Share

Bab 131

Author: Jalita Haira
last update Last Updated: 2024-12-20 19:11:18
Grup Hardi, area parkir bawah tanah.

Tengah malam pukul sebelas, Violet yang telah sibuk seharian akhirnya menyelesaikan semua pekerjaannya.

Sebenarnya, dia tidak terlalu sibuk.

Masih ada waktu sebelum proyek resmi dimulai, semua persiapan sudah hampir selesai, dan masing-masing sudah ada yang mengambil tanggung jawabnya.

Namun, dia tetap bersikeras melakukannya sendiri, karena saat tidak bekerja, pikirannya dipenuhi dengan bayangan Adis di hadapannya di saat mengembuskan napas terakhirnya.

Adegan itu hampir menjadi mimpi buruk baginya, sama seperti saat orang tua dan saudara-saudaranya dibantai dulu, membuatnya tidak berani berdiam diri.

Saat berjalan menuju mobil dan bersiap membuka pintu, telinganya yang tajam menangkap suara langkah kaki samar di belakangnya.

Tatapannya menjadi dingin, dan ketika langkah itu makin dekat, dia tiba-tiba berbalik.

Gerakannya cukup cepat, tetapi lawannya tidak kalah cepat. Begitu dia berpaling, sebuah ujung pistol yang dingin sudah dibidikkan ke dahiny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 132

    Violet seolah tidak mendengar, tetap membungkuk masuk ke mobil. Saat dia hampir duduk di kursi, Leon tiba-tiba menariknya keluar.Tanpa berkata apa-apa, tinju Violet langsung mengarah ke wajahnya.Gerakannya cepat, tetapi Leon lebih cepat, dia langsung menangkap tinju itu di telapak tangannya."Kalau aku nggak salah, barusan aku selamatkan kamu. Begini caramu perlakukan penyelamatmu?""Penyelamat?" Violet mencemooh, "Apakah benar-benar menyelamatkan, atau bekerja sama dengan musuh, hanya kamu yang tahu!""Bekerja sama dengan musuh?" Leon tersenyum, tapi matanya penuh dengan kilatan dingin. Kalau diperhatikan, ada juga kesedihan, "Bagus, sangat bagus!"Violet dengan ekspresi dingin melepaskan tangannya, "Leon, kalau semua ini kamu lakukan agar aku cabut tuntutan, maka aku bisa dengan jelas bilang, sekarang ...."Bibir merahnya bergerak, kata demi kata dia ucapkan, "Nggak mungkin!"Setelah mengatakan itu, dia kembali tersenyum dingin, "Aku nggak peduli alasan apa pun alasan kamu lukai Ad

    Last Updated : 2024-12-20
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 133

    Vila Aster, ruang baca di lantai dua."Maaf, nggak bisa bantu."Melihat pesan balasan yang akhirnya datang setelah lama menunggu, alis Leon berkerut tajam, dengan cepat dia membalas."Kurang banyak?"Pesan baru saja terkirim, dan segera muncul pemberitahuan di bawahnya.Maaf, Anda dan penerima bukan teman. Silakan tambahkan terlebih dahulu ....Violet telah menghapusnya dari WhatsAppnya.Ini pertama kalinya, pertama kalinya!Leon, marah seketika, melempar ponselnya."Bum!" Ponsel itu tepat mengenai Loren yang baru saja mendorong pintu masuk.Loren menutupi dahinya, wajahnya penuh keluhan, "Kudengar dari Joshua kalau suasana hatimu sedang buruk. Aku datang tengah malam dengan niat baik untuk lihat kamu. Kamu bukan saja hargai, tapi malah lempar ponsel ke aku!""Lihat ini, sudah bengkak. Aku ini adik kandungmu, perlu banget sekejam ini padaku?"Sebenarnya Joshua sudah mengirimkan pesan padanya di WhatsApp sejak lama, tetapi saat dia melihatnya, pesan itu sudah dikirim berjam-jam yang lal

    Last Updated : 2024-12-20
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 134

    Waktu kecil, ketika dia belajar berjalan, jatuhnya jauh lebih parah dibanding sekarang.Siapa sangka keesokan paginya, Loren menelepon kakaknya, bilang gegar otak dan harus dirawat di rumah sakit....Rumah sakit.Kamar tempat Loren dirawat.Leon mendorong pintu masuk, yang dilihatnya adalah adiknya yang terbaring lemas di tempat tidur sambil menelepon, "Aku juga nggak ingin ganggu kamu sepagi ini, tapi aku takut nanti nggak ada kesempatan lagi ...."Sementara itu, di ujung telepon entah siapa, seorang cewek merengek, berpura-pura lemah, suaranya begitu manja sampai-sampai membuatnya merinding.Setelah menunggu lama, akhirnya Loren menutup telepon.Leon menarik kursi dan duduk di depannya, "Siapa?"Loren sebenarnya tahu maksudnya, tapi sengaja berteka-teki, "Apanya yang siapa?"Tatapan Leon berubah, "Nggak mau bilang?""Kamu bertanya aneh sekali, bagaimana aku harus menjawab?" Loren berkata, "Kamu pasti bertanya, barusan aku menelepon siapa, 'kan?""Kak, ngomong itu bayar atau gimana s

