Violet melihat warna putih di sekeliling ruangan setelah siuman, bau desinfektan tercium oleh hidungnya, yang membuat Violet menyadari bahwa dia tidak sedang bermimpi, dia benar-benar selamat.Jadi orang bertopeng yang menyelamatkannya juga bukan mimpi?Saat melihat hanya dia sendiri di dalam kamar pasien, Violet berusaha untuk duduk."Uhuk, uhuk, uhuk ...."Seluruh tubuhnya terasa sakit begitu bergerak.Pintu kamar pasien terbuka pada saat ini, Violet mengira yang datang adalah pria bertopeng, tapi ternyata perawat."Kamu sudah siuman!" Perawat segera bertanya pada Violet setelah melihatnya siuman, "Apakah ada yang nggak nyaman?"Violet tidak menjawab, malah bertanya, "Siapa yang membawaku ke sini?"Dia harus mengetahui siapa penyelamatnya.Hanya saja perawat berkata, "Kamu dibawa oleh ambulans.""Ambulans?" Orang itu menyerahkannya pada petugas ambulans setelah menolongnya?"Benar, tiga jam yang lalu ada orang yang bilang kalau Grup Hardi kebakaran dan memanggil ambulans. Kami segera
Violet berkata dengan tegas, "Sama sekali bukan!"Sama sekali bukan halusinasi!Orang itu benar-benar ada!"Kalau benar-benar ada orang itu, bagaimana mungkin kita nggak bisa menemukan apa-apa setelah beberapa hari berlalu?" Sheva berkata, "Mungkin pikiranmu mengacau karena asap, yang membuatmu berhalusinasi kalau ada orang yang menolongmu. Tapi sebenarnya kamu yang menolong dirimu sendiri.""Nggak cuma petugas medis, orang lain yang berada di tempat kejadian juga melihatnya."Violet, "..."Apakah benar-benar hanya halusinasi?Lupakan saja, halusinasi atau bukan sudah tidak penting lagi. Hal yang lebih penting adalah ...."Aku mau keluar dari rumah sakit!"Sebelum Sheva berbicara, terdengar suara Carmelia pada saat ini, "Kamu masih belum pulih, sama sekali nggak boleh keluar dari rumah sakit!"Rongga mata Carmelia memerah saat melihat Violet, "Awalnya aku mau menghadiri perjamuan hari itu, tapi aku tiba-tiba dapat pesan bahwa sudah ada petunjuk tentang pembunuhnya. Aku langsung pergi k
Orang itu tidak menjawab pertanyaan Violet, dia berteriak dengan tidak senang saat melihat Violet mendekatinya, "Jangan bergerak!"Hanya saja, Violet seperti tidak mendengar ucapannya. Dia terus melangkah maju sampai berada di hadapan pria itu, lalu berkata "Aku nggak suka berhutang budi pada orang lain. Aku yakin kamu nggak mungkin dengan baik hati menolongku. Kalau nggak, kamu nggak akan sengaja menunjukkan dirimu pada tengah malam."Sebelum ini Violet bahkan sempat curiga jika pria bertopeng itu hanyalah halusinasinya. Tapi tidak disangka pria itu benar-benar berada di hadapannya.Pria ini menyelinap di tengah malam, yang membuat Violet tidak bisa tidak mencurigainya.Jika pria ini benar-benar ingin berbuat baik tanpa meninggalkan namanya, bagaimana mungkin dia muncul lagi pada saat ini!Pria bertopeng itu terkekeh, "Awalnya aku nggak punya niat apa pun. Tapi karena kamu berpikir seperti ini, lebih baik aku minta sesuatu darimu. Lagi pula kamu juga nggak suka hutang budi pada orang
