Share

Bab 557

Penulis: inoz eL
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-06 22:55:42

“Disini kamu? Kami dari tadi mencarimu.” Ucap Axel kepada Radhis.

“Maaf tadi aku terburu-buru karena takut pegawai itu akan memaksa aku untuk membawa pakaian lamaku.” Jawab Radhis sedikit bercanda.

Entah kenapa, untuk yang mengenal Radhis cukup lama pasti akan mengerti jika Radhis sedikit berbeda kali ini.

Radhis seolah menjadi Radhis yang dulu, dimana dia sedikit lebih sering tersenyum.

“Mari ikut kami ke mobil, jadi kamu tidak perlu menunggu taxi.” Ucap Marta dengan sedikit kalem.

Entah kenapa, Marta dan Axel ini seolah orang berbeda dengan orang yang tadi datang ke toko dan berkata, “aku ingin pakaian yang mahal.”

Kali ini sikap mereka kepada Radhis tampak begitu sopan, bisa dibilang mereka adalah orang yang baik. Tapi terkadang Radhis menyadari, dari sikap sopan itu terkadang saat dia membalikkan badannya, seolah ada tatapan aneh di belakangnya. tatapan dengan rasa benci dan merendahkan.

“Oh tidak perlu, aku sudah bilang kalian bisa mengikutiku dari belakang.” Ucap Radhis dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Diki Permana
update nya koq lama banget ..
goodnovel comment avatar
Djohn Hendra
cerita bagus tp update dr author lmbat dan terkesan irit/ pelit . masa hrs baca 1 novel sampai ber bulan2biar selesai
goodnovel comment avatar
A'kink Crs
masih stay di novel ini thor!!!!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 558.

    Ester sudah berjalan pergi dari kamar rawat Rachel. "Rachel. Kamar ini sangat besar dan mewah. Pasti sangat nyaman." Ucap Marta kepada Rachel yang terbaring duduk bersandar di tempat tidurnya."Bagaimanapun, ini adalah rumah sakit. Tidak ada kata nyaman. Karena saat kita berada disini itu berarti kita sedang sakit." Ucap Rachel dengan cemberut lucu.Marta tertawa, "kamu benar… bagaimana aku bisa bilang seperti itu." Marta dan Rachel lanjut berbincang-bincang. Radhis menatap ke Nora lalu berkata;"Kamu pergi ke Nona Ester, temani dia." "Baik Tuan." Jawab Nora yang setelah itu pergi dari sana menuju ke kamar perawatan milik Ester."Istriku… disini ada temanmu. Tolong ijinkan aku untuk pergi ke ruangan Ester karena ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengannya.""Iya… kamu bisa pergi." Jawab Rachel dengan tersenyum.Beberapa saat kemudian. Saat ini di ruangan Rachel hanya ada beberapa orang. Yaitu; Marta, Axel, Nanny, dan Rachel itu sendiri.Marta segera menjelaskan kepada Rachel p

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-08
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 559

    “Tuan Mu–”Saat itu Axel hampir saja bertanya kepada Rachel, “Tuan muda Zond?” akan tetapi Axel mengurungkan niatnya. Sepertinya kali ini Axel ingin mencoba peruntungannya dengan cara yang lain dari biasanya. “Apa benar jika suami nona hanya seorang yatim piatu?”“Apa maksud anda?”“Apa anda mau bilang jika suami saya adalah salah satu dari anggota keluarga Zond?”Rachel berceletuk dengan tertawa.Sebenarnya, dalam hati Rachel berkata jik; dirinya sebenarnya juga merasa seperti itu, tapi dia tidak mau terlalu cepat menarik kesimpulan dan membuatnya menjadi malu, karena itulah dia sempat berkata dalam hatinya jika dia ingin menanyakan ini semua kepada Radhis saat dia sehat nanti.“Oh… bukan itu maksud saya.” jawab Axel dengan mengelus bagian belakang kepalanya.“Sepertinya benar yang dirumorkan jika tuan muda Zond tidak pernah mau mengungkapkan identitasnya. aku sempat berpikir jika itu hanyalah rumor. tappi saat istrinya sendiri tidak tahu sekarang aku menjadi yakin.” ucap Axel dala

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-09
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 560

