Setelah Carmelia mengetahui Violet keluar dari rumah sakit, Carmelia tidak mengatakan apa pun meskipun marah. Dia hanya berkata, "Nggak masalah kalau kamu mau keluar dari rumah sakit. Tapi kamu harus tinggal di rumahku, agar aku bisa merawatmu!"Violet teringat dengan sarapan pagi sebelumnya, lalu segera berkata, "Nggak perlu, rumah Keluarga Hardi nggak kekurangan pelayan.""Memang nggak kekurangan, tapi kurang orang yang bisa mengendalikanmu!" Carmelia memutar bola matanya, "Kamu bahkan nggak mematuhi ucapan bibimu, apalagi pelayan?""Aku bisa mematuhi mereka!" Violet berjanji, "Meskipun aku nggak berada di rumah sakit, aku akan beristirahat dengan baik. Aku akan berusaha pulih secepat mungkin."Saat melihat Violet tidak bersedia tinggal di rumahnya, Carmelia juga tidak memaksanya. "Ingat janjimu, aku akan datang untuk memeriksa kondisimu!""Baik!"Carmelia bertanya pada Violet sebelum pergi, "Aku masih belum dapat petunjuk apa pun tentang pembunuhnya, bagaimana denganmu?""Aku belum
Sandy juga mengatakan jika kaki kanan Falcon patah!Sedangkan kaki kanan pria di depannya sama sekali tidak patah.Tapi siapa dia jika bukan Falcon?Violet kembali memiliki keinginan untuk melepas topeng itu, tapi jika melepaskannya ....Sudahlah, lupakan saja!Jika dilihat dari situasi saat ini, pria ini sepertinya tidak memiliki permusuhan padanya. Meskipun ada, Violet juga tidak takut padanya!Pria itu seperti tidak mendengar ucapan Violet. Dia tidak hanya tidak pergi, tapi malah menarik kursi dan duduk di atasnya. Kemudian menyerahkan sebuah dokumen pada Violet, "Lihatlah apakah kamu bisa menggunakan informasi ini?"Violet tidak mengambil dokumen itu, "Aku sudah bilang kalau aku akan membalaskan dendamku sendiri!"Karena orang ini bukan Falcon, maka Violet harus lebih berhati-hati padanya. Karena Violet tidak mengetahui latar belakangnya dengan jelas.Pria itu mengetahui pikiran Violet, "Ini gratis!""Aku nggak perlu lihat!" Ucapan pria sama sekali tidak bisa dipercaya!Terutama Le
Entah siapa pria itu, tidak disangka dia bisa menemukan jika Lisa memiliki hubungan dengan kejadian ini.Hanya saja, Violet tidak memercayai hasil pemeriksaan ini.Mungkin saja pria itu yang bermasalah.Kemunculan pria ini di tengah api sudah sangat mencurigakan. Tapi saat ini pria ini malah memberikan petunjuk yang begitu penting di saat dia tidak mendapatkan petunjuk apa pun ....Jadi, Violet kembali membuang dokumen ini ke dalam tempat sampah meskipun sudah melihatnya.Selama beberapa hari, pria itu terus datang setiap malamnya.Pria itu membawakan kue atau teh susu. Seperti tukang pengantar makanan.Violet tidak pernah memakan makanan yang dibawakan pria itu, tapi pria itu tetap membawakannya setiap hari.Pria itu juga tidak pernah tinggal terlalu lama, dia akan pergi saat Violet benar-benar marah.Pada awalnya Violet tidak menyadarinya. Tapi Violet tiba-tiba menyadarinya pada suatu saat, pria itu sepertinya takut padanya!Benar, takut!Takut dia marah!Bagaimana mungkin pria itu a