Violet melirik pria itu tanpa mengatakan apa pun, lalu mengangkat tangannya untuk menghentikan taksi.Violet memasuki mobil dan hendak meminta supir untuk menjalankan mobilnya. Tapi pintu sudah dibuka sebelum Violet berbicara, pria yang ingin memasuki mobil berkata, "Geserlah ke dalam.""Aku yang panggil taksi ini!" Semakin lama Violet merasa pria ini adalah Falcon.Karena setiap perbuatan mereka benar-benar tidak tahu malu!Pria itu mengabaikan Violet, dia mengulurkan tangannya untuk mengangkat Violet. Lalu menggeserkannya ke dalam."Apakah otakmu bermasalah?!" Violet sudah tidak bisa menahan dirinya lagi!Pria itu tetap berkata dengan lembut saat menghadapi Violet yang sedang marah, "Sekarang sudah larut. Nggak aman bagimu untuk pulang sendirian, apalagi kamu terluka.""Ini nggak ada hubungannya denganmu!"Pria itu berkata, "Kenapa nggak ada? Aku sedih kalau kamu terluka!"Supir yang berada di depan berkata, "Nona, pacarmu sangat baik padamu."Violet mencibir, "Paman, kamu salah paha
Setelah Carmelia mengetahui Violet keluar dari rumah sakit, Carmelia tidak mengatakan apa pun meskipun marah. Dia hanya berkata, "Nggak masalah kalau kamu mau keluar dari rumah sakit. Tapi kamu harus tinggal di rumahku, agar aku bisa merawatmu!"Violet teringat dengan sarapan pagi sebelumnya, lalu segera berkata, "Nggak perlu, rumah Keluarga Hardi nggak kekurangan pelayan.""Memang nggak kekurangan, tapi kurang orang yang bisa mengendalikanmu!" Carmelia memutar bola matanya, "Kamu bahkan nggak mematuhi ucapan bibimu, apalagi pelayan?""Aku bisa mematuhi mereka!" Violet berjanji, "Meskipun aku nggak berada di rumah sakit, aku akan beristirahat dengan baik. Aku akan berusaha pulih secepat mungkin."Saat melihat Violet tidak bersedia tinggal di rumahnya, Carmelia juga tidak memaksanya. "Ingat janjimu, aku akan datang untuk memeriksa kondisimu!""Baik!"Carmelia bertanya pada Violet sebelum pergi, "Aku masih belum dapat petunjuk apa pun tentang pembunuhnya, bagaimana denganmu?""Aku belum
Sandy juga mengatakan jika kaki kanan Falcon patah!Sedangkan kaki kanan pria di depannya sama sekali tidak patah.Tapi siapa dia jika bukan Falcon?Violet kembali memiliki keinginan untuk melepas topeng itu, tapi jika melepaskannya ....Sudahlah, lupakan saja!Jika dilihat dari situasi saat ini, pria ini sepertinya tidak memiliki permusuhan padanya. Meskipun ada, Violet juga tidak takut padanya!Pria itu seperti tidak mendengar ucapan Violet. Dia tidak hanya tidak pergi, tapi malah menarik kursi dan duduk di atasnya. Kemudian menyerahkan sebuah dokumen pada Violet, "Lihatlah apakah kamu bisa menggunakan informasi ini?"Violet tidak mengambil dokumen itu, "Aku sudah bilang kalau aku akan membalaskan dendamku sendiri!"Karena orang ini bukan Falcon, maka Violet harus lebih berhati-hati padanya. Karena Violet tidak mengetahui latar belakangnya dengan jelas.Pria itu mengetahui pikiran Violet, "Ini gratis!""Aku nggak perlu lihat!" Ucapan pria sama sekali tidak bisa dipercaya!Terutama Le
Entah siapa pria itu, tidak disangka dia bisa menemukan jika Lisa memiliki hubungan dengan kejadian ini.Hanya saja, Violet tidak memercayai hasil pemeriksaan ini.Mungkin saja pria itu yang bermasalah.Kemunculan pria ini di tengah api sudah sangat mencurigakan. Tapi saat ini pria ini malah memberikan petunjuk yang begitu penting di saat dia tidak mendapatkan petunjuk apa pun ....Jadi, Violet kembali membuang dokumen ini ke dalam tempat sampah meskipun sudah melihatnya.Selama beberapa hari, pria itu terus datang setiap malamnya.Pria itu membawakan kue atau teh susu. Seperti tukang pengantar makanan.Violet tidak pernah memakan makanan yang dibawakan pria itu, tapi pria itu tetap membawakannya setiap hari.Pria itu juga tidak pernah tinggal terlalu lama, dia akan pergi saat Violet benar-benar marah.Pada awalnya Violet tidak menyadarinya. Tapi Violet tiba-tiba menyadarinya pada suatu saat, pria itu sepertinya takut padanya!Benar, takut!Takut dia marah!Bagaimana mungkin pria itu a
