***
Kini keluarga Dere sedang makan malam bersama,“Apa tadi Sea kesini dengan tunangannya?” tanya Rachel kesemua orang yang ada disana,“oh iya” jawab ibunya berhenti sejenak karena sedang menelan makannya,
“tadi Sea kesini dengan Jhon mereka mengundang kita makan malam di Pashe-De Lier loh” imbuh Tania heboh,“Terus kenapa ibu mengiyakan begitu saja?” tanya Rachel protes,
“Apa kau gila? Itu suatu keberuntungan buat kita untuk bisa makan malam di tempat nomor satu di Auckland ini!!” ucap Tania dengan nada tinggi,
Karena Rachel sudah tak mau berdebat lagi dengan ibunya, dia tau bahwa ibunya dalah orang yang tak mau kalah dari siapapun dalam setiap hal termasuk berdebat untuk hal seperti ini.
“ayo kita tidur,” ucap Rachel ke Radhis mengajaknya kembali ke kamarnya,
“iya kamu duluan saja aku mau mencuci semua ini dulu” ucap Radhis dengna menunjuk
“iya buka perusahaan sendiri” ucap Radhis masih dengan omongannya yang tadi,“membuka perusahaan sendiri itu susah,” ucap Rachel sebelum dia melanjutkan penjelasannya,“di awal kita sudah di hadapkan dengan modal, dan jika memang ada modal pun bahkan kita akan di hadapkan dengan masalah kelanjutan perusahaan itu, karena kau tau sendiri jika kita membuka perusahaan baru kita harus menemukan klien yang akan mau bermitra dengan kita ataupun Cuma sekedar menjalin kontrak, sedangkan perusahaan baru sudah pasti orang tak akan langsung percaya dengan kualitas kinerja kita, dan itu sangat berat”“iya, aku tau” ucap Radhis masih tetap ssantai seoalh menyepelekan semua itu,“kenapa kau bisa punya keyakinan sebesar itu?” tanya Rachel penuh dengan kebingungan,“Dari mana aku harus menjelaskan pertama ya” ucap Radhis sedikit menarik ulur pemikiran Rachel,“Begini” ucap Ra
Sementara itu kini di rumah keluarga Wish Jhon sedang menjemput tunangan nya,“oh nak Jhon?” ucap nenek Xion,“kalian jadi mengajak keluarga Dere untuk makan malam?” imbuh nenek Xion,“Tentu saja nek, seperti yang aku bilang hari ini aku dengan Jolly akan membalas dendam pada laki laki tak berguna itu, akan aku buat dia benar benar malu sampai tak sanggup lagi tinggal di Auckland” terang Jhon dengan rasa percaya dirinya,“oh sayang, aku sudah siap” ucap Sea yang keluar sedang menuruni tangga rumahnya menggunakan gaun yang lumayan indah,“Wah, tunangan ku sangat cantik,”ucap jhon saat dia mencium tangan Sea dengan anggun,“Dimana Jolly?” tanya Sea pada Jhon,“Oh, tentu dia ada, dai kini sedang menunggu di mobil nya diluar” ucap Jhon pada tunangannya,“Kalian cepat lah berangkat, au sudah tak sabar mendengar kabar dimana Rachel meninggalkan laki
Kini mereka memasuki suatu rauangan dengan tulisan di atas pintunya Diamond Room ,Tania semakin terkagum setelah memasuki ruangan itu, sementara Radhis tau bahwa ruangan itu masih kalah jauh dari Diamond-V .“Wah,. Ruangan ini bagus sekali nak Jhon” Ucap Tania terkagum,“Tentu tante, ini adalah ruangan Diamond terang saja kalau istimewah” terang Jhon dengan sombong sambil melirik ke Radhis, kemudian dia melanjutkan omongan nya yang isinya menghina Radhis,“bagaimana pecundang?” ini bahkan harga sewanya 5x lipat dari sewa satu Maizen” ucap Jhon karena sudah merasa menang.“wah, benar benar mewah yah?” ucap Radhis dengan nada bercanda yang terkesan menghina,“aku yakin kau tak akan mampu untuk menyewa ruangan ini,” kini giliran Jolly yang menghina Radhis,“ohh benarkah?” ucap Radhis, kemudian lagi“bukan kah itu omongan dari orang yang kemarin tak mamp