    Last Updated : 2024-12-20
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 135

    "Katakanlah, cepat katakan!"Loren dengan tidak sabar mendorong Leon.Bahkan Loren berjalan mendekat, menarik kakaknya dari kursi, dan mendorongnya ke depan Violet, "Cepat katakan!"Belum sempat Leon bicara, Violet sudah mendahului, "Loren, dia nggak pandai berbohong, jangan paksa dia.""Kak Violet, kakakku sekarang benar-benar nggak cintai Mia lagi!" Loren dengan serius hampir bersumpah, "Kamu mungkin belum tahu, Mia dan ibunya akan segera dijatuhi hukuman, 'kan?"Dia menunjuk Leon, "Itu perbuatan kakakku! Kalau kakakku benar-benar masih cintai Mia, bagaimana mungkin dia kirim mereka ke penjara ....""Loren ...." Violet memotongnya, "Kalau aku nggak salah dengar, saat aku masuk tadi, kamu minta dia katakan menyesal bercerai, lalu dia bilang ...."Violet menatap Leon dan mengucapkan setiap kata dengan tegas, "Nggak pernah!""Kamu tahu sifat kakakku, 'kan? Mulutnya selalu sekeras apa pun, bahkan lebih suka bicara sebaliknya daripada wanita."Loren mulai berkeringat, "Sebenarnya, dia sud

    Last Updated : 2024-12-20
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 136

    ...Meskipun Loren sangat marah, tidak mungkin dia benar-benar membiarkan Leon begitu saja.Dia hanya punya satu kakak, dan kakaknya itu juga tidak pandai berbicara. Jika dia tidak peduli, kakaknya benar-benar akan menghadapi situasi "cinta yang dikejar telah mati."Jadi, begitu keluar dari kamar, Loren melihat seseorang yang mencurigakan di ujung koridor. Tanpa berpikir panjang, dia langsung mengejarnya.Di seluruh lantai itu, hanya ada dia seorang diri.Dia tidak punya musuh, jadi kemungkinan besar orang itu adalah pelaku sebenarnya yang menjebak kakaknya.Sembunyi di tempat gelap hanya untuk menertawakan kakak dan kakak iparnya!Dia harus menangkap orang itu sendiri, kalau tidak, kakaknya akan terus difitnah sampai mati.Orang itu bergerak sangat cepat, hanya dalam sekejap sudah menghilang.Loren tidak putus asa, dia langsung menuju ruang keamanan untuk memeriksa rekaman CCTV.Namun, rekaman CCTV terlihat normal, seolah semuanya hanya ilusi belaka.Petugas keamanan pun bertanya, mun

    Last Updated : 2024-12-20
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 137

    Di depan adalah tebing curam, dan Violet berdiri tepat di ujungnya ....Jika itu orang lain, dengan dorongan seperti itu, satu-satunya akhir adalah tubuh hancur berkeping-keping. Namun, Violet berhasil lolos dari maut.Dengan cepat dia berputar, dan pada saat dia jatuh dari tebing, tubuhnya melayang. Dengan cekatan dia memanfaatkan kekuatan untuk mengelak, akhirnya berhasil lolos dari bahaya."Nggak buruk, keterampilanmu nggak menurun!"Carmelia melihatnya, sudut bibirnya melengkung dengan senyuman pujian, tetapi di detik berikutnya berubah menjadi tegas, "Tapi, kewaspadaanmu nggak seperti dulu.""Bagaimana bisa biarkan punggungmu terbuka untuk orang lain?""Ini kesalahan fatal bagi seorang pembunuh!"Violet menjawab, "Aku tahu itu Anda!""Sudah tahu sejak kapan?"Violet menjawab, "Sejak awal!"Sebenarnya, sejak Carmelia masih berada cukup jauh darinya, Violet sudah mendengar langkah kakinya.Karena dia tahu itu Carmelia, dia merasa sangat tenang, tetapi ternyata dia ....Melihat perub

    Last Updated : 2024-12-20
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 138

