Share

Bab 164

Author: Jalita Haira
last update Last Updated: 2024-12-27 18:00:00
Seolah-olah memahami apa yang Violet pikirkan, Falcon menambahkan, "Karena Loren nggak bekerja untukmu, bagaimana kalau kita membuat kesepakatan lain?"

"Bukankah kamu ingin menemukan pembunuhnya?"

"Biarkan aku membantumu!

Selama aku membantumu menemukan pembunuhnya, kamu akan menjadi pacarku!"

Violet memutar matanya dan berkata, "Kamu begitu kekurangan wanita?"

Falcon menggelengkan kepalanya, "Bukan kekurangan wanita, tapi kekurangan kamu!"

"Sebenarnya apa maumu?" Violet merasa dia tidak bisa memahami pria ini.

Sejauh ini, dia belum bisa membuktikan apakah pria ini baik atau buruk.

Menyebutnya jahat, tetapi Violet tidak yakin apakah dia benar-benar bersekongkol dengan pembunuhnya.

Menyebutnya baik, tetapi hanya berdasarkan apa yang dia lakukan pada Loren, pria ini tidak bisa dianggap orang baik.

Falcon maju selangkah untuk mendekat padanya dan hampir menekannya ke mobil, "Sudah kubilang, aku nggak diperintahkan oleh siapa pun dan nggak ada hubungannya dengan musuhmu. Aku cuma mau kamu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 165

    Sebelum Falcon bisa menyerang Loren lagi, Violet langsung menyuruh Sheva untuk menambahkan beberapa penjaga rahasia di dekat rumah sakit lagi setelah kembali.Akan tetapi setelah menunggu beberapa hari, ternyata Falcon tidak melakukan apa pun.Apakah dia sudah mengerti tidak bisa mengancamnya dengan masalah Loren dan menyerah?Kalau memang demikian, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Akan tetapi meski begitu, tetap saja dia tidak boleh menurunkan kewaspadaannya.Violet lebih tahu dari siapa pun betapa jahatnya Falcon ini.Satu-satunya saat dia menjalankan misi bersamanya masih segar dalam ingatan Violet.Dia sengaja membuat orang lain menurunkan kewaspadaannya dan akhirnya membunuhnya secara mendadak.Sebelum Falcon bisa mengulangi trik lamanya, Violet tidak hanya tidak mendatangkan penjaga rahasia di pihak Loren, tetapi juga menambahkan lebih banyak lagi.Tepat setelah mengakhiri panggilan dengan Sheva, Loren menelepon.Melihat nama penelepon yang terus memantul, Violet merasa agak p

    Last Updated : 2024-12-28
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 166

    Kalimat ini langsung menurunkan kewaspadaan Violet, "Bodoh, kenapa kamu begitu baik padaku?""Karena kamu layak!" Loren sangat menyukai Violet, "Kak, setelah sembuh nanti aku akan membalas dendam keluargamu bersamamu!"Violet nyaris kesulitan menahan air matanya, "Oke!"Setelah mengakhiri panggilan, Violet berangkat ke rumah sakit.Dia sangat ingin bertemu Loren, jadi dia mengemudi dengan sangat cepat. Akan tetapi setibanya di rumah sakit, dia tidak menyangka bahwa yang menyambutnya adalah ....Loren yang semula dalam kondisi stabil tiba-tiba mengalami alergi terhadap obat.Saat Violet tiba, Loren didorong ke ruang gawat darurat dan Leon tidak ada di sana."Apa yang terjadi?" Violet meraih lengan dokter yang merawat, "Tadi dia baik-baik saja saat berbicara dengan aku di telepon, kok bisa tiba-tiba mengalami alergi obat?"Violet langsung curiga Falcon yang melakukannya, jadi dia bertanya, "Mana Leon?""Barusan Pak Leon menerima telepon dan bilang dia harus pergi sebentar karena ada urus

    Last Updated : 2024-12-28
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 167

    Meskipun Violet tidak sebaik Falcon dalam kemampuan meretas dan hipnosis, ada satu kemampuan yang Falcon jauh lebih rendah darinya, yaitu membuat racun.Bakat adalah sesuatu yang dimiliki sejak lahir. Tidak peduli seberapa keras seseorang berusaha, tetap saja masih belum ada apa-apanya di hadapan bakat.Jangankan Falcon, kalaupun guru mereka masih hidup pun masih tidak bisa menandingi keterampilan Violet dalam membuat racun.Violet mengembangkan racun jenis baru dalam semalam dan membuat janji dengan Falcon.Falcon sangat senang dengan undangan Violet, "Dik, kita memang berjodoh. Aku hendak meneleponmu, tapi kamu meneleponku dulu.""Benarkah?" Violet berkata tanpa menyangkalnya, "Jangan berbasa-basi lagi. Kamulah yang melakukan sesuatu pada Loren, 'kan?""Kalau begitu, kamu benar-benar memfitnahku." Falcon menolak mengakuinya, "Loren sudah nggak ada gunanya bagiku dan aku nggak perlu terus membuang waktuku untuknya.""Dik, ada yang sengaja mencoba menabur perselisihan di antara kita be

