Share

Bab 538

Penulis: inoz eL
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-21 22:00:29
***

Sudah empat hari semenjak Rachel mendapatkan informasi dari ayahnya terkait apa yang dia dengar saat menelpon Radhis.

Empat hari itu juga waktu nenek Xion menahan untuk merebut uang yang sudah diberikan oleh Radhis Dere untuk menjamu dirinya.

Jamuan itu tidaklah penting, yang terpenting bagi nenek Xion adalah dia harus bisa mendapatkan uang yang dikirim Radhis itu agar bisa menggunakan sepuasnya.

Mengesampingkan hal itu saat ini Rachel sedang berada di kantornya saat tiba-tiba nenek XIon datang menghampiri dirinya.

“Nenek? ada apa nenek datang kesini?”

“Apa itu cara berbicara dengan nenekmu?” ketus nenek Xion bertanya saat dirinya kini duduk di sofa yang ada di ruangan direktur Wish Corp atau, lebih tepatnya, ruangan milik Rachel saat ini.

“Bukan begitu Nek…”

“Alah! Sudah tidak perlu pura-pura. Aku tahu, Kamu memang tidak suka aku ada disini bukan?”

Nenek Xion mencoba untuk memancing pembicaraan ke arah yang dia inginkan.

Rachel menarik nafas dalam-dalam.

Belum selesai ma
inoz eL

TIDAK BERMAKSUD PROMOSI!! Tapi coba deh baca RAHASIA CINTA SANG MAFIA Bab 45 dan 46 Seru gak sih. komen di bawahnya. itu juga novel Author. Aku tunggu ya.TOLONG BERI AKUMASUKAN DAN SARAN.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Bmb
inoz kontol
goodnovel comment avatar
inOz eL
maafkan akoohhh kakak
goodnovel comment avatar
inOz eL
maafkan akohhh kakak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 539

    ***Mobil yang dinaiki oleh Rachel sudah sampai di proyek Mighty Mall. Tempat yang dulunya adalah Austreet Market.Puing-puing sisa pasar Austreet Market masih sedikit berserakan dimana-mana.Rachel harus melangkah hati-hati karena dia mengenakan high heels.“Rachel!” Panggil Vivian yang melihat kedatangan nya bersama dengan Nanny.Rachel menghampiri Vivian dengan seorang wanita yang ternyata itu adalah Ester.“Hai… Nona Rachel. Lama tidak bertemu?” sapa Ester.Sebenarnya alasan mereka jarang bertemu saat ini adalah karena Rachel yang seperti sedang menjaga jarak dari dirinya.Itu karena perasan curiga Rachel kepada Ester yang waktu suaminya di usir sementara oleh Tania, Rachel sempat mendengar Ester pagi-pagi buta bersama dengan suaminya. Itu menyebabkan prasangka di pikirannya.“Iya… Cukup lama.” Jawab Rachel yang tersenyum kepada Ester.“Bagaimana kabar suamimu? Sudahkan di memberikan kabar kepadamu? Karena aku mendengar tuan Ed memberikan tugas kepada nya untuk pergi mengurus sesu

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 540

    Ester menarik dan memeluk Rachel. Akan tetapi masih ada satu buah besi yang mengarah ke mereka dan mengenai mereka berdua. Itu membuat mereka berdua sama-sama pingsan karena tertimpa besi yang lepas dari ikatannya. Suasana menjadi heboh.Pekerja berusaha membantu Rachel dan Ester. Nanny dan Vivian segera sama-sama menghubungi ambulan saat mereka mengetahui Rachel dan Ester mengalami kecelakaan. Dalam perjalanan menuju ke rumah sakit, Vivian menghubungi Ed, guna memberitahukan tentang apa yang sudah terjadi. Vivian juga mengikuti mobil ambulance di belakangnya dengan menggunakan mobilnya. Radhis yang sedang berada di luar negeri mendapatkan telepon dari Ed. “Apa?!” teriak Radhis. “Aku akan kembali sekarang! Hubungi orang untuk membantuku mengurus keperluan di bandara sekarang juga!”Titahnya kepad Ed. “Rachel… Tunggu aku.” Gumam Radhis yang lantas berdiri dan segera bersiap untuk kembali ke Auckland. ***Sekitar Empat jam berselang. Rachel dan Ester sudah lepas dari kondisi kr