“Lepaskan tanganku” Teriak Rachel, sampai seiri ruangan bergemuru,dan saat itu juga ternyata Radhis sudah di ruangan, dan dia seketika dengan tatapan dinginbagai iblis yang sedang marah menepuk pundak Jolly dan sedikit berupa cengkraman, “Lepasakan tangan Istriku”Kni Radhis seolah menarik pundk Jolly untuk berdiri dan dengan mengerang Jolly bangkit meskipun hanya di cengkeram oleh jari dari satu tangan Radhis.Tania membentak Radhis “Radhis!!” “Apa yang kamu lakukan?”“Maaf Bu dia sudah keterlaluan dengan menggenggam tangan istriku”“Apa apa an kau ini?? Lagian sebentar lagi kalian juga akan bercerai!!!”“Ibu!!!! Cukup Bu!!!” teriak Tania di tengah perdebatan Tania dan Radhis,Dan disini Dere yang sudah mulai tak nyaman menepuk pundak Tania,ternyata waktu Tania menoleh kehadapan Dere dia terkaget melihat mata Dere yang menunjukan kalau di
“Apa apaan ini” Sea nyolot sebelum di bentak oleh Rocky hingga dia pingsat karena ketakutan.Kini Tinggal Jhon dan Jolly yang masih mencoba untuk berdiri dengan tegar karena mereka mengetahui siapa Ed dan Rocky,mereka tau bahwa Ed adalah orang paling berpengaruh di Auckland, sedangkan Rocky adalah orang paling di takuti karena keganasan nya,“maaf Tuan Tuan sepertinya ini ada salah paham” ucap Jhon merasa tak bersalah karena tak mngerti,“Apa yang salah paham?” Ed angkat bicara,“apa kau tak tau bahwa nona Rachel adalah orang yang paling berharga bagi kami karena dia adalah satu satunya orang yang di jaga oleh tuan muda kami?”“Tuan muda? Siapa?” Jhon mencoba protes hingga akhirnya tinju Rocky mendarat di hidungnya hingga hidungnya patah dan dia pingsan,“anu, maaf, maafkan aku” kini Jolly sudah mulai bergetar badanya,“Salah?” Radhis tanya, &ldquo
“Saya berjanji tuan!” jolly masih saja terisak isak dengan bersujud menahan sakit di jarinya dan takut akan Radhis, kini dia sadar bahwa dia salah mengganggu orang,“Antar kan dia kerumah sakit terdekat, aku tak mau semua orang heboh” intruksi Radhis pada Ed,“Juga mereka berdua, antakan kerumah keluarga Wish, dan bawa mobilnya dan bangunkan mereka di jalan dan beri mereka peringatan seperlunya” “Paham?”“Siap Tuan Muda” setelah dirasa cukup Radhis meninggalkan ruangan itu dan setiap orang menjalankan intruksi masing masing yang di berikan oleh Radhis, saat Radhis melewati pintu rangan itu masih sempat Rocky dan Ed melihat dia dari belakang dengan kekaguman dengan sikap Radhis yang tegas akan suatu masalah.Kini Radhis sudah berjalan menuju mobilnya dan disana sudah ada istri dan mertua-mertuanya,tak lupa Radhis mengganti pakaiannya dulu karena dia sudah terl
“Jhon aku ikut”, ucap Sea sambil ngeloyong ke depan sampai saat tangan nya dipegang oleh nenek Xion untuk berhenti.“Sudah mau kemana kamu?”,celetuk nenek Xion pada Sea,“Tapi nek” ucap Sea yang sedikit kawatir karena melihat Dokter Junny yang lumayan cantik dan anggun.“Gak ada tapi-tapi an” pungkas nenek Xion.Sementara diluar Jhon sedang berbicara dengan dokter Junny,“Bisakah saya menupang di mobil Dokter?” hidungku sudah sangat sakit dokter”, ucap Jhon sedang mencari alasan biar bisa berbincang dengan dokter Junny.“Lantas mobil tuan bagaimana?”“Itu biar di bawah orang suruhan saya, biar nanti saya menghubungi orang saya untuk membawa mobil saya pulang”,“Bagaimana jika tuan ikut di ambulan? Sekalian biar mendapatkan infus?” dokter Junny merasa bahwa untk satu mobil dengan tunangan orang adalah hal yang salah,Namun
