Share

ACARA TUJUH HARIAN

ACARA TUJUH HARIAN

"Lalu kenapa tiba- tiba Mbakyu ku membuat wasiat untuk Sundal itu? Sedangkan aku tak tahu. Lucu," sahut Bude Asih.

"Duduklah sih aku akan menceritakan awal mulanya padamu, namun aku tidak bisa mengatakan wasiat itu sekarang," jelas Suhadi.

"Kenapa lagi?" tanya Bude Asih dengan tatapan curiganya.

"Kenapa kau seakan terlihat melindungi wasiat itu? Kenapa kau tak mau aku mendengarnya?" sambungnya.

"Bukan begitu, Asih. Dengarkan aku dulu, aku pun belum mengatakan kepada siapapun. Aku ingin terlebih dahulu untuk mengatakan pada orang yang di beri wasiat dalam islam itu. Silahkan kalau kau memang mau mendengarkannya tapi besok lusa, saat Gendhis pun juga hadir dan ada. Namun kalau kau ingin aku mengatakannya sekarang makan percuma, aku tak akan bicara," tegas Suhadi.

"Memang gadis itu mau datang? Cih, tak punya malu," seloroh Bude Asih.

"Aku sudah mengundang gadis itu untuk ke sini, besok. Jadi dia bisa aku pastikan akan datang. Bahkan aku memiliki bukti jika Mbakyu mu be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status