"Bagaimana kalau aku menjawab ya?"Ucapan Leon terdengar hampir bersamaan dengan nada dering ponsel Violet.Selain itu, ada sebuah mobil melaju dari kejauhan dengan kecepatan tinggi dan jelas telah melihat mereka berdua, tetapi terus melaju ke arah mereka ....Melihat mobil itu hendak menabrak mereka, Leon memeluk pinggang Violet dan buru-buru mundur, sementara mata Violet mengawasi mobil itu lekat-lekat karena ada orang yang duduk di dalam ....Falcon!Orang yang mengemudikan mobil tidak lain adalah Falcon.Dia akan menyerangnya hanya karena dia tidak menyetujui mereka?Tidak, itu hanya peringatan!Akan tetapi, Violet tidak mau membiarkannya berlalu begitu saja.Fakta Falcon berani bertindak begitu terang-terangan membuktikan dia sama sekali tidak menganggap serius ancaman Violet.Untuk mencegahnya menyakiti Loren lagi, Violet mendorong Leon menjauh, "Jaga Loren, jangan tinggalkan rumah sakit. Jangan pergi satu langkah pun!"Setelah menjelaskan kepada Leon, Violet buru-buru masuk ke m
Seolah-olah memahami apa yang Violet pikirkan, Falcon menambahkan, "Karena Loren nggak bekerja untukmu, bagaimana kalau kita membuat kesepakatan lain?""Bukankah kamu ingin menemukan pembunuhnya?""Biarkan aku membantumu!Selama aku membantumu menemukan pembunuhnya, kamu akan menjadi pacarku!"Violet memutar matanya dan berkata, "Kamu begitu kekurangan wanita?"Falcon menggelengkan kepalanya, "Bukan kekurangan wanita, tapi kekurangan kamu!""Sebenarnya apa maumu?" Violet merasa dia tidak bisa memahami pria ini.Sejauh ini, dia belum bisa membuktikan apakah pria ini baik atau buruk.Menyebutnya jahat, tetapi Violet tidak yakin apakah dia benar-benar bersekongkol dengan pembunuhnya.Menyebutnya baik, tetapi hanya berdasarkan apa yang dia lakukan pada Loren, pria ini tidak bisa dianggap orang baik.Falcon maju selangkah untuk mendekat padanya dan hampir menekannya ke mobil, "Sudah kubilang, aku nggak diperintahkan oleh siapa pun dan nggak ada hubungannya dengan musuhmu. Aku cuma mau kamu
Sebelum Falcon bisa menyerang Loren lagi, Violet langsung menyuruh Sheva untuk menambahkan beberapa penjaga rahasia di dekat rumah sakit lagi setelah kembali.Akan tetapi setelah menunggu beberapa hari, ternyata Falcon tidak melakukan apa pun.Apakah dia sudah mengerti tidak bisa mengancamnya dengan masalah Loren dan menyerah?Kalau memang demikian, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Akan tetapi meski begitu, tetap saja dia tidak boleh menurunkan kewaspadaannya.Violet lebih tahu dari siapa pun betapa jahatnya Falcon ini.Satu-satunya saat dia menjalankan misi bersamanya masih segar dalam ingatan Violet.Dia sengaja membuat orang lain menurunkan kewaspadaannya dan akhirnya membunuhnya secara mendadak.Sebelum Falcon bisa mengulangi trik lamanya, Violet tidak hanya tidak mendatangkan penjaga rahasia di pihak Loren, tetapi juga menambahkan lebih banyak lagi.Tepat setelah mengakhiri panggilan dengan Sheva, Loren menelepon.Melihat nama penelepon yang terus memantul, Violet merasa agak p
