Share

Bab 176

Penulis: Jalita Haira
Jadi Violet tidak memberitahunya dan mengajak Loren jalan-jalan.

Terkadang perubahan lingkungan bisa membuatnya merasa jauh lebih baik.

Setelah situasi nyonya besar stabil, Leon langsung pergi ke rumah Keluarga Hardi. Akan tetapi, tidak ada seorang pun di sana.

Setelah ditanya, para pelayan tetap diam.

Leon menelepon Violet, tetapi dia menolak untuk menjawabnya.

Joshua diutus untuk menyelidiki dan menemukan ....

"Semua penerbangan, kereta api berkecepatan tinggi dan bahkan kereta api telah diperiksa. Tapi nggak ada riwayat perjalanan Bu Violet dan Nona Loren."

Leon tidak terlalu terkejut dengan hasil ini, hanya agak penasaran siapa yang diam-diam membantu Violet.

Apakah itu Sheva yang belum ditemukan rincian apa pun?

Kalau memang begitu, Sheva pasti tahu segalanya tentang Violet.

Mungkin dia telah membantu menyembunyikan Violet sebelumnya, termasuk identitas aslinya.

Jadi Violet juga sangat percaya padanya. Kalau tidak, mana mungkin dia akan menceritakan semua tentang dirinya?

Leon mer
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 177

    Violet mencibir, "Cuma dengan kalian!"Meskipun mereka semua membawa senjata, Violet tidak takut.Dia pernah mengalami situasi yang lebih buruk dari ini.Sekarang yang paling membuatnya khawatir bukanlah dirinya sendiri, melainkan Loren.Setelah teringat pada Loren, sorot mata Violet semakin dalam dan dengan cepat serta akurat merebut senapan dari pria yang baru saja berbicara, langsung menempelkannya ke dahi pria itu sambil berkata pada yang lainnya, "Kalau nggak mau mati, cepat enyah dari sini!"Orang-orang itu sama sekali tidak terancam oleh Violet, terutama orang yang disandera, "Nona Violet, bagaimana kalau kamu membandingkan keahlian menembakmu dengan saudaraku untuk melihat siapa yang lebih cepat dan akurat?"Menghadapi provokasi pria itu, Violet pun menegang, "Oke, ayo dibandingkan!"Ini adalah sekumpulan penjahat, jadi Violet harus lebih kejam dari mereka untuk menakuti mereka.Memikirkan hal ini, Violet mencibir, "Aku nggak pernah kalah dalam kompetisi menembak. Kebetulan aku

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 178

    Itu adalah pria yang titik akupunkturnya baru saja ditekan oleh Violet.Dia berjenggot, sosok tinggi dan wajah angkuh.Dia menyilangkan tangan di depan dada dan berdiri di depan Violet, "Nona Violet, bagaimana kalau kita memainkan permainan saja?"Mata Violet agak menyipit, "Lepaskan Loren. Aku akan menemanimu bermain sampai akhir.""Nona Violet memang hebat, tapi Nona Loren belum bisa pergi dulu." Pria itu berkata sambil tersenyum jahat, "Tentu saja harus ada penonton saat bermain. Kalau nggak, membosankan sekali."Setelah mengatakan itu, dia berteriak ke luar, "Semuanya masuklah!"Tidak lama kemudian, ada banyak orang yang masuk.Sekilas Violet mengenali mereka. Mereka adalah orang berbaju hitam yang baru saja terkena jarum peraknya.Mengalihkan pandangan ke arah pria berjenggot.Orang ini bukan orang biasa. Dia tidak hanya bisa membuka segel akupunkturnya sendiri, tetapi juga membantu setiap orang dalam waktu singkat.Sepertinya kali ini orang lain telah mengeluarkan banyak uang.Pu

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 179

    Saat peluru ditembakkan, Violet memalingkan wajahnya dengan kecepatan kilat.Itu hanya beberapa detik sebelum dan sesudahnya. Kalau bergerak lebih lambat, kepalanya pasti sudah meledak.Itu adalah Violet. Kalau orang lain berada di posisi ini, belum tentu mereka bisa menghindarinya tidak peduli seberapa cepat reaksi mereka.Melihat Violet menghindar, si jenggot langsung melepaskan tembakan kedua.Dalam waktu singkat, tembakan dilancarkan satu per satu. Violet mampu mengelak untuk pertama kalinya, tetapi tidak bisa mengelak untuk kedua kalinya. Melihat peluru hendak menembus dadanya, saat ini dia tiba-tiba ditarik dengan kekuatan besar. Orang tersebut tidak sempat mengelak dan tertembak.Violet memantapkan langkahnya dan melihat siapa yang datang. Ternyata ...."Leon?"Leon hanya melirik ke arahnya dan langsung menyerang si jenggot.Melihat ini, Violet juga tidak diam.Menyelamatkan Loren.Tanpa ragu, gerakan Leon menjadi lebih sengit dan nyaris mematikan. Tidak lama kemudian, pria berj