Dia tau betul betapa ganasnya Radhis, dia sunggu tak mengira bahwa lelaki yang terlihat lemah itu menyimpan kekuatan sebagai sang penguasa.“lebih baik kau tak mengusik Radhis lagi” Jolly memperingatkan Jhon untuk tak mencari gara-gara dengan Radhis.“Kenapa?” celetuk Jolly, “Kau takut pada bajungan kecil itu?”.“Jangan bilang aku tak memperingatkanmu jika terjadi apa-apa”, ancam Jolly pada Jhon yang masih ingin menjatuhka Radhis,Dendam Jhon disini sebenarnya bukanlah karena Jolly dipermalukan oleh Radhis, Jhon sangat merasa iri dengan Radhis karena dia punya istri secantik dan se-sexy Rachel,jika dibandingkan dengan Sea tunangannya itu, Sea tak ada seujung jari masalah kecantikan dari Rachel, badan Rachel juga sangat sexy dengan badan yang nampak begitu menggoda setiap mata laki-laki yang melihatnya, karena itu Jhon begitu ingin menjatuhkan bahkan menginjak-injak Radhis di depan Rachel.
Kali ini semua orang yang hanya bisa berdiri dengan menjadikan Radhis yang duduk di sofa utama sebagai titik pandangan.Mereka semua mulai merasa sedikit penasaran, karena Radhis masih terpaku terdiam melihat ke arah Gun.“Apa yang kau mau bangs*at?” Teriak Gun.“Cepat katakan!” Imbuhnya.“Oh… Bukankah Anda terlalu terburu-buru Tuan.” Kalimat Radhis mungkin cukup sopan, namun nada dan ekspresi wajahnya seolah Radhis sangat meremehkan Gun.“Cepat katakan! Apa maumu?”Gun terdiam sejenak, melihat Radhis, entah apa yang ada dipikirannya, sampai akhirnya Dia lanjut berbicara.“Berapa yang kau inginkan?”Pertanyaan Gun jelas ditanggapi dengan ekspresi senyum oleh beberapa orang, termasuk nenek Xion, Marot, dan juga Tania.Mereka berpikir jika Radhis akan mendapatkan uang yang cukup banyak dari Gun, dan setelah itu mereka akan memintanya.Berbeda dengan Radhis, pada saat ini Dia justru tertawa dengan begitu keras.Radhis merasa lucu, karena bagaimanapun juga aset yang dimiliki oleh Radhis
“Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Radhis yang mulai melihat Gun bingung.“T–tidak.”“Tolong lepaskan Aku.”Gun mulai pucat karena merasa takut. Selain itu, tangannya mulai sedikit membiru karena begitu erat cengkraman tangan Radhis membuat peredaran darah di tangannya sedikit terganggu.Tangan kiri Radhis masih tetap memegang pergelangan tangan Gun, tangan kanannya yang bebas kini mulai melayang menampar pipi pria itu kiri-kanan berulang-ulang secara bergantian.“Tolong maafkan A–aku.” Gun merasakan panas di pipinya kanan dan kiri.“Tolong lepaskan Aku…” Gun mulai merengek karena dirinya kini merasa sakit di pergelangan tangannya dan juga panas di pipinya.“Bagaimanapun Aku adalah keturunan keluarga Esfor!”Teriak Gun yang saat ini masih tak henti-hentinya mendapatkan tamparan dari Radhis.“R–radhis, lepaskan Dia.”Nenek Xion kembali berbicara saat dirinya masih merasakan panas di pipinya, bekas tamparan tangan Radhis.Radhis yang sedari tadi masih menampar pipi Gun mulai merasa
