Share

Bab 2 Pertemuan

Author: Myafa
last update Last Updated: 2022-12-27 06:57:39

Myesha segera bangun dari tidurnya. Sekalipun Myesha baru tidur dini hari, tetapi pagi-pagi dia harus tetap bangun. Dia tidak enak dengan pemilik rumah karena seenaknya saja bangun siang. Begitulah nasib Myesha. Melakukan dua pekerjaan sekaligus memang memiliki tanggung jawab yang begitu besar.

Bukan tanpa alasan dia melakukan dua pekerjaan sekaligus. Dia harus mendapatkan uang yang cukup. Uang yang didapatkan Myesha dikirimkan untuk sang ibu di kampungnya. Uang tersebut dipakai menghidupi adiknya yang masih sekolah.

Setelah bangun, Myesha segera membersihkan rumah. Melakukan rutinitasnya seperti biasanya. Mulai dari menyapu, mengepel, dan mengelap meja-meja. Di rumah Zelda memang ada dua asisten rumah tangga yang ada. Salah satunya adalah dirinya.

Sekitar jam delapan akhirnya Myesha selesai juga. Saat pekerjaannya sudah selesai, akhirnya dia memilih untuk segera bersiap. Tak mau sampai datang dan membuat orang yang akan bertemu Zelda menunggu.

Myesha yang usai mandi, mengambil pakaian terbaiknya. Yang akan didatangi adalah restoran mahal, jadi tentu saja dia akan memakai pakaian terbaiknya. Tak mau membuat orang yang akan bertemu dengannya menjadi malu.

Sesuai dengan alamat yang didapatkan dari Zelda, Myesha mencari bus untuk menuju ke restoran tersebut. Dia harus transit beberapa halte untuk mencapai restoran. Beruntung Zelda memberikannya uang, karena jika tidak, dia harus merogoh uang dari kantungnya sendiri.

Myesha sampai di restoran. Dia mengedarkan pandangannya mencari di mana tempat pria yang harus ditemuinya itu.

“Ada yang bisa saya bantu?” tanya Pramusaji pada Myesha.

“Saya mencari meja nomor tujuh.” Myesha menjelaskan apa yang dicarinya.

“Mari saya tunjukan.” Pramusaji mempersilakan Myesha untuk ke meja yang dituju.

Myesha menuju ke meja nomor tujuh, diantar oleh pramusaji. Sambil berjalan, dia mengedarkan pandangan. Restoran tampak sepi. Mungkin karena memang masih pagi. Jadi belum banyak orang yang berkunjung.

“Sebelah sana.” Pramusaji memberitahu arah di mana meja nomor tujuh itu. Tidak mengantar sampai di meja nomor tujuh tersebut.

Myesha melihat angka tujuh yang berada di atas meja. Artinya memang meja itulah tempat yang tujunya. “Terima kasih.” Myesha tersenyum pada pramusaji ketika dia sudah diantarkan. Tinggal beberapa langkah saja dia sampai ke meja tersebut.

“Sama-sama.” Pramusaji segera berlalu meninggalkan Myesha.

Myesha segera mengayunkan langkahnya menuju ke meja tersebut. Dari kejauhan dia melihat pria yang duduk membelakanginya. Dari belakang, pria itu tampak rapi sekali dengan kemejanya. Punggungnya yang lebar seolah benar-benar membuat tubuhnya terlihat proporsional.

“Permisi dengan Finn Kalandra.” Myesha menyapa pria yang sedang duduk tersebut.

Pria itu menoleh. Mengalihkan pandangan pada wanita yang baru saja datang dan menyapanya.

Myesha yang melihat pria itu merasa tidak asing sama sekali. Rasanya dia pernah melihat pria itu, tetapi tidak tahu di mana. Dia berusaha keras mencari kepingan ingatannya tentang di mana dia bertemu pria di depannya itu.

“Kamu wanita yang semalam meminta bunga.” Finn yang mengenali wanita di depannya langsung menyebutnya. Dia masih ingat dengan wajah wanita di depannya itu.

Myesha yang mendengar hal itu akhirnya menemukan siapa gerangan pria di depannya. Pria itu adalah pria yang mendapatkan bunga di pernikahannya semalam. Semalam, dia hanya fokus pada bunga yang didapatkan pria itu, jadi tidak memerhatikan dengan jelas wajah pria itu.

