Beranda / Romansa / Sang Perebut Suami Orang (21+) / 16. Memperebutkan Om Steno

Share

16. Memperebutkan Om Steno

Penulis: Noona_im
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-02 12:00:51

Sejujurnya Diara tidak tega meninggalkan Rianti dalam keadaan sakit begitu. Tapi mau bagaimana lagi? Diara sudah terlanjur memiliki janji dengan Steno.

Bukan ia tidak setia kawan dan hanya memikirkan diri sendiri. Tapi masalahnya menyangkut sugar daddy-nya. Jika laki-laki lain mungkin Diara tidak akan begitu khawatir. Diara hanya takut masalahnya menjadi berabe. Kalau laki-laki itu sampai marah dan kecewa, bagaimana? Ia belum siap kehilangan ladang uangnya.

Lagipula Diara sudah membelikan Rianti obat dan makanan. Yah semoga saja, sahabatnya itu bisa secepatnya pulih.

Setengah jam menempuh perjalanan menggunakan ojek online, kini Diara telah sampai di tempatnya bekerja.

Ia memang belum mempunyai kendaraan sendiri. Sebenarnya bisa-bisa saja jika ia ingin membeli kendaraan, Diara bisa memintanya pada Steno. Tapi ia pikir-pikir untuk apa? Toh Diara tidak bisa mengendarainya.


Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   17. Ia yang menang

    Diara sangat senang, ia merasa puas sekali, ternyata Steno lebih memilihnya ketimbang Lola.Akhirnya Diara bisa mengalahkannya. Wanita itu tidak bisa berbuat semena-mena lagi. Dari yang Diara dengar selama ini, katanya banyak yang tidak menyukai Lola. Hampir seluruh wanita pemandu lagu di sana membencinya. Ya jelas saja Lola dibenci, selama ini wanita itu suka berprilaku seenaknya pada yang lain. Lola begitu mungkin karena merasa tidak ada yang bisa menyainginya, secara dia adalah Dewi-nya Osean's cafe.Namun agaknya mulai hari ini Lola tidak bisa bersikap sombong dan membanggakan predikat itu lagi. Karena ya, Diara sudah berhasil mengalahkannya dan menggeser posisinya sebagai Dewi Osean's cafe.Bibir Diara semakin tertarik ke atas ketika Lola memprotes dengan kesal ucapan Steno. "Om gak salah? Om lebih memilih dia dari pada aku?!" Katanya penuh dengan emosi. Ia tidak terima."Iya saya lebih memilih Diara. Kenapa memangnya?" Balas Steno

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   18. Jalan-jalan ke mall

    Bibir Diara tidak lelah untuk menebar senyum ketika langkahkan kaki memasuki salah satu mall ternama dan terbesar di kota ini. Bagaimana ia tidak bahagia? Selama tiga bulan menjadi simpanan, agaknya baru kali ini ia bisa menggandeng dan mengajak lelaki itu pergi ke tempat umum.Steno memang suka membelikannya barang-barang mewah seperti; tas dan sepatu. Tapi biasanya barang tersebut langsung pria itu berikan atau jika tidak Steno akan memberikan uangnya saja dan menyuruh Diara untuk membelinya sendiri.Biasanya Diara senang-senang saja, tapi untuk kali ini, entah kenapa ia ingin sekali dapat membeli barang-barang yang diinginkan sembari ditemani oleh lelaki itu.Memang tidak mudah untuk bisa membuat laki-laki paruh baya itu menuruti keinginannya yang satu ini. Diara harus mengerahkan seluruh jurus merajuknya terlebih dahulu sampai akhirnya Steno pasrah dan menurut.Sejujurnya Diara tahu mengapa Steno tidak mau jalan ditempat umum bersamanya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   19. Keributan di mall

    Diara dan Steno sudah berada di dalam toko yang menjual berbagai jenis pakaian dalam. Meski hanya berupa pakaian dalam, tapi harga pakaian yang dijual di toko ini sangat berharga fantastis. Jelas saja karena toko yang Diara kunjungi itu merupakan salah satu toko brand ternama dan sudah sangat terkenal dengan koleksi-koleksi pakaian dalamnya. Kau pasti tahu 'kan toko yang maksud? Hanya untuk satu buah celana dalam saja, harganya bisa mencapai satu juta rupiah. Sangat jauh berbeda sekali dengan harga lingerie yang pernah Diara beli di pasar dulu. Dahulu sekali pun Diara tidak pernah berpikir akan berada di kondisi sekarang, jangankan beli barang-barang semahal ini, menginjakkan kaki ke dalam mall saja ia tidak berani untuk sekedar memimpikannya. Diara sangat bahagia dan bersyukur, ia tidak menyangka hidupnya yang kembali hancur setelah hubungan gelapnya dengan dua majikannya terbongkar, bisa berubah hanya dalam kurun waktu tiga bulan saja. Bahkan ia merasa hidupnya yang sekarang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05
  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   20. Pemenang

