Begitu Violet selesai berbicara, suara yang telah diubah terdengar samar-samar di sekeliling, "Aku nggak perlu turun tangan untuk mengambil nyawa murahanmu itu.""Violet, seharusnya kamu sudah lama mati. Bagaimanapun, keluargamu telah menunggumu selama bertahun-tahun. Hari ini aku akan mengantarmu ke neraka untuk bersatu kembali dengan mereka!""Terlalu sepi bagiku untuk pergi sendiri, bagaimana kalau kamu ikut denganku!?"Tidak ada yang lebih gila dari Violet. Dia bergegas ke lantai dua lagi dan melompat ke lautan api.Orang itu ada di atas dan dia ingin melihat siapa orang itu....Di luar perjamuan, Leon yang datang terlambat menatap api yang berkobar dan sepasang mata gelapnya mulai mencari Violet di tengah kerumunan.Setelah mencari-cari beberapa saat, dia tidak bisa menemukan wanita itu. Jadi dia pun menarik seseorang dan bertanya, "Kamu melihat Violet nggak?"Orang itu menjawab, "Iya, dia sudah pergi lebih awal karena merasa nggak enak badan."Leon tiba-tiba merasa panik setelah
Violet melihat warna putih di sekeliling ruangan setelah siuman, bau desinfektan tercium oleh hidungnya, yang membuat Violet menyadari bahwa dia tidak sedang bermimpi, dia benar-benar selamat.Jadi orang bertopeng yang menyelamatkannya juga bukan mimpi?Saat melihat hanya dia sendiri di dalam kamar pasien, Violet berusaha untuk duduk."Uhuk, uhuk, uhuk ...."Seluruh tubuhnya terasa sakit begitu bergerak.Pintu kamar pasien terbuka pada saat ini, Violet mengira yang datang adalah pria bertopeng, tapi ternyata perawat."Kamu sudah siuman!" Perawat segera bertanya pada Violet setelah melihatnya siuman, "Apakah ada yang nggak nyaman?"Violet tidak menjawab, malah bertanya, "Siapa yang membawaku ke sini?"Dia harus mengetahui siapa penyelamatnya.Hanya saja perawat berkata, "Kamu dibawa oleh ambulans.""Ambulans?" Orang itu menyerahkannya pada petugas ambulans setelah menolongnya?"Benar, tiga jam yang lalu ada orang yang bilang kalau Grup Hardi kebakaran dan memanggil ambulans. Kami segera
Violet berkata dengan tegas, "Sama sekali bukan!"Sama sekali bukan halusinasi!Orang itu benar-benar ada!"Kalau benar-benar ada orang itu, bagaimana mungkin kita nggak bisa menemukan apa-apa setelah beberapa hari berlalu?" Sheva berkata, "Mungkin pikiranmu mengacau karena asap, yang membuatmu berhalusinasi kalau ada orang yang menolongmu. Tapi sebenarnya kamu yang menolong dirimu sendiri.""Nggak cuma petugas medis, orang lain yang berada di tempat kejadian juga melihatnya."Violet, "..."Apakah benar-benar hanya halusinasi?Lupakan saja, halusinasi atau bukan sudah tidak penting lagi. Hal yang lebih penting adalah ...."Aku mau keluar dari rumah sakit!"Sebelum Sheva berbicara, terdengar suara Carmelia pada saat ini, "Kamu masih belum pulih, sama sekali nggak boleh keluar dari rumah sakit!"Rongga mata Carmelia memerah saat melihat Violet, "Awalnya aku mau menghadiri perjamuan hari itu, tapi aku tiba-tiba dapat pesan bahwa sudah ada petunjuk tentang pembunuhnya. Aku langsung pergi k
