Violet berkata dengan tegas, "Sama sekali bukan!"Sama sekali bukan halusinasi!Orang itu benar-benar ada!"Kalau benar-benar ada orang itu, bagaimana mungkin kita nggak bisa menemukan apa-apa setelah beberapa hari berlalu?" Sheva berkata, "Mungkin pikiranmu mengacau karena asap, yang membuatmu berhalusinasi kalau ada orang yang menolongmu. Tapi sebenarnya kamu yang menolong dirimu sendiri.""Nggak cuma petugas medis, orang lain yang berada di tempat kejadian juga melihatnya."Violet, "..."Apakah benar-benar hanya halusinasi?Lupakan saja, halusinasi atau bukan sudah tidak penting lagi. Hal yang lebih penting adalah ...."Aku mau keluar dari rumah sakit!"Sebelum Sheva berbicara, terdengar suara Carmelia pada saat ini, "Kamu masih belum pulih, sama sekali nggak boleh keluar dari rumah sakit!"Rongga mata Carmelia memerah saat melihat Violet, "Awalnya aku mau menghadiri perjamuan hari itu, tapi aku tiba-tiba dapat pesan bahwa sudah ada petunjuk tentang pembunuhnya. Aku langsung pergi k
Orang itu tidak menjawab pertanyaan Violet, dia berteriak dengan tidak senang saat melihat Violet mendekatinya, "Jangan bergerak!"Hanya saja, Violet seperti tidak mendengar ucapannya. Dia terus melangkah maju sampai berada di hadapan pria itu, lalu berkata "Aku nggak suka berhutang budi pada orang lain. Aku yakin kamu nggak mungkin dengan baik hati menolongku. Kalau nggak, kamu nggak akan sengaja menunjukkan dirimu pada tengah malam."Sebelum ini Violet bahkan sempat curiga jika pria bertopeng itu hanyalah halusinasinya. Tapi tidak disangka pria itu benar-benar berada di hadapannya.Pria ini menyelinap di tengah malam, yang membuat Violet tidak bisa tidak mencurigainya.Jika pria ini benar-benar ingin berbuat baik tanpa meninggalkan namanya, bagaimana mungkin dia muncul lagi pada saat ini!Pria bertopeng itu terkekeh, "Awalnya aku nggak punya niat apa pun. Tapi karena kamu berpikir seperti ini, lebih baik aku minta sesuatu darimu. Lagi pula kamu juga nggak suka hutang budi pada orang
Violet melirik pria itu tanpa mengatakan apa pun, lalu mengangkat tangannya untuk menghentikan taksi.Violet memasuki mobil dan hendak meminta supir untuk menjalankan mobilnya. Tapi pintu sudah dibuka sebelum Violet berbicara, pria yang ingin memasuki mobil berkata, "Geserlah ke dalam.""Aku yang panggil taksi ini!" Semakin lama Violet merasa pria ini adalah Falcon.Karena setiap perbuatan mereka benar-benar tidak tahu malu!Pria itu mengabaikan Violet, dia mengulurkan tangannya untuk mengangkat Violet. Lalu menggeserkannya ke dalam."Apakah otakmu bermasalah?!" Violet sudah tidak bisa menahan dirinya lagi!Pria itu tetap berkata dengan lembut saat menghadapi Violet yang sedang marah, "Sekarang sudah larut. Nggak aman bagimu untuk pulang sendirian, apalagi kamu terluka.""Ini nggak ada hubungannya denganmu!"Pria itu berkata, "Kenapa nggak ada? Aku sedih kalau kamu terluka!"Supir yang berada di depan berkata, "Nona, pacarmu sangat baik padamu."Violet mencibir, "Paman, kamu salah paha