    Dengan lembut Rachel menjawab, “si–siapa bilang aku malu?” Radhis mulai memeras handuk kecil yang akan dia pakai untuk membasuh badan istrinya.Dengan lembut laki-laki ini mulai mengusapkan handuk itu di badan sang istri. Leher dan belakang telinga adalah titik awal usapan itu. “Suamiku…” Rachel tanpa sengaja merintih. “Kenapa? apa aku menyakitimu?” Tanya Radhis saat, mendengar dan tidak mengerti maksud dari rintihan istrinya. Rachel menggelengkan kepalanya.Mengisyaratkan kepada Radhis jika dirinya tidak kenapa-kenapa. “Kalau begitu aku akan melanjutkannya.” Radhis kembali mulai, mengusap badan istrinya. Radhis begitu telaten, tidak ada bagian tubuh istrinya yang terlewatkan punggung, pinggang, perut, dan bahkan dadanya. Membuat Rachel sedikit merasa malu, dan wajahnya merah karena menahan hasratnya karena yang lama tidak disentuh oleh sang suami. Keringat kini sudah tidak ada lagi di badan Rachel. Dia juga sudah berganti dengan pakaian pasien rumah sakit yang baru, membua

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-12
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 561

    Niatan nenek Xion terlaksana. Sesuai tebakannya, ternyata Dere benar-benar tidak memberitahukan kepada Tania perihal uang seratus ribu dolar yang diberikan oleh Radhis kepada dirinya. Dengan begini, dia merasa senang dalam hatinya karena bisa melihat pertikaian antara Dere dan Tania. “Siapa suruh kamu tidak mau memberikan uang itu kepada ku.” Ucap nenek Xion dalam hatinya. Namun meskipun begitu, alih-alih melerai, nenek Xion semakin memperkeruhnya dengan kata-kata tersirat yang dia sampaikan, “Tania… niatan suamimu dan menantumu itu baik, mereka semuanya tahu jika kamu yang dikuasakan uang itu makan akan—” “Jadi maksud kalian semua aku tidak pantas memegang uang? begitu?!” Teriak tania dengan melayangkan pandangannya ke arah Radhis dan kembali ke suaminya. “Nenek Tua ini sengaja melakukan ini.” Ucap Radhis dalam hatinya. Tania mulai lepas kendali. Dia meringkuk di bawah dan menangis. “Aku tidak menyangka, kalian sekejam itu padaku… mungkin dulu aku memang dari keluarga kala

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-13
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 562

    Di rumah sakit, saat ini Radhis sedang menemani sang istri bersama dengan Dere. “Ayah… sebaiknya ayah pulang. ini sudah sore. aku yakin ibu sudah memaafkan ayah…” ucap Rachel dengan lembut kepada ayahnya. “Jika memang ibu masih marah, berikan saja uang yang aku berikan kepada ayah waktu itu,” tambah Radhis berbicara kepada Dere. Dere mencoba untuk menuruti saran anak dan menantunya. Dere segera pulang untuk menemani dan meminta maaf kepada Tania. Kebetulan pada saat itu Vivian juga tidak ada di vila. Vivian pergi karena ada beberapa hal yang harus dia selesaikan di proyek pembangunan mighty mall miliknya. Dere dengan tulus memohon maaf kepada istrinya. Tania yang merasa dirinya sudah memiliki uang seratus juta dolar dengan santainya menanggapi permintaan maaf dari suaminya. “Tenang saja, aku sudah memaafkanmu…” jawab Tania. “Sekarang tolong kamu antarkan aku untuk berbelanja. Ada pakaian yang ingin aku beli.” Tambah tania kepada suaminya. Dere tentu saja merasa kaget saat me

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-14
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 563

    Keesokan harinya di Villa A1. Disana hadir Deon, beserta keluarganya. Vivian dan juga Ester.Tidak lupa Ed Ackerley juga hadir disana. Mereka semuanya berkumpul untuk merayakan kepulangan Rachel dari rumah sakit. Radhis datang membawa mobilnya, dengan Boas sebagai supir. Radhis keluar lebih dulu, dan boas membuka sebelah pintu.Radhis bergegas menuju ke pintu yang dibuka oleh Boas, dengan penuh kasih sayang Radhis memegang tangan sang istri dan menuntunnya berjalan. “Aku sudah tidak apa-apa…” “Tidak… aku akan terus seperti ini sampai kamu benar-benar pulih sepenuhnya.” Jawab Radhis dengan manis tepat di depan wajah Rachel. Berbeda dengan sebelumnya, saat ini Radhis memakai sebuah celana jeans panjang dengan hoodie sebagai atasanya, menunjukan kesederhanaan. “Selamat atas kepulangannya… selamat atas kesembuhannya…” itu adalah kata-kata yang terucap dari ,mulut orang-orang yang ada disana pada waktu itu. Rachel menanggapi itu semua dengan sebuah senyum ikhlas. Setelah beberap

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-15
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 564