    Last Updated : 2024-12-28
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 168

    Apakah ini sesuatu yang bisa Bertha dengar?Bertha berkata sambil terbatuk, "Kalian ngobrollah, aku akan pergi memesan makanan!"Kalau tahu lebih awal, seharusnya dia keluar lebih dulu. Setelah mendengar sesuatu yang tidak seharusnya didengar, entah apakah Falcon akan membunuhnya untuk membungkamnya?Hanya ada dua orang yang tersisa di ruang pribadi dan Falcon tidak keberatan. Dia langsung berjalan ke arah Violet dan mengulurkan tangan untuk menyentuh wajahnya, "Dik, katakan, bagaimana kamu akan mengungkapkan permintaan maafmu?"Violet langsung menghindari sentuhannya, menuangkan dua gelas bir dan menyerahkan salah satunya kepada Falcon, "Guru bilang kakak paling suka minum bir persik. Bertha yang menyeduhnya sendiri. Silakan dicicipi, sesuai seleramu nggak?"Falcon melirik ke arahnya dan tersenyum, "Adik juga tahu kalau aku suka minum bir persik. Benar-benar tulus, tapi ...."Saat orang pintar berbicara dengan orang pintar, tidak perlu bicara terlalu banyak."Kak, kamu takut?" Violet

    Last Updated : 2024-12-28
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 169

    Kalau bukan demi guru, Violet tidak akan membiarkannya hidup sampai sekarang.Melihat ujung jarum tajam hendak menembus mata kiri Falcon, pergelangan tangan Violet tiba-tiba dicengkeram ....Itu Falcon!"Kamu baik-baik saja?" Wajah Falcon sama sekali tidak terlihat seperti keracunan, jadi dia hanya berpura-pura?Bibir tipis Falcon melengkung membentuk senyuman yang menyeramkan, "Dik, kemampuanku membuat racun nggak sebaik kamu, tapi nggak seburuk yang kamu kira."Saat berbicara, sorot matanya berubah menyerupai rubah yang licik, "Dengan apa yang baru saja kamu katakan, kita sudah saling kenal selama bertahun-tahun dan meski nggak banyak berhubungan, aku masih cukup memahamimu.""Dengan sifatmu, belum lagi aku telah menyakiti Loren. Kalaupun aku nggak melakukannya, kamu juga nggak mungkin akan mentraktirku makan.""Karena sudah tahu ini adalah jebakan, apa kamu sudah memperhitungkan aku akan mengambil nyawamu!?"Saat berbicara, Violet menepis tangan pria itu dan memanfaatkan kesempatan

    Last Updated : 2024-12-29
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 170

    Sorot mata Falcon tiba-tiba menjadi tajam, "Kamu terus bilang ingin membalaskan dendam Adis, tapi sampai sekarang aku belum melihat kamu melakukan apa pun pada Leon.""Oh, nggak, sudah, cuma nggak menyakitkan. Kamu menulis surat pengacara kepada Joshua dan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja."Ejekan di matanya menjadi semakin jelas, "Kamu bilang nggak peduli lagi dengan Leon, tapi kenapa aku merasa kamu masih sangat peduli padanya?""Kalau orang lain yang mencelakai Adis, mungkin kamu sudah lama membunuh orang itu!"Violet hanya menatapnya dan tidak terburu-buru untuk membantahnya. Setelah beberapa lama, dia berkata, "Awalnya aku nggak tahu siapa yang diam-diam menghasut hubungan antara aku dan Leon. Nggak kusangka kamulah orangnya!"Mata Falcon berkilat, tetapi hanya sesaat, "Apa maksudmu?""Nggak mau mengaku?" Violet menarik kursi dan duduk sambil menyilangkan kaki, "Saat hal itu terjadi, Joshua bilang dia nggak melepaskannya. Tapi pelayan Keluarga Wijaya melihatnya dengan ma

    Last Updated : 2024-12-29
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 171