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 180

    Membiarkannya berbaring di atas kasur dan bersiap untuk melakukan operasi sederhana padanya.Hanya ada beberapa obat tradisional yang bisa membantu Loren menghilangkan bekas luka di sini, tetapi sama sekali bukan obat penghilang rasa sakit atau anestesi.Tadi dia juga menyuruh Leon untuk menahannya saat mengeluarkan selongsong peluru untuknya, jadi kali ini juga sama.Harus dikatakan daya tahan Leon cukup baik dan tidak bersuara selama seluruh proses. Kalau bukan karena butiran keringat yang jatuh di dahinya, Violet curiga pria ini sama sekali tidak merasakan sakit.Akhirnya pendarahan berhenti setelah menyambung kembali pembuluh darah yang pecah. Setelah dibalut kembali, Violet hendak berbalik dan mengemasi barang-barangnya sebelum tubuhnya diputar dan ditekan oleh Leon."Kenapa, mengira hidupmu terlalu panjang?" Kali ini Violet tidak menunjukkan reaksi yang terlalu berlebihan, tetapi suaranya sangat dingin."Diam!""..." Kalau bukan suaranya yang terlalu lama, Violet menjamin akan me

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 181

    "Aku nggak pernah menyentuh Mia!"Yang terjadi tiga tahun yang lalu tidak masuk hitungan.Itu juga terjadi tanpa sepengetahuannya, jadi Leon tidak berbohong.Leon merasa sudah waktunya untuk memberi tahu Violet, "Violet, aku nggak cuma nggak pernah menyentuh Mia, perasaanku padanya juga nggak ....""Kak ...."Suara ketakutan Loren di luar pintu menyela ucapan Leon yang belum selesai.Mendengar Loren sudah bangun, Violet buru-buru keluar tanpa memedulikan hal lainnya.Leon, "..."Dia hanya ingin mengungkapkan perasaannya kepada Violet, tetapi mengapa dia selalu disela?Sepasang alisnya berkerut, dia juga keluar dari kamar sambil menahan rasa sakit.Bagaimanapun, dia akan berada di sini dalam beberapa hari ke depan, jadi lebih baik cari waktu lain.Akan tetapi, Violet sama sekali tidak memberinya waktu. Setengah jam kemudian, dia siap naik helikopter yang datang menjemputnya.Melihat Loren yang tidak peduli dengan kepergiannya, Leon berjalan mendekat dan berkata dengan suara rendah, "Kam

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 182

    Dia melambaikan tangan. Bawahannya maju selangkah dan membisikkan sesuatu di telinganya .......Mengikuti petunjuk itu, Sheva menyelidikinya selama hampir dua hari sebelum akhirnya mendapatkan beberapa petunjuk.Hasil penyelidikan diletakkan di meja Violet, "Bos, rangkaian nomor itu sudah ditemukan."Violet meletakkan pena tanda tangan di tangannya dan membuka dokumen itu. Ketika dia melihat Pasukan Yeager tertulis di atasnya, matanya menyipit dengan penuh ancaman, "Sudah dikonfirmasi kebenarannya?""Aku sudah memeriksanya dua kali dan yakin kabarnya benar!" Sheva juga tidak menyangka inilah hasilnya, "Pasukan Yeager milik negara dan nggak ada hubungannya dengan Falcon."Awalnya, Sheva juga curiga itu adalah Falcon.Meski berbagai hasil investigasi belakangan ini menunjukkan tidak ada hubungan antara Falcon dan pembunuh lebih dari 20 tahun lalu, Sheva selalu merasa Falcon bukanlah orang biasa.Apalagi setelah mengetahui dia dan Adis adalah saudara kembar.Secara keseluruhan, pria itu