Kalimat ini langsung menurunkan kewaspadaan Violet, "Bodoh, kenapa kamu begitu baik padaku?""Karena kamu layak!" Loren sangat menyukai Violet, "Kak, setelah sembuh nanti aku akan membalas dendam keluargamu bersamamu!"Violet nyaris kesulitan menahan air matanya, "Oke!"Setelah mengakhiri panggilan, Violet berangkat ke rumah sakit.Dia sangat ingin bertemu Loren, jadi dia mengemudi dengan sangat cepat. Akan tetapi setibanya di rumah sakit, dia tidak menyangka bahwa yang menyambutnya adalah ....Loren yang semula dalam kondisi stabil tiba-tiba mengalami alergi terhadap obat.Saat Violet tiba, Loren didorong ke ruang gawat darurat dan Leon tidak ada di sana."Apa yang terjadi?" Violet meraih lengan dokter yang merawat, "Tadi dia baik-baik saja saat berbicara dengan aku di telepon, kok bisa tiba-tiba mengalami alergi obat?"Violet langsung curiga Falcon yang melakukannya, jadi dia bertanya, "Mana Leon?""Barusan Pak Leon menerima telepon dan bilang dia harus pergi sebentar karena ada urus
Meskipun Violet tidak sebaik Falcon dalam kemampuan meretas dan hipnosis, ada satu kemampuan yang Falcon jauh lebih rendah darinya, yaitu membuat racun.Bakat adalah sesuatu yang dimiliki sejak lahir. Tidak peduli seberapa keras seseorang berusaha, tetap saja masih belum ada apa-apanya di hadapan bakat.Jangankan Falcon, kalaupun guru mereka masih hidup pun masih tidak bisa menandingi keterampilan Violet dalam membuat racun.Violet mengembangkan racun jenis baru dalam semalam dan membuat janji dengan Falcon.Falcon sangat senang dengan undangan Violet, "Dik, kita memang berjodoh. Aku hendak meneleponmu, tapi kamu meneleponku dulu.""Benarkah?" Violet berkata tanpa menyangkalnya, "Jangan berbasa-basi lagi. Kamulah yang melakukan sesuatu pada Loren, 'kan?""Kalau begitu, kamu benar-benar memfitnahku." Falcon menolak mengakuinya, "Loren sudah nggak ada gunanya bagiku dan aku nggak perlu terus membuang waktuku untuknya.""Dik, ada yang sengaja mencoba menabur perselisihan di antara kita be
Apakah ini sesuatu yang bisa Bertha dengar?Bertha berkata sambil terbatuk, "Kalian ngobrollah, aku akan pergi memesan makanan!"Kalau tahu lebih awal, seharusnya dia keluar lebih dulu. Setelah mendengar sesuatu yang tidak seharusnya didengar, entah apakah Falcon akan membunuhnya untuk membungkamnya?Hanya ada dua orang yang tersisa di ruang pribadi dan Falcon tidak keberatan. Dia langsung berjalan ke arah Violet dan mengulurkan tangan untuk menyentuh wajahnya, "Dik, katakan, bagaimana kamu akan mengungkapkan permintaan maafmu?"Violet langsung menghindari sentuhannya, menuangkan dua gelas bir dan menyerahkan salah satunya kepada Falcon, "Guru bilang kakak paling suka minum bir persik. Bertha yang menyeduhnya sendiri. Silakan dicicipi, sesuai seleramu nggak?"Falcon melirik ke arahnya dan tersenyum, "Adik juga tahu kalau aku suka minum bir persik. Benar-benar tulus, tapi ...."Saat orang pintar berbicara dengan orang pintar, tidak perlu bicara terlalu banyak."Kak, kamu takut?" Violet
Kalau bukan demi guru, Violet tidak akan membiarkannya hidup sampai sekarang.Melihat ujung jarum tajam hendak menembus mata kiri Falcon, pergelangan tangan Violet tiba-tiba dicengkeram ....Itu Falcon!"Kamu baik-baik saja?" Wajah Falcon sama sekali tidak terlihat seperti keracunan, jadi dia hanya berpura-pura?Bibir tipis Falcon melengkung membentuk senyuman yang menyeramkan, "Dik, kemampuanku membuat racun nggak sebaik kamu, tapi nggak seburuk yang kamu kira."Saat berbicara, sorot matanya berubah menyerupai rubah yang licik, "Dengan apa yang baru saja kamu katakan, kita sudah saling kenal selama bertahun-tahun dan meski nggak banyak berhubungan, aku masih cukup memahamimu.""Dengan sifatmu, belum lagi aku telah menyakiti Loren. Kalaupun aku nggak melakukannya, kamu juga nggak mungkin akan mentraktirku makan.""Karena sudah tahu ini adalah jebakan, apa kamu sudah memperhitungkan aku akan mengambil nyawamu!?"Saat berbicara, Violet menepis tangan pria itu dan memanfaatkan kesempatan