Orang itu tidak menjawab pertanyaan Violet, dia berteriak dengan tidak senang saat melihat Violet mendekatinya, "Jangan bergerak!"Hanya saja, Violet seperti tidak mendengar ucapannya. Dia terus melangkah maju sampai berada di hadapan pria itu, lalu berkata "Aku nggak suka berhutang budi pada orang lain. Aku yakin kamu nggak mungkin dengan baik hati menolongku. Kalau nggak, kamu nggak akan sengaja menunjukkan dirimu pada tengah malam."Sebelum ini Violet bahkan sempat curiga jika pria bertopeng itu hanyalah halusinasinya. Tapi tidak disangka pria itu benar-benar berada di hadapannya.Pria ini menyelinap di tengah malam, yang membuat Violet tidak bisa tidak mencurigainya.Jika pria ini benar-benar ingin berbuat baik tanpa meninggalkan namanya, bagaimana mungkin dia muncul lagi pada saat ini!Pria bertopeng itu terkekeh, "Awalnya aku nggak punya niat apa pun. Tapi karena kamu berpikir seperti ini, lebih baik aku minta sesuatu darimu. Lagi pula kamu juga nggak suka hutang budi pada orang
Violet melirik pria itu tanpa mengatakan apa pun, lalu mengangkat tangannya untuk menghentikan taksi.Violet memasuki mobil dan hendak meminta supir untuk menjalankan mobilnya. Tapi pintu sudah dibuka sebelum Violet berbicara, pria yang ingin memasuki mobil berkata, "Geserlah ke dalam.""Aku yang panggil taksi ini!" Semakin lama Violet merasa pria ini adalah Falcon.Karena setiap perbuatan mereka benar-benar tidak tahu malu!Pria itu mengabaikan Violet, dia mengulurkan tangannya untuk mengangkat Violet. Lalu menggeserkannya ke dalam."Apakah otakmu bermasalah?!" Violet sudah tidak bisa menahan dirinya lagi!Pria itu tetap berkata dengan lembut saat menghadapi Violet yang sedang marah, "Sekarang sudah larut. Nggak aman bagimu untuk pulang sendirian, apalagi kamu terluka.""Ini nggak ada hubungannya denganmu!"Pria itu berkata, "Kenapa nggak ada? Aku sedih kalau kamu terluka!"Supir yang berada di depan berkata, "Nona, pacarmu sangat baik padamu."Violet mencibir, "Paman, kamu salah paha
Setelah Carmelia mengetahui Violet keluar dari rumah sakit, Carmelia tidak mengatakan apa pun meskipun marah. Dia hanya berkata, "Nggak masalah kalau kamu mau keluar dari rumah sakit. Tapi kamu harus tinggal di rumahku, agar aku bisa merawatmu!"Violet teringat dengan sarapan pagi sebelumnya, lalu segera berkata, "Nggak perlu, rumah Keluarga Hardi nggak kekurangan pelayan.""Memang nggak kekurangan, tapi kurang orang yang bisa mengendalikanmu!" Carmelia memutar bola matanya, "Kamu bahkan nggak mematuhi ucapan bibimu, apalagi pelayan?""Aku bisa mematuhi mereka!" Violet berjanji, "Meskipun aku nggak berada di rumah sakit, aku akan beristirahat dengan baik. Aku akan berusaha pulih secepat mungkin."Saat melihat Violet tidak bersedia tinggal di rumahnya, Carmelia juga tidak memaksanya. "Ingat janjimu, aku akan datang untuk memeriksa kondisimu!""Baik!"Carmelia bertanya pada Violet sebelum pergi, "Aku masih belum dapat petunjuk apa pun tentang pembunuhnya, bagaimana denganmu?""Aku belum
Sandy juga mengatakan jika kaki kanan Falcon patah!Sedangkan kaki kanan pria di depannya sama sekali tidak patah.Tapi siapa dia jika bukan Falcon?Violet kembali memiliki keinginan untuk melepas topeng itu, tapi jika melepaskannya ....Sudahlah, lupakan saja!Jika dilihat dari situasi saat ini, pria ini sepertinya tidak memiliki permusuhan padanya. Meskipun ada, Violet juga tidak takut padanya!Pria itu seperti tidak mendengar ucapan Violet. Dia tidak hanya tidak pergi, tapi malah menarik kursi dan duduk di atasnya. Kemudian menyerahkan sebuah dokumen pada Violet, "Lihatlah apakah kamu bisa menggunakan informasi ini?"Violet tidak mengambil dokumen itu, "Aku sudah bilang kalau aku akan membalaskan dendamku sendiri!"Karena orang ini bukan Falcon, maka Violet harus lebih berhati-hati padanya. Karena Violet tidak mengetahui latar belakangnya dengan jelas.Pria itu mengetahui pikiran Violet, "Ini gratis!""Aku nggak perlu lihat!" Ucapan pria sama sekali tidak bisa dipercaya!Terutama Le