    “Tch!” Deon dan Sandra sama-sama berdecak saat mereka kemesraan antara suami istri itu. Merasa saat ini hanya ada dua keluarga di ruang tamu, Sandra mulai kembali berani berbicara.Dia mulai berani karena merasa jika suaminya Daka Dodge tidak akan melarangnya atau merundungnya lagi. “Tania… lihat anak dan menantu tidak berguna mu itu. Bagaimana mungkin mereka memamerkan keintiman di depan umum. Sungguh tidak punya etika!” Saat mendengar itu, Tania yang kini tanpa diketahui oleh orang lain menyimpan uang cukup banyak, mulai merasa jika dia sudah berada di atas Radhis. Terang saja itu membuat dirinya menjadi kembali berani kepada Radhis. Terlebih lagi, disaat semua orang memberikan hadiah kepada Rachel sebagai bentuk ucapan selamat atas kepulangannya dari rumah sakit tadi, Deon secara pribadi memberikan juga hadiah kepada tania sebuah kalung berliontin giok. yang katanya seharga ratusan ribu dolar. Dengan itu, sudah cukup untuk menarik kembali simpati dan perhatian dari Tania. “R

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-17
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 565

    Seola baru saja tersadar dari keterpatungannya, Sandra segera mendekat ke anaknya dan menarik Nanny untuk menjauh. “Apa yang kau lakukan? Menjauh dari anakku!” Teriak Sandra. Bagaimanapun juga Nanny cukup kuat. Alih-alih menarik Nanny untuk menjauh, kini justru dirinya yang mendapatkan sebuah tamparan begitu keras sampai badannya terpelanting ke samping. “A-Apa yang kau lakukan?! Pergi! Jangan mendekat!” teriak Sandra yang mundur untuk menjaga jarak dengan Nanny. Dengan sorot mata yang begitu tajam, dan mengeluarkan sebuah aura membunuh. Nanny berbicara kepada Sandra yang sepertinya itu adalah sebuah peringatan untuknya. “Ajari anakmu. Jika dia berani mengusik Tuan dan Nona bisa jadi lain kali hidupnya yang jadi bayarannya!” Setelah tugasnya selesai, Nanny berjalan ke atas menuju pergi menemui Radhis dan Rachel. “Dasar pelac*r bangs*t! Jangan pergi kau! Kau sudah membuat anakku seperti ini, dan kini kau pergi begitu saja! Lihat saja! aku tidak akan tinggal diam!” Sandra masi m

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-18

Bab terbaru

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 782

    Kali ini semua orang yang hanya bisa berdiri dengan menjadikan Radhis yang duduk di sofa utama sebagai titik pandangan.Mereka semua mulai merasa sedikit penasaran, karena Radhis masih terpaku terdiam melihat ke arah Gun.“Apa yang kau mau bangs*at?” Teriak Gun.“Cepat katakan!” Imbuhnya.“Oh… Bukankah Anda terlalu terburu-buru Tuan.” Kalimat Radhis mungkin cukup sopan, namun nada dan ekspresi wajahnya seolah Radhis sangat meremehkan Gun.“Cepat katakan! Apa maumu?”Gun terdiam sejenak, melihat Radhis, entah apa yang ada dipikirannya, sampai akhirnya Dia lanjut berbicara.“Berapa yang kau inginkan?”Pertanyaan Gun jelas ditanggapi dengan ekspresi senyum oleh beberapa orang, termasuk nenek Xion, Marot, dan juga Tania.Mereka berpikir jika Radhis akan mendapatkan uang yang cukup banyak dari Gun, dan setelah itu mereka akan memintanya.Berbeda dengan Radhis, pada saat ini Dia justru tertawa dengan begitu keras.Radhis merasa lucu, karena bagaimanapun juga aset yang dimiliki oleh Radhis

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 781

    “Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Radhis yang mulai melihat Gun bingung.“T–tidak.”“Tolong lepaskan Aku.”Gun mulai pucat karena merasa takut. Selain itu, tangannya mulai sedikit membiru karena begitu erat cengkraman tangan Radhis membuat peredaran darah di tangannya sedikit terganggu.Tangan kiri Radhis masih tetap memegang pergelangan tangan Gun, tangan kanannya yang bebas kini mulai melayang menampar pipi pria itu kiri-kanan berulang-ulang secara bergantian.“Tolong maafkan A–aku.” Gun merasakan panas di pipinya kanan dan kiri.“Tolong lepaskan Aku…” Gun mulai merengek karena dirinya kini merasa sakit di pergelangan tangannya dan juga panas di pipinya.“Bagaimanapun Aku adalah keturunan keluarga Esfor!”Teriak Gun yang saat ini masih tak henti-hentinya mendapatkan tamparan dari Radhis.“R–radhis, lepaskan Dia.”Nenek Xion kembali berbicara saat dirinya masih merasakan panas di pipinya, bekas tamparan tangan Radhis.Radhis yang sedari tadi masih menampar pipi Gun mulai merasa

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   BAB 780.