    Diara yakin ini pasti perbuatan Lola. Wanita itu memang kurang ajar. Awas saja, Diara tidak akan tinggal diam, ia akan membalasnya. Diara berjanji akan membuat hidup Lola lebih susah dan lebih menderita dari pada yang ia alami.Kalau tidak ingat sedang ditunggu untuk menyelesaikan, sudah Diara labrak wanita itu.. Sedikitpun Diara sudah tidak takut. Lola hanya wanita sepertinya.'Akan kuurus setelah ini, tunggu saja!'Kemudian, sampai di ruangan yang dimaksud, dan ketika baru saja kakinya melangkah dua kali memasuki ruangan itu, istri Steno tahu-tahu ingin menyerangnya lagi. Sepertinya wanita itu tidak terima melihat Diara yang datang sembari memeluk erat lengan suaminya.Untung saja dua satpam tadi dengan sigap menahan, jika tidak bisa habis Diara dihajar lagi."Jangan sentuh tangan suamiku pelacur!" Katanya penuh dengan emosi.Namun Diara sama sekali tidak melepaskan, justru ia malah semakin mengeratkan tangannya pada lengan Steno.Jujur saja Diara takut. Walau sudah tua, istri Steno

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-06
  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   21. Kebahagian dan kegelisahan

    Diara sangat senang, ternyata Steno tidak seperti laki-laki pengecut yang hanya ingin menikmati tubuhnya saja, seperti Herman, Bima dan Endy. Ternyata Steno berbeda dengan mereka.Jelas Diara bahagia sekali, akhirnya ia bisa memiliki laki-laki yang ia inginkan. Meski dalam waktu bersamaan ia juga merasa bersalah dan iba pada istri Steno.Sungguh ia merasa berdosa, karenanya wanita tua itu jadi kehilangan suami yang sangat dicintai.Sebenarnya tidak semua salah Diara, Anne juga salah, kenapa tidak mau di madu dan lebih memilih untuk bercerai. Coba saja wanita itu mau berbagi suami dengan Diara, pasti Anne tidak akan kehilangan Steno. Rumah tangganya tidak akan berakhir seperti ini.Ah tapi sudahlah, Steno sudah memilih Diara. Jadi lebih baik sekarang Diara fokus saja dengan apa yang ia miliki. Jangan sampai apa yang menimpanya kemarin-kemarin terulang lagi. Dan jangan sampai ada yang merebut Steno dari tangannya. Ia tidak rela.Omong-omong soal rebut-menerut Diara jadi teringat pada Lo

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   22. Merayakan kemenangan (21+)

    Bukan kasur tempat yang dituju, melainkan Steno memojokkan tubuh Diara ke sisi tembok. Ia ingin mengeksplor semua sudut di ruangan kamar hotel ini.Bibirnya masih membungkam bibir milik Diara, melumatnya hingga saling bertukar saliva. Pria tua itu sangat menyukainya, ah ia memang menyukai semua yang ada pada diri gadisnya. Kalau tidak, mana mungkin ia rela meninggalkan sang istri demi Diara.Diara melepaskan ikatan handuk kimono yang tengah dipakai. Ia memang baru selesai mandi dan hanya memakai benda itu saja untuk menutupi tubuh polosnya. Simpul itu terlepas, dengan mudah terjatuh ke lantai membuat tubuh Diara seketika telanjang.Kini bibir Steno mulai turun, menyusuri leher jenjang Diara. Steno menghisapnya, seperti biasa meninggalkan jejaknya di sana."Ouh geli sayang." Diara mulai bebas mendesah sebab sudah tidak ada yang menggumpal bibirnya. "Buat seluruh tubuhku merah semua sayang. Ini punya kamu, cuman milik kamu. Ah."Diara memang paling bisa membuat hasrat Steno semakin mela