    Tidak lama kemudian, sebuah video muncul di layar ponsel.Video itu menunjukkan pertemuan pribadi antara Leon dan Lewis.Violet ingat Leon bilang dia tidak memiliki hubungan pribadi dengan Keluarga Wijaya, tetapi dalam video tersebut keduanya jelas tidak terlihat seperti yang dia katakan.Jadi Leon berbohong pada dirinya?Violet merasa keaslian video ini harus dipertimbangkan.Bagaimanapun, Falcon bukanlah orang baik, jadi Violet langsung mengirimkan video tersebut kepada Sandy dan memintanya untuk memastikan keasliannya.Sandy lebih pintar dalam hal ini.Tidak lama, Sandy mengirimkan pesan. Dia membuktikan kalau video itu asli dan tidak ada tanda-tanda editan, jadi ....Leon benar-benar berbohong padanya.Ponsel juga berdering saat sedang memikirkannya. Sheva yang menelepon, "Bos, Lewis nggak berhubungan dengan orang yang mencurigakan belakangan ini, kecuali ...."Mendengar Sheva agak ragu, sorot mata Violet menjadi muram, "Bicaralah!""Kecuali Leon, kemarin malam Leon mengunjungi rum

    Last Updated : 2024-12-29
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 172

    Jadi Loren perlahan menutup diri karena hal ini?"Loren, dengarkan aku. Kamu sama sekali nggak jelek. Kamu masih tetap cantik seperti dulu ....""Nggak, nggak, kamu berbohong padaku. Mereka semua bilang aku jelek. Aku sudah mendengarnya." Semakin banyak air mata mengalir dari mata Loren yang terpejam rapat, "Mereka juga bilang aku nggak akan bisa kembali seperti sebelumnya terlepas seberapa banyak uang yang kupunya."Violet menebak mungkin orang yang Loren sebutkan adalah staf medis.Karena suatu kali, dia juga mendengar diskusi mereka.Memikirkan hal ini, dia menatap Leon dengan agak kesal.Kalau saja bisa membagikan kepeduliannya terhadap Mia kepada adik sendiri, mustahil dia tidak akan menemukan apa pun sampai sekarang.Meskipun kesal, Violet tidak mengatakan apa-apa dan terus menghibur Loren melalui hipnotis.Lambat laun suasana hatinya membaik. Violet mengakhiri hipnotisnya, tetapi tidak membangunkannya.Mentalnya sedang buruk, jadi lebih baik biarkan dia tidur sebentar.Setelah m

    Last Updated : 2024-12-29

Latest chapter

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 206

    Mengungkit nama Leon, Carlo merasa sangat terhina. "Bos, kamu nggak tahu bagaimana dia menyiksaku selama ini. Dia mengurungku di tempat gelap begini.""Aku nggak pernah tahu betapa kesepiannya saat sendirian. Mau mengobrol pun nggak bisa. Aku benar-benar sudah nggak tahan ...."Violet terdiam. Jelas bahwa Carlo sudah dikurung untuk waktu yang lama. Jika tidak, Carlo tidak akan basa-basi begitu bertemu dengannya.Violet menanyakan Carlo bisa ada di sana, tetapi Carlo berbicara panjang lebar dan tidak menyediakan informasi yang berguna."Kita bicarakan di luar saja." Violet menyela perkataan Carlo, lalu melepaskan rantai di tangan dan kaki Carlo.Pada saat ini, Carlo dirantai oleh Leon seperti seekor anjing.Ketika mereka hendak keluar, Violet mendengar suara langkah kaki yang terus mendekat. "Leon sudah pulang."Carlo panik seketika. "Bos, selama ini Leon ingin tahu siapa yang mengirimku untuk membunuhnya. Dia nggak akan diam saja kalau melihatmu. Cepat sembunyi!"Violet terdiam. Membun

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 205

    Lukas tidak menyangka ternyata itu yang diinginkan oleh Violet ....Mata Lukas berkedip dengan cepat. Dia bertanya, "Apa itu Pasukan Yeager?"Violet sudah menduga Lukas tidak akan mengkhianati Leon dengan mudah. "Lukas, orang lain mungkin nggak tahu tentang Pasukan Yeager, tapi kamu yang menguasai jaringan informasi sedunia nggak mungkin nggak tahu."Lukas tersenyum. "Aku benaran nggak tahu! Kamu baru saja membantuku. Kalau aku tahu, nggak mungkin nggak kuberitahukan."Violet menyeringai sinis. "Kalau kamu nggak mau beritahukan, aku nggak akan memaksa. Felicia sepertinya belum pergi jauh. Aku bantu kamu kejar!"Lukas tahu betapa mengerikannya Violet, tetapi pertanyaan itu, dia benar-benar ...."Kalaupun kamu kejar Felicia, aku tetap nggak tahu. Tadi kamu sebut Leon, jangan-jangan kamu curiga ada kaitan antara Leon dan Pasukan Yeager?"Lalu, Lukas terkekeh-kekeh. "Mana mungkin?""Sudah tiga tahun kamu menikah dengan Leon. Kalau benar-benar ada kaitan antara Leon dan pasukan itu, dengan

