Sorot mata Falcon tiba-tiba menjadi tajam, "Kamu terus bilang ingin membalaskan dendam Adis, tapi sampai sekarang aku belum melihat kamu melakukan apa pun pada Leon.""Oh, nggak, sudah, cuma nggak menyakitkan. Kamu menulis surat pengacara kepada Joshua dan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja."Ejekan di matanya menjadi semakin jelas, "Kamu bilang nggak peduli lagi dengan Leon, tapi kenapa aku merasa kamu masih sangat peduli padanya?""Kalau orang lain yang mencelakai Adis, mungkin kamu sudah lama membunuh orang itu!"Violet hanya menatapnya dan tidak terburu-buru untuk membantahnya. Setelah beberapa lama, dia berkata, "Awalnya aku nggak tahu siapa yang diam-diam menghasut hubungan antara aku dan Leon. Nggak kusangka kamulah orangnya!"Mata Falcon berkilat, tetapi hanya sesaat, "Apa maksudmu?""Nggak mau mengaku?" Violet menarik kursi dan duduk sambil menyilangkan kaki, "Saat hal itu terjadi, Joshua bilang dia nggak melepaskannya. Tapi pelayan Keluarga Wijaya melihatnya dengan ma
Tidak lama kemudian, sebuah video muncul di layar ponsel.Video itu menunjukkan pertemuan pribadi antara Leon dan Lewis.Violet ingat Leon bilang dia tidak memiliki hubungan pribadi dengan Keluarga Wijaya, tetapi dalam video tersebut keduanya jelas tidak terlihat seperti yang dia katakan.Jadi Leon berbohong pada dirinya?Violet merasa keaslian video ini harus dipertimbangkan.Bagaimanapun, Falcon bukanlah orang baik, jadi Violet langsung mengirimkan video tersebut kepada Sandy dan memintanya untuk memastikan keasliannya.Sandy lebih pintar dalam hal ini.Tidak lama, Sandy mengirimkan pesan. Dia membuktikan kalau video itu asli dan tidak ada tanda-tanda editan, jadi ....Leon benar-benar berbohong padanya.Ponsel juga berdering saat sedang memikirkannya. Sheva yang menelepon, "Bos, Lewis nggak berhubungan dengan orang yang mencurigakan belakangan ini, kecuali ...."Mendengar Sheva agak ragu, sorot mata Violet menjadi muram, "Bicaralah!""Kecuali Leon, kemarin malam Leon mengunjungi rum
Jadi Loren perlahan menutup diri karena hal ini?"Loren, dengarkan aku. Kamu sama sekali nggak jelek. Kamu masih tetap cantik seperti dulu ....""Nggak, nggak, kamu berbohong padaku. Mereka semua bilang aku jelek. Aku sudah mendengarnya." Semakin banyak air mata mengalir dari mata Loren yang terpejam rapat, "Mereka juga bilang aku nggak akan bisa kembali seperti sebelumnya terlepas seberapa banyak uang yang kupunya."Violet menebak mungkin orang yang Loren sebutkan adalah staf medis.Karena suatu kali, dia juga mendengar diskusi mereka.Memikirkan hal ini, dia menatap Leon dengan agak kesal.Kalau saja bisa membagikan kepeduliannya terhadap Mia kepada adik sendiri, mustahil dia tidak akan menemukan apa pun sampai sekarang.Meskipun kesal, Violet tidak mengatakan apa-apa dan terus menghibur Loren melalui hipnotis.Lambat laun suasana hatinya membaik. Violet mengakhiri hipnotisnya, tetapi tidak membangunkannya.Mentalnya sedang buruk, jadi lebih baik biarkan dia tidur sebentar.Setelah m
Leon melirik ke arah Violet, "Kalau itu adikmu, bisakah kamu merasa tenang untuk menyerahkannya kepada orang lain?""Apa maksudmu?" Sebenarnya Violet mengerti, "Merasa tenang di Vila Aster, tapi di sini nggak? Kalau nggak merasa tenang, sekarang bawa dia pergi!"Leon melakukan seperti yang disuruh. Dia berjalan ke arah Loren dan berkata, "Ikuti saya."Tadi Loren sedang melamun dan tidak tahu apa yang sedang terjadi. Dia menatap Leon dengan bingung, "Mau ke mana?""Pulang!"Begitu mendengar bahwa kata pulang, Loren langsung melihat ke arah Violet, "Kak, bukankah kamu bilang kamu ingin aku tinggal di sini?"Sebelum Violet bisa mengatakan sesuatu, Leon langsung berkata, "Dia berubah pikiran."Violet, "..."Benar-benar ingin mengoyak mulutnya!Awalnya Violet mengira Loren tidak mau, tetapi dia hanya melirik ke arahnya dengan agak kecewa sebelum mengalihkan pandangan dan mengikuti Leon keluar dengan patuh.Meskipun tidak mengatakan apa-apa, tatapan kecewanya tadi seperti anak yang ditelanta