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 541

    Vivian masuk kedalam ruangan rawat Rachel. dengan mata yang masih saja menatap penuh arti kepada Radhis.“Tuan Radhis—”“Tolong Radhis saja. Ini bukan jam kerja, kurang nyaman bagi saya dipanggil tuan oleh orang yang seumuran.” Potong Radhis atas sapaan Vivian kepadanya.“Iya, Radhis.” Jawab Vivian.“Kamu sudah kembali?” tambah Vivian bertanya kepada Radhis.“Iya.” Jawab Radhis singkat.“Kalau begitu aku akan pulang dulu. Ini hampir malam, aku juga belum bilang kepada om dan tante. Aku sengaja karena aku takut akan membuat mereka khawatir. Jadi aku akan bilang secara langsung kepada mereka setelah ini.” jelas Vivian lagi.“Iya. Tolong, dan maaf sudah merepotkan.” ucap Radhis dengan tatapannya masih mengarah ke Rachel yang masih belum juga siuman.Setelah itu, Vivian benar-benar pergi dari rumah sakit untuk kembali ke Villa A1 untuk sekedar beristirahat dan memberitahukan kepada Dere dan Tania atas apa yang dialami oleh Rachel.Ditempat lain, diwaktu yang sama. Marot baru saja selesai

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-23
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 542

    Di rumah sakit.Radhis masih dengan penuh perasaan sayang, saat ini menggenggam tangan istrinya, yang sedang terbaring tidak sadarkan diri. Sesekali Radhis mengelus kepala Rachel.Dia berharap jika Rachel bisa segera sadar. ~suara ponsel berbunyi~Itu adalah ponsel Radhis yang menerima panggilan dari Ed. Radhis mengangkat panggilan telepon dari Ed dengan satu tangannya, dimana tangan yang lain masih dengan erat menggenggam tangan Rachel. “Ada apa?!” Tanya Radhis. “Saya mau melapor, Tuan Muda.” ucap Ed yang kemudian berhenti sejenak, sebelum dia lanjut berbicara. “Pihak olah TKP menemukan jika tali tambang yang dipakai untuk mengikat besi itu menunjukkan jejak jika sengaja dipotong menggunakan benda tajam.” Tutur Ed. “Suda aku duga.” ucap Radhis. “Lantas apa yang harus kita lakukan Tuan?” Tanya Ed lagi. Radhis memberikan beberapa instruksi kepada Ed. Yang pertama biarkan pihak kepolisian melakukan tugasnya. Tapi, selama pelaku belum tertangkap Radhis meminta kepada Ed agar su

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-23
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 543

    Cukup lama Radhis dan Ester saling menatap. Untuk Radhis semua itu sebatas rasa bersalahnya Karen Ester mengalami celaka karena berniat melindungi istrinya. Akan tetapi, untuk Ester itu adalah sebuah kesempatan dia untuk menikmati "rasa"nya. Rasa kagum dan rasa nyaman yang dipicu perasaan suka dirinya kepada tunangan "perjodohan"nya, Radhis.Vivian yang melihat itu seketika mengerti jika bukan hanya Rachel saingan cintanya untuk mendapatkan Radhis. Tapi juga Ester. "Maaf … apa aku mengganggu kalian?" Tanya Vivian yang merasa Radhis dan Ester saling menatap terlalu lama.Dengan cepat Radhis menarik badannya sedikit lebih jauh lagi dari Ester."Vivian… itu- bagaimana kondisi Rachel?" Ester terlihat sedikit salah tingkah."Kenapa kamu tidak bertanya kepada suaminya? Dia ada di depanmu saat ini." Vivian seolah sengaja menggoda Ester.Dia sangatlah menyadari jika, Ester memiliki perasaan kepada Radhis.Ester, sesama wanita tahu niatan Vivian yang menggoda dirinya. Sebelum semua terlalu