“Dere bilang kepada Menantumu, agar Dia menjauh dariku!”Teriak nene Xion kepada Dere.Dere melihat ke arah Radhis.Dia memandangi menantunya yang sepertinya sudah sangat marah.Ingat seberapa sayang Radhis kepada Rachel, Dere justru memilih untuk diam, Dirinya tidak ingin terlalu ikut campur dengan apa yang di lakukan oleh suami anaknya itu.Tania juga sama, Dia haya melihat apa yang akan terjadi.Sejujurnya Ia ingin jika Radhis dan Rachel bercerai, agar supaya Tania bisa bebas menguasai Villa kelas atas yang kini mereka tempati, setelah itu untuk selanjutnya akan menjodohkan putrinya, Rachel dengan Deon, lelaki yang jelas di matanya mempunyai perusahaan. Selain itu, menurut dirinya Deon jauh lebih baik daripada Radhis karena Deon bisa dengan mudah ia kendalikan.Namun, meskipun Tania berpikiran seperti itu, sebenci apapun dirinya kepada Radhis, Dia jauh lebih benci kepada Xion, ibu mertuanya yang gila harta dan tidak penah bersikap adil, dimana dirinya selalu merasa di anak tirikan
“Berhenti.”Radhis kini mulai berbicara saat Gun sudah semakin memperpendek jarak nya dengan Rachel.Gun untuk sejenak berhenti mendekat, Dia menoleh ke arah Radhis.Dengan sikapnya yang masih terlihat angkuh Gun berbicara kepada Radhis.“Ternyata berani juga Dirimu untuk berbicara kepadaku, bahkan melarangku.”“Kenapa aku tidak berani?”Radhis mulai berbicara dengan masih tidak melihat ke arah Gun sama sekali.Saat ini yang ada di pikiran Radhis adalah emosi, amarah dirinya kepada Gun.Mungkin semuanya tidak merasakan bahkan Rachel.Tapi untuk Nanny yang sudah sedikit banyak mengenal sisi lain Radhis, mulai merasa perasaan mencekam. Seolah Radhis sedang mengeluarkan hawa membunuh yang sangat kental.“Tuan…”Nanny mencoba untuk berbicara kepada Tuan nya.“Tenang saja, tidak apa-apa. Biar Aku yang mengurus.” Radhis berbicara kepada Nanny yang bahkan masih tidak berniat menatap Nanny.Entah kemana pandangan Radhis saat ini, tatapannya seolah kosong.Untuk Nanny yang sudah sering berhada
***Beberapa jam telah berlalu.Kini sepasang suami istri itu sedang berpelukan merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka berdua tapaki.“Terimakasih, Suamiku.” ucap Rachel dengan menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Radhis.“Tidak Sayang… seharusnya aku yang berkata seperti itu.”Jawab Radhis seraya mencium kening istrinya.“Sebenarnya kemana kamu beberapa minggu ini?” Tanya Rachel yang masih dalam posisi memeluk Radhis.“Ada yang harus Aku lakukan. Itu kenapa Aku sibuk beberapa minggu ini.” JAwab Radhis dengan mengelus rambut lembut milik sang istri.“Sebenarnya apa yang terjadi padaku semalam?”Kini Rachel membuka pertanyaan untuk agar mereka bisa berbincang.Radhis tidak tahu harus mulai darimana.Dia mulai menjelaskan apa yang Dia tahu kepada istrinya.Rachel bertanya seperti itu, karena samar-samar ingatan nya hanya sampai Dia makan malam bersama Adams dan Gun.Rachel juga menjelaskan jika sebenarnya semalam Dia mengira bahwa acara makan malam itu akan dihadir
***Keesokan harinya.Kini hari telah pagi. Matahari mulai bersinar disaat Rachel membuka matanya.Satu hal yang berbeda untuk hari ini adalah dimana saat ini dia sedang terbangun dengan satu tangan yang sedang memeluk seorang pria.Pria yang dia kenal.Radhis, suami yang beberapa minggu terakhir sedang pergi ke Motherland untuk mengurus beberapa pekerjaan.Rachel hampir tidak bisa menahan air matanya.Wanita muda itu kini mengusap matanya, sebelum akhirnya dia memeluk sang suami dengan erat.