Share

Bab 132

Author: Jalita Haira
Violet seolah tidak mendengar, tetap membungkuk masuk ke mobil. Saat dia hampir duduk di kursi, Leon tiba-tiba menariknya keluar.

Tanpa berkata apa-apa, tinju Violet langsung mengarah ke wajahnya.

Gerakannya cepat, tetapi Leon lebih cepat, dia langsung menangkap tinju itu di telapak tangannya.

"Kalau aku nggak salah, barusan aku selamatkan kamu. Begini caramu perlakukan penyelamatmu?"

"Penyelamat?" Violet mencemooh, "Apakah benar-benar menyelamatkan, atau bekerja sama dengan musuh, hanya kamu yang tahu!"

"Bekerja sama dengan musuh?" Leon tersenyum, tapi matanya penuh dengan kilatan dingin. Kalau diperhatikan, ada juga kesedihan, "Bagus, sangat bagus!"

Violet dengan ekspresi dingin melepaskan tangannya, "Leon, kalau semua ini kamu lakukan agar aku cabut tuntutan, maka aku bisa dengan jelas bilang, sekarang ...."

Bibir merahnya bergerak, kata demi kata dia ucapkan, "Nggak mungkin!"

Setelah mengatakan itu, dia kembali tersenyum dingin, "Aku nggak peduli alasan apa pun alasan kamu lukai Ad
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 133

    Vila Aster, ruang baca di lantai dua."Maaf, nggak bisa bantu."Melihat pesan balasan yang akhirnya datang setelah lama menunggu, alis Leon berkerut tajam, dengan cepat dia membalas."Kurang banyak?"Pesan baru saja terkirim, dan segera muncul pemberitahuan di bawahnya.Maaf, Anda dan penerima bukan teman. Silakan tambahkan terlebih dahulu ....Violet telah menghapusnya dari WhatsAppnya.Ini pertama kalinya, pertama kalinya!Leon, marah seketika, melempar ponselnya."Bum!" Ponsel itu tepat mengenai Loren yang baru saja mendorong pintu masuk.Loren menutupi dahinya, wajahnya penuh keluhan, "Kudengar dari Joshua kalau suasana hatimu sedang buruk. Aku datang tengah malam dengan niat baik untuk lihat kamu. Kamu bukan saja hargai, tapi malah lempar ponsel ke aku!""Lihat ini, sudah bengkak. Aku ini adik kandungmu, perlu banget sekejam ini padaku?"Sebenarnya Joshua sudah mengirimkan pesan padanya di WhatsApp sejak lama, tetapi saat dia melihatnya, pesan itu sudah dikirim berjam-jam yang lal

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 134

    Waktu kecil, ketika dia belajar berjalan, jatuhnya jauh lebih parah dibanding sekarang.Siapa sangka keesokan paginya, Loren menelepon kakaknya, bilang gegar otak dan harus dirawat di rumah sakit....Rumah sakit.Kamar tempat Loren dirawat.Leon mendorong pintu masuk, yang dilihatnya adalah adiknya yang terbaring lemas di tempat tidur sambil menelepon, "Aku juga nggak ingin ganggu kamu sepagi ini, tapi aku takut nanti nggak ada kesempatan lagi ...."Sementara itu, di ujung telepon entah siapa, seorang cewek merengek, berpura-pura lemah, suaranya begitu manja sampai-sampai membuatnya merinding.Setelah menunggu lama, akhirnya Loren menutup telepon.Leon menarik kursi dan duduk di depannya, "Siapa?"Loren sebenarnya tahu maksudnya, tapi sengaja berteka-teki, "Apanya yang siapa?"Tatapan Leon berubah, "Nggak mau bilang?""Kamu bertanya aneh sekali, bagaimana aku harus menjawab?" Loren berkata, "Kamu pasti bertanya, barusan aku menelepon siapa, 'kan?""Kak, ngomong itu bayar atau gimana s