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-25
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 544

    ***Keesokan harinya.Hari ini, hari sabtu.kondisi tubuh yang masih sakit membuat Rachel sering terbangun dari tidurnya. Sama seperti saat ini. Matahari baru saja menampakkan wujudnya, waktu di jam dinding ruangan rawatnya masih menunjukkan jam enam kurang sepuluh menit.Rachel terbangun dan melihat sang suami yang tertidur di sampingnya dengan kondisi tidur dan kepala diletakkan di tangannya yang ada di tempat tidur Rachel, badannya membungkuk melingkar seperti seekor udang.Rachel memandangi wajah suaminya yang menghadap ke arahnya.Dia memandangi wajah polos tertidur laki-laki yang sangat disayanginya itu.Dia terkadang merasa bingung, bagaimana mungkin mereka bisa seperti ini? Jika Diingat, Rachel mau, dinikahi oleh Radhis hanya karena perintah dari sang kakek. Tapi dia sama sekali tidak menyangka jika dia akan menjadi jatuh cinta sebegitu dalamnya kepada Radhis.“Radhis, tolong jangan buat aku sedih dan cemburu lagi…” ucap Rachel lirih yang tidak berharap ucapannya akan diden

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-25
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 545

    “Aku harap kamu menyukai makanan itu.” Ucap Vivian.Saat itu tiba juga Nora dan Nanny.Untuk Nanny dia hanya datang dengan membawa bubur untuk Rachel karena dia tahu, untuk orang yang sedang dirawat tidak boleh makan yang aneh-aneh terlebi dahulu. Sedangkan, Nora datang dengan membawa makanan untuk tuannya. dan tentunya itu adalah makanan yang dimasak sendiri olehnya.“Maaf Tuan saya terlambat.” ucap Nora dengan meletakkan makanan di atas meja di depan sofa tempat Radhis duduk.“Iya… tidak masalah.” jawab Radhis.Sekarang giliran Nanny yang berbicara dengan Rachel. “Nona, maaf. Saya baru bisa datang karena, setelah saya mengantar nona kerumah sakit saya harus dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.”“Iya, tidak apa-apa. Aku mengerti.” Jawab Rachel.“Kalau begitu saya akan menyuapi nona. Mari nona.”“Biar aku saja.” ucap Radhis yang berdiri.“Jangan! Tidak perlu… Kamu lanjutkan saja dulu makan mu.” jawab Rachel dengan tampak begitu tulus. Karena Rachel tahu, Suaminya sudah menjaga

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-26
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 546

    “Deon. Ayo kita pulang.” Daka mengajak anaknya untuk pulang sebelum semuanya semakin berbahaya.“Kenapa kau—” Sandra yang tidak paham, mencoba untuk memprotes Daka tapi, Daka memotongnya dengan sedikit meremas pergelangan tangannya.“Semuanya. Kami permisi dulu ya.” Ucap Daka."Ayah?" Deon juga merasa jika dirinya tidak ingin pergi dari sana.Akan tetapi, Daka memelototi nya dan kembali mengajak dirinya untuk pergi dari sana.Merasa dirinya tidak bisa untuk tetap berada di sana, Deon berpamitan kepada Rachel."Rachel, Aku pulang dulu. Jika Kamu butuh sesuatu, Kamu hubungi saja aku."Rachel yang tidak ingin semakin lama, menjawab pernyataan Deon dengan apa yang ingin didengar oleh nya."Iya. Terimakasih." Jawab Rachel dengan senyum yang tampak dipaksakan.Kini Deon beserta keluarganya pergi dari sana. Mereka meninggalkan Rachel bersama dengan orang-orang itu. Di Ruang rawat Rachel saat ini ada Nanny dan Nora. Ada juga Vivian dan Ester. Selain itu ada juga yang baru datang tadi saat ke

