“Tidak bisa!” Tegas Briant tidak ingin malu di hadapan Belle pacarnya yang berstatus Artis papan atas.“Hey kamu! Cepat ambilkan akku anggur yang terbaik di sini!” Tambah Briant yang kini membentak kepada Pelayan yang tadi mengantarkan anggur.“Saya mohon maaf Tuan! Saya tidak bisa menuruti apa yang Tuan inginkan.” Jawab sang pelayan dengan menunduk karena memang dia tidak punya kemampuan untuk melakukan perintah dari Briant. Mendapati jawaban dari pelayan yang seperti itu, Briant dengan penuh kepercayaan diri berbicara kepadanya, “Panggilkan manajer-mu sekarang!”“Baik kalau begitu, saya akan memanggilkan manajer saya dulu….” Jawab pelayang itu yang kemudian dengan cepat atau dengan berlari kecil keluar dari ruangan yang dipesan oleh Briant untuk melakukan reuni.“Lihatlah setelah ini, aku akan membuat kalian menikmati anggur terenak yang pernah kalian minum.” Briant berucap dengan sombong di hadapan orang-orang yang dulunya menjadi teman satu jurusan semasa kuliahnya itu.Dadanya m
“Akhirnya ada yang bisa menilai jika memang orang seperti dia tidak pantas berada disini.” Ucap Briant dengan tertawa keras di ikuti oleh teman-temannya.“Manajer… Biarkan saja dia ada disini, dia ikut disini sebagai suami dari temanku, jadi tolong ijinkan dia berada di sini meskipun levelnya sebenarnya tidak pantas.” tambah Dion dengan tertawa kembali.“Tuan, seharusnya Tuan mengabari saya jika ingin ke sini.. Biarkan saya menyiapkan ruangan yang biasanya.” Ucap manajer itu yang paham betul jika Radhis selalu menempati VIP DIamond bersama dengan Ed.Merasa telah diabaikan oleh manajer itu demi seseorang yang dianggap sebagai menantu menumpang hidup, membuat Briant menjadi emosi.“Tuan! kenapa kamu menyapa pecundang itu?! Disini yang menyewa ruangan ini adalah aku!” Bentak Briant.“Iya benar! dia hanya menumpang makan disini!” Suara-suara dari orang-orang yang ada disana ikut bersahutan satu sama lain yang intinya adalah menilai perbuatan dari manajer itu sebagai perbuatan yang tidak
Ed sadar betul jika saat ini Tuannya sedang mendapatkan diskriminasi dari orang-orang yang ada disana.Namun, Ed juga tidak bisa serta merta langsung bertindak karena dia takut akan membuat orang-orang itu berpikir terlalu jauh dan membuat tuannya semakin dalam masalah terkait dengan Rachel, istrinya.“Rachel! Cepat suruh suamimu meminta maaf kepada Briant!” “Iya benar!”“Iya! Sebelum terlambat!”Suara-suara itu kini kembali bersahut-sahutan.Rachel ikut merasa takut jika akan terjadi sesuatu dengan suaminya.Meskipun Rachel tahu jika Radhis begitu dekat dengan Ed Ackerley, tapi saat ini Radhis sedang melakukan kesalahan dimana dia berurusan dengan salah satu pekerja di perusahaan besar milik keluarga besar dari Moland.“Suamiku… apa tidak sebaiknya kamu meminta maaf?” tanya Rachel dengan ekspresi wajahnya yang penuh dengan kekhawatiran.“Tidak perlu khawatir.”Briant mendekat ke arah Ed.“Tuan Ed, saya adalah—”“Tuan!” Ed memotong penjelasan dari Briant dan mengabaikannya.Ed justru
***Sampai beberapa saat Briant masih benar-benar bingung cara agar dapat kembali memikat perhatian dari semua orang. Sebuah kehormatan yang dia harapkan dari semua orang, kini justru dia sendiri yang menghancurkannya.Satu hal yang telah dia lupakan adalah “Menjadi yang terbaik itu harus. Tapi tidak dengan cara memaksakan.”Melakukan sesuatu dengan tulus dan melakukan yang terbaik adalah salah satu cara yang benar.Radhis mencoba untuk tetap menahan Brian disana, melupakan dengan apa yang sudah di ucapkan oleh Briant dari awal tentang dirinya.Alih-alih memaafkan Briant, teman-teman Rachel yang tadinya dekat dan mendukung Briant kini menjadi menunjukkan ekspresi benci dan tidak suka kepada Briant.Salah seorang teman Rachel kini mulai mendekati Rachel yang duduk di dekat sang suami.Wanita itu kini mengajak Rachel untuk bergabung dengan teman-teman yang lain yang tidak jauh dari sana dan masih satu ruangan, yaitu ruangan VIP Diamond yang biasa ditempati oleh Radhis.Radhis menganggu