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   23. Curhat pada Rianti

    "ASTAGA DIRA ... LO KE MANA AJA KOK GAK PULANG DARI KEMARIN?"Refleks, Diara langsung menjauhkan ponsel dari jangkauan Indra pendengaran. Ia baru saja bangun karena suara dering dari ponsel menganggu tidur nyenyaknya. Padahal Diara masih sangat lelah, juga mengantuk. Maklum saja karena ia baru bisa tertidur pukul tiga dini hari, setelah menyelesaikan pertempuran melelahkan, juga menakjubkan antara dirinya dengan Steno.Tapi di pagi ini, Rianti tahu-tahu menelepon dan langsung melontarkan tanya dengan suara kencang plus cemprengnya membuat telinga Diara jadi berdengung, sakit. Sepertinya ia tidak perlu bertanya lagi mengenai keadaannya, Diara sudah bisa menyimpulkan bahwa sahabatnya itu pasti sudah sembuh dari sakitnya. Meski kesal, namun Diara tetap bersyukur dalam hati mengetahui Rianti sudah pulih lagi.Mendekatkan lagi ponsel ke telinga, setelah dirasa Rianti berhenti berbicara. "Aduh Ti, pelanin dikit kek! Bisa budeg nih kuping gue." Balasnya mengeluh. Saking kencangnya suara Rian

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   24. Dibelikan apartemen

    Tiga hari sudah Diara dan Steno menempati sebuah apartemen di kawasan elit tersebut. Apartemen yang baru saja dibeli oleh Steno atas nama Diara.Iya benar atas nama Diara. Steno membelikannya untuk gadis itu. Luar biasa 'kan?Kau tidak percaya dan tidak menyangka? Diara juga sama. Sungguh ia tidak menyangka Steno akan sampai seroyal itu. Diara senang? Tentu saja, siapa yang tidak bahagia dibelikan sebuah apartemen dengan fasilitas lengkap dan mewah seperti ini?Bahkan ketika baru saja diberitahu jika apartemen itu untuknya, Diara langsung melompat-lompat kegirangan lalu memeluk Steno sambil mengucapkan kata terima kasih berkali-kali. Steno hanya menanggapi dengan tertawa-tawa saja melihat gadisnya yang bertingkah seperti anak kecil. Ah Diara bahkan tidak peduli, meski Steno benar beranggapan begitu. Ia hanya ingin mengekspresikan kebahagiaan yang ia rasakan saat itu.Belum jadi istri saja Diara sudah mendapatkan sebuah apartemen, bagaimana jika ia sudah resmi menjadi istrinya? Sepert

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09

Bab terbaru

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   68. gara-gara Echa

    "Ck! Ngapain sih dia? Ganggu aja deh.""Mungkin ada yang penting sayang. Mas ke luar dulu ya sebentar, ngecek dulu."Zaenal membantu Diara untuk beranjak dari pangkuannya. Namun sang istri sama sekali tidak menurutinya. Diara tidak mau bergerak dari sana."Gak usahlah paling juga dia mau ganggu doang. Dia pasti gak suka Mas lama-lama di sini makanya nyari-nyari alesan biar Mas ke luar."Zaenal hanya diam saja. Mungkin bimbang harus bagaimana? Diara menggunakan kesempatan tersebut untuk menggoda sang suami dengan dadanya yang sengaja belum ditutup. ia menyodorkan benda kenyal nan lembut itu hingga ke depan mulut Zaenal.Tinggal sekali hup saja, aset tersebut sudah berpindah tempat ke dalam mulut Zaenal. Namun lagi-lagi sial, sebelum Zaenal sempat melahapnya, Echa sudah lebih dulu berteriak lagi dari luar pintu--suaranya lebih kencang dari sebelumnya."MAS CEPET KE LUAR!"Diara mendengus sebal, pasalnya bukan hanya karena Zaenal yang tidak jadi melahap dadanya, namun lelaki itu sampai m

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   67. Tidak mau kalah

    "Apa?!""Hhmm ... Soalnya Mas gak tau kalo kamu suka bunga atau nggak. Emangnya beneran kamu suka bunga juga?"Diara mendecih malas. "Mau aku suka bunga atau enggak, seharusnya Mas tetep ngelakuin hal yang sama dong, kaya yang Mas lakuin ke Mbak Echa. Kalo gini caranya, Mas udah pilih kasih.""Pilih kasih gimana sih, sayang? 'kan Mas gak tahu, lagian Mas juga udah gak pernah ngelakuin lagi. Mas ngelakuin itu jauh sebelum ada kamu."Memang benar tapi tetap saja Diara kesal mendengar bahwa ternyata Zaenal seromantis itu pada Echa. Diara iri, ia tidak mau tahu, pokoknya apa yang Echa dapatkan harus Diara dapatkan juga. Kalau bisa lebih dari Echa."Pokoknya aku mau Mas kaya gitu juga sama aku. Titik!"Zaenal menghembus napas lelah. "Iya, iya. Mulai besok Mas bakal kasih kamu bunga. Emangnya kamu suka bunga apa?"Diara tersenyum senang mendengarnya, kemudian ia diam sejenak. Jujur saja ia tidak mengerti soal bunga, ia meminta agar tidak kalah dari Echa "Hhmm emangnya Mas suka kasih bunga