Entah siapa pria itu, tidak disangka dia bisa menemukan jika Lisa memiliki hubungan dengan kejadian ini.Hanya saja, Violet tidak memercayai hasil pemeriksaan ini.Mungkin saja pria itu yang bermasalah.Kemunculan pria ini di tengah api sudah sangat mencurigakan. Tapi saat ini pria ini malah memberikan petunjuk yang begitu penting di saat dia tidak mendapatkan petunjuk apa pun ....Jadi, Violet kembali membuang dokumen ini ke dalam tempat sampah meskipun sudah melihatnya.Selama beberapa hari, pria itu terus datang setiap malamnya.Pria itu membawakan kue atau teh susu. Seperti tukang pengantar makanan.Violet tidak pernah memakan makanan yang dibawakan pria itu, tapi pria itu tetap membawakannya setiap hari.Pria itu juga tidak pernah tinggal terlalu lama, dia akan pergi saat Violet benar-benar marah.Pada awalnya Violet tidak menyadarinya. Tapi Violet tiba-tiba menyadarinya pada suatu saat, pria itu sepertinya takut padanya!Benar, takut!Takut dia marah!Bagaimana mungkin pria itu a
Pihak lain tidak mengatakan apa-apa lagi dan menutup telepon. Sekitar setengah jam kemudian, Fenty mengambil sebuah paket dan mengetuk pintu ruang belajar."Kak, ada paket untukmu. Aku khawatir itu adalah sesuatu yang penting, jadi aku segera membawanya untukmu."Sebelumnya tidak membeli apa pun, juga tidak suka belanja online, jadi paket ini ....Begitu menyadari apa yang ada di dalamnya, Violet segera mengambilnya dan berkata pada Fenty, "Kamu keluar dulu."Fenty bertanya dengan cemas karena sikap Violet terlihat aneh. "Ada apa, Kak?""Nggak apa-apa, hanya dokumen pekerjaan." Ada beberapa hal yang sebaiknya tidak usah diceritakan pada Fenty.Baru saat itulah Fenty merasa lega lalu segera pergi.Setelah mengunci pintu ruang belajar, Violet membuka paket itu. Meskipun sudah siap secara mental, napasnya menjadi tidak teratur ketika melihat apa yang ada di dalamnya.Di dalam paket itu ada sebuah tangan.Hanya sekilas, Violet mengenalinya. Itu tangan Bibi Carmelia!Ada bekas luka di pungg
Makam itu ditutupi lagi dengan sangat baik. Jika bukan karena orang seperti Violet yang punya pengamatan yang cermat, pasti tidak akan menemukannya sama sekali.Siapa yang tega mengganggu kuburan orang?Apa dia pembunuh seluruh keluarganya?Karena ingin melihat apa yang sudah dilakukan pihak lain terhadap kuburan itu, Violet menyuruh orang untuk membuka peti mati. Namun, yang tidak diduganya adalah mayat Carmelia hilang!Peti matinya kosong!Jika Leon tidak memberitahunya, Violet mungkin tidak akan menemukannya ....Saat memikirkan hal ini, Violet menatap Leon dengan curiga. "Leon, aku ingat hari kematian orang tuamu bukan kemarin."Leon mengerutkan kening. "Jadi kamu pikir aku yang melakukannya?""Entah benar atau nggak, kamu tahu sendiri." Violet mencibir, "Kamu punya alasan untuk membenci bibiku."Lagi pula, untuk mencegah mereka berdua bersama, Bibi melakukan banyak hal yang tidak menguntungkan Leon. Bahkan di saat-saat terakhir hidupnya, Bibi masih berkata di depan Leon bahwa diri