    Mendengar nada suara Sheva yang tidak biasa, Violet buru-buru bertanya, "Ada apa dengan Loren?""Loren ditimpa kecelakaan, sangat parah!"Kecelakaan, sangat parah ....Di kepala Violet, hanya kalimat ini yang tersisa.Mengingat dua telepon dari Loren yang tidak dia jawab sebelumnya, yang mungkin merupakan permintaan pertolongan, hati Violet tiba-tiba terasa seperti ditusuk pisau dengan keras.Jari-jarinya yang memegang ponsel seketika mengepal lebih erat, "Kecelakaan, atau ....""Sepertinya bukan kecelakaan!" Suara Sheva terdengar lebih dalam, "Lokasi kejadian adalah jalan tanpa pengawasan, dan rekaman kamera mobil juga nggak menunjukkan ada yang aneh."Violet makin menggenggam ponselnya, "Dia di rumah sakit mana?""Di Rumah Sakit Indiyo di bawah Grup Jiwono!"Setelah menutup telepon, Violet segera menuju rumah sakit tempat Loren dirawat.Tersembunyi di sudut, dia melihat Leon yang berdiri serius di depan ruang gawat darurat, Joshua berdiri di sampingnya, dan Lukas juga ada.Setelah me

    Last Updated : 2024-12-21
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 139

    "Telepon sudah diangkat, dokter sakti sudah terima kabar, katanya kebetulan sedang di dekat sini, akan segera datang!"Setelah Joshua menutup telepon, dia hampir melompat karena senang, "Namun dokter sakti punya permintaan, dia minta kita sementara menjauh, dan semua kamera di sini juga harus dimatikan."Mengenai permintaan ini, Leon hampir tidak ragu sedikitpun, "Segera beri tahu ruang keamanan."Joshua segera pergi mencari pihak rumah sakit untuk memberitahukan ruang keamanan mematikan kamera pengawas.Leon dan Lukas langsung pergi, dan tak lama kemudian, depan ruang gawat darurat pun kosong.Barulah Violet keluar dari sudut.Identitas putri keluarga Ananta bisa dibuka ke publik, tetapi yang lainnya ....Baik itu dokter sakti, atau lainnya, hanyalah nama kosong belaka.Jadi, itu sama sekali tidak perlu!Violet pergi mengganti pakaian dan melakukan desinfeksi terlebih dahulu, lalu masuk ke ruang gawat darurat.Hanya melihat Loren yang terbaring di meja operasi, Violet langsung merasa

    Last Updated : 2024-12-21

Latest chapter

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 210

    Violet merasa tidak pantas bagi Sandy untuk berkata, "Falcon licik dan berbahaya, lebih baik ganti orang saja!"Sandy berkata, "Aku akan mencobanya. Kalau nggak bisa juga nggak apa-apa, lagi pula sejalan juga!"Violet berpikir sejenak, "Oke, tapi kamu harus berhati-hati, jangan sampai dirimu terluka."Setelah melihat Violet yang mengkhawatirkannya, sesuatu yang aneh melintas di bagian terdalam mata Sandy, tapi kembali normal dalam sekejap. "Oke!"Violet awalnya memang tidak punya banyak harapan untuk Sandy, tapi tiba-tiba mengirimkan berita bahwa ketika Falcon pergi ke gunung, di tengah jalan berhasil membuatnya jatuh ke dalam perangkap, kabarnya terluka para, mungkin tidak akan mengganggunya lagi untuk sementara waktu.Berita ini tentu saja membahagiakan Violet, jadi segera pergi ke Taman Bangau malam itu lalu memanggil Sheva serta Noah untuk minum."Sandy benar-benar kejam yang nggak banyak bicara, bahkan berani melawan Falcon." Sheva benar-benar bangga pada Sandy.Bertha tertawa kec

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 209

    Kelihatannya Violet berdiri diam, tapi kenyataannya sudah membuat banyak persiapan secara diam-diam.Di satu sisi, proyek baru Grup Hardi akan segera dimulai, ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Di sisi lain, Violet sangat sibuk karena harus menyelidiki pergerakan musuh.Namun, Falcon selalu muncul di hadapannya.Kali ini datang pagi-pagi sekali.Violet semakin kesal karena dirinya tidak bisa memikirkan cara untuk menghadapi Falcon!Tidak seperti Leon, orang yang tidak tahu malu.Begitu memikirkan Leon.Setelah malam itu, Leon tidak muncul lagi dalam beberapa hari terakhir.Mungkin karena tidak pernah mendapatkan hasil yang diinginkannya, jadi tidak berniat untuk terus berpura-pura.Namun, ada satu hal yang menurut Violet agak aneh.Leon tidak mengikuti petunjuk Carlo untuk terus melacaknya.Awalnya Violet mengira Leon sengaja melepaskan mereka pergi agar bisa melakukan sesuatu secara diam-diam, tapi beberapa hari berlalu tanpa ada gerakan apa pun."Hei, apa yang sedang kamu