Malam hari.Setelah Loren tertidur, Violet kembali ke kamarnya. Siapa sangka setelah pintu dibuka, ternyata Leon ada di sana.Begitu melihatnya, raut wajah Violet langsung berubah, "Aku nggak pernah tahu Pak Leon punya kebiasaan datang tanpa diundang."Mengabaikan wajah muram Violet, Leon bertanya, "Kondisinya begitu serius?"Melihat Leon mengkhawatirkan Loren, ekspresi Violet melembut dan dia mengatakan yang sebenarnya, "Aku jelas-jelas menghipnotisnya dua kali, tapi dinilai dari tingkat perkembangan kondisinya saat ini, itu sama sekali nggak berpengaruh.""Seolah telah menutup diri sepenuhnya dalam dunianya sendiri."Raut wajah Leon menjadi lebih serius, "Apa yang harus kulakukan?"Violet berpikir sejenak, "Kalau dia bisa menerimanya, kamu bisa berbicara dengannya. Isi percakapannya harus membuatnya merasa itu berasal dari rasa aman yang kamu berikan padanya. Mungkin dia bisa membaik sedikit."Sebenarnya alasan mengapa Loren menjadi seperti ini sepenuhnya karena kurangnya rasa aman.
Sejujurnya, Violet merasa tidak begitu nyaman.Memang memalukan tertangkap basah, tetapi itu hanya berlangsung sesaat. Saat berikutnya dia mengatakan yang sebenarnya, "Kalau kamu bukan kakak Loren, aku sama sekali nggak akan peduli dengan hidup atau matimu."Leon tidak mempercayainya, "Violet, berhentilah menipu dirimu sendiri!""Kamulah yang menipu dirimu sendiri, bukan aku!" Sudut bibir Violet membentuk cibiran yang jelas, "Leon, kalau ingin meningkatkan kehadiranmu, carilah Mia. Jangan buang waktu bersamaku."Mendengar Violet menyebut Mia berulang kali, Leon mengerucutkan bibir tipisnya.Dia tidak pernah mau menjelaskannya. Tidak hanya pada Violet, tetapi kepada siapa pun juga.Dia lebih memilih untuk bertindak daripada penjelasan.Akan tetapi, wanita ini tidak hanya bodoh. Leon telah membuatnya begitu jelas, tetapi sepertinya dia sama sekali tidak menyadarinya.Memikirkan apa yang Loren katakan, apa yang harus dikatakan tetap harus dikatakan. Setelah merenung sejenak, dia berbicara
Jadi Violet tidak memberitahunya dan mengajak Loren jalan-jalan.Terkadang perubahan lingkungan bisa membuatnya merasa jauh lebih baik.Setelah situasi nyonya besar stabil, Leon langsung pergi ke rumah Keluarga Hardi. Akan tetapi, tidak ada seorang pun di sana.Setelah ditanya, para pelayan tetap diam.Leon menelepon Violet, tetapi dia menolak untuk menjawabnya.Joshua diutus untuk menyelidiki dan menemukan ...."Semua penerbangan, kereta api berkecepatan tinggi dan bahkan kereta api telah diperiksa. Tapi nggak ada riwayat perjalanan Bu Violet dan Nona Loren."Leon tidak terlalu terkejut dengan hasil ini, hanya agak penasaran siapa yang diam-diam membantu Violet.Apakah itu Sheva yang belum ditemukan rincian apa pun?Kalau memang begitu, Sheva pasti tahu segalanya tentang Violet.Mungkin dia telah membantu menyembunyikan Violet sebelumnya, termasuk identitas aslinya.Jadi Violet juga sangat percaya padanya. Kalau tidak, mana mungkin dia akan menceritakan semua tentang dirinya?Leon mer