Setelah Carmelia mengetahui Violet keluar dari rumah sakit, Carmelia tidak mengatakan apa pun meskipun marah. Dia hanya berkata, "Nggak masalah kalau kamu mau keluar dari rumah sakit. Tapi kamu harus tinggal di rumahku, agar aku bisa merawatmu!"Violet teringat dengan sarapan pagi sebelumnya, lalu segera berkata, "Nggak perlu, rumah Keluarga Hardi nggak kekurangan pelayan.""Memang nggak kekurangan, tapi kurang orang yang bisa mengendalikanmu!" Carmelia memutar bola matanya, "Kamu bahkan nggak mematuhi ucapan bibimu, apalagi pelayan?""Aku bisa mematuhi mereka!" Violet berjanji, "Meskipun aku nggak berada di rumah sakit, aku akan beristirahat dengan baik. Aku akan berusaha pulih secepat mungkin."Saat melihat Violet tidak bersedia tinggal di rumahnya, Carmelia juga tidak memaksanya. "Ingat janjimu, aku akan datang untuk memeriksa kondisimu!""Baik!"Carmelia bertanya pada Violet sebelum pergi, "Aku masih belum dapat petunjuk apa pun tentang pembunuhnya, bagaimana denganmu?""Aku belum
Sandy juga mengatakan jika kaki kanan Falcon patah!Sedangkan kaki kanan pria di depannya sama sekali tidak patah.Tapi siapa dia jika bukan Falcon?Violet kembali memiliki keinginan untuk melepas topeng itu, tapi jika melepaskannya ....Sudahlah, lupakan saja!Jika dilihat dari situasi saat ini, pria ini sepertinya tidak memiliki permusuhan padanya. Meskipun ada, Violet juga tidak takut padanya!Pria itu seperti tidak mendengar ucapan Violet. Dia tidak hanya tidak pergi, tapi malah menarik kursi dan duduk di atasnya. Kemudian menyerahkan sebuah dokumen pada Violet, "Lihatlah apakah kamu bisa menggunakan informasi ini?"Violet tidak mengambil dokumen itu, "Aku sudah bilang kalau aku akan membalaskan dendamku sendiri!"Karena orang ini bukan Falcon, maka Violet harus lebih berhati-hati padanya. Karena Violet tidak mengetahui latar belakangnya dengan jelas.Pria itu mengetahui pikiran Violet, "Ini gratis!""Aku nggak perlu lihat!" Ucapan pria sama sekali tidak bisa dipercaya!Terutama Le
Entah siapa pria itu, tidak disangka dia bisa menemukan jika Lisa memiliki hubungan dengan kejadian ini.Hanya saja, Violet tidak memercayai hasil pemeriksaan ini.Mungkin saja pria itu yang bermasalah.Kemunculan pria ini di tengah api sudah sangat mencurigakan. Tapi saat ini pria ini malah memberikan petunjuk yang begitu penting di saat dia tidak mendapatkan petunjuk apa pun ....Jadi, Violet kembali membuang dokumen ini ke dalam tempat sampah meskipun sudah melihatnya.Selama beberapa hari, pria itu terus datang setiap malamnya.Pria itu membawakan kue atau teh susu. Seperti tukang pengantar makanan.Violet tidak pernah memakan makanan yang dibawakan pria itu, tapi pria itu tetap membawakannya setiap hari.Pria itu juga tidak pernah tinggal terlalu lama, dia akan pergi saat Violet benar-benar marah.Pada awalnya Violet tidak menyadarinya. Tapi Violet tiba-tiba menyadarinya pada suatu saat, pria itu sepertinya takut padanya!Benar, takut!Takut dia marah!Bagaimana mungkin pria itu a
Meskipun belum ada kemajuan efektif dari pihak Violet, orang-orang yang bersembunyi di kegelapan masih agak ketakutan."Kukira kali ini aku bisa langsung membunuhnya, tapi siapa yang menyangka pria bertopeng misterius akan muncul di tengah jalan!"Di ruangan gelap, suara yang diproses secara khusus terdengar suram seperti hantu, "Identitas orang itu belum ditemukan?""Belum, orang itu sangat waspada. Setiap kali mengikutinya, dia berhasil lolos!""Heh! Nggak kusangka ada pria lain yang begitu peduli padanya selain Falcon dan Leon."Dia memang mewarisi penampilan licik ibunya. Saat itu ada banyak pria yang terpesona dengan ibunya."Setelah terdiam beberapa saat, pria itu menambahkan, "Trik kita nggak akan bertahan lama, nggak lama lagi dia akan tahu. Apalagi ada pria misterius yang sudah mengetahui tentang Lisa.""Orang itu cukup hebat juga. Entah cara apa yang dia gunakan, tapi dia menemukan Lisa dengan begitu mudah. Meskipun sekarang Violet nggak memercayainya, akan ada hari dia menge