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 208

    Violet mencibir, "Ilusimu saja!"Bukan hanya satu orang saja yang berilusi seperti itu, pertama Sheva, lalu dia dan Loren ....Harus diakui Leon memang pandai berakting, jika tidak, mana mungkin bisa menipu begitu banyak orang!Carlo berkata lagi, "Bukan begitu! Sejak dikurung beberapa bulan ini oleh Leon, aku menjadi lebih paham tentangnya.""Dari cara Carlo memandangmu tadi, menurutku Carlo memang menyukaimu.""Tatapan mata seseorang memang nggak bisa bohong."Violet masih merasa tidak percaya. "Itu karena kamu belum pernah melihat orang yang pandai berakting, contohnya seperti Leon!""Benar-benar nggak ....""Oke!" Violet tidak ingin mendengarnya lagi. "Sebaiknya jangan menyebutkan Leon di depanku lagi, membuat sial saja!""..."Setelah Violet pergi bersama Carlo, Leon lama sendirian di ruang kerja.Kata-kata yang diucapkan Violet barusan terukir di benaknya, seperti pisau yang menusuk hatinya.Ternyata keinginan Violet untuk membunuhnya bukanlah pemikiran baru-baru ini, melainkan s

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 207

    Jadi, Violet-lah yang ingin membunuhnya?Kesadaran itu membuat hati Leon diserang oleh rasa sakit yang dahsyat.Leon mencurigai saingan musuh dan orang yang menjebaknya pada tiga tahun lalu. Leon mencuriga semua orang, kecuali Violet!Tidak, mungkin ini adalah sebuah kebetulan!Bagaimanapun, mereka adalah mantan suami istri. Violet seharusnya tidak akan begitu kejam terhadapnya!Leon menanyai Violet yang tetap tenang walau dipergoki, "Kamu kenal dia?"Jebakan Leon berada di luar dugaan Violet. Akan tetapi, Violet tidak merasa takut karena dipergoki, melainkan jengkel karena tidak menyadarinya.Saat di dalam tadi, Carlo menanyai Leon, "Kenapa kamu nggak tanya apa-apa hari ini?"Pertanyaan itu sudah mencerminkan beberapa hal, tetapi Violet tidak menyadari kejanggalan apa pun pada saat itu.Jika disadari lebih awal, mereka tidak akan menghadapi situasi saat ini.Violet menatap Leon dengan ekspresi mata suram. "Kenal!"Pada saat ini, tidak perlu merahasiakan apa-apa lagi.Jawaban Violet me

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 206

    Mengungkit nama Leon, Carlo merasa sangat terhina. "Bos, kamu nggak tahu bagaimana dia menyiksaku selama ini. Dia mengurungku di tempat gelap begini.""Aku nggak pernah tahu betapa kesepiannya saat sendirian. Mau mengobrol pun nggak bisa. Aku benar-benar sudah nggak tahan ...."Violet terdiam. Jelas bahwa Carlo sudah dikurung untuk waktu yang lama. Jika tidak, Carlo tidak akan basa-basi begitu bertemu dengannya.Violet menanyakan Carlo bisa ada di sana, tetapi Carlo berbicara panjang lebar dan tidak menyediakan informasi yang berguna."Kita bicarakan di luar saja." Violet menyela perkataan Carlo, lalu melepaskan rantai di tangan dan kaki Carlo.Pada saat ini, Carlo dirantai oleh Leon seperti seekor anjing.Ketika mereka hendak keluar, Violet mendengar suara langkah kaki yang terus mendekat. "Leon sudah pulang."Carlo panik seketika. "Bos, selama ini Leon ingin tahu siapa yang mengirimku untuk membunuhnya. Dia nggak akan diam saja kalau melihatmu. Cepat sembunyi!"Violet terdiam. Membun