Meskipun belum ada kemajuan efektif dari pihak Violet, orang-orang yang bersembunyi di kegelapan masih agak ketakutan."Kukira kali ini aku bisa langsung membunuhnya, tapi siapa yang menyangka pria bertopeng misterius akan muncul di tengah jalan!"Di ruangan gelap, suara yang diproses secara khusus terdengar suram seperti hantu, "Identitas orang itu belum ditemukan?""Belum, orang itu sangat waspada. Setiap kali mengikutinya, dia berhasil lolos!""Heh! Nggak kusangka ada pria lain yang begitu peduli padanya selain Falcon dan Leon."Dia memang mewarisi penampilan licik ibunya. Saat itu ada banyak pria yang terpesona dengan ibunya."Setelah terdiam beberapa saat, pria itu menambahkan, "Trik kita nggak akan bertahan lama, nggak lama lagi dia akan tahu. Apalagi ada pria misterius yang sudah mengetahui tentang Lisa.""Orang itu cukup hebat juga. Entah cara apa yang dia gunakan, tapi dia menemukan Lisa dengan begitu mudah. Meskipun sekarang Violet nggak memercayainya, akan ada hari dia menge
Jadi, Mia adalah dalang dari semua ini?Bagaimana dia bisa berhubungan dengan Lisa?Violet memutuskan untuk menyuruh Mia langsung menjawab begitu banyak pertanyaannya.Awalnya Violet ingin pergi sendiri, tetapi Sheva bersikeras untuk ikut dan Carmelia juga sama."Kali ini sesuatu nyaris terjadi padamu, jadi aku ingin bertanya pada Lisa sendiri kenapa dia mengkhianatimu?"Carmelia sangat marah, "Masih ada Mia itu juga, apa dia benar-benar mengira bisa melakukan apa pun yang dia inginkan dengan mengandalkan Keluarga Jiwono?"Sheva juga sangat marah, "Bibi benar. Nggak masalah kalau Mia terus melakukan trik kecil, tapi nggak kusangka kali ini dia benar-benar berani. Dia memang putri Hera, taktiknya pun sama."Saat itu Hera membunuh mereka dengan menggunakan api besar, kali ini Mia juga melakukan hal yang sama.Memang benar ibu dan anak sama saja!Semakin Sheva memikirkannya, dia menjadi semakin marah, "Kali ini ayo balaskan semua dendam lama dan baru kita!"...Di vila tempat Mia berada.
Mia mencoba menenangkan diri, "Violet, aku nggak tahu apa yang kamu bicarakan. Kalau kamu nggak menyukaiku, katakan saja. Nggak perlu bertele-tele.""Heh, kalau begitu, aku nggak perlu bersikap segan padamu lagi!"Violet menjambak rambut Mia dan menariknya ke arah Lisa yang berdiri dari sofa begitu melewati pintu, "Lisa, kamu sudah begitu lama bersamaku. Seharusnya kamu tahu jelas tabiatku. Kamu yakin mau tetap diam seperti dia!?"Lisa mengatupkan bibirnya dan tatapannya diliputi keraguan, "Bu, aku ...."Tiba-tiba Lisa berlutut di depan Violet, "Maaf, aku telah mengkhianatimu!""Alasan!" Violet menatap Lisa dengan marah.Dia ingin tahu alasan apa yang membuat Lisa mengkhianatinya?Lisa melirik ke arah Sheva dan Carmelia, kemudian langsung menundukkan kepalanya, "Sekitar seminggu yang lalu, Mia mendatangiku dan bilang ingin aku melakukan sesuatu untuknya. Kalau aku nggak setuju, dia akan mencari seseorang untuk membunuhku ...."Mia mengerutkan kening, "Omong kosong, aku sama sekali ngga
Setelah Mia berteriak, suasana menjadi sunyi.Carmelia yang bereaksi dulu. Dia meraih tangan Mia dan memeriksa denyut nadinya, "Dia benar-benar hamil!"Setelah mendengar ini, Sheva langsung meraih tangan lain Mia dan ekspresinya langsung berubah, "Dia memang hamil!"Dibandingkan dengan mereka berdua, Violet jauh lebih tenang.Dia menatap Mia dengan cibiran di sudut bibirnya, "Aku penasaran apakah Leon nggak akan mengampuniku?"Kilatan dingin di mata Violet membuat Mia semakin panik, "Ma ... mau apa kamu?""Tenang saja, kamu akan segera tahu!"Setelah mengatakan itu, Violet mengeluarkan pil dari sakunya dan hendak memasukkannya ke dalam mulut Mia.Carmelia menghentikannya, "Violet, dia hamil anak Leon dan baru saja meneleponnya. Seharusnya dia sudah dalam perjalanan ke sini."Violet tidak terkesan, "Terus kenapa?""Situasi saat ini nggak menguntungkan bagi kita. Kalau sampai menyinggung Leon lagi, itu cuma akan menimbulkan lebih banyak masalah." Carmelia menasihati dengan sabar, "Bagaim