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-27

Bab terbaru

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 782

    Kali ini semua orang yang hanya bisa berdiri dengan menjadikan Radhis yang duduk di sofa utama sebagai titik pandangan.Mereka semua mulai merasa sedikit penasaran, karena Radhis masih terpaku terdiam melihat ke arah Gun.“Apa yang kau mau bangs*at?” Teriak Gun.“Cepat katakan!” Imbuhnya.“Oh… Bukankah Anda terlalu terburu-buru Tuan.” Kalimat Radhis mungkin cukup sopan, namun nada dan ekspresi wajahnya seolah Radhis sangat meremehkan Gun.“Cepat katakan! Apa maumu?”Gun terdiam sejenak, melihat Radhis, entah apa yang ada dipikirannya, sampai akhirnya Dia lanjut berbicara.“Berapa yang kau inginkan?”Pertanyaan Gun jelas ditanggapi dengan ekspresi senyum oleh beberapa orang, termasuk nenek Xion, Marot, dan juga Tania.Mereka berpikir jika Radhis akan mendapatkan uang yang cukup banyak dari Gun, dan setelah itu mereka akan memintanya.Berbeda dengan Radhis, pada saat ini Dia justru tertawa dengan begitu keras.Radhis merasa lucu, karena bagaimanapun juga aset yang dimiliki oleh Radhis

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 781

    “Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Radhis yang mulai melihat Gun bingung.“T–tidak.”“Tolong lepaskan Aku.”Gun mulai pucat karena merasa takut. Selain itu, tangannya mulai sedikit membiru karena begitu erat cengkraman tangan Radhis membuat peredaran darah di tangannya sedikit terganggu.Tangan kiri Radhis masih tetap memegang pergelangan tangan Gun, tangan kanannya yang bebas kini mulai melayang menampar pipi pria itu kiri-kanan berulang-ulang secara bergantian.“Tolong maafkan A–aku.” Gun merasakan panas di pipinya kanan dan kiri.“Tolong lepaskan Aku…” Gun mulai merengek karena dirinya kini merasa sakit di pergelangan tangannya dan juga panas di pipinya.“Bagaimanapun Aku adalah keturunan keluarga Esfor!”Teriak Gun yang saat ini masih tak henti-hentinya mendapatkan tamparan dari Radhis.“R–radhis, lepaskan Dia.”Nenek Xion kembali berbicara saat dirinya masih merasakan panas di pipinya, bekas tamparan tangan Radhis.Radhis yang sedari tadi masih menampar pipi Gun mulai merasa

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   BAB 780.

    “Dere bilang kepada Menantumu, agar Dia menjauh dariku!”Teriak nene Xion kepada Dere.Dere melihat ke arah Radhis.Dia memandangi menantunya yang sepertinya sudah sangat marah.Ingat seberapa sayang Radhis kepada Rachel, Dere justru memilih untuk diam, Dirinya tidak ingin terlalu ikut campur dengan apa yang di lakukan oleh suami anaknya itu.Tania juga sama, Dia haya melihat apa yang akan terjadi.Sejujurnya Ia ingin jika Radhis dan Rachel bercerai, agar supaya Tania bisa bebas menguasai Villa kelas atas yang kini mereka tempati, setelah itu untuk selanjutnya akan menjodohkan putrinya, Rachel dengan Deon, lelaki yang jelas di matanya mempunyai perusahaan. Selain itu, menurut dirinya Deon jauh lebih baik daripada Radhis karena Deon bisa dengan mudah ia kendalikan.Namun, meskipun Tania berpikiran seperti itu, sebenci apapun dirinya kepada Radhis, Dia jauh lebih benci kepada Xion, ibu mertuanya yang gila harta dan tidak penah bersikap adil, dimana dirinya selalu merasa di anak tirikan

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 779.