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 183

    Violet hanya membutuhkan waktu lima menit untuk berhasil meretas situs web yang dienkripsi ganda.Meskipun isi di dalamnya bersifat rahasia, tidak begitu berguna untuknya karena yang Violet cari adalah pemimpin pasukan.Mengenai identitasnya, Violet sama sekali tidak menemukan petunjuk setelah mengutak-atik situs web.Violet tidak menyerah. Dia kembali ke rumah Keluarga Hardi sepulang kerja dan memeriksa situs web luar serta dalam, tetapi tetap tidak mengubah apa pun.Siapa itu, begitu misterius?Violet mencoba memulai dari aspek lain, seperti Keluarga Wijaya.Kalau Pasukan Yeager memang terkait dengan Keluarga Wijaya, mustahil tidak ada hubungan di antara mereka.Akan tetapi, tidaklah mudah untuk mendapatkan sesuatu dari mulut Lewis.Tidak hanya tegas dalam ucapan, dia juga waspada dalam setiap tindakan yang dia lakukan.Setelah mengutus orang untuk mengikutinya secara diam-diam begitu lama, Lewis tidak melakukan kontak rahasia dengan siapa pun kecuali Leon.Leon ....Setelah memikirk

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 184

    "Nggak cuma itu, juga benar-benar besar kepala!"Ternyata hal-hal yang nggak ada hubungannya juga bisa disatukan. Benar-benar mengagumkan!Melihat Leon akan berbicara lagi, Violet melepaskan tangannya dari cengkeraman pria itu dan memberi isyarat untuk berhenti, "Diam kalau mau ganti balutan!"Setelah mengatakan itu, dia menunjuk ke sofa di tengah ruangan dan berkata, "Duduklah di sana."Sadar akan emosinya saat ini, Leon tidak berkata apa-apa dan berjalan menuju sofa sesuai apa yang Violet katakan.Violet pergi mengambil kotak obat dan berdiri di belakang Leon untuk membantunya melepas jahitan serta mengganti balutan.Setelah melepas kain kasa dan melihat luka bernanah, Violet langsung mengerutkan kening dan berkata, "Apa yang telah kamu lakukan dalam dua hari ini?"Kalimat ini hanyalah pertanyaan biasa dari seorang dokter.Jangankan Leon. Kalau ada orang lain yang lukanya menjadi seperti ini, Violet sebagai dokter pasti akan mengatakan sesuatu."Aku nggak melakukan apa pun." Mata Leo

Bab terbaru

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 416

    Pria itu mengerutkan bibirnya dan berkata, "Ternyata seperti itu!"Dia hanya mengatakan ini dan tidak mengatakan yang lain lagi.Pria itu tidak mengatakan apa pun dan Violet juga tidak bertanya. Setelah perjalanan ini berakhir, Violet menyerahkan kartu yang lain pada pria itu, "Ini adalah 200 juta untuk uang tipmu hari ini. Terima kasih karena sudah menemani kami sepanjang hari ini!"Violet sangat murah hati sampai membuat pria itu enggan menerima pemberian darinya lagi, "Kamu sudah memberiku cukup banyak uang, aku nggak boleh menerimanya lagi."Violet meletakkan kartu ke tangan pria itu dengan paksa dan berkata, "Terimalah, kamu pantas mendapatkannya! Pada awalnya suasana hatiku sangat buruk karena nggak menemukan siapa pun. Tapi kamu sudah menemaniku sepanjang hari dan suasana hatiku sudah membaik sekarang. Besok tolong bawa kami datangi tempat lain."Pria itu ingin mengatakan sesuatu, tapi dia mengerutkan bibirnya dan tidak mengatakan apa pun. Hanya saja dia mengembalikan kartu itu

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 415

    Awalnya berpikir bisa melihat Leon jika pergi ke sana, tapi siapa tahu ...."Kapan kamu melihatnya?"Orang yang mengaku melihat Leon adalah seorang pemuda berusia dua puluhan, juga warga setempat.Semua penduduk setempat di sini sangat tinggi, baik pria maupun wanita.Bahkan pria jangkung seperti Lukas pun terlihat agak kurus di hadapan penduduk setempat, seperti kekurangan gizi.Menanggapi pertanyaan Violet, pemuda itu menjawab, "Maaf, aku baru saja melihat foto itu dengan saksama lagi dan menyadari bahwa aku salah.""Orang itu memang sedikit mirip dengannya, tapi bukan orang yang kamu cari!"Lukas segera mencengkeram kerah pria itu dan berkata, "Tadi kamu bilang kamu benar-benar melihatnya, tapi sekarang kamu bilang salah lihat?"Pria itu segera menepis tangan Lukas dan berkata, "Aku memang salah lihat. Apa kamu nggak pernah salah lihat orang?"Lukas mengerutkan kening lebih erat. "Aku pikir kamu nggak salah lihat, tapi ada yang melarangmu mengatakannya."Mata pria itu berkedip. "Aku