“Iya, saya yang meminta bunga semalam.” Myesha menganggukkan kepalanya. Membenarkan apa yang dikatakan oleh Finn.

Finn benar-benar tidak menyangka jika dunia seluas daun kelor saja. Ternyata wanita yang didapatkan sang mama dari situs pencarian jodoh adalah wanita semalam yang ditemuinya. Rasanya Finn menyesal jika dia sampai tidak datang. Karena ternyata wanita tersebut cukup cantik.

“Aku tidak menyangka jika ternyata dunia benar-benar sempit. Setelah semalam aku bertemu denganmu, sekarang aku bertemu denganmu lagi.” Finn tersenyum. Dia berpikir ini takdir atau hanya kebetulan semata.

Myesha yang melihat Finn tersenyum langsung terpesona. Senyum Finn begitu menawan, hingga membuat siapa saja yang melihatnya akan tertarik. Termasuk dengan Myesha sendiri.

“Ayo, silakan duduk.” Finn mempersilakan Myesha untuk duduk. Karena tidak mau mengobrol sambil berdiri.

Myesha yang dipersilakan duduk pun segera duduk. Dia justru salah tingkah ketika pria di depannya itu dengan sopannya memintanya duduk.

“Mau minum apa?” Finn menatap Myesha lekat.

Pandangan Finn yang segaris lurus dengan Myesha membuat gadis itu terpesona. Hingga butuh beberapa detik sampai Myesha tersadar dengan pertanyaan Finn.

“Apa saja,” jawab Myesha.

“Baiklah.” Finn pun segera memanggil pramusaji. Kemudian memesankan minuman untuk Myesha.

Myesha memerhatikan setiap gerak-gerik dari Finn. Sejenak dia mengingat pertemuannya semalam. Ke mana saja dirinya semalam hingga baru menyadari jika pria di depannya adalah pria yang begitu tampan. Mungkin karena semalam dia buru-buru bekerja. Jadi bisa berlama-lama memandangi pria tampan.

Finn mengalihkan pandangan pada Myesha. Dilihatnya gadis di depannya itu begitu cantik. Tentu saja hal ini membuatnya begitu jatuh hati pada pandangan pertama.

“Apa yang kamu lakukan dengan bungamu semalam?” Finn begitu penasaran sekali dengan bunga yang diberikannya semalam.

“Aku menaruhnya di vas bunga di kamar.” Myesha tersenyum. “Dan terlihat begitu cantik.” Bayangan bunga itu pun melintas di kepalanya.

“Memang sangat cantik.” Fin menatap Myesha penuh damba. Kata ‘cantik’ yang dimaksud bukan merujuk pada bunga yang diberikan, melainkan wajah Myesha.

Myesha terkesiap ketika mendengar ucapan Finn. Apalagi cara Finn memandangnya, terlihat begitu berbeda. Jadi dia sedikit bingung dengan ucapan Finn tersebut.

“Maksudnya bunga semalam memang sangat cantik.” Finn yang merasa kebingungan Myesha pun segera membenarkan ucapannya.

Myesha pun hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja. Mengerti yang dijelaskan Finn.

Minuman yang dipesan Finn datang bersama makanan. Hal itu membuat Myesha belum mengatakan apa-apa tentang perintah Zelda tersebut. Perutnya yang lapar minta diselamatkan lebih dulu. Jika sampai Finn kesal karena Zelda yang tidak bisa datang, yang ada nanti Myesha tidak jadi makan.

“Kenapa meminta bunga itu?” Sambil makan Finn melemparkan pertanyaan itu.

Myesha memutar bola matanya. Seolah sedang berpikir alasan apa yang tepat. Hal itu membuat Finn tampak begitu gemas sekali. Karena wanita di depannya tampak lucu saat sedang memikirkan jawaban.

“Konon katanya siapa yang mendapatkan bunga itu, akan segera menikah seperti pengantin yang melemparkannya.” Myesha pun menjawab hal itu. Memang kabar yang beredar seperti itu.

“Kamu masih percaya dengan itu?” Finn tertawa. Dia merasa lucu dengan jawaban Myesha tersebut.

Myesha menekuk bibirnya ketika Finn meledek. “Usaha tidak ada salahnya bukan?” ucapnya kesal.

