Share

158). Dejavu

***

"Makan yang banyak, Ar. Anggap aja rumah sendiri."

Arka yang duduk di samping Alula langsung mengukir senyum tipisnya ketika ucapan tersebut dilontarkan Aurora sebelum acara makan siang mereka dimulai.

"Iya, Ma."

"Makan yang banyak, Ar. Enggak usah malu," celetuk Damar yang langsung disahuti oleh Alula.

"Mas Arka punya malu, enggak kaya kamu yang gak punya malu," celetuk Alula.

"Udah-udah, kalian ini kalau ketemu berantem terus ya," ucap Dewa menginterupsi. "Sekali enggak berantem, bisa enggak?"

"Alulanya yang mulai, Om."

"Ya, Damarnya nyebelin," kata Alula tak mau kalah.

"Udah-udah makan sana."

Sementara Alula dan Damar sibuk saling menimpali ucapan juga Dewa dan Aurora bertugas melerai, atmosfer berbeda terjadi pada Arka dan Aludra.

Setelah kejadian di ruang tamu tadi—tepatnya saat panggilan 'Mas' diucapkan Aludra ketika dia terbangun setelah jatuh dari sofa, entah kenapa Arka merasakan sesuatu yang berbeda.

Rasanya nyaman ketika panggilan Mas itu dilontarkan Aludra padanya. Pad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
astaga Lula jahat banget
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
Lula liat ngamuk nanti Ar Rara lagi yang di salahkan
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
arka mikirin rara
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status