Share

Bab 231

Auteur: Jalita Haira
Setelah Mia berteriak, suasana menjadi sunyi.

Carmelia yang bereaksi dulu. Dia meraih tangan Mia dan memeriksa denyut nadinya, "Dia benar-benar hamil!"

Setelah mendengar ini, Sheva langsung meraih tangan lain Mia dan ekspresinya langsung berubah, "Dia memang hamil!"

Dibandingkan dengan mereka berdua, Violet jauh lebih tenang.

Dia menatap Mia dengan cibiran di sudut bibirnya, "Aku penasaran apakah Leon nggak akan mengampuniku?"

Kilatan dingin di mata Violet membuat Mia semakin panik, "Ma ... mau apa kamu?"

"Tenang saja, kamu akan segera tahu!"

Setelah mengatakan itu, Violet mengeluarkan pil dari sakunya dan hendak memasukkannya ke dalam mulut Mia.

Carmelia menghentikannya, "Violet, dia hamil anak Leon dan baru saja meneleponnya. Seharusnya dia sudah dalam perjalanan ke sini."

Violet tidak terkesan, "Terus kenapa?"

"Situasi saat ini nggak menguntungkan bagi kita. Kalau sampai menyinggung Leon lagi, itu cuma akan menimbulkan lebih banyak masalah." Carmelia menasihati dengan sabar, "Bagaim
Chapitre verrouillé
Continuer la lecture sur GoodNovel
Scanner le code pour télécharger l'application

Related chapter

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 232

    Kebenaran saat itu memang penting baginya, tetapi itu dulu. Sekarang Violet adalah yang paling penting baginya.Sepasang mata gelapnya tiba-tiba membeku dan dia merendahkan suaranya, "Mia, kamu nggak layak untuk mengancamku!""Ini bukan ancaman, cuma kesepakatan." Mia melanjutkan, "Kamu sudah mencari pembunuh yang berkomplot melawanmu selama bertahun-tahun, apa kamu yakin nggak peduli lagi?"Saat mengatakan itu, dia berhenti sejenak sebelum menambahkan, "Saat itu bukan aku yang menyelamatkanmu. Apa kamu nggak ingin tahu siapa penyelamatmu yang sebenarnya dan kehidupan seperti apa yang dia jalani?"Bukan dia?Leon sempat curiga Mia bersekongkol dengan orang-orang itu, tetapi tidak pernah curiga kalau wanita yang menjalin hubungan dengannya adalah orang lain.Tentu saja kemungkinan besar dia berbohong, tetapi ....Sorot matanya menjadi lebih dalam dan Leon menoleh untuk melihat ke arah Violet yang hanya berjarak satu langkah dari mereka, "Violet, serahkan dia padaku, aku akan ...." Membi

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 233

    Jarum perak menembus bahu Leon. Dia menatap Violet tanpa mengubah ekspresinya, "Sudah lega?"Seharusnya sudah lega, 'kan?Harus diakui dalam beberapa aspek, Leon memang seorang pria kaku dengan kecerdasan emosional yang sangat rendah dan sama sekali tidak memahami pemikiran wanita, terutama Violet.Dia tidak tahu dalam situasi ini, ucapan khawatir sebelumnya terdengar seperti pertanyaan yang tidak memuaskan di telinga Violet.Apalagi wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apa pun saat berbicara.Violet menatap sepasang mata gelapnya dan terkekeh, "Sebaiknya kamu lindungi dia seumur hidupmu!"Leon, "..."Tadi Carmelia bilang dia melindungi Mia dan sekarang Violet juga sama. Apa yang telah dia lakukan sampai menyebabkan kesalahpahaman di antara mereka berdua?Leon merasa dia harus mengatakan sesuatu atau kesalahpahaman akan semakin dalam. Sayangnya begitu membuka mulut dan sebelum bisa bersuara, Violet sudah berbalik dan pergi.Carmelia memelototi Leon dengan marah dan mengejar Violet.Shev

