Share

Part 20. Bebanku Berat

“Apa yang kamu lakukan, kamu mau ke mana?” Elang mengernyitkan dahinya ketika melihat Pijar berbalik untuk pergi meninggalkan Elang yang masih berdiri di tempat semula.

Langkah kaki Pijar terhenti. Gadis itu berbalik untuk menatap Elang. Wajah lelahnya tampak menyedihkan meskipun masih tertutup dengan makeup. Pijar menatap Elang sebelum satu tarikan napasnya lolos.

“Saya ini manusia biasa, Pak. Bukan robot. Ini sudah hampir jam sembilan malam, kenapa saya harus meneruskan bekerja?” Pijar tidak mengalihkan tatapannya di wajah Elang dan menunggu jawaban lelaki itu.

“Apa saya tidak membayar kamu ketika saya memintamu untuk lembur?”

“Ini bukan bukan soal uang, Pak.”

“Oh, tentu saja ini bukan soal uang. Kamu pasti sudah banyak uang karena itu kamu merasa tidak penting lagi lembur menyelesaikan pekerjaan kantor. Atau, hari ini kamu punya klien? Sudah ditunggu di hotel?”

Pijar sangat lelah mendengar segala hinaan yang diberikan oleh Elang kepadanya sampai dia tak ingin mempermasalahkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status