"Jelas-jelas mereka berdua adalah orang baik, nggak akan pernah menyinggung siapa pun. Kenapa mereka berakhir seperti itu?"Tangisan gadis itu menyayat hati Violet, mengingatkannya pada dirinya saat keluarganya baru saja mengalami musibah.Saat itu, Violet menanyakan pertanyaan yang sama pada bibinya.Jelas kedua orang tuanya adalah orang baik, kenapa mereka dibunuh dengan kejam?Sebenarnya, Fenty bahkan lebih menyedihkan daripada Violet. Setidaknya Violet masih punya Bibi, tapi Fenty tidak punya saudara sama sekali.Hal ini membuat Violet merasa makin kasihan padanya, terutama karena wajahnya terlihat seperti ....Bibi yang baru saja meninggal.Sebenarnya, ketika mereka bertemu pertama kalinya, Violet merasa Fenty agak mirip Carmelia, terutama di antara alis dan matanya.Hampir persis sama.Jika tidak menyelidiki Fenty, Violet bahkan akan curiga bahwa Fenty adalah anak haram bibinya.Sambil menepuk bahunya, Violet menghiburnya dengan lembut, "Jangan khawatir, Kakak akan membantumu men
Nama gadis itu Fenty Jayadi, begitu patuh dan pekerja keras.Sejak pindah ke Vila Magnolia, setiap kali Violet ada, Fenty akan menyajikan teh dan air seperti seorang pelayan.Begitu Violet pulang kerja, Fenty segera keluar dapur sambil berkata, "Kak, kamu sudah pulang kerja. Hari ini, aku membuat ikan asam manis. Aku belajar cara membuatnya dari ibuku. Mungkin rasanya nggak seenak buatan ibuku. Cobalah dulu."Sambil berbicara, Fenty membantu Violet melepas jaketnya lalu mengambil tas laptopnya.Meskipun masih muda, banyak hal yang bisa dilakukan olehnya.Bisa membersihkan rumah, memasak dan bermain piano dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa orang tuanya sudah mendidiknya dengan baik.Violet sudah mengirim orang untuk menyelidiki identitasnya.Walaupun merasa kasihan padanya, tidak bisa begitu saja mempercayai apa pun yang dikatakannya.Jadi, Violet diam-diam mengirim seseorang untuk menyelidikinya.Tidak ada yang aneh, orang tuanya memang baru saja dibunuh belum lama ini.Karena puny
"..."Entah kenapa hati Sheva terasa tidak nyaman saat mendengar Bertha berkata jika dia bukanlah pria pertamanya, seolah-olah terdapat amarah di dalam hatinya."Kamu terus bilang kalau kamu menyukaiku, tapi malah kasih tubuhmu pada pria lain. Cintamu benar-benar sangat unik!"Bertha mendengus, "Apakah aku harus menjaga diriku kalau menyukaimu? Setelah dipikir-pikir, aku mungkin nggak benar-benar menyukaimu. Kalau nggak aku nggak mungkin kasih kesucianku pada pria lain!""..."Seolah-olah tidak melihat ekspresi buruk Sheva, Bertha kembali berkata, "Kamu nggak menikahiku, kebetulan aku juga nggak mau menikah. Aku bisa menganggap aku sehabis digigit oleh setan.""Siapa yang kamu bilang setan?""Siapa saja yang merasa!"Mereka berdua mulai bertengkar, yang membuat kepala Violet terasa sangat sakit.Dia sama sekali tidak bisa menyelesaikan hal ini!Lupakan saja, dia tidak akan ikut campur dalam hal ini!Violet kelelahan mental dan fisik selama beberapa hari ini, jadi dia berencana menaiki
Violet merasa kesal saat melihat mereka berdua, "Apakah kalian kira aku akan pilih salah satu dari kalian setelah menghancurkan pertunanganku?"Violet menunjuk Falcon dan berkata, "Aku sudah bilang kalau kita nggak mungkin bersama dalam kehidupan ini!"Kemudian Violet menunjuk Leon, "Aku nggak akan kembali bersama mantan suamiku. Kalian semua keluar dari sini!""Violet ....""Adik seperguruan ....""Keluar dari sini!"Leon dan Falcon saling bertatapan saat melihat Violet marah, mereka tidak berani mengatakan apa pun dan segera pergi.Di luar Vila Magnolia.Kedua pria berdiri di luar dengan ekspresi yang buruk.Falcon menghela napas, lalu berkata, "Nggak peduli apakah itu kamu atau aku, kita sama sekali nggak punya peluang untuk menang.""Aku sama sekali nggak ngerti. Kamu pernah melukai Violet, tapi aku nggak. Tapi kenapa dia membenciku?"Jelas-jelas Violet sangat dekat dengan Adis, kenapa Violet malah membencinya?"Apa yang terjadi di antara kami berdua hanyalah salah paham!" Kalau ti
