Masih dalam penantian jodoh, terus berusaha bukan aku mencari yang terbaik, tapi namanya juga mencari yang pas di hati, setidaknya bisa saling mengerti.Masuk ke dalam group jodoh adalah hal yang aku coba, yah siapa tau menemukan seseorang yang mau diajak berkenalan dan pas di hati.Aku memposting data diri dan aku upload, tidak beberapa lama masuk komen dan balasan, ada juga yang mengirim inbox. Aku buka inbox itu ada dua pengirim."Assalammu'alaikum, salam kenal aku Janda cerai hidup anak 3 sudah pada besar," sslah satu inbox datang dari akun dengan nama Nuna, Wanita berhijab dengan Wajah manis langsing, umur kisaran seusia dengan aku.Sebelum aku menjawab salamnya, aku buka terlebih dahulu profilnya dan melihat beberapa galery photo-photonya, ternyata memang
Teror dari mantan Suaminya semakin saja menjadi-jadi, membuat aku tidak nyaman, hingga sering kali menyulutkan emosi dalam percakapan. Sementara Nuna sudah memperingatkan kepada mantan Suaminya, tapi tetap saja dia masih berbuat seperti itu, akun fakenya masih terus inbox dan memberikan hasuat jelek tentang Nuna.Aku juga memperkenalkan diri kepada Ibunya Nuna, walaupun hanya melalui telepon, keluarganya sangat baik dan welcome, tapi yang jadi kendala untuk aku ya itu tentang mantan Suaminya yang rumahnya hanya beberapa langkah saja dati tempat tinggal Nuna.Mantan Suaminya merupakan Pria yang pekerjaannya setiap hari hanya bersenang-senang, mabok dan judi, itulah gambaran yang aku dapati dati cerita Nuna, sudah aku bayangkan jika menikah nanti, bagaikan sinetron, akan ada sebuah dramatisir yang akan terjadi, kemungkinan mantan Suaminya akan berulah karena merasa iri dan
Aku masih sendiri dan selalu bersama anak, melewati hari menjalani pekerjaan dan semua kesibukan aku bersama anak aku, mungkin aku tidak lagi memikirkan cepat menikah atau cepat mencari pengganti untuk Ibu sambung.Semua aku jalankan apa adanya, hanya waktu yang mampu bicara, entah sampai kapan, biarlah nanti seiring waktu yang menjawabnya.Memperbaiki diri terus dan berusaha menjadi lebih baik, banyak kebahagiaan yang aku rasakan walau hanya bersama anak, semakin iklash dan mendekatkan diri semua akan terasa lebih tenang dan menikmati hari-hari.Menikah itu penuh makna, banyak pelajaran yang bisa kita ambil, terutama rejeki ketika dua insan menjadi satu dan saling mendoakan.Betapa luar biasa saat aku dan almarhumah Istri, diberikan rejeki yang luar biasa, ketika kita beruda saling mendoakan, pekerjaan aku sebagai bisnis properti, begitu banyak saingan marketing kala itu.
Aku Erwin bekerja disalah satu perusahaan swasta, memiliki status Duda tanpa anak, bercerai hidup adalah bukan sebuah pilihan yang aku buat, takdirlah yang menentukan.Hari itu ada acara yang harus aku datangi, karena tidak enak teman mengundang aku ke acaranya, beberapa teman-temannya juga datang diundang.Malam hari kami berbaur antara Pria dan Wanita yang datang dari berbagai perusahaan dan tempat kerja yang berbeda-beda."Bro... Sini," temanku pemilik acara memanggil."Ada apa Bro," jawabku."Kenalin nih, teman aku," temanku pemilik acara memperkenalkan temannya kepada ku.Akhirnya aku berkenalan dengan Wanita muda yang bekerja disalah satu perusahaan yang ternyata tidak jauh juga dari perusahaan dimana tempat aku bekerja. Sebut saja namanya Lia, dia Wanita yang usianya sangat muda jauh 10 tahun dibawah usiaku, statusnya masih single belum pernah menikah dan berwajah manis.Kita mengobrol banyak malam itu hingg