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 234

    "Karena telah menyinggung Keluarga Wijaya, perusahaan ayah bangkrut dan ibu masih di penjara. Aku ...."Dia menunjuk pada dirinya sendiri, "Aku cuma bisa melihat wajahmu dan hidup untuk sementara waktu!""Inikah yang kamu sebut baik?"Leon terlihat sinis, "Kamu bisa sampai pada hari ini karena ulahmu sendiri!"Mia paling benci mendengar kata-kata seperti ini, "Ini jelas-jelas salah Violet!""Dialah yang menghancurkan segalanya dan aku bisa sampai ada hari ini karena salahnya ...."Leon menggertakkan gigi, "Jadi kamu diam-diam mencari seseorang untuk menyerangnya?"Mia mengakui dengan terus terang, "Benar, aku menyuruh seseorang untuk membakar rumah Keluarga Hardi, tapi nggak kusangka Violet si wanita jalang itu begitu beruntung sehingga api sebesar itu nggak membakarnya sampai mati!"Leon tidak tahan lagi dan mencekik lehernya, "Mia, jangan mengira aku nggak berani membunuhmu!""Bunuhlah, ayo bunuh aku sekarang ...." Mia sama sekali tidak takut, "Leon, tahu nggak siapa yang ada di bela

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 235

    Setelah mendengar apa yang Sheva katakan, Violet menoleh ke arah Carmelia. Meskipun dia tidak mengatakan apa-apa, sorot matanya masih muram.Carmelia mengerutkan kening setelah melihat Violet menatapnya, "Kenapa? Kamu mulai meragukanku lagi? Untuk siapa aku melakukan semua ini?""Lisa bisa mengkhianatimu sekali, mungkin akan ada yang kedua kalinya. Siapa pun yang menyakitimu nggak akan punya kesempatan untuk memperbaiki dirinya!"Setelah membicarakan ini, Carmelia tersenyum masam, "Violet, ini bukan pertama kalinya! Aku bertemu denganmu di Keluarga Wijaya sebelumnya dan kamu juga menatapku dengan tatapan ini.""Aku ini bibimu, satu-satunya keluargamu di dunia ini. Kamu boleh mencurigai siapa pun, tapi jangan mencurigaiku. Bukankah kamu selalu bertanya padaku kenapa aku nggak menikah?"Kesedihan di wajahnya semakin jelas, "Aku selalu bilang karena belum bertemu orang yang tepat, tapi benarkah begitu?""Nggak!""Aku melakukannya untukmu, aku ingin melindungimu dan ingin membantumu membal

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 236

    Raut wajah Violet sedingin es, "Melihat topengmu ini, aku sama sekali nggak punya nafsu makan!"Tidak ada satu malam pun di mana bajingan ini tidak muncul.Apakah dia tidak memiliki pekerjaan lain selain terus menempel pada dirinya?"Kalau begitu, cepat lepaskan untukku!" Pria itu berkata sambil mendekatkan wajah, "Aku yang ada di balik topeng ini sangat tampan!"Violet menamparnya, "Aku masih punya urusan, jadi aku nggak punya waktu untuk menemanimu!"Saat berbicara, Violet merentangkan tangan ke arahnya lagi, "Ponsel!"Pria itu tertawa kecil, "Ada di sakuku. Entah apa yang terjadi dengan tanganku, tiba-tiba rasanya agak sakit. Kalau mau, ambil saja sendiri!""Yakin?""Lupakan!" Sejujurnya, pria itu agak takut dengan sorot mata muram Violet, "Lenganku tiba-tiba tidak sakit lagi!"Kemudian dia mengeluarkan ponsel Violet dan menyerahkannya kembali kepada wanita, "Ini sudah larut, jadi jangan merepotkan orang lain lagi. Ayo, aku akan mengantarmu!"Violet menatapnya dan mengulurkan tangan

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 237

    Tepat saat tangan Violet hendak menyentuh topeng itu, pria yang titik akupunkturnya telah dikunci tiba-tiba membuka matanya dan menatapnya dengan tatapan membara, "Sudah memikirkannya?"Hanya dengan dua kata itu, Violet menarik tangannya kembali.Tanpa rasa canggung, dia berdiri tegak dan menunjuk ke arah pria itu, "Aku mau tidur, sudah waktunya kamu keluar."Pria itu bukannya turun dari kasur, dia malah menggerakkan tubuhnya ke samping dan menepuk tempat dia baru saja berbaring, "Ayo!"Violet berkacak pinggul dan berkata, "Jangan paksa aku mengusirmu!""Tenang saja, aku cuma tidur dan nggak melakukan apa-apa lagi ...." Pria itu mengedipkan mata pada Violet, "Tentu saja kalau kamu butuh, aku pasti akan bekerja sama!"Akibat dari bersikap bajingan adalah Violet meraih bahu pria itu untuk menariknya dari kasur, kemudian mendorongnya ke pintu dan mengusirnya.Saat pintu ditutup, pria itu terkekeh di luar, "Kalau sampai pinggangku sakit karena tendanganmu, kamulah yang rugi!""Enyahlah!"P