Radhis yang masih berdiri di tempat dia memeluk pinggang sang istri, kini justru mengabaikan apa yang sudah ditanyakan oleh Brian. Radhis justru berpamitan kepada sang istri untuk keluar dari ruangan itu karena ada yang ingin dibicarakan dengan Ed Ackerley. Rachel hanya menjawab dengan “iya…” serta mengangguk dan tersenyum manis kepada sang suami.Briant semakin merasa kesal karena Radhis meninggalkan mereka. Briant kembali ikut dalam pembicaraan perihal ,mobil yang diberikan oleh Radhis. Briant kembali berbicara karena dia melihat Rachel yang hanya memasang muka malu-malu saat ditanya oleh teman-temannya perihal mobil pemberian teman-temannya itu.“Itu adalah sebuah Mobil A8.” Semua temannya merasa kagum dengan apa yang mereka dengar.Tidak ada yang percaya dengan apa yang sudah mereka dengar.Itu karena A8 bukanlah sebuah mobil yang murah untuk kalangan mereka.Selain itu, selain mobil Radhis juga memberikan seorang supir untuk menjaga istrinya.Mereka semua kini yakin jika Radh
Rachel menjawab pertanyaan dari Briant sebelumnya.“Iya… Yang aku tahu, Suamiku bekerja untuk tuan Ed Ackerley.” Rachel menjawab seperti apa yang dia tahu karena, Rachel sampai saat ini tidak mengerti dengan siapa Suaminya yang sebenarnya.Mendengar jawaban dari Rachel, Briant semakin yakin dengan pemikirannya.Hal itu membuat Briant semakin menatap tajam ke arah Rachel. Sebuah tatapan yang sepertinya penuh dengan amarah kebencian.Rachel menyadari tatapan tajam dari Briant.Akan tetapi, Rachel seolah tidak mau memperdulikan masalah itu.Yang ada dalam pikiran Rachel saat ini adalah menikmati acara Reuni itu dan segera mencari jawaban dari Radhis terkait pekerjaannya dan siapa dirinya.Cukup lama mereka fokus menikmati makanan dan juga anggur dengan kualitas terbaik yang sudah dihidangkan untuk mereka karena Radhis.Sementara Radhis saat ini berada di dalam ruangan milik Ed.Tentunya bersama dengan Ed.Mereka berdua saat ini sedang membicarakan tentang Briant.Radhis memerintahkan ke
“Aku hanya—”Sebelum Rachel belum benar-benar menjawab ucapan dari temannya, Radhis memotongnya dengan kalimat yang sederhana tapi sangat bermakna.“Kalian terlalu berlebihan.” Radhis berhenti sejenak untuk sekedar menarik nafas dan mengalihkan pandangannya ke arah sang istri dengan begitu mesrah.Setelah memandang wajah sang istri Radhis kembali menambahkan kalimatnya, “akulah yang beruntung memiliki istri seperti dia, itulah kenapa aku akan melakukan apapun yang dapat membuat istriku merasa bahagia. Karena bahagianya adalah kebahagiaanku.”“Manis sekali…” Ucap semua orang yang melihat, serta mendengar ucapan Radhis.“Sayang ayo kita pulang sekarang….” Radhis mengajak Rachel untuk pulang.Sebelum itu, Briant dengan ditarik oleh Belle mendekat ke arah mereka berdua.Dengan mata yang sepertinya tulus, Belle berbicara kepada Radhis.“Tuan… saya mohon maaf atas nama Briant.”“Nona Belle tenang saja, saya merasa jika semuanya sudah clear dan tidak ada masalah.” Jawab Radhis.Sementara itu
Briant yang tadi sempat berjanji kepada Ed jika besok akan pergi ke Geneve kini sudah berkendara pulang menuju ke hotel tempatnya menginap.Meskipun dia adalah pegawai di sebuah perusahaan besar milik keluarga Zond di Moland, tapi kualitasnya tidak cukup tinggi untuk bisa menginap di Emperor-Lux milik Ed selama satu minggu.Karena itu, Briant lebih memilih untuk tinggal di hotel yang sesuai dengan kemampuannya, mengingat dia akan tetap berada di Auckland untuk satu atau dua minggu.“Aku tidak akan melewatkan kesempatan ini…” Ucap Briant dengan mengendarai mobil miliknya.“Aku saat ini hanya karyawan biasa, tapi dengan aku mengenal Direktur Geneve, maka aku akan menjadi orang yang hebat, dan…” Briant memicingkan matanya, “Aku akan membuat Rachel mengagumiku dan Radhis akan berlutut di hadapanku,” Ucapnya disertai tertawa saat dia masih menyetir mobilnya malam itu.Sementara itu, Belle yang sedang duduk di bangku belakang mobil milik agency nya, hanya terdiam menatap ke arah luar jende