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 135

    "Katakanlah, cepat katakan!"Loren dengan tidak sabar mendorong Leon.Bahkan Loren berjalan mendekat, menarik kakaknya dari kursi, dan mendorongnya ke depan Violet, "Cepat katakan!"Belum sempat Leon bicara, Violet sudah mendahului, "Loren, dia nggak pandai berbohong, jangan paksa dia.""Kak Violet, kakakku sekarang benar-benar nggak cintai Mia lagi!" Loren dengan serius hampir bersumpah, "Kamu mungkin belum tahu, Mia dan ibunya akan segera dijatuhi hukuman, 'kan?"Dia menunjuk Leon, "Itu perbuatan kakakku! Kalau kakakku benar-benar masih cintai Mia, bagaimana mungkin dia kirim mereka ke penjara ....""Loren ...." Violet memotongnya, "Kalau aku nggak salah dengar, saat aku masuk tadi, kamu minta dia katakan menyesal bercerai, lalu dia bilang ...."Violet menatap Leon dan mengucapkan setiap kata dengan tegas, "Nggak pernah!""Kamu tahu sifat kakakku, 'kan? Mulutnya selalu sekeras apa pun, bahkan lebih suka bicara sebaliknya daripada wanita."Loren mulai berkeringat, "Sebenarnya, dia sud

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 136

    ...Meskipun Loren sangat marah, tidak mungkin dia benar-benar membiarkan Leon begitu saja.Dia hanya punya satu kakak, dan kakaknya itu juga tidak pandai berbicara. Jika dia tidak peduli, kakaknya benar-benar akan menghadapi situasi "cinta yang dikejar telah mati."Jadi, begitu keluar dari kamar, Loren melihat seseorang yang mencurigakan di ujung koridor. Tanpa berpikir panjang, dia langsung mengejarnya.Di seluruh lantai itu, hanya ada dia seorang diri.Dia tidak punya musuh, jadi kemungkinan besar orang itu adalah pelaku sebenarnya yang menjebak kakaknya.Sembunyi di tempat gelap hanya untuk menertawakan kakak dan kakak iparnya!Dia harus menangkap orang itu sendiri, kalau tidak, kakaknya akan terus difitnah sampai mati.Orang itu bergerak sangat cepat, hanya dalam sekejap sudah menghilang.Loren tidak putus asa, dia langsung menuju ruang keamanan untuk memeriksa rekaman CCTV.Namun, rekaman CCTV terlihat normal, seolah semuanya hanya ilusi belaka.Petugas keamanan pun bertanya, mun

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 137

    Di depan adalah tebing curam, dan Violet berdiri tepat di ujungnya ....Jika itu orang lain, dengan dorongan seperti itu, satu-satunya akhir adalah tubuh hancur berkeping-keping. Namun, Violet berhasil lolos dari maut.Dengan cepat dia berputar, dan pada saat dia jatuh dari tebing, tubuhnya melayang. Dengan cekatan dia memanfaatkan kekuatan untuk mengelak, akhirnya berhasil lolos dari bahaya."Nggak buruk, keterampilanmu nggak menurun!"Carmelia melihatnya, sudut bibirnya melengkung dengan senyuman pujian, tetapi di detik berikutnya berubah menjadi tegas, "Tapi, kewaspadaanmu nggak seperti dulu.""Bagaimana bisa biarkan punggungmu terbuka untuk orang lain?""Ini kesalahan fatal bagi seorang pembunuh!"Violet menjawab, "Aku tahu itu Anda!""Sudah tahu sejak kapan?"Violet menjawab, "Sejak awal!"Sebenarnya, sejak Carmelia masih berada cukup jauh darinya, Violet sudah mendengar langkah kakinya.Karena dia tahu itu Carmelia, dia merasa sangat tenang, tetapi ternyata dia ....Melihat perub

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 138

    Mendengar nada suara Sheva yang tidak biasa, Violet buru-buru bertanya, "Ada apa dengan Loren?""Loren ditimpa kecelakaan, sangat parah!"Kecelakaan, sangat parah ....Di kepala Violet, hanya kalimat ini yang tersisa.Mengingat dua telepon dari Loren yang tidak dia jawab sebelumnya, yang mungkin merupakan permintaan pertolongan, hati Violet tiba-tiba terasa seperti ditusuk pisau dengan keras.Jari-jarinya yang memegang ponsel seketika mengepal lebih erat, "Kecelakaan, atau ....""Sepertinya bukan kecelakaan!" Suara Sheva terdengar lebih dalam, "Lokasi kejadian adalah jalan tanpa pengawasan, dan rekaman kamera mobil juga nggak menunjukkan ada yang aneh."Violet makin menggenggam ponselnya, "Dia di rumah sakit mana?""Di Rumah Sakit Indiyo di bawah Grup Jiwono!"Setelah menutup telepon, Violet segera menuju rumah sakit tempat Loren dirawat.Tersembunyi di sudut, dia melihat Leon yang berdiri serius di depan ruang gawat darurat, Joshua berdiri di sampingnya, dan Lukas juga ada.Setelah me