Hubungan aku dengan Lia tidak terasa sudah beranjak 5 bulan, berbagai kisah mewarnai, sering juga sayang ku menemani kegiatan aku yang terkadang bermain futsal dan bermain musik disebuah studio band, walaupun dia ngantuk tetap saja mau ikut menemani.Tak jarang kita ada ribut-ribut masalah kecil, ya itu wajar namanya dua hati dan pikiran yang berbeda. Tapi sayang ku itu walaupun usia muda, pola pikirnya lumayan dewasa dan bijak dalam menghadapi masalah. Jika pun marah karena ada masalah, dia hanya diam tidak banyak mengeluarkan kata, apa lagi sampai teriak-teriak. Ga pernah.7 bulan sudah jalninan kasih kita lalui dan saat aku datang kerumahnya, tiba-tiba keluarganya mengajak bicara serius."De, maaf ya. Kami selaku orang tua, mau tanya, apakah bisa orang tua kamu datang dan melamar anak kami," tanya orang tuanya kepadaku."Baik Bu, Pa. Iya bisa nanti aku bicarakan dahulu dirumah kapan kira-kira bisa datang untuk melamar," jawabku pelan."Ya udah k
Resmi sudah dan sah sekarang kita sudah menjadi pasangan Suami Istri, menjalani hari-hari dengan sepenuh hati untuk menggapai kebahagiaan kami.Mengambil cuti setelah pernikahan adalah jalan yang paling indah, untuk menikmati suasana berdua dalam suatu ibadah. Menikah itu memang menggugah hati ya, gimana tidak. Saat bangun tidur saling mengingatkan siapa saja yang bangun terlebih dahulu, ibadah juga semakin giat dan bertambah nilainya."Ayah, sarapan yuk sayang," tanya Istriku mengelus membangunkan aku."Iya Bunda, maaf Ayah ketiduran lagi," aku segera bangun, iya tadi selepas Shubuh berdua aku ketiduran lagi.Lalu kita sarapan bersama, sambil menikmati liburan ini alias bulan madu, walaupun bulan madunya masih disekitar wilayah. Tetap saja senang dan tidak ada yang mengganggu.Setelah sarapan bersama, ah rasanya ingin melanjutkan lagi apa yang terjadi semalam, aku mendekati Istriku dan memintanya untuk masuk kekamar dengan berbisik manja ditelinga
Cuti pernikahan telah usai dan kami berdua melanjutkan aktifitas bekerja, Istri masih aku ijinkan bekerja, kita sama-sama berangkat pagi dan pulang sore hari, cuma aku terkadang pulang malam hari.Diantara kami selalu jujur dan terbuka apapun masalahnya itu, untuk handphone juga tidak ada rahasia apapun, bebas membuka tanpa ada batas dan mau kapanpun. Karena memang kita telah berjanji agar tidak ada rasa curiga diantara kita.Terkadang ada saja hal kecil masalah datang mengganggu, saat sosial media menjadi tempat yang sangat mudah awal muasal masalah terjadi, seperti dengan adanya pengirim pesan melalui inbox kepada Istriku, berisikan ingin menggoda dan berkenalan, tapi dia selalu langsung memberitahu sebelum membacanya, itulah hal kecil yang sangat aku sukai dalam pribadi Istriku, dia sangat pintar menjaga amanah.Sepulang kerja tanpa aku melihat handphone miliknya dia sudah memberikan untuk melihatnya saat itu ada yang mengirim pesan kepadanya, seseorang yang
Anugerah paling indah ketika diberi kebahagiaan saat baru menikah kurang lebih masa pernikahan belum 3 bulan, kami diberikan titipan bahwa saat itu Istri telat datang bulan, segera aku suruh memeriksakan diri dan ternyata benar saja hasilnya positif hamil. Sungguh aku ucapkan rasa syukut yang teramat dalam atas kenikmatan yang diberikan ini.Istriku mual-mual yang tadinya aku mengira masuk angin ternyata positif hamil, tidak ada yang aneh yang dia minta, semakin aku memperhatikannya karena kehamilan anak pertama, semakin aku manja dan banyak aku belajar mencari informasi hal-hal yang mesti aku lakukan kepada Istri dikehamilan pertama ini.Dengan membelikan asupan gizi untuk masa kehamilannya serta mengingatkannya terutama dalam bergerak harus lebih hati-hati dan pelan. Istriku masih ingin tetap bekerja sampai hamil membesar baru nanti mengajukan cuti hamil, yah yang aku baca sih bagus bergerak namun jangan berlebihan dan menjaga gerak.Kehamilan semakin membesar