Meskipun belum ada kemajuan efektif dari pihak Violet, orang-orang yang bersembunyi di kegelapan masih agak ketakutan."Kukira kali ini aku bisa langsung membunuhnya, tapi siapa yang menyangka pria bertopeng misterius akan muncul di tengah jalan!"Di ruangan gelap, suara yang diproses secara khusus terdengar suram seperti hantu, "Identitas orang itu belum ditemukan?""Belum, orang itu sangat waspada. Setiap kali mengikutinya, dia berhasil lolos!""Heh! Nggak kusangka ada pria lain yang begitu peduli padanya selain Falcon dan Leon."Dia memang mewarisi penampilan licik ibunya. Saat itu ada banyak pria yang terpesona dengan ibunya."Setelah terdiam beberapa saat, pria itu menambahkan, "Trik kita nggak akan bertahan lama, nggak lama lagi dia akan tahu. Apalagi ada pria misterius yang sudah mengetahui tentang Lisa.""Orang itu cukup hebat juga. Entah cara apa yang dia gunakan, tapi dia menemukan Lisa dengan begitu mudah. Meskipun sekarang Violet nggak memercayainya, akan ada hari dia menge
"Bisa dibilang aku membesarkanmu dan aku paling mengerti tabiatmu. Kalau nggak menyerah sepenuhnya padanya, kamu nggak akan pernah pergi.""Jadi aku bekerja sama dengan Hera dan sengaja menyebabkan penculikan. Awalnya itu cuma untuk pertunjukan, tapi siapa sangka ternyata Hera bersungguh-sungguh dalam pertunjukan itu dan menyuruh penculik menyakitimu ...."Carmelia menangis saat berbicara, "Kamu nggak tahu betapa takut dan menyesalnya aku saat mengetahui kamu terluka parah dan nyawamu berada di ujung tanduk.""Aku berkata pada diriku sendiri. Kalau sampai sesuatu terjadi padamu, aku nggak akan pernah memaafkan diriku sendiri.""Menurut ucapanmu, setelah itu Violet mengajukan gugatan cerai padaku. Kenapa kamu meracuni Mia lagi?"Leon sudah lama berhenti mendengarkan alasannya yang tidak masuk akal."Tentu saja untuk sepenuhnya menghancurkan perasaannya padamu!" Violet memelototi Leon dengan penuh kebencian, "Dia telah menikah denganmu selama tiga tahun. Demi kamu, dia menahan amarahnya
Raut wajah Carmelia membeku sebelum pulih dalam sedetik. Dia menatap Violet dengan bingung, "Violet, apa maksudmu? Kapan aku menipumu?""Tanyalah pada dirimu sendiri!" Violet tidak pernah menyangka satu-satunya keluarga telah menipunya selama ini, "Aku juga penasaran kapan kamu mulai menipuku?""Barusan atau sejak awal?"Saat berpikir mungkin Carmelia telah menipunya sejak awal, hati Violet terasa sakit sampai membuatnya sesak napas.Setelah kematian orang tua dan kakaknya, Carmelia adalah pendukungnya. Akan tetapi, sekarang dia mengetahui ternyata semuanya hanyalah kebohongan.Tidak peduli seberapa tegar Violet, saat ini dia tidak bisa mengendalikan emosinya."Nggak!" Carmelia menjelaskan dengan panik, "Aku ini bibimu, satu-satunya keluargamu di dunia ini. Mana mungkin aku bisa menipumu?""Siapa pun bisa menipumu, tapi aku nggak. Jangan dengarkan omong kosong Leon. Dia sengaja menghancurkan hubungan kita berdua!""Awalnya aku ingin kamu mengakuinya sendiri, tapi sekarang sepertinya ak