    “Dere bilang kepada Menantumu, agar Dia menjauh dariku!”Teriak nene Xion kepada Dere.Dere melihat ke arah Radhis.Dia memandangi menantunya yang sepertinya sudah sangat marah.Ingat seberapa sayang Radhis kepada Rachel, Dere justru memilih untuk diam, Dirinya tidak ingin terlalu ikut campur dengan apa yang di lakukan oleh suami anaknya itu.Tania juga sama, Dia haya melihat apa yang akan terjadi.Sejujurnya Ia ingin jika Radhis dan Rachel bercerai, agar supaya Tania bisa bebas menguasai Villa kelas atas yang kini mereka tempati, setelah itu untuk selanjutnya akan menjodohkan putrinya, Rachel dengan Deon, lelaki yang jelas di matanya mempunyai perusahaan. Selain itu, menurut dirinya Deon jauh lebih baik daripada Radhis karena Deon bisa dengan mudah ia kendalikan.Namun, meskipun Tania berpikiran seperti itu, sebenci apapun dirinya kepada Radhis, Dia jauh lebih benci kepada Xion, ibu mertuanya yang gila harta dan tidak penah bersikap adil, dimana dirinya selalu merasa di anak tirikan

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 779.

    “Berhenti.”Radhis kini mulai berbicara saat Gun sudah semakin memperpendek jarak nya dengan Rachel.Gun untuk sejenak berhenti mendekat, Dia menoleh ke arah Radhis.Dengan sikapnya yang masih terlihat angkuh Gun berbicara kepada Radhis.“Ternyata berani juga Dirimu untuk berbicara kepadaku, bahkan melarangku.”“Kenapa aku tidak berani?”Radhis mulai berbicara dengan masih tidak melihat ke arah Gun sama sekali.Saat ini yang ada di pikiran Radhis adalah emosi, amarah dirinya kepada Gun.Mungkin semuanya tidak merasakan bahkan Rachel.Tapi untuk Nanny yang sudah sedikit banyak mengenal sisi lain Radhis, mulai merasa perasaan mencekam. Seolah Radhis sedang mengeluarkan hawa membunuh yang sangat kental.“Tuan…”Nanny mencoba untuk berbicara kepada Tuan nya.“Tenang saja, tidak apa-apa. Biar Aku yang mengurus.” Radhis berbicara kepada Nanny yang bahkan masih tidak berniat menatap Nanny.Entah kemana pandangan Radhis saat ini, tatapannya seolah kosong.Untuk Nanny yang sudah sering berhada

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 778

    ***Beberapa jam telah berlalu.Kini sepasang suami istri itu sedang berpelukan merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka berdua tapaki.“Terimakasih, Suamiku.” ucap Rachel dengan menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Radhis.“Tidak Sayang… seharusnya aku yang berkata seperti itu.”Jawab Radhis seraya mencium kening istrinya.“Sebenarnya kemana kamu beberapa minggu ini?” Tanya Rachel yang masih dalam posisi memeluk Radhis.“Ada yang harus Aku lakukan. Itu kenapa Aku sibuk beberapa minggu ini.” JAwab Radhis dengan mengelus rambut lembut milik sang istri.“Sebenarnya apa yang terjadi padaku semalam?”Kini Rachel membuka pertanyaan untuk agar mereka bisa berbincang.Radhis tidak tahu harus mulai darimana.Dia mulai menjelaskan apa yang Dia tahu kepada istrinya.Rachel bertanya seperti itu, karena samar-samar ingatan nya hanya sampai Dia makan malam bersama Adams dan Gun.Rachel juga menjelaskan jika sebenarnya semalam Dia mengira bahwa acara makan malam itu akan dihadir

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 777. "21+"