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 238

    Menjelaskan terlalu banyak akan membuat semuanya semakin tidak jelas.Karena Carmelia ingin mengurusnya, serahkan saja padanya. Bagaimanapun, masih ada kekacauan besar di Grup Hardi yang harus dibereskan.Adapun pada akhirnya apa yang akan dia lakukan untuk menangani Mia ....Tentu saja, balaskan dendam yang setimpal.Sebelum mencari tahu siapa yang ada di belakangnya, biarkan dia menari-nari selama beberapa hari lagi.Yang tidak Violet sangka adalah malam itu Carmelia datang sambil bersungut-sungut, "Leon itu nggak mau bertemu denganku. Aku pergi ke perusahaannya dan menunggu sepanjang hari, tapi mukanya pun nggak kelihatan!"Semakin dikatakan semakin membuatnya marah, "Dia jelas-jelas cuma berusaha melindungi Mia! Aku pernah melihat orang yang kejam, tapi belum pernah melihat orang yang lebih kejam dari dia. Lagi pula, kalian pernah menikah selama tiga tahun dan Mia melakukan hal yang begitu kejam padamu sampai berkali-kali.""Dulu dia berpura-pura memenjarakannya untuk menjaganya te

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 239

    Setelah mendengarkan ucapan Mia, Leon mengerutkan kening dan merendahkan suaranya, "Aku nggak pernah berjanji padamu!"Mia juga berbicara dengan suara yang sama, "Masih seperti yang kukatakan. Kalau nggak mau sesuatu terjadi pada Violet lagi, sebaiknya kamu segera menikah denganku atau lain kali dia nggak akan seberuntung itu!""Kalau kamu berani menyerangnya lagi, aku akan menghancurkanmu!""Haha ...." Mia tertawa terbahak-bahak, "Kalau begitu, ayo lihat apa yang akan Paman lakukan?"Saat berbicara, dia memegang pinggang Leon dengan mesra, "Paman, para wartawan masih menunggu jawabanmu!"Memikirkan Violet, Leon mengepalkan tinjunya dan menatap wartawan itu dengan sepasang mata dalam, "Benar!"Jawaban Leon membuat wartawan itu semakin bersemangat.Carmelia yang ada di samping menunjuk ke arah Leon dan Mia dengan marah, "Aku nggak akan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik dan pergi dengan marah, meninggalkan para wartawan untuk merekam Leon d

Latest chapter

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 262

    "Benarkah?" Mia mengamati kerutan dan senyuman Leon dengan saksama, tetapi tidak melihat ada kebohongan tersirat.Jadi dialah yang terlalu sensitif dan berpikir terlalu banyak?Mia mengerutkan kening dan berkata, "Bukannya mustahil, tapi kita bisa menunggu sampai pernikahan selesai!""Oke!"Melihat Leon langsung setuju, keraguan Mia pun mengecil. Mungkin memang benar dialah yang terlalu mengkhawatirkannya.Setelah menikah, dia akan mendiskusikannya dengan orang itu.Lagi pula setelah menikahi Leon, seluruh Keluarga Jiwono akan menjadi miliknya....Pernikahan berlangsung sesuai jadwal.Semuanya dibuat sesuai dengan permintaan Mia. Semuanya sangat mewah dan bisa digambarkan sebagai peristiwa besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.Boni dan Hera duduk di kursi utama, sementara Nyonya Anisa ....Sama sekali tidak hadir.Bukan hanya Nyonya Anisa, tetapi Loren juga.Hanya saja Mia tidak peduli, lagi pula dia juga tidak ingin melihat mereka berdua.Mia yang berjalan di karpet merah denga

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 261

    Sebelum Erga sempat bereaksi, matanya tiba-tiba terbuka lebar dan seluruh lubang di tubuhnya mulai mengeluarkan darah ...."Erga ...."Leon buru-buru berjongkok dan meraih pergelangan tangannya, "Itu Carmelia bukan?"Seluruh tubuh Erga sakit seolah ada ribuan semut merayap dan darah terus mengalir dari telinganya. Dia sama sekali tidak bisa mendengar apa yang Leon katakan."Katakan, itu dia atau bukan?"Tidak peduli bagaimana Leon bertanya, Erga tidak bisa menjawab lagi.Karena tidak hanya telinganya yang tidak bisa mendengar, dia juga tidak bisa berbicara hingga seluruh darah di tubuhnya terkuras habis.Sorot mata Leon menjadi tajam saat melihat Erga dalam genangan darah. Dia sudah mengetahui jawaban yang dia inginkan.Setelah meninggalkan ruang bawah tanah, Leon pergi mencari Mia. Kali ini sikapnya cukup lembut, "Masih ada hal lain yang perlu ditambahkan dengan pernikahan besok nggak?"Mia tidak bodoh. Jelas ada yang salah dengan sikap Leon, "Kamu begitu takut aku akan menyerang Viol