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 139

    "Telepon sudah diangkat, dokter sakti sudah terima kabar, katanya kebetulan sedang di dekat sini, akan segera datang!"Setelah Joshua menutup telepon, dia hampir melompat karena senang, "Namun dokter sakti punya permintaan, dia minta kita sementara menjauh, dan semua kamera di sini juga harus dimatikan."Mengenai permintaan ini, Leon hampir tidak ragu sedikitpun, "Segera beri tahu ruang keamanan."Joshua segera pergi mencari pihak rumah sakit untuk memberitahukan ruang keamanan mematikan kamera pengawas.Leon dan Lukas langsung pergi, dan tak lama kemudian, depan ruang gawat darurat pun kosong.Barulah Violet keluar dari sudut.Identitas putri keluarga Ananta bisa dibuka ke publik, tetapi yang lainnya ....Baik itu dokter sakti, atau lainnya, hanyalah nama kosong belaka.Jadi, itu sama sekali tidak perlu!Violet pergi mengganti pakaian dan melakukan desinfeksi terlebih dahulu, lalu masuk ke ruang gawat darurat.Hanya melihat Loren yang terbaring di meja operasi, Violet langsung merasa

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 140

    Baru sampai di pintu, Loren kebetulan dibawa keluar. Sebelum dia sempat bertanya, dokter langsung memberitahunya, "Pak Leon, operasi sangat berhasil, tapi Nona masih belum sepenuhnya keluar dari bahaya, harus diamati di ICU selama dua hari."Setelah Loren dibawa ke ICU, Leon berkata sesuatu pada Joshua, dan setelah itu Joshua segera pergi.Lukas yang ada di sampingnya melihat situasi tersebut dan buru-buru bertanya, "Kamu barusan ngomong apa yang misterius itu?"Leon tidak menjawabnya, malah langsung berkata, "Hubungi T, minta dia bantu cari pelakunya!""Kak, itu 'kan tugasku, kenapa kamu malah minta orang lain?" Lukas agak kesal, "Kenapa uang kamu malah diberikan ke orang lain?"Leon hanya meliriknya dengan dingin, "Dalam 24 jam, kamu bisa bereskan?"Lukas terdiam.Oke, ternyata tidak bisa, tapi T beda, di tempatnya tidak ada yang tidak bisa, apalagi soal mencari orang.Lukas mendengus, mengeluarkan ponsel, dan saat dia hendak mengirim pesan, tiba-tiba menatap Leon, "Loh, bukannya kam

Latest chapter

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 270

    Setelah ditolak oleh Violet, hati Leon terasa sangat sakit, "Alasan kenapa aku membawa Mia pergi itu karena dia punya jawaban yang selama ini kucari ...."Leon menjelaskan mengapa dia membawa pergi Mia setelahnya.Setelah berbicara, dia terdiam beberapa saat sebelum melanjutkan, "Aku nggak pernah jatuh cinta dengan Mia, hanya saja dia menyelamatkanku tiga tahun lalu.""Dia menyelamatkanku dan mustahil bagiku untuk nggak membalas kebaikannya. Sejak awal aku cuma berterima kasih padanya!"Violet mendengarkan dengan tenang. Setelah Leon selesai berbicara, dia bertanya, "Masih ada masalah lain?"Mendengar ucapan Violet yang cuek, rasa sakit di hati Leon semakin memburuk, "Violet, aku ....""Aku mengantuk. Aku akan tutup dulu kalau nggak ada yang lain!" Violet tidak memberi Leon kesempatan untuk menyelesaikan ucapannya.Dia tahu semua yang akan Leon katakan.Tidak pantas bagi mereka untuk membicarakan topik itu, jadi dia tidak perlu mengatakannya.Sebelum mengakhiri panggilan, Violet menamb

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 269

    Violet tidak pernah menyangka Carmelia akan menyebutkan hal ini dalam catatan bunuh dirinya.Bisa dilihat dia sangat menyukai Falcon, tetapi ....Violet langsung menyimpan catatan bunuh diri itu setelah merasakan kehadiran seseorang di belakangnya, tetapi sepasang tangan besar terulur dan mengambilnya dengan paksa.Falcon membaca catatan bunuh diri dan berkata tanpa malu, "Harus kuakui kalau penilaian bibimu jauh lebih baik daripada kamu!"Violet mengambil catatan bunuh diri itu lagi, kemudian melipatnya dan memasukkannya ke dalam saku. Dia berbalik dan bersiap untuk naik ke atas tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada Falcon.Falcon mengejarnya, "Dik, tiga hari lagi adalah hari baik. Bagaimana kalau kita menikah di hari itu?"Violet langsung menghentikan langkahnya, "Jangan katakan apa yang nggak seharusnya dikatakan! Mulutmu adalah harimaumu!""Kenapa? Nggak mau mengaku?" Falcon mengatupkan bibirnya, "Hari itu di kantor, kamu sendiri mengakui kalau kamu adalah pacarku dan sekarang