Finn benar-benar gemas dengan wanita di depannya itu. “Benar, tidak ada yang salah dengan usaha, tetapi bukan dengan mendapatkan bunga, tetapi mendapatkan jodoh.” Dia meledek Myesha.

“Siapa tahu aku mendapatkan bunga itu jadi sinyal agar dia bisa menemukanku.” Myesha masih membela dirinya.

Finn hanya mengangguk sambil tersenyum. Dia cukup terkesan dengan pembelaan Myesha dengan yang dilakukannya. Kesan pertama bertemu Myesha cukup baik sekali bagi Finn. Jika begini, dia tidak akan marah dengan sang mama karena bermain situs perjodohan.

Finn dan Myesha bercerita banyak hal. Terutama pesta semalam yang didatangi oleh Finn. Dari yang didengar Myesha, pesta yang didatangi adalah pesta wanita yang disukai Finn. Finn harus merelakan wanita itu, karena dia kembali pada suaminya. Myesha yang mendengar cerita itu merasa terkesan. Finn pria yang baik karena mau merelakan perasaannya.

“Zelda, aku ingin sekali berlama-lama denganmu, tetapi sayangnya aku tidak bisa karena aku harus kembali ke kantor.” Finn merapikan jasnya. Mulai mengancingkan jas yang sempat dibuka tadi.

Sejenak Myesha terkesiap. Ternyata Finn menganggapnya adalah Zelda. Hal itu tentu saja membuat Myesha bingung.

‘Jika aku mengatakan jika aku bukan Zelda pasti dia akan merasa sangat kecewa sekali.’

Myesha memikirkan Finn yang sedari tampak senang mengobrol dengannya. Dia memikirkan, apalah dia harus mengatakan kejujuran ini, dan membuat Finn kecewa?

‘Lagi pula aku tidak akan bertemu dengannya lagi, dan Nona Zelda juga akan segera berangkat ke Amerika, jadi tentu saja, dia tidak akan bertemu. Sudahlah, tidak perlu aku mengatakan jika aku bukan Zelda, yang ada dia pasti sangat kecewa.’

Setelah menimbang, Myesha memutuskan untuk tidak mengatakan hal itu pada Finn. Menyimpannya pesan yang diberikan Zelda untuknya.

“Tidak apa Finn.” Myesha tersenyum pada Finn.

“Baiklah, senang bertemu denganmu.” Finn mengulurkan tangan pada Myesha.

“Sama-sama.” Myesha tersenyum.

Finn pergi lebih dulu, karena harus segera kantor. Dia terpaksa meninggalkan Myesha yang masih di restoran. Karena Myesha bilang akan ke toilet lebih dulu sebelum pergi.

Finn melajukan mobilnya ke kantornya. Pertemuannya dengan Myesha membuatnya merasa bahagia. Karena Myesha begitu cantik dan sangat seru saat diajak mengobrol.

“Astaga, kenapa aku lupa meminta nomor teleponnya.” Finn merutuki kesalahannya yang melupakan hal penting itu. “Aku akan meminta mama saja.” Dia berharap jika sang mama akan mempunyai nomor telpon Zelda. Jadi dengan begitu dia bisa bertemu kembali.

Related chapters

  • Sebatas Istri Palsu   Bab 3 Bangkrut

    Myesha yang sampai di rumah, segera mengerjakan pekerjaan rumah. Saat hendak pergi ke kamar Nyonya besar, dia melihat Zelda yang sedang menikmati menonton televisi. Hal itu seketika membuat Myesha sedikit takut. Apalagi yang membuatnya takut jika bukan karena dia tidak menyampaikan pesan Zelda itu pada Finn.Myesha pun memilih menghindar dari Zelda. Berjalan pelan-pelan ke kamar yang berada di lantai atas.“Sha, kamu sudah pulang?” Zelda yang melihat Myesha segera bertanya.Nasib buruk memang sedang menghampiri Myesha. Zelda mengetahui dirinya yang hendak ke lantai atas. Karena itu, dia segera menghampiri Zelda.“Sudah, Non.” Myesha mengangguk pasti.“Kamu sudah bilang jika aku tidak datang? Lalu tanggapannya bagaimana?” Zelda begitu penasaran sekali dengan yang terjadi di pertemuan antara Myesha dan Finn.Myesha memilih kalimat yang tepat untuknya diberikan pada Zelda. Alasan yang membuat Zelda tidak curiga jika dirinya tidak melakukan seperti yang diperintahkan. “Sudah, Non. Saya su