    “Berhenti.”Radhis kini mulai berbicara saat Gun sudah semakin memperpendek jarak nya dengan Rachel.Gun untuk sejenak berhenti mendekat, Dia menoleh ke arah Radhis.Dengan sikapnya yang masih terlihat angkuh Gun berbicara kepada Radhis.“Ternyata berani juga Dirimu untuk berbicara kepadaku, bahkan melarangku.”“Kenapa aku tidak berani?”Radhis mulai berbicara dengan masih tidak melihat ke arah Gun sama sekali.Saat ini yang ada di pikiran Radhis adalah emosi, amarah dirinya kepada Gun.Mungkin semuanya tidak merasakan bahkan Rachel.Tapi untuk Nanny yang sudah sedikit banyak mengenal sisi lain Radhis, mulai merasa perasaan mencekam. Seolah Radhis sedang mengeluarkan hawa membunuh yang sangat kental.“Tuan…”Nanny mencoba untuk berbicara kepada Tuan nya.“Tenang saja, tidak apa-apa. Biar Aku yang mengurus.” Radhis berbicara kepada Nanny yang bahkan masih tidak berniat menatap Nanny.Entah kemana pandangan Radhis saat ini, tatapannya seolah kosong.Untuk Nanny yang sudah sering berhada

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 778

    ***Beberapa jam telah berlalu.Kini sepasang suami istri itu sedang berpelukan merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka berdua tapaki.“Terimakasih, Suamiku.” ucap Rachel dengan menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Radhis.“Tidak Sayang… seharusnya aku yang berkata seperti itu.”Jawab Radhis seraya mencium kening istrinya.“Sebenarnya kemana kamu beberapa minggu ini?” Tanya Rachel yang masih dalam posisi memeluk Radhis.“Ada yang harus Aku lakukan. Itu kenapa Aku sibuk beberapa minggu ini.” JAwab Radhis dengan mengelus rambut lembut milik sang istri.“Sebenarnya apa yang terjadi padaku semalam?”Kini Rachel membuka pertanyaan untuk agar mereka bisa berbincang.Radhis tidak tahu harus mulai darimana.Dia mulai menjelaskan apa yang Dia tahu kepada istrinya.Rachel bertanya seperti itu, karena samar-samar ingatan nya hanya sampai Dia makan malam bersama Adams dan Gun.Rachel juga menjelaskan jika sebenarnya semalam Dia mengira bahwa acara makan malam itu akan dihadir

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 777. "21+"

    ***Keesokan harinya.Kini hari telah pagi. Matahari mulai bersinar disaat Rachel membuka matanya.Satu hal yang berbeda untuk hari ini adalah dimana saat ini dia sedang terbangun dengan satu tangan yang sedang memeluk seorang pria.Pria yang dia kenal.Radhis, suami yang beberapa minggu terakhir sedang pergi ke Motherland untuk mengurus beberapa pekerjaan.Rachel hampir tidak bisa menahan air matanya.Wanita muda itu kini mengusap matanya, sebelum akhirnya dia memeluk sang suami dengan erat.“Kamu sudah bangun?” Suara lembut Radhis terdengar di telinganya.Menyeruak ke dalam telinga mungilnya, di iringi hembusan hangat nafas sang suami.Alih-alih menjawab Rachel kini justru membenamkan wajahnya di dada sang suami.Dengan tangannya yang masih memeluk erat, Rachel diam untuk beberapa saat.Seolah sedang menikmati waktu kebersamaan mereka berdua.Radhis yang mendapat perlakuan manja sang istri kini justru paham dan memeluk tubuh istrinya erat-erat.Mereka berdua saling melepas rindu s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 776.

