suci, cinta itu tak bisa di minta tapi cinta muncul dari sanubari," jawab Gendhis.

"Harus bagaimana lagi aku, Gendis?" tanya Pohan.

"Tidak pakai bagaimana- bagaimana, Ko. Tidak ada yang perlu kau lakukan, dan ini bukan kesalahanmu. Semua masalah ini murni aku yang membuatnya. Percayalah ini hanya masalah waktu dan aku perlu sedikit lebih banyak waktu untuk bisa berdamai dengan keadaan ku sekarang ini. Maaf ya, Ko! Maaf, jika aku selalu menuntutmu untuk selalu mengerti," ucap Gndhis memeluk Pohan.

"Namun percayalah, Ko! Tak mudah menjadi aku, di mana setiap melihat Kai aku selalu terbayang semua kenangan masa lalu serta wajah Mas Rio," sambungnya.

"Gendhis, bukankah aku berkali -kali menawarimu untuk memberikan Kai pada Cece- ku saja, toh dia juga belum punya anak. Buka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status