    Last Updated : 2022-12-27
  • Sebatas Istri Palsu   Bab 4 Bertemu Kembali

    Satu tahun berlalu dengan cepat. Almeta wedding akhirnya berjuang di tengah kebangkrutan yang menimpa pemilikinya. Myesha masih beruntung, dari ratusan orang, dia masih bisa bekerja. Walaupun tugasnya kini menjadi berlipat ganda.Satu asisten rumah tangga sudah dipecat. Nyonya Zoya sengaja menyisakan Myesha karena dia bisa bekerja di rumah dan wedding organizer. Jadi Nyonya Zoya bisa berhemat.Jika ditanya lelah, Myesha tentu saja lelah sekali. Karena dua pekerjaan cukup berat baginya. Dia membantu Nyonya Zoya di rumah mau pun di wedding organizer milik Nyonya Zoya, dan itu menguras tenaga.Hanya ini yang bisa dilakukan Myesha. Jika dia nekad keluar, dia tidak yakin jika dia akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Karena itu dia memilih bertahan.Setahun ini Zelda pergi dari rumah dan tidak pernah kembali. Sejak mamanya kesulitan, wanita itu justru pergi meninggalkan sang mama.“Sha, nanti kita akan pergi ke swalayan. Jadi bersiaplah.” Nyonya Zoya memberitahu Myesha.Myesha meng

    Last Updated : 2022-12-27
  • Sebatas Istri Palsu   Bab 5 Menjadi Zelda

    Suara telepon berdering. Nyonya melihat ponselnya berdering dan melihat jika yang masuk ke ponselnya hanya nomor saja. Dia yakin sekali jika itu adalah nomor Finn.“Myesha.” Nyonya Zoya memanggil Myesha.Myesha yang sedang merapikan belanjaan langsung menghampiri Nyonya Myesha. Nyonya Zoya langsung menyodorkan ponsel milikinya ketika dirinya datang. Hal itu membuat Myesha bingung.“Pria itu menghubungi. Angkat dan nyalakan loudspeaker.” Nyonya Zoya memberikan perintah pada Myesha.Myesha mengangkat sambungan telepon tersebut sesuai dengan perintah. Dia berharap Finn tidak akan mengatakan apa-apa yang membuat Nyonya Zoya marah.“Halo.” Myesha menyapa seseorang di seberang sana.“Halo, Zelda.” Finn terdengar menyapa di seberang sana. Nama itu yang dia sebut karena memang nama itulah yang dikenalnya.Myesha menatap ke arah Nyonya Zoya. Nyonya Zoya menganggukkan kepalanya. Meminta Myesha untuk mengikuti drama nama Zelda itu.“Iya, Finn.” Myesha menjawab ucapan Finn.“Aku senang bisa mende

    Last Updated : 2022-12-27
  • Sebatas Istri Palsu   Bab 6 Keputusan

    “Apa yang Nyonya Zoya katakan? Ini tidak mungkin. Terlebih lagi ini melanggar hukum.” Myesha berusaha untuk menjelaskan pada majikannya itu. Tidak mau sampai hal buruk terjadi di belakang. Ini pasti akan jadi masalah.“Dengar, Sha. Kamu tahu wedding organizer sedang tidak baik-baik saja. Setahun ini aku sudah berjuang. Aku tidak tahu bisa bertahan sampai berapa lama. Karena memang aku sudah tidak punya dana lagi. Jika wedding organizer tidak berjalan, artinya kamu tidak akan kehilangan pekerjaan.” Nyonya Zoya berusaha untuk meyakinkan Myesha.Myesha bimbang. Jika dia kehilangan pekerjaan, artinya dia akan kehilangan sumber penghasilan. Sungguh ini adalah hal yang sulit. Tidak tahu harus berbuat apa. Ini adalah pilihan yang sulit.“Dengar, saat kamu menikah, kamu bisa meminta bantuan pada Finn untuk membantu wedding organizer. Aku akan bagi saham menjadi dua jika kamu bersedia.” Nyonya Zoya menarik tangan Myesha. Berusaha untuk meyakinkan Myesha.Sungguh Myesha berada dalam dilema. Dia