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 260

    Setelah mendengar ini, Carmelia langsung berkata, "Ini pasti ulah Leon lagi!"Violet meliriknya dan wajahnya menjadi serius, "Kenapa kamu begitu yakin?""Siapa lagi kalau bukan dia?" Wajah Carmelia penuh amarah, "Kamu baru saja membeli saham Grup Jiwono, lalu Erga dan Pandu muncul. Ini jelas bukan kebetulan.""Mungkin bukan Leon, tapi musuh lamaku?" Violet terkekeh, "Lagi pula, ada orang lain yang lebih menginginkan nyawaku selain Leon!"Carmelia terdiam sejenak, "Mungkin kecurigaanmu benar. Sekarang Erga dan Pandu ada di mana? Tanyakan siapa yang mengutus mereka."Sorot mata Violet berubah, "Mereka menghilang ....""Menghilang?" Carmelia mengerutkan kening, "Entah bersembunyi karena takut kamu akan membuat perhitungan dengan mereka atau ....""Sekarang aku akan menyuruh seseorang menyelidikinya!"Saat berbicara, Carmelia mengambil ponsel di meja samping kasur dan menghubungi sebuah nomor, "Cari tahu keberadaan Erga dan putranya!"Setelah mengakhiri panggilan, Carmelia menarik Violet u

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 259

    Leon menyetujui permintaan Pandu, "Oke!"Pandu menjilat bibirnya, "Seseorang mencariku dan bilang selama aku menyerang Violet, dia akan membantuku merebut Grup Hardi kembali ....""Siapa?" Leon tidak memiliki kesabaran untuk mendengarkan omong kosongnya, hanya ingin tahu siapa yang membantu Mia."Itu ...."Saat Pandu hendak mengucapkan sesuatu, tiba-tiba ada rasa sakit yang tajam di tenggorokannya seolah dijejali sesuatu. Tidak hanya menyakitkan, tetapi juga begitu mencekik sampai tidak bisa bersuara lagi.Setelah melihat ini, Erga bergegas maju dan bertanya dengan khawatir, "Ada apa denganmu?"Pandu tidak bisa menjawab, dia takut tenggorokannya hancur. Akan tetapi, hal itu tidak bisa meredakan rasa sakitnya.Wajahnya langsung memerah dan akhirnya mati lemas dalam waktu singkat."Pandu ...."Erga memanggil nama Pandu dengan air mata berlinang, tetapi dia tidak bisa lagi menjawab.Apa yang terjadi pada Pandu membuat Erga semakin rumit dalam menghadapi pertanyaan Leon, dia tidak berani m

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 258

    Mia berkata sebelum menyesuaikan postur tubuhnya dan menatap Leon sambil tersenyum, "Kalau kamu masih ingin memberi padanya, silakan. Aku nggak tahu apakah dia masih bisa hidup saat menerimanya!"Leon benar-benar ingin langsung membunuh Mia, "Sebaiknya kamu bisa tetap sesombong ini selamanya!""Aku juga nggak mau begini. Kamulah yang memaksaku!" Mia terkekeh pelan, "Sudah lama kubilang kesabaranku terbatas dan tabiatku buruk, kamulah yang nggak mau percaya!"Leon tidak ingin lagi mengucapkan sepatah kata pun kepada Mia, jadi dia berbalik dan pergi.Melihat Leon pergi dengan marah, Mia menyenandungkan lagu pendek dengan gembira, "Leon, menyenangkan sekali bisa mengendalikanmu!"Begitu tujuannya tercapai, dia tinggal menunggu untuk menjadi pengantin dengan tenang....Leon pasti akan melakukan apa pun yang Mia katakan demi keselamatan Violet dan menyuruh Joshua untuk mempersiapkan pernikahannya.Dia mengira kalau berpura-pura tidak peduli, Mia tidak akan lagi menggunakan Violet sebagai a