Kebenaran saat itu memang penting baginya, tetapi itu dulu. Sekarang Violet adalah yang paling penting baginya.Sepasang mata gelapnya tiba-tiba membeku dan dia merendahkan suaranya, "Mia, kamu nggak layak untuk mengancamku!""Ini bukan ancaman, cuma kesepakatan." Mia melanjutkan, "Kamu sudah mencari pembunuh yang berkomplot melawanmu selama bertahun-tahun, apa kamu yakin nggak peduli lagi?"Saat mengatakan itu, dia berhenti sejenak sebelum menambahkan, "Saat itu bukan aku yang menyelamatkanmu. Apa kamu nggak ingin tahu siapa penyelamatmu yang sebenarnya dan kehidupan seperti apa yang dia jalani?"Bukan dia?Leon sempat curiga Mia bersekongkol dengan orang-orang itu, tetapi tidak pernah curiga kalau wanita yang menjalin hubungan dengannya adalah orang lain.Tentu saja kemungkinan besar dia berbohong, tetapi ....Sorot matanya menjadi lebih dalam dan Leon menoleh untuk melihat ke arah Violet yang hanya berjarak satu langkah dari mereka, "Violet, serahkan dia padaku, aku akan ...." Membi
Pihak lain tidak mengatakan apa-apa lagi dan menutup telepon. Sekitar setengah jam kemudian, Fenty mengambil sebuah paket dan mengetuk pintu ruang belajar."Kak, ada paket untukmu. Aku khawatir itu adalah sesuatu yang penting, jadi aku segera membawanya untukmu."Sebelumnya tidak membeli apa pun, juga tidak suka belanja online, jadi paket ini ....Begitu menyadari apa yang ada di dalamnya, Violet segera mengambilnya dan berkata pada Fenty, "Kamu keluar dulu."Fenty bertanya dengan cemas karena sikap Violet terlihat aneh. "Ada apa, Kak?""Nggak apa-apa, hanya dokumen pekerjaan." Ada beberapa hal yang sebaiknya tidak usah diceritakan pada Fenty.Baru saat itulah Fenty merasa lega lalu segera pergi.Setelah mengunci pintu ruang belajar, Violet membuka paket itu. Meskipun sudah siap secara mental, napasnya menjadi tidak teratur ketika melihat apa yang ada di dalamnya.Di dalam paket itu ada sebuah tangan.Hanya sekilas, Violet mengenalinya. Itu tangan Bibi Carmelia!Ada bekas luka di pungg
Makam itu ditutupi lagi dengan sangat baik. Jika bukan karena orang seperti Violet yang punya pengamatan yang cermat, pasti tidak akan menemukannya sama sekali.Siapa yang tega mengganggu kuburan orang?Apa dia pembunuh seluruh keluarganya?Karena ingin melihat apa yang sudah dilakukan pihak lain terhadap kuburan itu, Violet menyuruh orang untuk membuka peti mati. Namun, yang tidak diduganya adalah mayat Carmelia hilang!Peti matinya kosong!Jika Leon tidak memberitahunya, Violet mungkin tidak akan menemukannya ....Saat memikirkan hal ini, Violet menatap Leon dengan curiga. "Leon, aku ingat hari kematian orang tuamu bukan kemarin."Leon mengerutkan kening. "Jadi kamu pikir aku yang melakukannya?""Entah benar atau nggak, kamu tahu sendiri." Violet mencibir, "Kamu punya alasan untuk membenci bibiku."Lagi pula, untuk mencegah mereka berdua bersama, Bibi melakukan banyak hal yang tidak menguntungkan Leon. Bahkan di saat-saat terakhir hidupnya, Bibi masih berkata di depan Leon bahwa diri