    ***Keesokan harinya.Kini hari telah pagi. Matahari mulai bersinar disaat Rachel membuka matanya.Satu hal yang berbeda untuk hari ini adalah dimana saat ini dia sedang terbangun dengan satu tangan yang sedang memeluk seorang pria.Pria yang dia kenal.Radhis, suami yang beberapa minggu terakhir sedang pergi ke Motherland untuk mengurus beberapa pekerjaan.Rachel hampir tidak bisa menahan air matanya.Wanita muda itu kini mengusap matanya, sebelum akhirnya dia memeluk sang suami dengan erat.“Kamu sudah bangun?” Suara lembut Radhis terdengar di telinganya.Menyeruak ke dalam telinga mungilnya, di iringi hembusan hangat nafas sang suami.Alih-alih menjawab Rachel kini justru membenamkan wajahnya di dada sang suami.Dengan tangannya yang masih memeluk erat, Rachel diam untuk beberapa saat.Seolah sedang menikmati waktu kebersamaan mereka berdua.Radhis yang mendapat perlakuan manja sang istri kini justru paham dan memeluk tubuh istrinya erat-erat.Mereka berdua saling melepas rindu s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 776.

    Dere sadar akan kesalahan dirinya dalam menanggapi kalimat-kalimat yang sudah diucapkan oleh mereka.“Oh.. Tidak.. aku tidak bermaksud–”Belum selesai Dere berkata-kata, ucapannya sudah dipotong oleh nenek Xion.“Sepertinya kamu memang sengaja membela menantumu yang kurang ajar itu!” Tuding nenek Xion.“Bukan begitu Bu–”“Ahh Sudahlah!” Lagi-lagi sebelum selesai Dere berbicara, nenek Xion sudah memotong ucapannya.“Apa kamu tahu, apa yang akan terjadi jika sampai Tuan Gun menggunakan kekuasaannya untuk membuat perhitungan dengan kita?”Saat ini giliran Marot yang berbicara kepada Dere.Kalimat yang diucapkan oleh Marrot senada dengan sebuah ancaman.Kata-katanya seolah Marot sedang memperingatkan kepada Dere jika pada saat ini menantu Dere, “Radhis” telah melakukan sesuatu yang dapat mengancam keluarga besar mereka.“Apa kamu Tahu sekuat apa, kekuasaan Tuan Gun?” Marrot masih mengintimidasi Dere.“Mungkin menantumu itu bekerja untuk Ed Ackerley.”“Tapi tetap saja, pekerja rendahan s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 775.

    Nenek Xion dan Marrot kini mulai paham jika sepertinya Radhis pulang.Mereka terkadang berpikir jika Radhis adalah sebuah penghalang besar dalam setiap rencana mereka, apalagi disaat ini mereka masih menumpang di Villa milik Rachel yang pernah dibilang oleh Rachel jika Villa ini diberikan oleh Radhis kepada dirinya.“Bu… Si brengsek itu pulang. Apa yang harus kita lakukan?” Marot bertanya dengan berbisik kepada Nenek Xion.“Kamu tenang saja…”Ucap nenek Xion berbisik balik kepada Marrot.“Kamu tidak perlu khawatir, sebentar lagi saat Wish Corp bangkit kita akan pergi dari sini…” Tambah nenek Xion yang masih dengan berbisik kepada Marrot.“Benar Bu…” Ucap Marrot mulai menyeringai.Kini mereka kembali fokus kepada Adams.Ibu dan Ana itu kini mulai bertanya, untuk memastikan.Apakah benar jika tadi rencana Adams diganggu oleh Radhis?“Apa benar dia suami Rachel?” Adams menjelaskan kepada nenek Xion jika Sea sendiri yang berkata jika laki-laki yang mengganggu rencananya tadi kemungkinan b

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 774

    *** Beberapa saat sebelumnya disaat Radhis dan yang yang lain nya berbicara.Gun sedang berada di suatu tempat dengan Adams, serta Sea.Posisi mereka sangat aneh untuk orang yang mengerti hubungan di antara ketiganya.Dimana Adams berdiri dengan kepala menunduk.Sementara Gun sedang duduk dengan ditemani oleh Sea di pangkuannya.Bukan hanya itu, dapat terlihat jelas jika pada saat ini tangan Gun sedang meraba-raba pinggul wanita itu.“Sial benar!” Ucap Gun yang merasa kesal.Dia merasa jika baru kali ini ada yang berani untuk mengganggu dirinya.Bahkan Gun merasa jika laki-laki tadi dengan terang-terangan mengintimidasi dirinya.Sea sekilas mendengar apa yang mereka bicarakan, hanya bisa menduga jika laki-laki yang dimaksud oleh mereka itu tentu adalah Radhis.“Sepertinya pecundang itu ini telah kembali…” Ucap Sea.“Dia adalah suami Rachel yang tidak berguna.” Ucap Sea memberitahu Gun.“Jadi Dia…”Gun mencoba untuk berpikir sejenak.Sejujurnya Gun tidak tahu siapa laki-laki tadi. Dia

DMCA.com Protection Status