Jadi, Mia adalah dalang dari semua ini?Bagaimana dia bisa berhubungan dengan Lisa?Violet memutuskan untuk menyuruh Mia langsung menjawab begitu banyak pertanyaannya.Awalnya Violet ingin pergi sendiri, tetapi Sheva bersikeras untuk ikut dan Carmelia juga sama."Kali ini sesuatu nyaris terjadi padamu, jadi aku ingin bertanya pada Lisa sendiri kenapa dia mengkhianatimu?"Carmelia sangat marah, "Masih ada Mia itu juga, apa dia benar-benar mengira bisa melakukan apa pun yang dia inginkan dengan mengandalkan Keluarga Jiwono?"Sheva juga sangat marah, "Bibi benar. Nggak masalah kalau Mia terus melakukan trik kecil, tapi nggak kusangka kali ini dia benar-benar berani. Dia memang putri Hera, taktiknya pun sama."Saat itu Hera membunuh mereka dengan menggunakan api besar, kali ini Mia juga melakukan hal yang sama.Memang benar ibu dan anak sama saja!Semakin Sheva memikirkannya, dia menjadi semakin marah, "Kali ini ayo balaskan semua dendam lama dan baru kita!"...Di vila tempat Mia berada.
"Benarkah?" Mia mengamati kerutan dan senyuman Leon dengan saksama, tetapi tidak melihat ada kebohongan tersirat.Jadi dialah yang terlalu sensitif dan berpikir terlalu banyak?Mia mengerutkan kening dan berkata, "Bukannya mustahil, tapi kita bisa menunggu sampai pernikahan selesai!""Oke!"Melihat Leon langsung setuju, keraguan Mia pun mengecil. Mungkin memang benar dialah yang terlalu mengkhawatirkannya.Setelah menikah, dia akan mendiskusikannya dengan orang itu.Lagi pula setelah menikahi Leon, seluruh Keluarga Jiwono akan menjadi miliknya....Pernikahan berlangsung sesuai jadwal.Semuanya dibuat sesuai dengan permintaan Mia. Semuanya sangat mewah dan bisa digambarkan sebagai peristiwa besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.Boni dan Hera duduk di kursi utama, sementara Nyonya Anisa ....Sama sekali tidak hadir.Bukan hanya Nyonya Anisa, tetapi Loren juga.Hanya saja Mia tidak peduli, lagi pula dia juga tidak ingin melihat mereka berdua.Mia yang berjalan di karpet merah denga
Sebelum Erga sempat bereaksi, matanya tiba-tiba terbuka lebar dan seluruh lubang di tubuhnya mulai mengeluarkan darah ...."Erga ...."Leon buru-buru berjongkok dan meraih pergelangan tangannya, "Itu Carmelia bukan?"Seluruh tubuh Erga sakit seolah ada ribuan semut merayap dan darah terus mengalir dari telinganya. Dia sama sekali tidak bisa mendengar apa yang Leon katakan."Katakan, itu dia atau bukan?"Tidak peduli bagaimana Leon bertanya, Erga tidak bisa menjawab lagi.Karena tidak hanya telinganya yang tidak bisa mendengar, dia juga tidak bisa berbicara hingga seluruh darah di tubuhnya terkuras habis.Sorot mata Leon menjadi tajam saat melihat Erga dalam genangan darah. Dia sudah mengetahui jawaban yang dia inginkan.Setelah meninggalkan ruang bawah tanah, Leon pergi mencari Mia. Kali ini sikapnya cukup lembut, "Masih ada hal lain yang perlu ditambahkan dengan pernikahan besok nggak?"Mia tidak bodoh. Jelas ada yang salah dengan sikap Leon, "Kamu begitu takut aku akan menyerang Viol