Violet mencibir, "Cuma dengan kalian!"Meskipun mereka semua membawa senjata, Violet tidak takut.Dia pernah mengalami situasi yang lebih buruk dari ini.Sekarang yang paling membuatnya khawatir bukanlah dirinya sendiri, melainkan Loren.Setelah teringat pada Loren, sorot mata Violet semakin dalam dan dengan cepat serta akurat merebut senapan dari pria yang baru saja berbicara, langsung menempelkannya ke dahi pria itu sambil berkata pada yang lainnya, "Kalau nggak mau mati, cepat enyah dari sini!"Orang-orang itu sama sekali tidak terancam oleh Violet, terutama orang yang disandera, "Nona Violet, bagaimana kalau kamu membandingkan keahlian menembakmu dengan saudaraku untuk melihat siapa yang lebih cepat dan akurat?"Menghadapi provokasi pria itu, Violet pun menegang, "Oke, ayo dibandingkan!"Ini adalah sekumpulan penjahat, jadi Violet harus lebih kejam dari mereka untuk menakuti mereka.Memikirkan hal ini, Violet mencibir, "Aku nggak pernah kalah dalam kompetisi menembak. Kebetulan aku
"Carmelia, walaupun nggak ada hubungan darah, ayahku secara hukum adalah kakakmu!" Violet benar-benar tidak menyangka Carmelia akan begitu melampaui batas. Dia segera berkata, "Walaupun nggak ada ibuku, masih ada wanita lainnya.""Jangan bilang ayahku nggak menyukaimu. Walaupun dia suka, kalian juga mustahil untuk bersama!""Keluarga seperti Keluarga Ananta nggak akan pernah membiarkan hubungan nggak wajar seperti itu!""Nggak, kamu salah. Kakek dan nenekmu sama sekali nggak peduli." Carmelia menyahut dengan tegas, "Nenekmu bahkan bilang, kalau perbedaan usia antara ayahmu dan aku nggak jauh, aku bisa menjadi menantunya.""Mereka bukan orang kolot yang berpikiran sempit.""Semua ini salah ayahmu. Dia meninggalkanku dan jatuh cinta pada orang lain!""Kalian bahkan nggak pernah memulainya. Bagaimana bisa kamu bilang kalau kamu sudah ditinggalkan?" sahut Violet yang merasa bahwa Carmelia memiliki masalah mental yang besar."Walaupun kami belum pernah bersama, dia pernah bilang kalau dia a
"Ya, mereka sangat baik padaku, terutama ayahmu ...."Ketika Carmelia menyebutkan Ayah Violet, ekspresi wajahnya langsung berbeda. Bagaikan bunga yang mekar saat melihat matahari, lalu dia berkata, "Aku berusia enam tahun saat aku bergabung dengan Keluarga Ananta. Dia sepuluh tahun lebih tua dariku.""Anak laki-laki yang berusia enam belas tahun itu, tingginya sudah 1,8 meter.""Sampai sekarang, aku masih ingat adegan saat pertama kali melihatnya.""Saat itu, dia sedang nggak ada di rumah saat aku dibawa pulang oleh orang tuanya. Dia bahkan belum pulang sampai waktu makan malam.""Saat aku melihatnya, aku langsung merasa sangat canggung. Aku takut dia nggak menyukaiku. Lagi pula, siapa pun nggak akan ada yang tiba-tiba ingin punya anggota baru dalam keluarganya. Terutama ada orang yang baru diadopsi oleh orang tuanya.""Aku bahkan nggak berani menatapnya. Tapi saat itu, aku sangat terkejut. Dia nggak menolakku, justru langsung menyambutku.""Alasan dia pulang terlambat bukan karena ter
Jangankan Yessy, bahkan orang lain sekali pun akan sulit menerima pukulan seperti itu.Namun, Carmelia tampaknya sama sekali tidak menyadari kesedihan Yessy. Wanita itu bahkan menambah minyak ke dalam api sambil berkata, "Kamu benar, kalau aku nggak membutuhkanmu, untuk apa aku menghubungimu!""Sejak hari di mana aku meninggalkan panti asuhan, aku sudah berencana untuk meninggalkan segalanya! Identitas masa laluku, pengalamanku dan juga kamu!"Suara Yessy tak bisa menahan gemetar dan berkata, "Aku itu kakakmu, satu-satunya saudarimu di dunia ini.""Kakak?" Carmelia tersenyum mengejek sambil menyahut, "Mulai kecil hingga dewasa, aku nggak pernah menganggapmu sebagai Kakak. Bagiku, kamu adalah orang yang paling kubenci selain ayahnya Violet!"Saat mengucapkan bagian kedua kalimatnya, Carmelia hampir menggertakkan giginya."Kamu membenciku?" Yessy hampir tidak bisa berdiri teguh, lalu menyahut, "Kita itu kakak beradik. Aku nggak tahu apa yang sudah aku lakukan sampai membuatmu membenciku.