Sorot mata Falcon tiba-tiba menjadi tajam, "Kamu terus bilang ingin membalaskan dendam Adis, tapi sampai sekarang aku belum melihat kamu melakukan apa pun pada Leon.""Oh, nggak, sudah, cuma nggak menyakitkan. Kamu menulis surat pengacara kepada Joshua dan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja."Ejekan di matanya menjadi semakin jelas, "Kamu bilang nggak peduli lagi dengan Leon, tapi kenapa aku merasa kamu masih sangat peduli padanya?""Kalau orang lain yang mencelakai Adis, mungkin kamu sudah lama membunuh orang itu!"Violet hanya menatapnya dan tidak terburu-buru untuk membantahnya. Setelah beberapa lama, dia berkata, "Awalnya aku nggak tahu siapa yang diam-diam menghasut hubungan antara aku dan Leon. Nggak kusangka kamulah orangnya!"Mata Falcon berkilat, tetapi hanya sesaat, "Apa maksudmu?""Nggak mau mengaku?" Violet menarik kursi dan duduk sambil menyilangkan kaki, "Saat hal itu terjadi, Joshua bilang dia nggak melepaskannya. Tapi pelayan Keluarga Wijaya melihatnya dengan ma
"Bisa dibilang aku membesarkanmu dan aku paling mengerti tabiatmu. Kalau nggak menyerah sepenuhnya padanya, kamu nggak akan pernah pergi.""Jadi aku bekerja sama dengan Hera dan sengaja menyebabkan penculikan. Awalnya itu cuma untuk pertunjukan, tapi siapa sangka ternyata Hera bersungguh-sungguh dalam pertunjukan itu dan menyuruh penculik menyakitimu ...."Carmelia menangis saat berbicara, "Kamu nggak tahu betapa takut dan menyesalnya aku saat mengetahui kamu terluka parah dan nyawamu berada di ujung tanduk.""Aku berkata pada diriku sendiri. Kalau sampai sesuatu terjadi padamu, aku nggak akan pernah memaafkan diriku sendiri.""Menurut ucapanmu, setelah itu Violet mengajukan gugatan cerai padaku. Kenapa kamu meracuni Mia lagi?"Leon sudah lama berhenti mendengarkan alasannya yang tidak masuk akal."Tentu saja untuk sepenuhnya menghancurkan perasaannya padamu!" Violet memelototi Leon dengan penuh kebencian, "Dia telah menikah denganmu selama tiga tahun. Demi kamu, dia menahan amarahnya
Raut wajah Carmelia membeku sebelum pulih dalam sedetik. Dia menatap Violet dengan bingung, "Violet, apa maksudmu? Kapan aku menipumu?""Tanyalah pada dirimu sendiri!" Violet tidak pernah menyangka satu-satunya keluarga telah menipunya selama ini, "Aku juga penasaran kapan kamu mulai menipuku?""Barusan atau sejak awal?"Saat berpikir mungkin Carmelia telah menipunya sejak awal, hati Violet terasa sakit sampai membuatnya sesak napas.Setelah kematian orang tua dan kakaknya, Carmelia adalah pendukungnya. Akan tetapi, sekarang dia mengetahui ternyata semuanya hanyalah kebohongan.Tidak peduli seberapa tegar Violet, saat ini dia tidak bisa mengendalikan emosinya."Nggak!" Carmelia menjelaskan dengan panik, "Aku ini bibimu, satu-satunya keluargamu di dunia ini. Mana mungkin aku bisa menipumu?""Siapa pun bisa menipumu, tapi aku nggak. Jangan dengarkan omong kosong Leon. Dia sengaja menghancurkan hubungan kita berdua!""Awalnya aku ingin kamu mengakuinya sendiri, tapi sekarang sepertinya ak