    Dere sadar akan kesalahan dirinya dalam menanggapi kalimat-kalimat yang sudah diucapkan oleh mereka.“Oh.. Tidak.. aku tidak bermaksud–”Belum selesai Dere berkata-kata, ucapannya sudah dipotong oleh nenek Xion.“Sepertinya kamu memang sengaja membela menantumu yang kurang ajar itu!” Tuding nenek Xion.“Bukan begitu Bu–”“Ahh Sudahlah!” Lagi-lagi sebelum selesai Dere berbicara, nenek Xion sudah memotong ucapannya.“Apa kamu tahu, apa yang akan terjadi jika sampai Tuan Gun menggunakan kekuasaannya untuk membuat perhitungan dengan kita?”Saat ini giliran Marot yang berbicara kepada Dere.Kalimat yang diucapkan oleh Marrot senada dengan sebuah ancaman.Kata-katanya seolah Marot sedang memperingatkan kepada Dere jika pada saat ini menantu Dere, “Radhis” telah melakukan sesuatu yang dapat mengancam keluarga besar mereka.“Apa kamu Tahu sekuat apa, kekuasaan Tuan Gun?” Marrot masih mengintimidasi Dere.“Mungkin menantumu itu bekerja untuk Ed Ackerley.”“Tapi tetap saja, pekerja rendahan s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 775.

    Nenek Xion dan Marrot kini mulai paham jika sepertinya Radhis pulang.Mereka terkadang berpikir jika Radhis adalah sebuah penghalang besar dalam setiap rencana mereka, apalagi disaat ini mereka masih menumpang di Villa milik Rachel yang pernah dibilang oleh Rachel jika Villa ini diberikan oleh Radhis kepada dirinya.“Bu… Si brengsek itu pulang. Apa yang harus kita lakukan?” Marot bertanya dengan berbisik kepada Nenek Xion.“Kamu tenang saja…”Ucap nenek Xion berbisik balik kepada Marrot.“Kamu tidak perlu khawatir, sebentar lagi saat Wish Corp bangkit kita akan pergi dari sini…” Tambah nenek Xion yang masih dengan berbisik kepada Marrot.“Benar Bu…” Ucap Marrot mulai menyeringai.Kini mereka kembali fokus kepada Adams.Ibu dan Ana itu kini mulai bertanya, untuk memastikan.Apakah benar jika tadi rencana Adams diganggu oleh Radhis?“Apa benar dia suami Rachel?” Adams menjelaskan kepada nenek Xion jika Sea sendiri yang berkata jika laki-laki yang mengganggu rencananya tadi kemungkinan b

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 774

    *** Beberapa saat sebelumnya disaat Radhis dan yang yang lain nya berbicara.Gun sedang berada di suatu tempat dengan Adams, serta Sea.Posisi mereka sangat aneh untuk orang yang mengerti hubungan di antara ketiganya.Dimana Adams berdiri dengan kepala menunduk.Sementara Gun sedang duduk dengan ditemani oleh Sea di pangkuannya.Bukan hanya itu, dapat terlihat jelas jika pada saat ini tangan Gun sedang meraba-raba pinggul wanita itu.“Sial benar!” Ucap Gun yang merasa kesal.Dia merasa jika baru kali ini ada yang berani untuk mengganggu dirinya.Bahkan Gun merasa jika laki-laki tadi dengan terang-terangan mengintimidasi dirinya.Sea sekilas mendengar apa yang mereka bicarakan, hanya bisa menduga jika laki-laki yang dimaksud oleh mereka itu tentu adalah Radhis.“Sepertinya pecundang itu ini telah kembali…” Ucap Sea.“Dia adalah suami Rachel yang tidak berguna.” Ucap Sea memberitahu Gun.“Jadi Dia…”Gun mencoba untuk berpikir sejenak.Sejujurnya Gun tidak tahu siapa laki-laki tadi. Dia

DMCA.com Protection Status