Setelah mendengar ini, Carmelia langsung berkata, "Ini pasti ulah Leon lagi!"Violet meliriknya dan wajahnya menjadi serius, "Kenapa kamu begitu yakin?""Siapa lagi kalau bukan dia?" Wajah Carmelia penuh amarah, "Kamu baru saja membeli saham Grup Jiwono, lalu Erga dan Pandu muncul. Ini jelas bukan kebetulan.""Mungkin bukan Leon, tapi musuh lamaku?" Violet terkekeh, "Lagi pula, ada orang lain yang lebih menginginkan nyawaku selain Leon!"Carmelia terdiam sejenak, "Mungkin kecurigaanmu benar. Sekarang Erga dan Pandu ada di mana? Tanyakan siapa yang mengutus mereka."Sorot mata Violet berubah, "Mereka menghilang ....""Menghilang?" Carmelia mengerutkan kening, "Entah bersembunyi karena takut kamu akan membuat perhitungan dengan mereka atau ....""Sekarang aku akan menyuruh seseorang menyelidikinya!"Saat berbicara, Carmelia mengambil ponsel di meja samping kasur dan menghubungi sebuah nomor, "Cari tahu keberadaan Erga dan putranya!"Setelah mengakhiri panggilan, Carmelia menarik Violet u
Leon menyetujui permintaan Pandu, "Oke!"Pandu menjilat bibirnya, "Seseorang mencariku dan bilang selama aku menyerang Violet, dia akan membantuku merebut Grup Hardi kembali ....""Siapa?" Leon tidak memiliki kesabaran untuk mendengarkan omong kosongnya, hanya ingin tahu siapa yang membantu Mia."Itu ...."Saat Pandu hendak mengucapkan sesuatu, tiba-tiba ada rasa sakit yang tajam di tenggorokannya seolah dijejali sesuatu. Tidak hanya menyakitkan, tetapi juga begitu mencekik sampai tidak bisa bersuara lagi.Setelah melihat ini, Erga bergegas maju dan bertanya dengan khawatir, "Ada apa denganmu?"Pandu tidak bisa menjawab, dia takut tenggorokannya hancur. Akan tetapi, hal itu tidak bisa meredakan rasa sakitnya.Wajahnya langsung memerah dan akhirnya mati lemas dalam waktu singkat."Pandu ...."Erga memanggil nama Pandu dengan air mata berlinang, tetapi dia tidak bisa lagi menjawab.Apa yang terjadi pada Pandu membuat Erga semakin rumit dalam menghadapi pertanyaan Leon, dia tidak berani m
Mia berkata sebelum menyesuaikan postur tubuhnya dan menatap Leon sambil tersenyum, "Kalau kamu masih ingin memberi padanya, silakan. Aku nggak tahu apakah dia masih bisa hidup saat menerimanya!"Leon benar-benar ingin langsung membunuh Mia, "Sebaiknya kamu bisa tetap sesombong ini selamanya!""Aku juga nggak mau begini. Kamulah yang memaksaku!" Mia terkekeh pelan, "Sudah lama kubilang kesabaranku terbatas dan tabiatku buruk, kamulah yang nggak mau percaya!"Leon tidak ingin lagi mengucapkan sepatah kata pun kepada Mia, jadi dia berbalik dan pergi.Melihat Leon pergi dengan marah, Mia menyenandungkan lagu pendek dengan gembira, "Leon, menyenangkan sekali bisa mengendalikanmu!"Begitu tujuannya tercapai, dia tinggal menunggu untuk menjadi pengantin dengan tenang....Leon pasti akan melakukan apa pun yang Mia katakan demi keselamatan Violet dan menyuruh Joshua untuk mempersiapkan pernikahannya.Dia mengira kalau berpura-pura tidak peduli, Mia tidak akan lagi menggunakan Violet sebagai a
Situasinya sangat berbahaya dengan serangan dari kedua sisi.Orang biasa tidak bisa menghindarinya, tetapi Violet sama sekali tidak berpikir demikian.Jangankan dua orang, mau ditambah beberapa orang lagi saja Violet tidak takut. Belum lagi itu hanya dua orang biasa. Akan tetapi, dia sengaja membiarkan dirinya terluka.Melihat Violet terluka, Erga dan Pandu merasa sangat sombong.Terutama Pandu, "Violet, bukankah kamu pintar bertarung? Ternyata cuma begitu saja. Hari ini aku harus membalaskan semua penghinaan yang kamu berikan padaku!"Pandu berkata sambil mengangkat pisau di tangannya dan menikam Violet lagi ...."Hentikan!"Falcon muncul dan mendorong Pandu, "Beraninya menyentuh wanitaku, sudah bosan hidup, ya!?"Pandu melihat kemunculan mendadak Falcon dengan tidak percaya, "Adis, ternyata kamu belum mati!?""Nggak cuma belum mati, tapi kamu juga bisa berjalan?""Jadi kamu selalu berpura-pura lumpuh sebelumnya?"Erga juga terkejut, "Adis, nggak kusangka selama ini kamu berpura-pura