"Sudah kubilang untuk menundukkan kepalamu, tapi kamu nggak mendengarkan. Sekarang malah ...." Violet menghela napas, "Ini hari istimewa, menurutmu apa yang sedang terjadi!?"Sheva menjawab dari samping, "Satu di setiap sisi, cukup simetris!"Hera sangat ketakutan sampai tidak hanya tidak melangkah maju untuk menyelamatkan Mia, tetapi juga diam-diam mundur selangkah. Dia takut Violet akan melakukan hal yang sama padanya, jadi terpaksa berdiri agak jauh dari Violet sambil memelototinya dan berteriak pada Leon, "Pak Leon, apa kamu cuma akan melihat istrimu ditindas seperti ini tanpa melakukan apa-apa?""Dia menindas putriku itu sama saja dengan menampar mukamu!"Leon menatapnya dengan datar, "Pernikahan kami belum selesai, jadi dia belum menjadi istriku!""Kamu ...."Mendengar ini, Violet juga melihat ke arah Leon dengan bingung, "Maksud Pak Leon, pernikahan ini akan dibatalkan?""Aku nggak suka diselingkuhi!"Violet mencibir, "Benarkah?"Kemudian dia mengalihkan pandangannya ke wajah Mi
Kemunculan Violet langsung menimbulkan keributan di tempat."Untuk apa dia datang?""Jangan-jangan dia mau mencari masalah?""Seharusnya orang yang datang punya niat buruk, nanti kita harus menjauh darinya."Begitu melihat Violet, Hera berdiri dari kursinya dan bergegas ke arahnya, "Violet, dasar wanita jalang. Beraninya kamu datang ke sini!?""Kenapa nggak berani?" Violet bertanya sambil tersenyum, "Putrimu yang mengundangku sendiri. Kalau nggak datang, itu artinya aku nggak memberinya muka!"Saat berbicara, dia melambai ke Sheva di belakangnya, "Bawakan hadiah besar yang kusiapkan untuk pengantin wanita!"Sheva memegang kotak hadiah merah dan berjalan ke arah Mia.Setelah sampai setengah jalan, dia tersandung dan kotak di tangannya jatuh ke lantai. Semua yang ada di dalam pun terlempar.Isinya adalah beberapa foto dan mereka yang berada cukup dekat sudah membungkuk untuk mengambilnya."Ck, ck, Boni, putrimu sangat bersenang-senang. Berkencan dengan delapan pria sekaligus ...."Setela
"Benarkah?" Mia mengamati kerutan dan senyuman Leon dengan saksama, tetapi tidak melihat ada kebohongan tersirat.Jadi dialah yang terlalu sensitif dan berpikir terlalu banyak?Mia mengerutkan kening dan berkata, "Bukannya mustahil, tapi kita bisa menunggu sampai pernikahan selesai!""Oke!"Melihat Leon langsung setuju, keraguan Mia pun mengecil. Mungkin memang benar dialah yang terlalu mengkhawatirkannya.Setelah menikah, dia akan mendiskusikannya dengan orang itu.Lagi pula setelah menikahi Leon, seluruh Keluarga Jiwono akan menjadi miliknya....Pernikahan berlangsung sesuai jadwal.Semuanya dibuat sesuai dengan permintaan Mia. Semuanya sangat mewah dan bisa digambarkan sebagai peristiwa besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.Boni dan Hera duduk di kursi utama, sementara Nyonya Anisa ....Sama sekali tidak hadir.Bukan hanya Nyonya Anisa, tetapi Loren juga.Hanya saja Mia tidak peduli, lagi pula dia juga tidak ingin melihat mereka berdua.Mia yang berjalan di karpet merah denga
Sebelum Erga sempat bereaksi, matanya tiba-tiba terbuka lebar dan seluruh lubang di tubuhnya mulai mengeluarkan darah ...."Erga ...."Leon buru-buru berjongkok dan meraih pergelangan tangannya, "Itu Carmelia bukan?"Seluruh tubuh Erga sakit seolah ada ribuan semut merayap dan darah terus mengalir dari telinganya. Dia sama sekali tidak bisa mendengar apa yang Leon katakan."Katakan, itu dia atau bukan?"Tidak peduli bagaimana Leon bertanya, Erga tidak bisa menjawab lagi.Karena tidak hanya telinganya yang tidak bisa mendengar, dia juga tidak bisa berbicara hingga seluruh darah di tubuhnya terkuras habis.Sorot mata Leon menjadi tajam saat melihat Erga dalam genangan darah. Dia sudah mengetahui jawaban yang dia inginkan.Setelah meninggalkan ruang bawah tanah, Leon pergi mencari Mia. Kali ini sikapnya cukup lembut, "Masih ada hal lain yang perlu ditambahkan dengan pernikahan besok nggak?"Mia tidak bodoh. Jelas ada yang salah dengan sikap Leon, "Kamu begitu takut aku akan menyerang Viol
