Share

49. Pengakuan

"Akhirnya sampai ju--loh Mas? Kok kamu sudah ada di sini?"

Ara tak mungkin salah. Ia ingat betul kalau beberapa saat yang lalu Ghazi sedang mengejar Jeni di jalanan. Bagaimana bisa pria itu kini sudah duduk santai di ruang tamu?

"Dari mana kamu?"

Ara tertegun mendengar suara dingin sang suami. Perasaannya mendadak tak enak saat menyadari kalau raut wajah pria itu sedikit suram. "Sa-saya tadi mampir makan bakso Mas, iya kan Carol? Loh, ke mana dia?"

Ara tak tahu saja, kalau Carol sengaja melarikan diri karena sempat dilirik tajam oleh sang tuan.

"Sini kamu."

Bagai kerbau yang dicocok hidungnya, Ara berjalan mendekati Ghazi. Wanita itu hanya menunduk tak berani menatap wajah sang suami yang sepertinya marah kepadanya.

"Dasar nakal!" Tak!

"Aw!" pekik Ara saat Ghazi tiba-tiba menyentil dahinya. Wanita itu hanya merengut tak berani membalas. Ara tahu, kalau dirinya pasti tak sadar telah melakukan kesalahan sampai membuat Ghazi merasa kesal.

"Pulang larut malam, sama sekali nggak kasih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status