Share

196). Khawatirnya Arka

***

"Ya ampun udah pagi."

Baru bisa tidur pukul sebelas malam, pagi ini Arka bangun pukul setengah tujuh pagi. Membuka matanya lebih lebar, dia mengerjap beberapa kali lalu menguap pelan dan berlanjut pada kegiatan selanjutnya yaitu menggeliat—meluruskan otot-ototnya yang terasa kaku.

"Ah, Jakarta," gumam Arka. "Jam berapa sih ini?"

Masih dengan posisinya yang berbaring, Arka melirik ke arah kiri—pada jam dinding berukuran besar di sana lalu bergumam. "Ah, setengah tujuh," ucapnya. Kembali memandang langit-langit, di detik berikutnya Arka beringsut bahkan langsung berdiri di kasur.

"Astagfirullah, jam tujuh!" seru Arka sambil meloncat dari kasur untuk segera mandi, karena seperti yang Dewa bilang semalam, jam kerja di perusahaan Dewa dimulai pukul tujuh pagi dan itu berarti dia punya waktu setengah jam sebelum pukul tujuh pagi.

"Gak boleh telat, come on, Ar! Malu sama Papa Dewa kalau di hari pertama kerja, kamu udah telat!"

Sepanjang kegiatan mandinya, Arka terus mengoceh sementara ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
si arka keceplosan ngasih tau Rara kalau Lula kecelakaan
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
kalau aludra kenapa ar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status