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 204

    Teringat akan hubungan antara Leon dan Lewis yang tak kunjung ditemukan, mungkin Pasukan Yeager memiliki peran dalam hal itu.Jadi, Violet langsung membuka sebuah situs untuk menyelidiki data personal Leon.Sebenarnya, Violet sudah menyelidiki Leon sebelum menikah dengannya pada tiga tahun lalu.Leon tidak punya identitas lain selain CEO Grup Jiwono.Dulu, Violet dengan polosnya berpikir itu adalah keseluruhan tentang Leon. Jika dipikirkan lagi saat ini, Leon mungkin masih memiliki rahasia lain.Seperti tiga tahun lalu, tidak ada kejanggalan pada situs personal Leon.Bersih total. Jangankan Pasukan Yeager, bahkan tidak ada kaitan dengan Keluarga Wijaya.Kelihatannya, sama sekali tidak bisa menemukan rahasia Leon dengan metode umum. Dengan begitu ....Violet menelepon Lukas.Sebagai sahabat terbaik Leon, Lukas seharusnya mengetahui hal-hal yang tidak diketahui oleh orang lain.Akan tetapi, Lukas tidak kunjung menjawab telepon.Ditelepon beberapa kali pun sama.Setelah dipikir-pikir, Vio

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 203

    Sebelum Lukas selesai berbicara, pintu ditendang dengan kuat dari luar.Lukas langsung diam karena mengira Violet datang.Lukas bahkan tidak berani menoleh ke arah pintu. Lalu, terdengar sebuah suara yang dingin ...."Lukas, kalau kamu di rumah, kenapa kamu nggak angkat telepon?"Lukas pun jengkel ketika melihat orang itu adalah Felicia. "Tentu saja karena nggak mau!"Sebenarnya, Lukas meninggalkan ponselnya di atas saat turun dan membukakan pintu untuk Leon.Akan tetapi, Lukas tidak akan memberi penjelasan pada Felicia. Itu bukan kebiasaannya, Felicia juga tidak pantas!"Siapa bilang aku harus angkat teleponmu?" Tatapan mata Lukas saat melihat Felicia penuh ejekan. "Felicia, jangan lupa, kamu hanya anjing peliharaan keluargaku.""Jadi anjing harus sadar diri. Jangan menggonggong majikan!"Leon tidak bisa berkata-kata.Sebelumnya, Leon tidak pernah merasakan keanehan dari sikap Lukas terhadap Felicia karena Lukas memang tidak mencintai Felicia. Akan tetapi, sekarang ....Setelah kejadi

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 202

    "Kalau kamu nggak suka, kamu juga bisa panggil aku Aldi!""Nama ini ...." Violet melempar tabung pena pada Falcon. "Jelek dan menjijikkan!"Falcon tetap tidak marah. "Kamu akan suka pelan-pelan."Tanpa basa-basi, Falcon menutup pintu dan pergi.Ruangan kantor yang sudah hiruk-pikuk dari pagi akhirnya hening. Violet memijat keningnya yang sakit. "Menjengkelkan sekali!"Mengapa mereka semua begitu santai?Tidak bisa, dia harus mencari solusi untuk menghentikan dua pria itu, terutama Falcon!...Kebencian Leon terhadap Falcon tidak kalah dengan kebencian Violet.Setelah keluar dari Grup Hardi, Leon pergi mencari Lukas."Kenapa kamu tampak emosi?" Begitu masuk, Lukas melihat wajah tampan Leon yang sangat masam. "Bukannya kamu dan Mia akan segera menikah? Kenapa kamu kelihatannya sama sekali nggak senang?"Lukas juga mengetahui berita yang beredar di internet. Dia mengira berita itu dirilis oleh Leon.Jika bukan Leon sendiri, siapa yang berani merilis berita itu?Lukas mengira Leon jatuh ci

