Share

Bab 522

Dua hari berselang.

Kini sebuah pesawat pribadi mendarat di bandara Auckland.

“Cepatlah!”

Suara khas nenek-nenek terdengar di pintu keluar bandara, yang sepertinya sedang membentak seseorang. Itu adalah Nenek Xion yang baru tiba di Auckland. Dia menunda satu hari penerbangannya karena ada satu hal yang dia kerjakan dan persiapkan.

“Sebentar Bu. Bagaimanapun juga kita hanya berdua, dan bawaan kita cukup banyak. Selain itu kita juga tidak membawa orang untuk membawa ini semua.” Jawab Dere dengan mengarahkan tangannya seolah sedang ingin menunjukkan kepada Ibunya.

"Kau benar! Entah kenapa, tapi aku merasa tidak ada ketulusan di bantuan yang diberikan oleh Huang." Ucap nenek Xion yang dengan terus berjalan di depan anak kesayangannya yang sedang mendorong Airport Trolley dengan tumpukan koper di atasnya.

“Ibu benar aku juga merasa— Ibu Tunggu.”

“Ada apa?”

“Tidak ada, aku hanya merasa lelah berjalan.” Jawab Marot dengan ekspresi bodoh.

Untuk di hadapan yang lain mungkin Marot akan bersik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sentosa Aji
semoga author nya cepat mati biar cerita nya beres
goodnovel comment avatar
Isyana isyana
cerita bertele tele..terkesan di panjang2in..kayak telenovela..opera sabun
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status