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   66. Cari mati

    Usai memberikan kalimat ancaman pada Echa, tanpa ada rasa bersalah sama sekali, Zaenal pergi seraya menggandeng istri mudanya meninggalkan istri tua yang diam terpaku.Diara tidak tahu persisnya bagaimana hubungan suami-istri antara Zaenal dan Echa berjalan selama ini. Apakah berjalan dengan harmonis, atau malah sejak awal sudah banyak perselisihan diantara mereka.Namun yang jelas, Diara bisa melihat dari sepasang mata Echa yang berkaca, agaknya wanita itu sangat terpukul dan sakit hati mendengar kalimat tersebut ke luar dari belah bibir Zaenal untuknya.Jika Diara berada di posisi Echa, ia juga pasti akan merasakan hal yang sama. Tidak peduli, hubungan meraka memang sudah rusak dari awal atau tidak, tapi kalimat yang diucapkan Zaenal barusan tetaplah menyakitkan.Tapi untunglah itu bukan ditujukkan untuk Diara, dan beruntung Diara bukanlah Echa yang malang dan lemah itu. Diara adalah wanita yang terlahir untuk menaklukkan banyak pria.Omong-omong soal hubungan pernikahan Echa dan Z

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   65. Merasa diatas awan

    Menghirup dalam udara segar membuat Diara jadi lebih rileks. Ah rasanya senang sekali bisa ke luar dari rumah, walau hanya di perkarangan saja.Beberapa hari lalu, Diara sudah seperti seekor burung yang terjebak di dalam sangkar. Maka wajar apabila sekarang ia begitu sangat bahagia.Ditemani sang suami yang tak lepas menggenggam tangannya, Diara berjalan-jalan kecil mengitari halaman depan rumah. Depan rumah Zaenal halamannya memang cukup luas dan terdapat pula taman kecil dengan berbagai jenis bunga-bunga indah yang menghiasi.Diara akui Echa memang pandai sekali dalam merawat rumah, tapi sayang wanita itu tak pandai merawat dan menjaga suaminya dari godaan wanita lain, sehingga dengan sangat mudah Diara masuk--menyisipkan diri ditengah-tengah rumah tangganya.Diara pikir setiap wanita itu jangan hanya pintar dalam satu bidang saja, tapi harus disemua bidang, terutama menyenangkan suami di atas ranjang, dan Echa tidak bisa seperti itu, sehingga perlu untuk Diara melengkapi.Ah Diara

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   64. Menjalankan rencana

    Setelah satu minggu akhirnya kamar Diara selesai di renovasi. Ah syukurlah Diara bisa segera meninggalkan kamar sempit nan sumpek itu.Tanpa membuang waktu, gadis itu lekas memindahkan barang-barangnya kembali ke sana. Hanya beberapa helai baju saja sih, dan itupun Zaenal yang membawakannya.Selama satu minggu itu, kondisi Diara juga berangsur-angsur membaik, perutnya sudah tidak sering merasakan sakit lagi dan hal tersebut membuatnya merasa jadi lebih bugar--tidak tampak lemah seperti sebelum-sebelumnya.Tinggal menunggu beberapa saat lagi, ia bisa merealisasikan semua rencana yang sudah tersusun dalam batang otaknya.Iya, selama kurun waktu satu minggu itu, tak henti ia memikirkan cara untuk membalas Echa Entah, Diara begitu kesal dan mendendam pada madunya itu. Meski Diara tahu Echa tidak salah apa-apa, tapi Diara tetap membencinya.Diara yang mengizinkan Zaenal untuk bersamanya--dalam kata lain--membiarkan Echa melayani suami mereka, tapi Diara juga yang acapkali sering uring-uri