"Jelas-jelas mereka berdua adalah orang baik, nggak akan pernah menyinggung siapa pun. Kenapa mereka berakhir seperti itu?"Tangisan gadis itu menyayat hati Violet, mengingatkannya pada dirinya saat keluarganya baru saja mengalami musibah.Saat itu, Violet menanyakan pertanyaan yang sama pada bibinya.Jelas kedua orang tuanya adalah orang baik, kenapa mereka dibunuh dengan kejam?Sebenarnya, Fenty bahkan lebih menyedihkan daripada Violet. Setidaknya Violet masih punya Bibi, tapi Fenty tidak punya saudara sama sekali.Hal ini membuat Violet merasa makin kasihan padanya, terutama karena wajahnya terlihat seperti ....Bibi yang baru saja meninggal.Sebenarnya, ketika mereka bertemu pertama kalinya, Violet merasa Fenty agak mirip Carmelia, terutama di antara alis dan matanya.Hampir persis sama.Jika tidak menyelidiki Fenty, Violet bahkan akan curiga bahwa Fenty adalah anak haram bibinya.Sambil menepuk bahunya, Violet menghiburnya dengan lembut, "Jangan khawatir, Kakak akan membantumu men
Nama gadis itu Fenty Jayadi, begitu patuh dan pekerja keras.Sejak pindah ke Vila Magnolia, setiap kali Violet ada, Fenty akan menyajikan teh dan air seperti seorang pelayan.Begitu Violet pulang kerja, Fenty segera keluar dapur sambil berkata, "Kak, kamu sudah pulang kerja. Hari ini, aku membuat ikan asam manis. Aku belajar cara membuatnya dari ibuku. Mungkin rasanya nggak seenak buatan ibuku. Cobalah dulu."Sambil berbicara, Fenty membantu Violet melepas jaketnya lalu mengambil tas laptopnya.Meskipun masih muda, banyak hal yang bisa dilakukan olehnya.Bisa membersihkan rumah, memasak dan bermain piano dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa orang tuanya sudah mendidiknya dengan baik.Violet sudah mengirim orang untuk menyelidiki identitasnya.Walaupun merasa kasihan padanya, tidak bisa begitu saja mempercayai apa pun yang dikatakannya.Jadi, Violet diam-diam mengirim seseorang untuk menyelidikinya.Tidak ada yang aneh, orang tuanya memang baru saja dibunuh belum lama ini.Karena puny
"..."Entah kenapa hati Sheva terasa tidak nyaman saat mendengar Bertha berkata jika dia bukanlah pria pertamanya, seolah-olah terdapat amarah di dalam hatinya."Kamu terus bilang kalau kamu menyukaiku, tapi malah kasih tubuhmu pada pria lain. Cintamu benar-benar sangat unik!"Bertha mendengus, "Apakah aku harus menjaga diriku kalau menyukaimu? Setelah dipikir-pikir, aku mungkin nggak benar-benar menyukaimu. Kalau nggak aku nggak mungkin kasih kesucianku pada pria lain!""..."Seolah-olah tidak melihat ekspresi buruk Sheva, Bertha kembali berkata, "Kamu nggak menikahiku, kebetulan aku juga nggak mau menikah. Aku bisa menganggap aku sehabis digigit oleh setan.""Siapa yang kamu bilang setan?""Siapa saja yang merasa!"Mereka berdua mulai bertengkar, yang membuat kepala Violet terasa sangat sakit.Dia sama sekali tidak bisa menyelesaikan hal ini!Lupakan saja, dia tidak akan ikut campur dalam hal ini!Violet kelelahan mental dan fisik selama beberapa hari ini, jadi dia berencana menaiki
Violet merasa kesal saat melihat mereka berdua, "Apakah kalian kira aku akan pilih salah satu dari kalian setelah menghancurkan pertunanganku?"Violet menunjuk Falcon dan berkata, "Aku sudah bilang kalau kita nggak mungkin bersama dalam kehidupan ini!"Kemudian Violet menunjuk Leon, "Aku nggak akan kembali bersama mantan suamiku. Kalian semua keluar dari sini!""Violet ....""Adik seperguruan ....""Keluar dari sini!"Leon dan Falcon saling bertatapan saat melihat Violet marah, mereka tidak berani mengatakan apa pun dan segera pergi.Di luar Vila Magnolia.Kedua pria berdiri di luar dengan ekspresi yang buruk.Falcon menghela napas, lalu berkata, "Nggak peduli apakah itu kamu atau aku, kita sama sekali nggak punya peluang untuk menang.""Aku sama sekali nggak ngerti. Kamu pernah melukai Violet, tapi aku nggak. Tapi kenapa dia membenciku?"Jelas-jelas Violet sangat dekat dengan Adis, kenapa Violet malah membencinya?"Apa yang terjadi di antara kami berdua hanyalah salah paham!" Kalau ti