    Last Updated : 2023-01-11
  • Sebatas Istri Palsu   Bab 7 Ingin Melamar

    Finn keluar dari kamarnya seusai mandi. Tangannya bergerak mengusap rambutnya yang basah. Dengan segera mengganti bajunya. Sejak kemarin, dia menunggu kabar dari Zelda, tetapi sayangnya, tidak kunjung datang kabar itu.Tepat saat sedang berada di depan kaca untuk memasak dasinya, suara pesan masuk terdengar. Finn segera meraih ponselnya di atas meja. Memastikan siapa gerangan orang yang menghubunginya. Alangkah terkejutnya ketika nama Zelda tertera di pesan masuk miliknya. Tak butuh waktu lama, dia segera membuka pesan tersebut. Finn berbinar ketika melihat pesan singkat dari Zelda. Akhirnya gadis itu memberikan alamatnya. Kali ini, dia tidak akan melepaskan gadis itu begitu saja. Dia merasa jika ini adalah kesempatannya. Tidak akan pernah terulang kembali dan tidak akan datang kembali.Finn segera membalas pesan singkat Zelda. Mengatakan jika dia akan datang ke rumah Zelda. Dia benar-benar tak sabar menunggu sore nanti untuk datang ke rumah Zelda.Finn segera keluar dari kamarnya set

    Last Updated : 2023-01-11
  • Sebatas Istri Palsu   Bab 8 Melamar

    “Myesha.”Suara lirih terdengar di balik pintu. Myesha yang melihat akan hal itu segera membuka pintu. Memastikan siapa gerangan yang memanggil. Walaupun dia tahu siapa yang memanggilnya. Saat pintu dibuka, dia melihat Nyonya Zoya di balik pintu.“Finn sudah datang. Ayo cepat kita kamu keluar.”Mendengar akan hal itu membuat Myesha semakin berdebar-debar. Dia benar-benar takut.“Dengar, jangan gugup. Bersikaplah biasa saja. Anggaplah kamu sebagai Zelda. Lakukan semua dengan baik.” Nyonya Zoya memberitahukan semuanya pada Myesha.“Baik, Nyonya.” Myesha pun mengerti yang dijelaskan oleh Nyonya Zoya.Myesha dan Nyonya Zoya keluar ke ruang keluarga. Dari kejauhan tampak Finn dan keluarganya berada di sana.Finn yang melihat Myesha memakai gaun langsung terpesona. Dia memang tidak salah memilih wanita. Myesha begitu cantik sekali.Mama Risha yang melihat Myesha pun langsung terpesona juga. Tidak menyangka jika ternyata gadis yang dipilih Finn begitu cantik. Pantas saja anaknya tidak mau me

    Last Updated : 2023-01-11
  • Sebatas Istri Palsu   Bab 9 Pergi Dengan Finn

    Nyonya Zoya sudah menyiapkan semua dengan matang. Saat ada uang, semua bekerja sesuai keinginan. Nyonya Zoya menyuap semua petugas untuk memuluskan jalannya. Beruntung, pengawasan pemerintah belum ketat jadi dia memanfaatkan celah itu. Masih banyak sekali orang-orang yang memiliki kartu penduduk ganda. Kartu keluarga ganda. Pemerintah memang seolah tutup mata.Nyonya Zoya memanfaatkan keadaan ini. Hingga akhirnya, Myesha mendapatkan identitas atas nama anaknya. Dia benar-benar tidak peduli sama sekali. Yang terpenting, dia bisa aman setelah ini.Mungkin, andai ada anaknya. Tidak mungkin dirinya bersusah payah. Tinggal menyuruh sang anak saja.“Ini kartu tanda pendudukmu yang baru.” Nyonya Zoya yang baru sampai rumah langsung memberikan kartu penduduk pada Myesha. Dia tidak mau sampai ada kesalahan sedikit pun. Jadi dia harus memastikan jika data diri yang dibawa Myesha aman.“Iya, Nyonya.” Myesha mengambil kartu tanda penduduk yang ada di ata meja. Dia melihat foto dirinya yang memaka

