Share

Bab 57: Badai Kecil di Tengah Lautan Tenang

Pagi itu, Wulan merasakan kegelisahan yang tak biasa. Meskipun hari tampak cerah dan udara segar, ada sesuatu yang mengganggunya sejak ia membuka mata. Perasaan ini seperti bayangan gelap yang menyelinap di balik sinar matahari pagi, tidak terlihat jelas, tetapi kehadirannya tak bisa diabaikan.

Wulan turun ke dapur dengan langkah pelan, mencoba menenangkan pikirannya yang kacau. Ibu mertua dan Ana sudah duduk di meja makan, seperti biasa. Namun, kali ini, ada ketegangan yang jelas di udara, meskipun tidak ada yang mengucapkan sepatah kata pun. Wulan bisa merasakan tatapan Ana yang tajam menusuk punggungnya saat ia mengambil kopi dan duduk di meja.

“Selamat pagi,” Wulan mencoba membuka percakapan dengan suara lembut.

“Pagi,” jawab ibu mertua singkat, tanpa sedikit pun senyuman di wajahnya.

Ana hanya mengangguk, tatapan matanya tetap tertuju pada piringnya. Suasana yang sunyi dan canggung menyelimuti ruang makan, seolah-olah mereka semua sedang menunggu sesuatu yang buruk terjadi.

Dimas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status