Share

219). Sebuah Pengakuan

***

"Aish, sial! Kenapa harus macet segala?!"

Sekali lagi, Arka memukul setir bahkan sengaja membunyikan klakson dengan kencang setelah hampir sepuluh menit mobilnya tak bisa bergerak karena macet.

Jika bisa terbang, rasanya Arka ingin terbang saja sekarang agar bisa cepat sampai di rumah sakit untuk memastikan orang yang terserempet mobil itu Aludra atau bukan.

Semoga bukan Aludra. Tiga kata yang seolah menjadi mantra itu terus digumamkan Arka di dalam hatinya.

Sungguh, jika orang itu Aludra dan terjadi sesuatu padanya, Arka tak akan memaafkan dirinya sendiri.

"Arka bego, seharusnya kamu tadi jemput dia dulu."

Penyesalan selalu datang terakhir. Begitulah yang dirasakan Arka sekarang. Demi apapun, dia ingin berlari saja sekarang.

"Maju, ayo maju!"

Lima belas menit, range rover Arka akhirnya bisa kembali melaju. Mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, Arka akhirnya sampai di rumah sakit.

Memarkirkan mobilnya asal di parkiran depan rumah sakit, Arka berlari menuju lobi lalu tentu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
akhirnya keluar juga kata cinta arka buat rara
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
sayang tapi gengsi
goodnovel comment avatar
Srie Rahayu
ah, akhirnya... arka mantap juga dengan perasaannya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status