...Pintu gerbang Vila Aster.Begitu Leon keluar dari mobil, Mia menghalangi jalannya, "Leon, apa maksudmu? Kamu benar-benar ingin mentransfer semua atas namamu kepada Violet?"Leon bahkan tidak menatapnya, "Minggir!""Kamu memberikan segalanya kepada Violet, terus aku bagaimana?" Mia tidak bisa duduk diam lagi setelah mendengar kabar ini.Meskipun mencintai Leon, mustahil dia tidak peduli dengan uangnya.Leon mendorong Mia menjauh, "Aku memberikan barang-barangku kepada siapa pun yang kusuka, kamu nggak berhak ikut campur.""Sementara dirimu, nggak ada hubungannya denganku!""Leon!" Mia sangat marah dan meneriakkan namanya melalui gigi terkatup, "Jangan lupa, kita akan segera menikah. Sekarang setengah dari milikmu adalah milikku. Kalau aku nggak setuju, kamu nggak berhak memberikannya pada Violet si wanita jalang itu!"Leon tiba-tiba meraih dagu Mia, sepasang mata gelapnya begitu tajam dan berkata perlahan, "Pernikahan dibatalkan!"Setelah mengatakan itu, Leon mendorongnya dan pergi
Falcon tersenyum pada Violet, "Dik, kamu sudah melepas topengku. Jadi mulai sekarang kamu adalah pacarku!""..."Violet mengerutkan keningnya.Meskipun awalnya Violet curiga pria bertopeng itu adalah Falcon, dia telah memastikan dengan Sandy dan mengetahui kalau pria itu jelas terluka parah serta tidak bisa turun gunung ....Violet bukanlah orang bodoh dan langsung mengerti, "Kamu sama sekali nggak terluka, cuma menggunakan tipuan untuk menipu Sandy!"Falcon mengangkat alisnya, "Pacarku pintar!""Siapa pacarmu!?" Violet tidak mau mengakuinya."Seperti yang kubilang, siapa pun yang melepas topengku akan menjadi pacarku ....""Ha!" Violet mencibir, "Kamu sendiri yang melepasnya!""Kenapa? Mau menyangkalnya?" Falcon menghela napas, "Rugi aku mempertaruhkan nyawaku untuk menyelamatkanmu dari api, alhasil kamu malah nggak mau bertanggung jawab!""Kalau nggak bisa bicara, tutup saja mulut baumu itu!"Tidak mau bertanggung jawab apanya? bukankah keduanya juga tidak punya hubungan apa pun?Sel
"Jangan bicara omong kosong!" Violet terlihat serius, "Aku pasti akan menemukan cara untuk membuatmu seperti sebelumnya!""Oke, aku percaya padamu!" Carmelia berkata dan menguap, "Kamu sudah sibuk sepanjang hari, pergi dan istirahatlah. Aku juga agak lelah!""Selamat malam!"Setelah meninggalkan kamar Carmelia dan pintu ditutup, Violet berhenti di depan pintu sebentar dengan wajah muram. tidak ada yang tahu sebenarnya apa yang sedang dia pikirkan....Malam sudah larut.Di awal musim hujan, perbedaan suhu antara siang dan malam sangat jelas terlihat.Violet berdiri di balkon dengan gaun tidur tipis setelah mandi tanpa mengeringkan rambutnya.Tubuhnya tidak terasa terlalu dingin. Yang benar-benar membuatnya dingin adalah ...."Ini dingin sekali, kok rambutmu nggak dikeringkan?"Saat suara pria yang dalam terdengar, jaket besar disampirkan di bahu Violet dan handuk tebal menutupi kepalanya. Kemudian sepasang tangan besar menekan kepala Violet dan menggosoknya dengan agak kasar."Jangan m