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 268

    Orang itu datang ke sisinya dan membungkuk pada jasad Carmelia.Meskipun tidak mengalihkan pandangannya, Violet bisa melihat orang itu dari sudut matanya.Melihatnya memakai topeng, dia mencibir, "Gila!"Identitasnya sudah terungkap, tetapi dia malah memakai topengnya lagi. Apa lagi kalau bukan gila?Pria itu menoleh setelah mendengar ini, "Kenapa? Aku nggak layak memberi penghormatan?"Violet mengabaikannya.Lagi pula, obrolan mereka tidak pernah menyambung.Melihat Violet diam, pria itu berdiri dengan tenang.Awalnya Violet tidak ingin berbicara dengan pria itu, tetapi melihat pria itu tidak pergi untuk waktu yang lama dan sepertinya ingin tinggal bersamanya, akhirnya dia tidak tahan lagi untuk berkata, "Ini sudah larut, hati-hati di jalan. Aku nggak akan mengantarmu!"Pria itu menatapnya lama sekali tanpa pergi dan tiba-tiba bertanya, "Leon nggak bersalah. Setelah ini bagaimana kamu akan menangani hubunganmu dengannya?""Apa urusannya denganmu?" Violet berkata dengan tidak sabar, "K

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 267

    Tindakan Carmelia tidak disangka oleh semua orang yang hadir.Violet tertegun selama beberapa detik sebelum akhirnya sadar. Dia buru-buru mengambil pisau dari tangannya dan mengambil tisu di atas meja untuk menutupi lukanya.Carmelia melepaskan tangan Violet, "Jangan pedulikan aku!"Violet tidak berkata apa-apa dan mengangkat tangan untuk menutupi lukanya, tetapi Carmelia mendorongnya lagi."Karena kamu nggak percaya padaku, jangan khawatirkan aku ....""Diam!" Violet nyaris berteriak.Carmelia menangis, "Violet, bibi salah. Bagaimanapun, nggak seharusnya aku menipumu. Aku minta maaf padamu.""Aku nggak berharap kamu akan memaafkanku, cuma berharap kamu nggak akan membenciku karena aku cuma nggak mau kamu melakukan kesalahan yang sama."Mata Violet merah padam, "Sekarang aku nggak mau mendengar apa pun darimu!"Lukanya agak dalam dan darah akan mengalir lebih banyak lagi kalau berbicara.Tidak peduli bagaimanapun, Carmelia adalah keluarga terakhirnya di dunia ini. Mustahil Violet benar

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 266

    "Bisa dibilang aku membesarkanmu dan aku paling mengerti tabiatmu. Kalau nggak menyerah sepenuhnya padanya, kamu nggak akan pernah pergi.""Jadi aku bekerja sama dengan Hera dan sengaja menyebabkan penculikan. Awalnya itu cuma untuk pertunjukan, tapi siapa sangka ternyata Hera bersungguh-sungguh dalam pertunjukan itu dan menyuruh penculik menyakitimu ...."Carmelia menangis saat berbicara, "Kamu nggak tahu betapa takut dan menyesalnya aku saat mengetahui kamu terluka parah dan nyawamu berada di ujung tanduk.""Aku berkata pada diriku sendiri. Kalau sampai sesuatu terjadi padamu, aku nggak akan pernah memaafkan diriku sendiri.""Menurut ucapanmu, setelah itu Violet mengajukan gugatan cerai padaku. Kenapa kamu meracuni Mia lagi?"Leon sudah lama berhenti mendengarkan alasannya yang tidak masuk akal."Tentu saja untuk sepenuhnya menghancurkan perasaannya padamu!" Violet memelototi Leon dengan penuh kebencian, "Dia telah menikah denganmu selama tiga tahun. Demi kamu, dia menahan amarahnya