    Last Updated : 2023-01-13
  • Sebatas Istri Palsu   Bab 10 Sebelum Pernikahan

    “Apa ini tidak terlalu mahal?” Myesha berbisik pada Finn. Dia merasa tidak enak jika diberikan barang yang begitu mahal.“Untuk wanita sepertimu aku belikan lebih mahal saja tidak masalah.” Finn menjawab sambil tersenyum.Melihat Finn yang begitu baiknya, membuat Myesha merasa bersalah sekali karena sudah membohonginya. Dia berjanji, ini tidak akan berlangsung lama. Dia tidak mau terjebak lebih dalam dengan Finn.Finn memasangkan cincin pada jari Myesha. Cincin tampak begitu indah sekali. Hal itu membuat Finn tersenyum.“Sepertinya sedikit kebesaran untukmu. Kita pesan yang lebih kecil saja.”Myesha merasa memang cincin terlalu besar. Jadi jika dipakai, pasti akan jatuh. Bisa-bisa dia akan kehilangan uang Finn sebanyak seratus lima puluh juta. Jadi dia membiarkan Finn untuk memesankan cincin sesuai dengan ukurannya.Finn melepaskan cincin dari tangan Myesha, kemudian memberikan pada pegawai toko. “Tolong ukur jari kami.” Dia meminta pada pegawai toko.Pegawai toko segera mengukur jari

    Last Updated : 2023-01-13

Latest chapter

  • Sebatas Istri Palsu   Bab 104 Tamat

    Myesha mengembuskan napasnya yang terasa berat. Usia kandungannya sudah sembilan bulan. Tinggal menunggu hari kelahiran saja. Bu Mirna setiap hari ke rumah Myesha. Kebetulan, rumah memang berbeda beberapa blok saja. Jadi masih bisa dijangkau oleh Bu Mirna. Tak hanya Bu Mirna, Mama Risha juga bolak-balik ke rumah Finn. Melihat keadaan menantunya.“Finn sebaiknya kamu tidak bekerja dulu. Ini sudah mendekati tanggal perkiraan hari kelahiran.” Mama Risha memberikan peringatan pada sang anak.“Iya, Ma. Aku memang tidak bekerja.” Sejak hari ini, Finn memutuskan untuk mengerjakan pekerjaanya di rumah saja. Mengingat sang istri akan melahirkan.“Bagus. Jadi kamu bisa menunggu istrimu. Takut-takut jika dia tiba-tiba melahirkan.” Mama Risha merasa was-was. Takut jika menantunya melahirkan. Tidak ada suaminya.Finn yang baru saja mengobrol dengan ibunya menyusul sang istri yang berada di kamar. Sang istri sedang merapikan baju-baju untuk dibawa jika tiba-tiba ke rumah sakit.“Sayang.” Finn meman

  • Sebatas Istri Palsu   Bab 103 Lebih Deket

    Finn dan Myesha langsung segera bergegas untuk ke rumah sakit. Mereka ingin menengok anak Stela dan Sean. Setelah mencari nomor kamar, akhirnya mereka masuk ke kamar tersebut. Tampak Stela yang sedang menggendong anaknya di sana. Sang suami-Sean berada di sebelahnya.“Myesha, Finn.” Stela sudah mendengar cerita tentang Finn dan Myesha. Jadi kini dia sudah tahu nama asli Myesha.Myesha menghampiri Stela dan memberikan ucapan selamat. Dia yang melihat sang anak yang cantik sekali. Tampak menggemaskan sekali.“Selamat, Se.” Finn mengulurkan tangan pada Sean.“Terima kasih.” Sean tersenyum sambil menerima uluran tangan dari Finn.“Lihatlah lucu sekali. Boleh aku menggendongnya?” Myesha begitu bersemangat sekali.“Tentu saja.” Stela mengizinkan Myesha untuk menggendongnya.Myesha memindah bayi yang berjenis kelamin perempuan itu ke tangannya. Dia begitu gemas melihat wajah cantik anak Stela.“Siapa namanya?” Myesha menatap Stela. Penasaran sekali.“Auretta Alexandria.” Stela memberitahu na

  • Sebatas Istri Palsu   Bab 102 Seksi Sekali

    Usia kandungan Myesha sudah mencapai enam bulan. Semakin kandungan Myesha besar, semakin rasa mual itu hilang. Kini Myesha sudah makan dengan lahap sekali. Apalagi jika mama mertuanya membawa makanan untuknya. Dia akan langsung memakannya.Hari ini rencananya mereka akan memeriksakan kandungannya ke dokter. Mereka selalu mengambil waktu di hari sabtu di mana Finn libur.“Apa hari ini kita bisa lihat jenis kelamin anak kita?” Finn menatap sang istri.“Entah, tidak.” Myesha tersenyum. Dia memang mau ini menjadi kejutan. Namun, mama mertuanya begitu penasaran sekali karena ingin melihat cucunya.“Kenapa kamu tidak mau tahu?” Finn menatap sang istri yang sedang berada di depan kaca. Sang istri sedang sibuk merapikan dress panjang yang dipakainya.Sejak hamil Myesha ebih banyak memakai dress panjang atau dress dibawah lutut. Itu untuk memudahkan dirinya bergerak dan agar perutnya lebih nyaman.“Aku mau ini jadi kejutan.” Myesha merasa akan sangat spesial jika tahu saat anaknya lahir.“Tapi