Meskipun Sheva tidak melihat siapa orang yang menutup pintu, Sheva bisa mengetahui bahwa Violet mendatangi rumahnya saat mencium aroma obat yang tertinggal di udara.Sialan, Sheva tidak menyadarinya karena kemarin malam tubuh Bertha dipenuhi dengan bau alkohol!Mendengar Violet sudah datang ke sini, Bertha mengerutkan keningnya, "Jadi kamu curiga aku sengaja melakukannya?""Kalau nggak?" Sheva berkata dengan ekspresi sinis, "Bertha, apakah kamu kira aku akan memilihmu setelah kamu menghancurkan pertunanganku dengan Bos?""Meskipun aku menikah dengan orang asing, aku nggak akan punya hubungan dengan orang kejam sepertimu!""Orang yang kejam?"Bertha sama sekali tidak ingin merasa sedih, tapi hatinya terasa sangat sakit seperti ditusuk dengan pisau. Rasa sakit ini membuat Bertha hampir menangis, tapi Bertha berusaha menahan air matanya, "Benar, aku adalah orang yang kejam. Aku sengaja melakukan hal itu kemarin malam. Bahkan aku juga berbohong saat bilang kamu nggak perlu tanggung jawab p
Bertha yang mabuk dihipnotis oleh Falcon. Bertha menyamar menjadi Violet dan mendatangi kediaman Sheva,Sheva masih belum tidur, dia segera turun ke lantai bawah saat mendengar suara ketukan pintu, "Siapa?""Aku!"Suara Bertha bahkan sudah diubah oleh Falcon, jadi suara Bertha saat ini sama sekali tidak ada bedanya dengan suara Violet.Sheva segera membuka pintu saat mendengar suara Violet.Setelah pintu terbuka, Bertha yang berada di luar segera memeluk Sheva.Sheva tidak pernah melakukan hal yang begitu intim dengan Violet, jadi wajahnya segera memerah, "Bos, kamu ...."Mulut Sheva sudah dicium oleh Bertha sebelum dia selesai bicara.Kedua mata Sheva langsung melebar.Ti ... tidak disangka dia di ... dicium oleh Bos ....Bukankah itu hanya pertunangan palsu? Apakah Bos benar-benar ingin bertunangan dengannya?Sheva seharusnya merasa senang, tapi bau alkohol di tubuhnya ....Sheva menjauhkan Bertha yang menyentuhnya, lalu bertanya dengan terengah-engah, "Bos, apakah kamu tahu siapa ak
"Nggak peduli bagaimanapun juga mereka nggak boleh bertunangan!"Falcon mendatangi Leon dan menyatakan maksud kedatangannya.Tatapan Leon sedikit menggelap, "Apa yang mau kamu lakukan?""Bagaimana menurutmu?" Falcon mencibir, "Sheva sama sekali nggak berhak untuk bergabung dalam pertarungan antaramu denganku!"..."Hatchi!"Sheva yang sedang memilih gaun bersama dengan Violet tiba-tiba merasa punggungnya mendingin, "Kenapa aku merasa ada orang yang membicarakanku di belakang?"Violet memutar bola matanya, "Nggak cuma membicarakanmu, mungkin saja mereka sudah berencana untuk membunuhmu!"Bagi Leon dan Falcon, kemunculan Sheva sama sekali tidak diharapkan. Mereka berdua tidak akan membiarkan Violet dan Sheva bertunangan dengan mudah.Sheva segera berlindung di belakang Violet, "Bos, tolong lindungi aku!"Sebenarnya Sheva sama sekali tidak merasa takut.Dia sama sekali tidak menganggap serius Leon atau Falcon.Jika ada yang berani mengganggu pertunangannya dengan bosnya, maka Sheva pasti