Meskipun Sheva tidak melihat siapa orang yang menutup pintu, Sheva bisa mengetahui bahwa Violet mendatangi rumahnya saat mencium aroma obat yang tertinggal di udara.Sialan, Sheva tidak menyadarinya karena kemarin malam tubuh Bertha dipenuhi dengan bau alkohol!Mendengar Violet sudah datang ke sini, Bertha mengerutkan keningnya, "Jadi kamu curiga aku sengaja melakukannya?""Kalau nggak?" Sheva berkata dengan ekspresi sinis, "Bertha, apakah kamu kira aku akan memilihmu setelah kamu menghancurkan pertunanganku dengan Bos?""Meskipun aku menikah dengan orang asing, aku nggak akan punya hubungan dengan orang kejam sepertimu!""Orang yang kejam?"Bertha sama sekali tidak ingin merasa sedih, tapi hatinya terasa sangat sakit seperti ditusuk dengan pisau. Rasa sakit ini membuat Bertha hampir menangis, tapi Bertha berusaha menahan air matanya, "Benar, aku adalah orang yang kejam. Aku sengaja melakukan hal itu kemarin malam. Bahkan aku juga berbohong saat bilang kamu nggak perlu tanggung jawab p
Bertha yang mabuk dihipnotis oleh Falcon. Bertha menyamar menjadi Violet dan mendatangi kediaman Sheva,Sheva masih belum tidur, dia segera turun ke lantai bawah saat mendengar suara ketukan pintu, "Siapa?""Aku!"Suara Bertha bahkan sudah diubah oleh Falcon, jadi suara Bertha saat ini sama sekali tidak ada bedanya dengan suara Violet.Sheva segera membuka pintu saat mendengar suara Violet.Setelah pintu terbuka, Bertha yang berada di luar segera memeluk Sheva.Sheva tidak pernah melakukan hal yang begitu intim dengan Violet, jadi wajahnya segera memerah, "Bos, kamu ...."Mulut Sheva sudah dicium oleh Bertha sebelum dia selesai bicara.Kedua mata Sheva langsung melebar.Ti ... tidak disangka dia di ... dicium oleh Bos ....Bukankah itu hanya pertunangan palsu? Apakah Bos benar-benar ingin bertunangan dengannya?Sheva seharusnya merasa senang, tapi bau alkohol di tubuhnya ....Sheva menjauhkan Bertha yang menyentuhnya, lalu bertanya dengan terengah-engah, "Bos, apakah kamu tahu siapa ak
"Nggak peduli bagaimanapun juga mereka nggak boleh bertunangan!"Falcon mendatangi Leon dan menyatakan maksud kedatangannya.Tatapan Leon sedikit menggelap, "Apa yang mau kamu lakukan?""Bagaimana menurutmu?" Falcon mencibir, "Sheva sama sekali nggak berhak untuk bergabung dalam pertarungan antaramu denganku!"..."Hatchi!"Sheva yang sedang memilih gaun bersama dengan Violet tiba-tiba merasa punggungnya mendingin, "Kenapa aku merasa ada orang yang membicarakanku di belakang?"Violet memutar bola matanya, "Nggak cuma membicarakanmu, mungkin saja mereka sudah berencana untuk membunuhmu!"Bagi Leon dan Falcon, kemunculan Sheva sama sekali tidak diharapkan. Mereka berdua tidak akan membiarkan Violet dan Sheva bertunangan dengan mudah.Sheva segera berlindung di belakang Violet, "Bos, tolong lindungi aku!"Sebenarnya Sheva sama sekali tidak merasa takut.Dia sama sekali tidak menganggap serius Leon atau Falcon.Jika ada yang berani mengganggu pertunangannya dengan bosnya, maka Sheva pasti