  • Sebatas Istri Palsu   Bab 101 Semanis Muffin

    “Apa rasanya sudah enak?” Mama Risha bertanya pada Bu Mirna.Bu Mirna yang sedang mencicipi masakan merasakan rasa masakan tersebut. Hari ini Bu Mirna dan Mama Risha memasak bersama. Setelah kemarin saling mengobrol tentang masakan, mereka sepakat memasak bersama.“Rasanya sudah enak.” Bu Mirna tersenyum memberikan pendapatnya pada Mama Risha.“Wah … kalau sudah begini, aku bisa membuatnya jika ada arisan.” Mama Risha begitu senang.Hari ini mereka sedang masak rawon. Mama Risha memang tidak bisa membuat masakan itu, alhasil dia meminta Bu Mirna untuk mengajari. Tentu saja Bu Mirna dengan senang hati membantu Mama Risha.Myesha yang sedang duduk menonton televisi mendengar percakapan mama mertuanya dan ibunya. Myesha ikut senang dengan kedekatan dua wanita itu.“Ibu sepertinya bisa buka kelas masak, atau buka jasa catering.” Myeshi mengomentari ibunya yang sedang mengajari Mama Risha memasak.Myesha menoleh pada adiknya. Dia membenarkan ucapan sang adik. Ibunya memang jago memasak. Se

  • Sebatas Istri Palsu   Bab 100 Makan Malam Keluarga

    Myesha begitu senang ketika ibunya ada di rumah. Dia bisa meminta sang ibu memasakkan makanan kesukaannya. Ketika hamil seperti ini, tentu saja membuatnya ingin makan masakan sang ibu.“Apa keluarga Finn menerima kamu yang sudah berbohong?” Bu Mirna yang sedang asyik memasak bertanya pada sang anak.“Mereka menerima, Bu. Myesha juga tidak menyangka mereka akan menerima Myesha.” Myesha begitu senang sekali ketika mama mertuanya menerimanya.“Ibu ikut senang. Ibu juga mau meminta maaf juga pada mereka jika nanti bertemu.” Bu Mirna begitu senang mendengar akan hal itu. Namun, sebagai orang tua, tentu saja dia ingin meminta maaf pada orang tua Finn agar.“Nanti jika bertemu dengan mama dan papa, Ibu bisa sampaikan.” Myesha selalu bangga pada ibunya. Dia memang belajar banyak dari sang ibu tentang arti meminta maaf dan juga memaafkan.Mereka berdua memasak bersama. Memang waktu seperti ini selalu dimanfaatkan untuk bersama-sama.***Myesha mengambilkan baju untuk sang suami. Finn sedang ma

  • Sebatas Istri Palsu   Bab 99 Kedatangan Ibu dan Myeshi

    “Halo, Bu. Apa kabar?” Myesha menghubungi sang ibu. Sudah lama Myesha tidak menelepon ibunya.“Baik, Sha. Kamu sendiri bagaimana? Bagaimana keadaan kehamilanmu?” Bu Mirna di seberang sana bertanya.“Kehamilan Myesha baik, Bu. Mual sudah mulai berkurang perlahan.” Kandungan Myesha sudah mencapai empat bulan. Jadi perlahan mual yang dirasakan mulai berkurang.“Syukurlah. Ibu ikut senang dengarnya?” Bu Mirna di seberang sana merasa senang ketika anaknya baik-baik saja. Bagi orang tua, mendengar anaknya sehat sudah lebih dari cukup.“Apa Myeshi sudah selesai ujiannya?” Adik Myesha sedang ujian akhir sekolah. Jadi tentu saja membuatnya memikirkan adiknya itu.“Dia sudah ujian. Semua sudah selesai tinggal menunggu saja.” Bu Mirna menjelaskan.“Apa berarti dia libur?” Myesha begitu penasaran sekali. Karena setahunya ada jeda waktu sambil menunggu hasil akhir kelulusan.“Iya, Mbak aku libur. Apa Mbak Myesha mau mengajakku ke sana?” Suara Myeshi terdengar dari sambungan telepon.“Aku akan bica