Ketika Carmelia melihat Violet, ekspresinya mendadak berubah. Wanita itu kemudian menatap Yessy seraya bertanya dengan nada tidak puas, "Yessy, kamu ternyata mengkhianatiku?"Yessy terdiam.Carmelia adalah adik yang selalu Yessy percaya.Ketika sesuatu terjadi, dia justru mencurigai Yessy terlebih dahulu."Carmelia, aku adalah kakak kandungmu. Apa dalam hatimu, aku orang yang nggak kamu percaya?"Carmelia yakin bahwa Yessy telah mengkhianatinya dan bertanya, "Kalau bukan kamu, bagaimana dia bisa menemukan tempat ini?"Setelah menyembunyikannya bertahun-tahun, Carmelia tidak bisa menerimanya saat Violet berhasil menemukannya.Yessy menatapnya dengan sedih dan menjawab, "Carmelia, aku benar-benar sudah salah menilaimu selama ini."Ketika orang tua mereka baru saja meninggal, dia dan Carmelia diantar ke rumah Nenek mereka yang berada di pedesaan. Kemudian, Nenek Sarita meninggalkan mereka.Awalnya, Paman mereka ingin membawa mereka pulang, tetapi Bibi mereka justru tidak mengizinkannya. O
Setelah mereka bertemu, Carmelia terus menangis dan mengeluh bahwa Violet akan segera mengetahui bahwa dialah pembunuhnya. Dia mengatakannya demi berusaha untuk mendapatkan simpati dari Yessy.Wajah Yessy makin pucat saat memikirkannya."Apa yang kamu lakukan dan cuma berdiri di sana? Bos menyuruhmu pergi, kenapa kamu nggak segera pergi?"Desakan Sheva langsung membuyarkan lamunan Yessy.Jadi, Violet tidak hanya sekadar asal bicara, tetapi dia benar-benar melepaskan Yessy?Melihat Yessy tidak sabar ingin meninggalkan Vila Magnolia, Violet segera memberi perintah pada Bertha, "Ikuti dia."Apa pun yang terjadi, Yessy tak kuasa menahan diri untuk menghubungi Carmelia.Sesuai dengan dugaan Violet, Yessy pasti akan menghubungi Carmelia segera setelah dia pergi, tetapi dia takut itu hanya jebakan. Bagaimanapun, Violet terlalu cerdik.Yessy sengaja menunda beberapa hari sebelum diam-diam menelepon Carmelia, tetapi tidak ada yang menjawab panggilannya.Dia selalu mengubah nomor beberapa kali.