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 265

    Raut wajah Carmelia membeku sebelum pulih dalam sedetik. Dia menatap Violet dengan bingung, "Violet, apa maksudmu? Kapan aku menipumu?""Tanyalah pada dirimu sendiri!" Violet tidak pernah menyangka satu-satunya keluarga telah menipunya selama ini, "Aku juga penasaran kapan kamu mulai menipuku?""Barusan atau sejak awal?"Saat berpikir mungkin Carmelia telah menipunya sejak awal, hati Violet terasa sakit sampai membuatnya sesak napas.Setelah kematian orang tua dan kakaknya, Carmelia adalah pendukungnya. Akan tetapi, sekarang dia mengetahui ternyata semuanya hanyalah kebohongan.Tidak peduli seberapa tegar Violet, saat ini dia tidak bisa mengendalikan emosinya."Nggak!" Carmelia menjelaskan dengan panik, "Aku ini bibimu, satu-satunya keluargamu di dunia ini. Mana mungkin aku bisa menipumu?""Siapa pun bisa menipumu, tapi aku nggak. Jangan dengarkan omong kosong Leon. Dia sengaja menghancurkan hubungan kita berdua!""Awalnya aku ingin kamu mengakuinya sendiri, tapi sekarang sepertinya ak

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 264

    "Sudah kubilang untuk menundukkan kepalamu, tapi kamu nggak mendengarkan. Sekarang malah ...." Violet menghela napas, "Ini hari istimewa, menurutmu apa yang sedang terjadi!?"Sheva menjawab dari samping, "Satu di setiap sisi, cukup simetris!"Hera sangat ketakutan sampai tidak hanya tidak melangkah maju untuk menyelamatkan Mia, tetapi juga diam-diam mundur selangkah. Dia takut Violet akan melakukan hal yang sama padanya, jadi terpaksa berdiri agak jauh dari Violet sambil memelototinya dan berteriak pada Leon, "Pak Leon, apa kamu cuma akan melihat istrimu ditindas seperti ini tanpa melakukan apa-apa?""Dia menindas putriku itu sama saja dengan menampar mukamu!"Leon menatapnya dengan datar, "Pernikahan kami belum selesai, jadi dia belum menjadi istriku!""Kamu ...."Mendengar ini, Violet juga melihat ke arah Leon dengan bingung, "Maksud Pak Leon, pernikahan ini akan dibatalkan?""Aku nggak suka diselingkuhi!"Violet mencibir, "Benarkah?"Kemudian dia mengalihkan pandangannya ke wajah Mi

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 263

    Kemunculan Violet langsung menimbulkan keributan di tempat."Untuk apa dia datang?""Jangan-jangan dia mau mencari masalah?""Seharusnya orang yang datang punya niat buruk, nanti kita harus menjauh darinya."Begitu melihat Violet, Hera berdiri dari kursinya dan bergegas ke arahnya, "Violet, dasar wanita jalang. Beraninya kamu datang ke sini!?""Kenapa nggak berani?" Violet bertanya sambil tersenyum, "Putrimu yang mengundangku sendiri. Kalau nggak datang, itu artinya aku nggak memberinya muka!"Saat berbicara, dia melambai ke Sheva di belakangnya, "Bawakan hadiah besar yang kusiapkan untuk pengantin wanita!"Sheva memegang kotak hadiah merah dan berjalan ke arah Mia.Setelah sampai setengah jalan, dia tersandung dan kotak di tangannya jatuh ke lantai. Semua yang ada di dalam pun terlempar.Isinya adalah beberapa foto dan mereka yang berada cukup dekat sudah membungkuk untuk mengambilnya."Ck, ck, Boni, putrimu sangat bersenang-senang. Berkencan dengan delapan pria sekaligus ...."Setela

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 262

    "Benarkah?" Mia mengamati kerutan dan senyuman Leon dengan saksama, tetapi tidak melihat ada kebohongan tersirat.Jadi dialah yang terlalu sensitif dan berpikir terlalu banyak?Mia mengerutkan kening dan berkata, "Bukannya mustahil, tapi kita bisa menunggu sampai pernikahan selesai!""Oke!"Melihat Leon langsung setuju, keraguan Mia pun mengecil. Mungkin memang benar dialah yang terlalu mengkhawatirkannya.Setelah menikah, dia akan mendiskusikannya dengan orang itu.Lagi pula setelah menikahi Leon, seluruh Keluarga Jiwono akan menjadi miliknya....Pernikahan berlangsung sesuai jadwal.Semuanya dibuat sesuai dengan permintaan Mia. Semuanya sangat mewah dan bisa digambarkan sebagai peristiwa besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.Boni dan Hera duduk di kursi utama, sementara Nyonya Anisa ....Sama sekali tidak hadir.Bukan hanya Nyonya Anisa, tetapi Loren juga.Hanya saja Mia tidak peduli, lagi pula dia juga tidak ingin melihat mereka berdua.Mia yang berjalan di karpet merah denga

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status