"Sudah kubilang untuk menundukkan kepalamu, tapi kamu nggak mendengarkan. Sekarang malah ...." Violet menghela napas, "Ini hari istimewa, menurutmu apa yang sedang terjadi!?"Sheva menjawab dari samping, "Satu di setiap sisi, cukup simetris!"Hera sangat ketakutan sampai tidak hanya tidak melangkah maju untuk menyelamatkan Mia, tetapi juga diam-diam mundur selangkah. Dia takut Violet akan melakukan hal yang sama padanya, jadi terpaksa berdiri agak jauh dari Violet sambil memelototinya dan berteriak pada Leon, "Pak Leon, apa kamu cuma akan melihat istrimu ditindas seperti ini tanpa melakukan apa-apa?""Dia menindas putriku itu sama saja dengan menampar mukamu!"Leon menatapnya dengan datar, "Pernikahan kami belum selesai, jadi dia belum menjadi istriku!""Kamu ...."Mendengar ini, Violet juga melihat ke arah Leon dengan bingung, "Maksud Pak Leon, pernikahan ini akan dibatalkan?""Aku nggak suka diselingkuhi!"Violet mencibir, "Benarkah?"Kemudian dia mengalihkan pandangannya ke wajah Mi
Kemunculan Violet langsung menimbulkan keributan di tempat."Untuk apa dia datang?""Jangan-jangan dia mau mencari masalah?""Seharusnya orang yang datang punya niat buruk, nanti kita harus menjauh darinya."Begitu melihat Violet, Hera berdiri dari kursinya dan bergegas ke arahnya, "Violet, dasar wanita jalang. Beraninya kamu datang ke sini!?""Kenapa nggak berani?" Violet bertanya sambil tersenyum, "Putrimu yang mengundangku sendiri. Kalau nggak datang, itu artinya aku nggak memberinya muka!"Saat berbicara, dia melambai ke Sheva di belakangnya, "Bawakan hadiah besar yang kusiapkan untuk pengantin wanita!"Sheva memegang kotak hadiah merah dan berjalan ke arah Mia.Setelah sampai setengah jalan, dia tersandung dan kotak di tangannya jatuh ke lantai. Semua yang ada di dalam pun terlempar.Isinya adalah beberapa foto dan mereka yang berada cukup dekat sudah membungkuk untuk mengambilnya."Ck, ck, Boni, putrimu sangat bersenang-senang. Berkencan dengan delapan pria sekaligus ...."Setela
"Benarkah?" Mia mengamati kerutan dan senyuman Leon dengan saksama, tetapi tidak melihat ada kebohongan tersirat.Jadi dialah yang terlalu sensitif dan berpikir terlalu banyak?Mia mengerutkan kening dan berkata, "Bukannya mustahil, tapi kita bisa menunggu sampai pernikahan selesai!""Oke!"Melihat Leon langsung setuju, keraguan Mia pun mengecil. Mungkin memang benar dialah yang terlalu mengkhawatirkannya.Setelah menikah, dia akan mendiskusikannya dengan orang itu.Lagi pula setelah menikahi Leon, seluruh Keluarga Jiwono akan menjadi miliknya....Pernikahan berlangsung sesuai jadwal.Semuanya dibuat sesuai dengan permintaan Mia. Semuanya sangat mewah dan bisa digambarkan sebagai peristiwa besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.Boni dan Hera duduk di kursi utama, sementara Nyonya Anisa ....Sama sekali tidak hadir.Bukan hanya Nyonya Anisa, tetapi Loren juga.Hanya saja Mia tidak peduli, lagi pula dia juga tidak ingin melihat mereka berdua.Mia yang berjalan di karpet merah denga
Sebelum Erga sempat bereaksi, matanya tiba-tiba terbuka lebar dan seluruh lubang di tubuhnya mulai mengeluarkan darah ...."Erga ...."Leon buru-buru berjongkok dan meraih pergelangan tangannya, "Itu Carmelia bukan?"Seluruh tubuh Erga sakit seolah ada ribuan semut merayap dan darah terus mengalir dari telinganya. Dia sama sekali tidak bisa mendengar apa yang Leon katakan."Katakan, itu dia atau bukan?"Tidak peduli bagaimana Leon bertanya, Erga tidak bisa menjawab lagi.Karena tidak hanya telinganya yang tidak bisa mendengar, dia juga tidak bisa berbicara hingga seluruh darah di tubuhnya terkuras habis.Sorot mata Leon menjadi tajam saat melihat Erga dalam genangan darah. Dia sudah mengetahui jawaban yang dia inginkan.Setelah meninggalkan ruang bawah tanah, Leon pergi mencari Mia. Kali ini sikapnya cukup lembut, "Masih ada hal lain yang perlu ditambahkan dengan pernikahan besok nggak?"Mia tidak bodoh. Jelas ada yang salah dengan sikap Leon, "Kamu begitu takut aku akan menyerang Viol