  • Sebatas Istri Palsu   Bab 98 Datang Pqgi-Pagi

    Pagi-pagi sekali Mama Risha sudah datang. Myesha dan Finn yang masih tidur pun sampai buru-buru bangun karena kedatangan mamanya itu. Hari ini Finn masih libur. Setelah sabtu kemarin dia ke dokter kandungan. Hari minggu ini, dia berencana bermalas-malasan di rumah. Namun, semua sirna ketika kedatangan sang mama.“Mama mau apa datang pagi-pagi ke sini sudah mengalahkan ayam jago hendak berkokok. Apa Mama sedang mau gantikan ayam jago membangunkan orang-orang?” Finn menyindir sang mama yang datang pagi-pagi sekali.Myesha yang mendengar hal itu langsung menyenggol sang suami. Mengingatkan sang suami yang menegur sang mama mertua.“Sembarangan. Mama itu mau ajak Myesha olahraga sambil ke pasar.” Mana Risha menjelaskan apa alasannya ke sini.“Pasar?” Finn terkejut ketika mamanya ingin mengajak istrinya ke pasar. “Ma, aku susah payah kerja, kenapa istriku diajak ke pasar. Istriku harus ke supermarket, bukan ke mal.” Finn merasa mamanya benar-benar tidak masuk akal karena mengajak istrinya

  • Sebatas Istri Palsu   Bab 97 Saling Memaafkan

    Pemeriksaan akhirnya berakhir. Myesha, Finn, Mama Risha, dan Papa Adrian keluar dari ruangan pemeriksaan. Mereka menuju ke apotek yang berada di rumah sakit. Mama Risha dan Papa Adrian duduk agak sedikit jauh dari Myesha dan Finn. Banyaknya orang yang juga mengantre obat membuat mereka tidak bisa duduk bersama.“Kamu lihat wajah mama dan papa tadi? Mereka tampak senang ketika melihat baby muffin di layar USG.” Finn berbinar mengingat papa dan mamanya tadi.“Iya, aku lihat. Mereka benar-benar tampak begitu senang sekali. Aku berharap mereka memaafkan aku.” Myesha berharap hal itu. Karena sampai detik ini dia masih belum dapat maaf.“Tenanglah, ini adalah jalan untuk kita. Apalagi, kita tidak berhenti berusaha. Jadi yakinlah jika mama dan papa akan menerima kamu dan anak kita.” Finn tersenyum.“Iya.” Myesha mengangguk. Dia berharap hal yang sama yang diharapkan oleh sang suaminya.Di ujung kursi ruang tunggu berjarak beberapa kursi, Mama Risha dan Papa Adrian duduk, sambil mengobrol.“

  • Sebatas Istri Palsu   Bab 96 Detak Jantung

    Mama Risha mengintip di balik gorden ketika ada mobil yang melintas. Seolah dia sedang menunggu seseorang.Papa Adrian yang sedang menikmati tehnya sambil membaca koran di teras pun menoleh ketika sang istri mengintip di jendela yang berada tepat di depannya.“Sini.” Papa Adrian memberikan isyarat pada sang istri.Mama Risha segera keluar. Ikut duduk di teras bersama sang suami. “Kenapa?”“Kenapa mengintip?” Papa Adrian begitu penasaran sekali karena tumben sekali istrinya melakukan itu. “Apa kamu sedang menunggu seseorang?” Papa Adrian tersenyum.“Tidak.” Mama Risha menggelak.Papa Adrian menerawang ke dalam bola mata Mama Risha. Namun, dia jelas melihat kebohongan di dalam matanya.“Kamu menunggu Finn dan Myesha?” Papa Adrian menebak.Setiap hari libur Finn dan Myesha selalu datang. Walaupun Mama Risha dan Papa Adrian mengabaikan, tetapi mereka tetap datang. Sudah hampir dua bulan Mama Risha dan Papa Adrian tidak menegur Finn dan Myesha. Dibanding Mama Risha, Papa Adrian lebih mau

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status