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 414

    Lukas merasa agak sulit menerimanya. "Maksudmu yang sebelumnya bukan Leon, tapi Adis?""Ya!" Suara Violet terdengar serak, "Sebelumnya Adis berpura-pura menjadi Leon, bahkan nggak tahu di mana Leon yang asli sekarang.""Aku sudah mencarinya hampir di mana-mana, tapi tetap nggak bisa menemukannya. Jadi, aku berpikir untuk mengatakan yang sebenarnya dan memintamu untuk mengajukan permohonan ke organisasi untuk membantu mencarinya."Violet benar-benar putus asa, mana mungkin akan merahasiakannya dari Lukas untuk sementara waktu.Lagi pula, hanya akan membuat lebih banyak orang khawatir tentang Leon.Mungkin juga akan sampai ke telinga Nenek.Kesehatan Nenek baru saja membaik sedikit akhir-akhir ini, Violet tidak ingin sesuatu terjadi padanya lagi.Lukas sangat marah. "Pantas saja aku merasa ada salah.""Saat melihatnya di pulau itu, aku merasa bukan seperti Leon, tapi kemudian aku berpikir mungkin aku terlalu banyak berpikir, jadi aku nggak meragukannya lagi. Ternyata dia bukan Leon!""Ya

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 413

    Entah metode apa pun yang digunakan Violet, pria itu selalu tidak mau mengungkapkan keberadaan Leon. Mulutnya sekeras Adis.Kalaupun Violet memberi tahu bahwa Adis sudah meninggal, pria itu tetap menolak untuk mengatakan sepatah kata pun."Tuanku sudah meninggal, tapi perintahnya masih ada. Tuanku bilang jangan sampai mengungkapkan keberadaan Leon."Pria itu penuh luka, tapi tetap tidak mau mengkhianati Adis, meski Adis sudah tidak ada lagi.Memang Adis cukup berhasil dalam melatih orang.Tidak seperti Violet ....Violet langsung memikirkan Lisa dan Sandy.Sekalipun ada alasan di balik pengkhianatannya, hal itu tetap membuktikan bahwa Violet gagal.Violet mengerutkan kening dan menatap pria itu dengan tatapan lebih dingin, "Kalaupun aku ingin membunuhmu, kamu nggak akan memberitahuku?""Nggak!" Pria itu berkata tanpa ragu, "Kalaupun kamu membunuhku, aku nggak akan memberitahumu, jadi jangan buang-buang energimu, bunuh saja aku!""Mau mati dengan mudah?" Violet hanya menyuapi pria itu d

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 412

    "Mana mungkin Sandy begitu berani?"Kapan tepatnya itu terjadi?Anak itu berusia lima tahun, Sandy sudah merahasiakannya darinya selama lima tahun!Tidak, itu tidak benar!"Sandy sangat mencintaimu hingga melakukan banyak hal untukmu secara diam-diam." Violet menasihati, "Jadi jangan terobsesi dengan hal-hal yang nggak seharusnya. Hiduplah dengan baik. Sandy sudah tiada, anak itu membutuhkanmu!""Membutuhkan aku ...."Adis mengerutkan kening. "Oh, dia masih anak-anak, bisa hidup dengan siapa saja! Violet, kalau kamu benar-benar merasa kasihan padanya, bawa saja dia untuk tinggal bersamamu!""Aku ...."Sambil berkata demikian, Adis mencabut pisaunya dan menusukkan pisaunya lagi ke tubuhnya. "Violet, kalau aku nggak bisa mendapatkan cintamu, aku benar-benar nggak bisa hidup!""Setelah bertahun-tahun, aku lelah!"Setelah bertahun-tahun berusaha, pada akhirnya tidak mendapatkan apa-apa. Adis benar-benar lelah dan tidak ingin terus berjuang."Oh ...." Adis memikirkan sesuatu sebelum meningg