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 201

    Aksi Falcon tidak hanya membuat Leon tercengang. Violet yang menjadi salah satu aktor utama pun terkejut.Terutama bibir Falcon makin dekat.Ketika Violet hendak mengakhiri sandiwara lebih awal tanpa ragu, sebuah tinjuan kuat menyerang Falcon.Falcon segera menghindar, lalu menoleh pada Leon dengan jengkel. "Pak Leon, aku sedang menghibur pacarku. Kamu bisa pergi kalau nggak mau lihat. Kamu malah mengganggu kami. Kamu nggak merasa nggak sopan?""Adis, kuperingatkan kamu. Kalau kamu berani sentuh dia lagi, aku akan membuatmu sengsara!"Niat untuk membunuh seseorang sulit disembunyikan.Belum pernah Leon begitu ingin membunuh seseorang seperti saat ini."Aku koreksi, namaku Aldi dan Violet adalah pacarku. Pak Leon nggak merasa dirimu terlalu banyak ikut campur?"Falcon tidak takut pada ancaman Leon, bahkan terus memprovokasinya.Tidak ada gunanya semua omongan itu, maka Leon tidak basa-basi lagi. Dia sekali lagi melontarkan tinjuan ke wajah Falcon.Falcon bergegas bersembunyi di belakang

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 200

    Leon mencengkeram kerah baju Falcon. "Aku nggak peduli kamu Adis atau gadungan. Jangan menantang batas toleransiku.""Batas toleransi?" Falcon tidak melawan untuk membebaskan diri, melainkan bertanya dengan heran, "Lalu, apa batas toleransi Pak Leon?"Mata hitam Leon penuh keagresifan. Dia menghardik, "Violet milikku!""Hahaha ...." Falcon tertawa. "Apa Pak Leon lupa? Kalian sudah cerai. Sekarang, Violet adalah pacarku!"Seolah-olah tidak melihat ekspresi wajah Leon yang lebih masam, Falcon menambahkan, "Dengar-dengar, kamu minta berbaikan, tapi ditolak!"Tatapan mata Falcon penuh ejekan. "Sepertinya Pak Leon kurang memahami Violet. Violet nggak akan pernah menjilat ludah sendiri.""Sejak cerai denganmu, kamu sudah tersingkirkan dari hidupnya."Falcon lebih tahu dari siapa pun betapa besar pukulan dari omongan itu terhadap Leon.Falcon mengira Leon akan lepas kendali, tetapi nyatanya tidak. Tatapan mata Leon saat melihatnya juga penuh perhitungan. Leon berkata, "Ini tipu muslihat."Fal

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 199

    Tidak hanya bangkit dari kematiannya, kaki Adis sudah kembali normal dan dia sedang berpelukan mesra dengan Violet.Jadi, Adis belum mati!Jika pria itu bukan Adis, bagaimana mungkin Violet mau dipeluk olehnya?Jadi, dari awal hingga akhir, semua itu adalah sandiwara mereka?Pemikiran itu membuat Leon marah, juga sangat sedih.Violet dapat bekerja sama dengan Adis untuk membuat tipu muslihat itu, berarti Adis memiliki kedudukan yang sangat penting di dalam hati Violet!Violet dan Falcon memperhatikan ekspresi mata Leon yang kompleks.Violet bersikap cuek dan tidak menghiraukan Leon. Violet mendorong Falcon, lalu mengambil dokumen dan hendak pergi ke ruang rapat.Ada rapat penting hari ini. Falcon sudah menunda banyak waktunya.Di ambang pintu, Violet memasang ekspresi kosong saat berkata pada Leon yang berdiri di sana, "Tolong minggir!"Bagaimanapun, Violet tetap harus bersikap sopan.Itu adalah etika yang paling mendasar.Leon berdiri diam di tempatnya. "Kenapa kamu membohongiku?"Leo

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 198

    Itulah mengapa Leon tidak pergi mencari Violet. Alhasil, Mia pergi mencari Violet ....Leon menatap Mia, tidak ada lagi rasa belas kasihan. "Kamu nggak berhak mencampuri urusan kami.""Mia, jangan kira aku nggak tahu apa perhitunganmu.""Paman, aku nggak ...." Mia berpura-pura kasihan lagi. "Aku benaran hanya pergi memberi penjelasan pada Kak Violet.""Aku tahu aku sudah melakukan banyak kesalahan sebelum ini, jadi kamu nggak memercayaiku lagi. Tapi kali ini, aku dengan tulus membantumu pergi memberi penjelasan pada Kak Violet."Sambil berbicara, Mia meneteskan air mata. "Aku tahu sudah nggak ada kemungkinan lagi di antara kita.""Kalau bukan karena aku pernah menyelamatkanmu tiga tahun lalu, sekalipun aku mati di dalam penjara, kamu sama sekali nggak akan peduli.""Sekarang, aku tahu betul seperti apa posisiku di dalam hatimu. Mana mungkin aku berani melakukan hal-hal yang nggak kamu senangi?""Aku juga nggak tahu ada apa dengan para wartawan itu. Kalau nggak percaya, kamu bisa selidi

DMCA.com Protection Status