Setelah mendengar ini, Carmelia langsung berkata, "Ini pasti ulah Leon lagi!"Violet meliriknya dan wajahnya menjadi serius, "Kenapa kamu begitu yakin?""Siapa lagi kalau bukan dia?" Wajah Carmelia penuh amarah, "Kamu baru saja membeli saham Grup Jiwono, lalu Erga dan Pandu muncul. Ini jelas bukan kebetulan.""Mungkin bukan Leon, tapi musuh lamaku?" Violet terkekeh, "Lagi pula, ada orang lain yang lebih menginginkan nyawaku selain Leon!"Carmelia terdiam sejenak, "Mungkin kecurigaanmu benar. Sekarang Erga dan Pandu ada di mana? Tanyakan siapa yang mengutus mereka."Sorot mata Violet berubah, "Mereka menghilang ....""Menghilang?" Carmelia mengerutkan kening, "Entah bersembunyi karena takut kamu akan membuat perhitungan dengan mereka atau ....""Sekarang aku akan menyuruh seseorang menyelidikinya!"Saat berbicara, Carmelia mengambil ponsel di meja samping kasur dan menghubungi sebuah nomor, "Cari tahu keberadaan Erga dan putranya!"Setelah mengakhiri panggilan, Carmelia menarik Violet u
Leon menyetujui permintaan Pandu, "Oke!"Pandu menjilat bibirnya, "Seseorang mencariku dan bilang selama aku menyerang Violet, dia akan membantuku merebut Grup Hardi kembali ....""Siapa?" Leon tidak memiliki kesabaran untuk mendengarkan omong kosongnya, hanya ingin tahu siapa yang membantu Mia."Itu ...."Saat Pandu hendak mengucapkan sesuatu, tiba-tiba ada rasa sakit yang tajam di tenggorokannya seolah dijejali sesuatu. Tidak hanya menyakitkan, tetapi juga begitu mencekik sampai tidak bisa bersuara lagi.Setelah melihat ini, Erga bergegas maju dan bertanya dengan khawatir, "Ada apa denganmu?"Pandu tidak bisa menjawab, dia takut tenggorokannya hancur. Akan tetapi, hal itu tidak bisa meredakan rasa sakitnya.Wajahnya langsung memerah dan akhirnya mati lemas dalam waktu singkat."Pandu ...."Erga memanggil nama Pandu dengan air mata berlinang, tetapi dia tidak bisa lagi menjawab.Apa yang terjadi pada Pandu membuat Erga semakin rumit dalam menghadapi pertanyaan Leon, dia tidak berani m
Mia berkata sebelum menyesuaikan postur tubuhnya dan menatap Leon sambil tersenyum, "Kalau kamu masih ingin memberi padanya, silakan. Aku nggak tahu apakah dia masih bisa hidup saat menerimanya!"Leon benar-benar ingin langsung membunuh Mia, "Sebaiknya kamu bisa tetap sesombong ini selamanya!""Aku juga nggak mau begini. Kamulah yang memaksaku!" Mia terkekeh pelan, "Sudah lama kubilang kesabaranku terbatas dan tabiatku buruk, kamulah yang nggak mau percaya!"Leon tidak ingin lagi mengucapkan sepatah kata pun kepada Mia, jadi dia berbalik dan pergi.Melihat Leon pergi dengan marah, Mia menyenandungkan lagu pendek dengan gembira, "Leon, menyenangkan sekali bisa mengendalikanmu!"Begitu tujuannya tercapai, dia tinggal menunggu untuk menjadi pengantin dengan tenang....Leon pasti akan melakukan apa pun yang Mia katakan demi keselamatan Violet dan menyuruh Joshua untuk mempersiapkan pernikahannya.Dia mengira kalau berpura-pura tidak peduli, Mia tidak akan lagi menggunakan Violet sebagai a