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 205

    Lukas tidak menyangka ternyata itu yang diinginkan oleh Violet ....Mata Lukas berkedip dengan cepat. Dia bertanya, "Apa itu Pasukan Yeager?"Violet sudah menduga Lukas tidak akan mengkhianati Leon dengan mudah. "Lukas, orang lain mungkin nggak tahu tentang Pasukan Yeager, tapi kamu yang menguasai jaringan informasi sedunia nggak mungkin nggak tahu."Lukas tersenyum. "Aku benaran nggak tahu! Kamu baru saja membantuku. Kalau aku tahu, nggak mungkin nggak kuberitahukan."Violet menyeringai sinis. "Kalau kamu nggak mau beritahukan, aku nggak akan memaksa. Felicia sepertinya belum pergi jauh. Aku bantu kamu kejar!"Lukas tahu betapa mengerikannya Violet, tetapi pertanyaan itu, dia benar-benar ...."Kalaupun kamu kejar Felicia, aku tetap nggak tahu. Tadi kamu sebut Leon, jangan-jangan kamu curiga ada kaitan antara Leon dan Pasukan Yeager?"Lalu, Lukas terkekeh-kekeh. "Mana mungkin?""Sudah tiga tahun kamu menikah dengan Leon. Kalau benar-benar ada kaitan antara Leon dan pasukan itu, dengan

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 204

    Teringat akan hubungan antara Leon dan Lewis yang tak kunjung ditemukan, mungkin Pasukan Yeager memiliki peran dalam hal itu.Jadi, Violet langsung membuka sebuah situs untuk menyelidiki data personal Leon.Sebenarnya, Violet sudah menyelidiki Leon sebelum menikah dengannya pada tiga tahun lalu.Leon tidak punya identitas lain selain CEO Grup Jiwono.Dulu, Violet dengan polosnya berpikir itu adalah keseluruhan tentang Leon. Jika dipikirkan lagi saat ini, Leon mungkin masih memiliki rahasia lain.Seperti tiga tahun lalu, tidak ada kejanggalan pada situs personal Leon.Bersih total. Jangankan Pasukan Yeager, bahkan tidak ada kaitan dengan Keluarga Wijaya.Kelihatannya, sama sekali tidak bisa menemukan rahasia Leon dengan metode umum. Dengan begitu ....Violet menelepon Lukas.Sebagai sahabat terbaik Leon, Lukas seharusnya mengetahui hal-hal yang tidak diketahui oleh orang lain.Akan tetapi, Lukas tidak kunjung menjawab telepon.Ditelepon beberapa kali pun sama.Setelah dipikir-pikir, Vio

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 203

    Sebelum Lukas selesai berbicara, pintu ditendang dengan kuat dari luar.Lukas langsung diam karena mengira Violet datang.Lukas bahkan tidak berani menoleh ke arah pintu. Lalu, terdengar sebuah suara yang dingin ...."Lukas, kalau kamu di rumah, kenapa kamu nggak angkat telepon?"Lukas pun jengkel ketika melihat orang itu adalah Felicia. "Tentu saja karena nggak mau!"Sebenarnya, Lukas meninggalkan ponselnya di atas saat turun dan membukakan pintu untuk Leon.Akan tetapi, Lukas tidak akan memberi penjelasan pada Felicia. Itu bukan kebiasaannya, Felicia juga tidak pantas!"Siapa bilang aku harus angkat teleponmu?" Tatapan mata Lukas saat melihat Felicia penuh ejekan. "Felicia, jangan lupa, kamu hanya anjing peliharaan keluargaku.""Jadi anjing harus sadar diri. Jangan menggonggong majikan!"Leon tidak bisa berkata-kata.Sebelumnya, Leon tidak pernah merasakan keanehan dari sikap Lukas terhadap Felicia karena Lukas memang tidak mencintai Felicia. Akan tetapi, sekarang ....Setelah kejadi

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 202

    "Kalau kamu nggak suka, kamu juga bisa panggil aku Aldi!""Nama ini ...." Violet melempar tabung pena pada Falcon. "Jelek dan menjijikkan!"Falcon tetap tidak marah. "Kamu akan suka pelan-pelan."Tanpa basa-basi, Falcon menutup pintu dan pergi.Ruangan kantor yang sudah hiruk-pikuk dari pagi akhirnya hening. Violet memijat keningnya yang sakit. "Menjengkelkan sekali!"Mengapa mereka semua begitu santai?Tidak bisa, dia harus mencari solusi untuk menghentikan dua pria itu, terutama Falcon!...Kebencian Leon terhadap Falcon tidak kalah dengan kebencian Violet.Setelah keluar dari Grup Hardi, Leon pergi mencari Lukas."Kenapa kamu tampak emosi?" Begitu masuk, Lukas melihat wajah tampan Leon yang sangat masam. "Bukannya kamu dan Mia akan segera menikah? Kenapa kamu kelihatannya sama sekali nggak senang?"Lukas juga mengetahui berita yang beredar di internet. Dia mengira berita itu dirilis oleh Leon.Jika bukan Leon sendiri, siapa yang berani merilis berita itu?Lukas mengira Leon jatuh ci

DMCA.com Protection Status