Setelah mendengar ini, Carmelia langsung berkata, "Ini pasti ulah Leon lagi!"Violet meliriknya dan wajahnya menjadi serius, "Kenapa kamu begitu yakin?""Siapa lagi kalau bukan dia?" Wajah Carmelia penuh amarah, "Kamu baru saja membeli saham Grup Jiwono, lalu Erga dan Pandu muncul. Ini jelas bukan kebetulan.""Mungkin bukan Leon, tapi musuh lamaku?" Violet terkekeh, "Lagi pula, ada orang lain yang lebih menginginkan nyawaku selain Leon!"Carmelia terdiam sejenak, "Mungkin kecurigaanmu benar. Sekarang Erga dan Pandu ada di mana? Tanyakan siapa yang mengutus mereka."Sorot mata Violet berubah, "Mereka menghilang ....""Menghilang?" Carmelia mengerutkan kening, "Entah bersembunyi karena takut kamu akan membuat perhitungan dengan mereka atau ....""Sekarang aku akan menyuruh seseorang menyelidikinya!"Saat berbicara, Carmelia mengambil ponsel di meja samping kasur dan menghubungi sebuah nomor, "Cari tahu keberadaan Erga dan putranya!"Setelah mengakhiri panggilan, Carmelia menarik Violet u
Leon menyetujui permintaan Pandu, "Oke!"Pandu menjilat bibirnya, "Seseorang mencariku dan bilang selama aku menyerang Violet, dia akan membantuku merebut Grup Hardi kembali ....""Siapa?" Leon tidak memiliki kesabaran untuk mendengarkan omong kosongnya, hanya ingin tahu siapa yang membantu Mia."Itu ...."Saat Pandu hendak mengucapkan sesuatu, tiba-tiba ada rasa sakit yang tajam di tenggorokannya seolah dijejali sesuatu. Tidak hanya menyakitkan, tetapi juga begitu mencekik sampai tidak bisa bersuara lagi.Setelah melihat ini, Erga bergegas maju dan bertanya dengan khawatir, "Ada apa denganmu?"Pandu tidak bisa menjawab, dia takut tenggorokannya hancur. Akan tetapi, hal itu tidak bisa meredakan rasa sakitnya.Wajahnya langsung memerah dan akhirnya mati lemas dalam waktu singkat."Pandu ...."Erga memanggil nama Pandu dengan air mata berlinang, tetapi dia tidak bisa lagi menjawab.Apa yang terjadi pada Pandu membuat Erga semakin rumit dalam menghadapi pertanyaan Leon, dia tidak berani m
Mia berkata sebelum menyesuaikan postur tubuhnya dan menatap Leon sambil tersenyum, "Kalau kamu masih ingin memberi padanya, silakan. Aku nggak tahu apakah dia masih bisa hidup saat menerimanya!"Leon benar-benar ingin langsung membunuh Mia, "Sebaiknya kamu bisa tetap sesombong ini selamanya!""Aku juga nggak mau begini. Kamulah yang memaksaku!" Mia terkekeh pelan, "Sudah lama kubilang kesabaranku terbatas dan tabiatku buruk, kamulah yang nggak mau percaya!"Leon tidak ingin lagi mengucapkan sepatah kata pun kepada Mia, jadi dia berbalik dan pergi.Melihat Leon pergi dengan marah, Mia menyenandungkan lagu pendek dengan gembira, "Leon, menyenangkan sekali bisa mengendalikanmu!"Begitu tujuannya tercapai, dia tinggal menunggu untuk menjadi pengantin dengan tenang....Leon pasti akan melakukan apa pun yang Mia katakan demi keselamatan Violet dan menyuruh Joshua untuk mempersiapkan pernikahannya.Dia mengira kalau berpura-pura tidak peduli, Mia tidak akan lagi menggunakan Violet sebagai a