Share

Rencana untuk Rangga

Alastair kembali ke ruangannya dengan langkah lesu. Ia duduk di sofa panjang sambil memijit pelipis yang terasa pening.

"Bukankah seharusnya aku senang? Mengapa malah memikirkan hal ini?" batin Alastair.

Pikirannya seakan tidak bisa dikendalikan, bahkan hatinya terasa pedih terbayang tangis Aldara beberapa saat yang lalu.

"Aku tidak boleh begini!" Pria itu segera bangkit menuju kursi kebesarannya. Tangannya mulai mengutak-atik laptop dan mengecek beberapa surel.

Namun, semua itu nyatanya tidak mampu menenangkan pikirannya. Ia tetap was-was, khawatir akan terjadi sesuatu pada Aldara di luar sana.

'Bagaimana kalau Aldara kembali didekati Rangga?' batinnya dengan kepala yang refleks mendongak.

"Aaargh!" Pria itu meraup wajah menggunakan kedua telapak tangan. Kegundahan itu semakin menyelimuti hatinya.

Ah, ia sendiri pun bingung. Sejak kapan ia menggunakan perasaan? Bukankah selama ini dirinya tidak pernah peduli?

Alastair menyandarkan punggung pada sandaran kursi. Kelopak matanya terpejam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status