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   63. izin

    Jadi apa kata yang tepat untuk Diara berikan pada Echa, hm? Munafik 'kah? Ah ya, sepertinya kata itu cukup cocok untuknya.Echa memang munafik! Mengapa Diara bisa berkata demikian? Karena apa yang diucapkan olehnya sangat berbeda jauh dengan apa yang ia lakukan. Echa berucap kukuh ingin bercerai, tapi mengapa ia masih mau melayani suaminya itu di atas ranjang?Diara yakin Echa tidak terpaksa, Diara yakin wanita itu menikmatinya juga. Diara bisa mendengar dari bagaimana cara Echa mendesah semalam. Jelas sekali wanita itu sangat menikmati permainan yang diberikan oleh suami mereka.Dasar wanita plin-plan dan munafik!Setelah mengetahui keberadaan Zaenal, yang ternyata tengah bercinta dengan istri pertamanya. Diara tidak bersikap bar-bar dengan menggedor pintu kamar Echa dan membuat percintaan mereka berhenti. ia justru lebih memilih untuk kembali ke kamar yang ia tempati sendiri.Alasannya bukan karena Diara tidak berani, tapi ia hanya tidak mau membuang-buang energi untuk melakukan hal

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   62. Kesal

    Ternyata benar apa yang dipikirkan Diara. Kamar yang menjadi tempat istirahat sementarnnya merupakan kamar yang diperuntukkan untuk pembantu. Dari letaknya yang berada paling belakang saja Diara sudah dapat menebaknya, apalagi ketika ia sudah berada di dalamnya. Luasnya, isinya, semuanya sangat mirip dengan kamar yang dulu pernah Diara tempati ketika ia masih menjadi pembantu. "Ish benar-benar ya, Mas Zaenal tega banget ngebiarin aku tidur di tempat kaya gini. Padahal aku lagi hamil dan kondisiku lagi lemah.Diara tidak terima, tapi tidak bisa juga berbuat banyak untuk protes, karena memang hanya kamar ini saja yang tersisa. Ah, sudahlah untung hanya untuk sementara.Namun karena Diara tidak mau menderita sendirian, dan sebagai penebus rasa kesalnya. Ia terus memaksa Zaenal untuk tidur di sana juga.Awalnya lelaki itu terus beralasan, katanya ranjangnya terlalu kecil takut nanti Diara kesempitan dan tidak nyaman. Zaenal juga memakai alasan udara yang akan menjadi menipis dan pengap

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   61. Merajuk

    "Dasar wanita mandul menyebalkan!" Diara menggerutu pasalnya Echa tidak mau bertukar kamar dengannya. Wanita itu terus mendebat Zaenal hingga membuat suami mereka pusing dan akhirnya memilih mengalah. Diara tidak terima keinginannya tidak terpenuhi, lantas wanita itu ikut merajut yang membuat Zaenal semakin dilanda pening. Diara masa bodo melihat suaminya yang pusing. Lagipula salah sendiri kenapa malah mengalah dan menuruti istri pertamanya. sudah jelas-jelas yang hamil Diara. jadi seharusnya Zaenal lebih mengutamakan keinginannya bukan istri mandulnya itu. Ceklek! suara pintu terbuka membuat Diara yang terus menggerutu seketika terdiam. Ia melihat ke arah pintu, ternyata itu Zaenal. Sontak Diara membuang pandang ke arah lain. pokoknya ia ingin merajuk sebelum keinginannya terpenuhi. Zaenal menghela napas dengan kasar. Lelaki itu lalu menghampiri istrinya yang tengah merajuk. "Sayang, kamu laper gak? Mau makan apa?" Diara mendecih, wanita itu semakin dilanda kesal karena sang

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   60. Usaha menyingkirkan Echa

    Perlahan Diara membuka mata, hal pertama yang ia lihat setelah matanya terbuka dengan lebar adalah presensi Zaenal dengan wajah panik.Zaenal sudah melontarkan tanya, mengenai keadaan sang istri, namun alih-alih mendapat jawab, istrinya itu justru tidak mengindahkan dan malah mengedarkan pandangan--menelisik sekitar guna mengetahui keberadaannya sekarang.Diara tidak menemukan apapun yang berbau rumah sakit, aroma khas rumah sakit juga tidak tercium indra penciumannya. Ia mengenali ruangan ini dan ya, ternyata Diara berada di kamarnya sendiri--kamarnya di rumah sang suami.Jadi Zaenal tidak membawanya ke rumah sakit? Ah syukurlah, pasalnya Diara tidak mau menginap lagi di sana. Dan fakta ini sudah cukup menjawab pertanyaan yang sedari tadi bergelindang dalam benak, mengenai keadaannya sendiri. Bukankah sudah jelas membuktikan, bahwa tidak terjadi hal buruk pada dirinya dan kandungannya? Ah iya Diara yakin, pasti ia tidak apa-apa, sebab jika ia kenapa-kenapa ia tidak akan berada di sin

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status