"Bukan dia, tapi aku!" Emosi Yessy tiba-tiba menjadi tidak stabil, menunjuk dirinya sendiri seraya berseru berulang kali, "Violet, pembunuhnya itu aku. Kenapa kamu nggak percaya?""Kamu yang lebih tahu dariku, orangnya memang kamu atau bukan!" sahut Violet sambil tersenyum. Dia kembali berkata, "Carmelia juga sudah mengakuinya!""Dia melakukannya demi menanggung kesalahanku. Aku adalah kakaknya. Dia nggak bisa cuma melihatku mati!""Apa kamu ingat, kamu pernah bilang kalau kamu dan Carmelia nggak saling kenal?" tanya Violet dengan ekspresi licik yang menyiratkan keberhasilan.Yessy kemudian menyadari bahwa dia telah membocorkan rahasia. Dia segera menjawab, "Bukan itu yang kumaksud. Yang kumaksud adalah dia pasti sudah tahu identitasku, jadi dia datang untuk menanggung kesalahanku."Yang dimaksud dengan terlalu banyak bicara, justru akan menimbulkan banyak kesalahan ... Yessy sedang mengalaminya saat ini.Violet mendekatkan diri padanya, sorot matanya segelap malam, lalu dia berkata, "
Setelah menenangkan diri, Violet melanjutkan pencarian. Ketika sertifikat adopsi terlihat, tubuh Violet mulai gemetar tak terkendali.Dia bahkan tidak berani membukanya, karena takut melihat sesuatu yang akan membuatnya pingsan.Setelah menarik napas dalam-dalam beberapa kali, Violet perlahan meraih sertifikat adopsi tersebut.Ketika dikeluarkan dan dibuka, di sana tertulis dengan jelas bahwa Carmelia memang merupakan anak angkat. Tidak hanya terdapat sertifikat adopsi, tetapi juga surat keterangan perubahan nama.Deru napas Violet makin cepat. Carmelia baru berusia enam tahun saat baru diadopsi, jadi dia selalu tahu bahwa dia bukan anggota dari Keluarga Ananta.Carmelia bergabung dalam Keluarga Ananta saat berusia enam tahun. Apakah dia benar-benar akan menganggap anggota Keluarga Ananta sebagai kerabatnya?Violet segera pergi menemui Yessy dengan membawa berbagai dokumen.Begitu memasuki pintu, Violet melemparkan semua dokumen itu di hadapan Yessy seraya bertanya, "Apa ini orang yang
Violet tidak pernah menyangka kalau adik Yessy adalah Bibi Carmelia!Saat Violet makin melihatnya, jantungnya berdetak makin kencang.Jawabannya sepertinya akan segera keluar, tetapi Violet langsung menyangkalnya dan berkata, "Nggak mungkin, informasi ini mungkin salah!"Untuk memastikan keaslian informasi tersebut, Violet segera menelepon Leon.Leon tampaknya sudah menduga bahwa Violet akan menelepon untuk memastikan informasi. Panggilan teleponnya segera tersambung hanya setelah satu dering.Suara magnetis itu langsung masuk ke telinga Violet, "Kamu sudah melihatnya?"Violet mengerutkan kening dan bertanya, "Leon, dari mana kamu mendapatkan informasi ini?""Walaupun aku nggak bisa memberitahumu dari mana asalnya, aku bisa menjamin keaslian informasinya." Leon terdiam sejenak, lalu kembali melanjutkan, "Sebenarnya, sejak awal aku sudah merasa kalau semuanya sangat aneh. Sepertinya Yessy sengaja mengungkapkan identitasnya. Kalau Uranus sengaja bersembunyi, dia nggak akan mungkin mudah
Jika Violet ingin mengorek yang sebenarnya dari Yessy, metode yang paling berguna adalah hipnotis.Violet sebenarnya sudah mencobanya, tetapi sama sekali tidak mempan.Dengan kata lain, Violet tetap kesulitan mengetahui siapa dalang yang sebenarnya.Di saat Violet sedang kebingungan, Leon pun hadir sambil berkata, "Coba lihat ini!"Leon menyerahkan sebuah folder kepada Violet.Violet tidak mengambil folder itu. "Biarkan aku sendiri yang menyelesaikan urusanku, aku nggak butuh bantuan Pak Leon!"Violet tahu maksud Leon baik, tetapi dia tidak ingin berutang budi pada Leon supaya pria itu tidak punya alasan untuk mengusik hidupnya.Jadi, Violet ingin memutuskan semua kemungkinan Leon bisa bersama dengannya!Tentu saja Leon tahu apa yang Violet pikirkan. "Kutaruh di sini saja, ini isinya beberapa informasi soal Yessy. Terserah kamu mau membacanya atau nggak!"Setelah meletakkan folder itu, Leon pun berjalan pergi.Selama ini dia tidak muncul karena dia tahu ada banyak hal yang Violet alami