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 257

    Situasinya sangat berbahaya dengan serangan dari kedua sisi.Orang biasa tidak bisa menghindarinya, tetapi Violet sama sekali tidak berpikir demikian.Jangankan dua orang, mau ditambah beberapa orang lagi saja Violet tidak takut. Belum lagi itu hanya dua orang biasa. Akan tetapi, dia sengaja membiarkan dirinya terluka.Melihat Violet terluka, Erga dan Pandu merasa sangat sombong.Terutama Pandu, "Violet, bukankah kamu pintar bertarung? Ternyata cuma begitu saja. Hari ini aku harus membalaskan semua penghinaan yang kamu berikan padaku!"Pandu berkata sambil mengangkat pisau di tangannya dan menikam Violet lagi ...."Hentikan!"Falcon muncul dan mendorong Pandu, "Beraninya menyentuh wanitaku, sudah bosan hidup, ya!?"Pandu melihat kemunculan mendadak Falcon dengan tidak percaya, "Adis, ternyata kamu belum mati!?""Nggak cuma belum mati, tapi kamu juga bisa berjalan?""Jadi kamu selalu berpura-pura lumpuh sebelumnya?"Erga juga terkejut, "Adis, nggak kusangka selama ini kamu berpura-pura

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 256

    ...Pintu gerbang Vila Aster.Begitu Leon keluar dari mobil, Mia menghalangi jalannya, "Leon, apa maksudmu? Kamu benar-benar ingin mentransfer semua atas namamu kepada Violet?"Leon bahkan tidak menatapnya, "Minggir!""Kamu memberikan segalanya kepada Violet, terus aku bagaimana?" Mia tidak bisa duduk diam lagi setelah mendengar kabar ini.Meskipun mencintai Leon, mustahil dia tidak peduli dengan uangnya.Leon mendorong Mia menjauh, "Aku memberikan barang-barangku kepada siapa pun yang kusuka, kamu nggak berhak ikut campur.""Sementara dirimu, nggak ada hubungannya denganku!""Leon!" Mia sangat marah dan meneriakkan namanya melalui gigi terkatup, "Jangan lupa, kita akan segera menikah. Sekarang setengah dari milikmu adalah milikku. Kalau aku nggak setuju, kamu nggak berhak memberikannya pada Violet si wanita jalang itu!"Leon tiba-tiba meraih dagu Mia, sepasang mata gelapnya begitu tajam dan berkata perlahan, "Pernikahan dibatalkan!"Setelah mengatakan itu, Leon mendorongnya dan pergi

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 255

    Falcon tersenyum pada Violet, "Dik, kamu sudah melepas topengku. Jadi mulai sekarang kamu adalah pacarku!""..."Violet mengerutkan keningnya.Meskipun awalnya Violet curiga pria bertopeng itu adalah Falcon, dia telah memastikan dengan Sandy dan mengetahui kalau pria itu jelas terluka parah serta tidak bisa turun gunung ....Violet bukanlah orang bodoh dan langsung mengerti, "Kamu sama sekali nggak terluka, cuma menggunakan tipuan untuk menipu Sandy!"Falcon mengangkat alisnya, "Pacarku pintar!""Siapa pacarmu!?" Violet tidak mau mengakuinya."Seperti yang kubilang, siapa pun yang melepas topengku akan menjadi pacarku ....""Ha!" Violet mencibir, "Kamu sendiri yang melepasnya!""Kenapa? Mau menyangkalnya?" Falcon menghela napas, "Rugi aku mempertaruhkan nyawaku untuk menyelamatkanmu dari api, alhasil kamu malah nggak mau bertanggung jawab!""Kalau nggak bisa bicara, tutup saja mulut baumu itu!"Tidak mau bertanggung jawab apanya? bukankah keduanya juga tidak punya hubungan apa pun?Sel

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 254

    "Jangan bicara omong kosong!" Violet terlihat serius, "Aku pasti akan menemukan cara untuk membuatmu seperti sebelumnya!""Oke, aku percaya padamu!" Carmelia berkata dan menguap, "Kamu sudah sibuk sepanjang hari, pergi dan istirahatlah. Aku juga agak lelah!""Selamat malam!"Setelah meninggalkan kamar Carmelia dan pintu ditutup, Violet berhenti di depan pintu sebentar dengan wajah muram. tidak ada yang tahu sebenarnya apa yang sedang dia pikirkan....Malam sudah larut.Di awal musim hujan, perbedaan suhu antara siang dan malam sangat jelas terlihat.Violet berdiri di balkon dengan gaun tidur tipis setelah mandi tanpa mengeringkan rambutnya.Tubuhnya tidak terasa terlalu dingin. Yang benar-benar membuatnya dingin adalah ...."Ini dingin sekali, kok rambutmu nggak dikeringkan?"Saat suara pria yang dalam terdengar, jaket besar disampirkan di bahu Violet dan handuk tebal menutupi kepalanya. Kemudian sepasang tangan besar menekan kepala Violet dan menggosoknya dengan agak kasar."Jangan m

Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status