Share

67. Pulang

**

Soraya dan Herman bertukar pandang. Mendadak saja atmosfer kurang menyenangkan melingkupi ruang makan itu, setelah Kiran berkata dengan ekspresi agak serius. Soraya seperti bisa merasakan apa yang akan menantunya katakan bukanlah hal yang baik. Namun, wanita itu tetap menanggapi dengan senyum agar suasana tidak terasa semakin suram. Ia pikir, mungkin ini hanya perasaannya saja.

“Mau sampaikan apa, Ki? Jangan serius begitu, dong. Ibu sama Ayah jadi tegang sendiri ini bawaannya kalau kamu begitu.”

Kiran tersenyum, meski tampak jelas pendar luka memantul dari kedua obsidiannya yang berkilau. Lapisan bening sudah tampak di sana bahkan sebelum Kiran sempat mengatakan sesuatu.

“Ibu, Ayah ….” Perempuan itu masih sempat mengambil jeda untuk menarik napas. “Aku minta izin untuk pindah dari sini.”

Hening setelahnya. Soraya setengahnya tidak mempercayai pendengarannya. Wanita itu meraih gelas berisi air minum dan meneguk separuh isinya sebab tenggorokannya yang tiba-tiba saja terasa sangat ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status