“Kamu sudah bangun?” Suara lembut Radhis terdengar di telinganya.Menyeruak ke dalam telinga mungilnya, di iringi hembusan hangat nafas sang suami.Alih-alih menjawab Rachel kini justru membenamkan wajahnya di dada sang suami.Dengan tangannya yang masih memeluk erat, Rachel diam untuk beberapa saat.Seolah sedang menikmati waktu kebersamaan mereka berdua.Radhis yang mendapat perlakuan manja sang istri kini justru paham dan memeluk tubuh istrinya erat-erat.Mereka berdua saling melepas rindu s
Dere sadar akan kesalahan dirinya dalam menanggapi kalimat-kalimat yang sudah diucapkan oleh mereka.“Oh.. Tidak.. aku tidak bermaksud–”Belum selesai Dere berkata-kata, ucapannya sudah dipotong oleh nenek Xion.“Sepertinya kamu memang sengaja membela menantumu yang kurang ajar itu!” Tuding nenek Xion.“Bukan begitu Bu–”“Ahh Sudahlah!” Lagi-lagi sebelum selesai Dere berbicara, nenek Xion sudah memotong ucapannya.“Apa kamu tahu, apa yang akan terjadi jika sampai Tuan Gun menggunakan kekuasaannya untuk membuat perhitungan dengan kita?”Saat ini giliran Marot yang berbicara kepada Dere.Kalimat yang diucapkan oleh Marrot senada dengan sebuah ancaman.Kata-katanya seolah Marot sedang memperingatkan kepada Dere jika pada saat ini menantu Dere, “Radhis” telah melakukan sesuatu yang dapat mengancam keluarga besar mereka.“Apa kamu Tahu sekuat apa, kekuasaan Tuan Gun?” Marrot masih mengintimidasi Dere.“Mungkin menantumu itu bekerja untuk Ed Ackerley.”“Tapi tetap saja, pekerja rendahan s
Nenek Xion dan Marrot kini mulai paham jika sepertinya Radhis pulang.Mereka terkadang berpikir jika Radhis adalah sebuah penghalang besar dalam setiap rencana mereka, apalagi disaat ini mereka masih menumpang di Villa milik Rachel yang pernah dibilang oleh Rachel jika Villa ini diberikan oleh Radhis kepada dirinya.“Bu… Si brengsek itu pulang. Apa yang harus kita lakukan?” Marot bertanya dengan berbisik kepada Nenek Xion.“Kamu tenang saja…”Ucap nenek Xion berbisik balik kepada Marrot.“Kamu tidak perlu khawatir, sebentar lagi saat Wish Corp bangkit kita akan pergi dari sini…” Tambah nenek Xion yang masih dengan berbisik kepada Marrot.“Benar Bu…” Ucap Marrot mulai menyeringai.Kini mereka kembali fokus kepada Adams.Ibu dan Ana itu kini mulai bertanya, untuk memastikan.Apakah benar jika tadi rencana Adams diganggu oleh Radhis?“Apa benar dia suami Rachel?” Adams menjelaskan kepada nenek Xion jika Sea sendiri yang berkata jika laki-laki yang mengganggu rencananya tadi kemungkinan b
*** Beberapa saat sebelumnya disaat Radhis dan yang yang lain nya berbicara.Gun sedang berada di suatu tempat dengan Adams, serta Sea.Posisi mereka sangat aneh untuk orang yang mengerti hubungan di antara ketiganya.Dimana Adams berdiri dengan kepala menunduk.Sementara Gun sedang duduk dengan ditemani oleh Sea di pangkuannya.Bukan hanya itu, dapat terlihat jelas jika pada saat ini tangan Gun sedang meraba-raba pinggul wanita itu.“Sial benar!” Ucap Gun yang merasa kesal.Dia merasa jika baru kali ini ada yang berani untuk mengganggu dirinya.Bahkan Gun merasa jika laki-laki tadi dengan terang-terangan mengintimidasi dirinya.Sea sekilas mendengar apa yang mereka bicarakan, hanya bisa menduga jika laki-laki yang dimaksud oleh mereka itu tentu adalah Radhis.“Sepertinya pecundang itu ini telah kembali…” Ucap Sea.“Dia adalah suami Rachel yang tidak berguna.” Ucap Sea memberitahu Gun.“Jadi Dia…”Gun mencoba untuk berpikir sejenak.Sejujurnya Gun tidak tahu siapa laki-laki tadi. Dia