Share

Bab 56. Pekerjaan baru

Aisa memanggil tukang ojek. Dia ingin segera pergi dari tempat itu.

“Jalan, Pak,” pinta Aisa saat dirinya sudah naik ke atas motor.

Dalam perjalanan pulang, pikiran Aisa dipenuhi oleh bayang-bayang Alan dan juga permintaan ayahnya yang memintanya untuk segera menggugat cerai Alan.

“Maafin aku, Ma. Aku juga tidak pantas bersanding dengan Alan. Alan tidak mungkin mencintai gadis kampung seperti aku ini,” lirih Aisa dengan kedua mata yang sudah penuh dengan cairan bening.

Aisa lalu menyeka kedua sudut matanya, dia harus tetap kuat, demi keluarganya, keluarga yang sangat dicintainya.

Rizal melihat Aisa yang sedang membonceng motor. “Aisa! Mau pergi kemana dia?”

Rizal mulai menstarter motornya, melajukan motornya dan segera mengejar Aisa. Dia ingin tahu apa yang akan dilakukan Aisa.

Motor yang Aisa tumpangi berhenti di depan sebuah tiko.

Aisa lalu turun dari motor, mengambil dompetnya dari dalam tas selempangnya, lalu mengambil uang dua puluh ribu rupiah, lalu memberikan uang itu kepada tu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status