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 411

    "Adis!"Violet mencoba menghentikannya dengan cepat, tapi sudah terlambat.Adis menatap Violet yang berlari ke arahnya. "Violet, kalau kamu nggak mau tahu keberadaan Leon, kamu mungkin nggak akan peduli dengan hidup dan matiku sama sekali, 'kan?""Bukan seperti itu!" Violet tak kuasa menahan tangisnya. "Kak Adis, sebenarnya aku nggak pernah membencimu.""Entah apa pun yang sudah kamu lakukan, kamu adalah penyelamatku.""Kalau kamu nggak menyelamatkanku dari Carmelia, aku nggak akan pernah selamat.""Setelah itu, kamu selalu menjadi orang yang melindungiku secara diam-diam.""Aku tahu semua yang sudah kamu lakukan untukku, jadi aku nggak membencimu, aku hanya nggak bisa memberimu apa yang kamu inginkan."Violet berkata demikian bukan untuk menipu Adis, melainkan dari lubuk hatinya.Dia benar-benar tidak membenci Adis.Semua hal salah yang dilakukannya adalah karena Adis terlalu mencintainya, yang membuatnya gila.Jadi Violet tidak pernah berpikir untuk membalas dendam.Kalau tidak, deng

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 410

    Meskipun baru saja mengatakannya dengan tegas, Adis tetap tidak bisa tetap acuh tak acuh saat melihat Violet benar-benar akan menyerang dirinya sendiri.Adis segera membungkuk, mengambil batu kecil dari tanah dan melemparkannya ke Violet.Batu itu mengenai pergelangan tangan Violet dan pisaunya jatuh ke tanah.Mata Adis memerah saat menatap Violet. "Kalau ... kalau saja kamu nggak bertemu Leon, apa kamu akan memilihku?"Jika mereka nggak berpisah saat itu dan selalu bersama, apa Violet akan jatuh cinta padanya, bukan pada Leon?Violet tahu bahwa kebenaran itu terlalu kejam bagi Adis, terutama sekarang Violet tidak bisa mengatakan yang sebenarnya, tapi tetap tidak ingin berbohong kepadanya!"Nggak!" Violet mengatakan hal yang sama, "Kamu hanyalah Kakak bagiku! Kalaupun nggak ada Leon, akan ada orang lain. Jadi situasi saat ini antara kamu dan aku nggak ada hubungannya dengan Leon.""Haha!" Adis tertawa, tetapi air mata mengalir dari sudut matanya. "Violet, kamu terus bilang bahwa kamu m

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 409

    "Kamu lebih baik mati daripada bersamaku?"Tidak ada yang lebih menyakiti Adis selain kata-kata Violet.Adis sudah melakukan banyak hal hanya untuk bersama Violet.Bahkan sampai berpura-pura menjadi Leon, tapi pada akhirnya, tetap dengan mudah diungkap olehnya.Bukan hanya itu saja, Violet juga sangat tidak berperasaan terhadapnya!"Adis, entah kamu menggunakan identitas mana pun, jiwamu nggak akan pernah berubah. Perasaanku padamu ...."Violet menatap Adis dengan serius. "Aku juga!""Entah aku menggunakan identitas apa pun, kamu nggak akan pernah jatuh cinta padaku!" Adis merasa seolah-olah hatinya sedang dipotong olehnya dengan pisau.Awalnya berpikir bisa memenangkan cintanya dengan mengubah identitasnya menjadi Leon.Meski bukan untuknya tapi untuk Leon, yang penting bisa bersamanya.Demi mencintainya, Adis betul-betul merendahkan dirinya, tapi yang diberikannya hanyalah sikap yang kejam.Adis semakin tidak rela memikirkannya. Saat menatap Violet, tatapan matanya berangsur-angsur b

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 408

    "Terserahmu saja!" Violet tidak ingin berkata terlalu banyak padanya. "Adis, aku akan memberimu waktu tiga hari lagi untuk memikirkannya. Sebaiknya kamu katakan apa yang ingin aku ketahui, kalau nggak ....""Haha, nggak perlu menunggu tiga hari. Aku sudah memberitahumu apa yang perlu kamu ketahui. Jangan lagi berkhayal. Semua yang aku katakan padamu memang benar!"Adis segera menyela perkataannya. "Adapun mayat Leon, sama saja seperti yang aku katakan padamu di awal. Mayatnya sudah jadi makanan ikan.""Kawanan ikan itu sangat besar. Aku mengoleskan obat ke mayatnya dan dalam waktu kurang dari lima menit, mayatnya sudah habis.""..."Violet mengepalkan tangannya, tidak berkata apa-apa lagi, berbalik dan pergi, meninggalkan Adis sendirian di ruang pengobatan.Yang tidak diketahuinya adalah bahwa Adis sangat akrab dengan ruang pengobatan ini.Karena di sinilah Adis membunuh gurunya dengan tangannya sendiri.Alasannya adalah ....Begitulah kejadian hari itu, gurunya bertemu dengannya di lu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status