Share

156). Terpojok

***

"Oke, Dam. Makasih buat informasinya dan bilangin ke Aludra maaf."

"Iya, Ar. Aku harap Alula bisa bersikap lebih dewasa lagi."

"Iya."

Mengobrol selama beberapa menit, Arka menghembuskan napas kasar sesaat setelah sambungan telepon terputus. Duduk di kursi yang berada di pinggir kolam, Arka memandangi air biru yang terlihat begitu tenang, hingga suara bariton seorang pria terdengar.

"Udah teleponnya?"

Arka menoleh dan mendapati Aksa datang sambil menggendong Danial. Saat ini Arka memang sedang tak di rumahnya karena setelah cekcok di pinggir kolam bersama Alula tadi, dia memutuskan untuk menenangkan diri di rumah sang Kakak untuk beberapa jam.

"Udah," jawab Arka.

"Mau apa Damar?" tanya Aksa. "Dia enggak cemburu kaya Alula juga, kan?"

"Enggak," jawab Arka. "Damar enggak cemburu karena yang aku bicarain sama Aludra emang bukan apa-apa. Alulanya aja yang berlebihan."

"Lagian kenapa sih Alula?" tanya Aksa. "Biasanya dia enggak gitu, kan?"

"Enggak," jawab Arka. "Kalaupun cemburu, enggak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
dia bukan perempuan yang dampingi arka selama ini kak
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
ini Lula asli belum pernah kena sembur mulut cabe nya aksa
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
yuk Aksa selidiki kamu kan ahlinya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status