"Telpon siapa kamu?" Tanya Tania yang tiba-tiba saja datang entah dari mana saja.
“Apa?” ucap Dere yang pura-pura tidak mendengar.
“Aku bertanya kepadamu, siapa yang kamu telepon?” Tania mengulangi pertanyaannya dengan sambil mengganti baju.
"Tidak ada."
Dasar Dere yang memang tidak mau terlalu ambil pusing dengan pertanyaan istrinya, kini Dere justru mencoba kembali untuk mengalihkan pertanyaan istrinya.
“Kamu berganti pakaian? Mau kemana?”
“Apa orang berganti pakaian harus selalu akan pergi?” Tanya Tania dengan ketus.
Dere yang mendapat pertanyaan seperti itu dari sang istri hanya bisa bernafas panjang, dia m
Author mohon maaf jika ada keterlambatan dan masih bisa up satu bab, dikarenakan beberapa hari ini author kembali sakit, dimana badan sakit semua juga lemas. disertai demam tinggi. untuk pembaca semua jaga kesehatan patuhi protokol juga. Jangan lupa minum vitamin, semoga kalian terhindar dari sakit yang sedang mewabah. terimakasih setia menunggu.
Radhis tersenyum santai saat dirinya mendapati ekspresi kekagetan dari Sandra dan Tania.“Kenapa kam–” Tania dan sandra hampir bertanya dengan serentak kepada Radhis. Namun, saat itu juga mereka berdua sama-sama menghentikan pertanyaan itu, dan karena merasa sama-sama aneh karena tidak ada yang tahu satu sama lain jika saling mengenal dengan Radhis akhirnya Tania dan Sandra saling menatap satu sama lain.“Kamu mengenalnya?” Tania bertanya kepada Sandra.Dengan masih menatap ke arah Radhis, Sandra menjelaskan kepada Tania secara perlahan. Sandra menjelaskan jika saat dia bertemu dengan Radhis awalnya di sebuah pelela
"Sudah! Untuk apa kamu berbicara dengan laki-laki tidak berguna ini?!" Ucap Tania menahan Rachel dengan memegang tangannya.Jika tidak karena Rachel sudah pasti Radhis akan menutup mulut Tania dengan ujung sepatunya. Mengingat apa yang sudah dia berikan kepada keluarganya, bahkan Radhis-lah pemegang saham terbesar di Wish Corp sampai sekarang. Mudah baginya untuk menjatuhkan keluarga itu pada jurang kemiskinan. Radhis lebih memilih diam meninggalkan kerumunan orang itu.Disaat Radhis didalam. Sandra masih mencoba untuk ikut mengompori Rachel."Benar nak Rachel, lagipula untuk apa nak Rachel mengharapkan suami supir seperti dia?" Ucap Sandra ikut mengompori.Rachel yang lumayan kesal akhirnya bertanya dengan tegas kepada Sandra.
Setelah Rachel tersadar mobil Radhis sudah pergi meninggalkan mereka."Kenapa Ayah mencari Radhis?" Tanya Rachel."Tidak ada, nanti ada sesuatu yang Ingin ayah bicarakan denganmu." Ucap Dere berbisik di telinga Rachel.Rachel merasa penasaran, kira-kira apa yang ingin dikatakan oleh ayahnya. Terlebih ayahnya ingin berbicara berdua setelah sang ayah baru saja bertemu dengan Radhis.Merasa aneh dengan sikap Putri dan suaminya Tania tidak mau terlalu mengambil pusing.Kini justru Tania berusaha untuk tersenyum kepada tamu mereka yaitu Deon beserta orang tuanya, Sandra dan Daka Dodge."Mari kita masuk, tidak perlu memikirkan ucapan lelaki tidak berguna itu," ucap Tania.
Sebenarnya sampai sekarang, Gienis tidak mengetahui jika Radhis adalah kepala keluarga Zond yang baru. Sebab itulah Gienis kini tampak begitu terkejut dengan datangnya Radhis disana.“Ada apa tuan Gienis?” Tanya Radhis dengan ekspresi datarnya.“Kamu? Apa yang kamu lakukan disini? bukankah kamu adalah teman Jhon yang waktu itu, dan …”“Dan apa?” Tanya Radhis.“Kamu adalah menantu keluarga Wish itu bukan? Suami dari direktur Rachel?” Tambah Gienis bertanya.Radhis mengabaikan semua pertanyaan yang dilontarkan oleh Gienis, kini justru Radhis duduk di sebuah kursi di depan Gienis, dengan Ed berdiri di sampingnya.
Radhis kini sudah berada di ruangannya, dikarenakan ini adalah hari minggu kantornya sedikit lebih sepi dari hari-hari biasanya.Disaat Radhis menatap ke arah luar jendela kantornya, tiba-tiba dia teringat kenangan yang sudah dia lalui selama ini.Dia ingat betul siapa dia sebelumnya, dia hanyalah seorang laki-laki yang tidak berguna, pergi kemana-mana menggunakan Moped. Sebuah motor listrik yang berbentuk seperti skuter biasa dipakai oleh ibu-ibu untuk pergi berbelanja.Tak jarang dia akan kehujanan disaat musim hujan, dan dia harus memakai jaket yang ekstra tebal saat musim salju tiba.Belum lagi disaat masih adanya nenek Xion di Auckland, hinaan, cacian, dan juga makian adalah makanan setiap hari bagi dirinya.
Diwaktu yang sama itu kini di kediaman Dere dan Tania, masih dalam suasana makan siang bersama. Rachel masih saja tampak sering merenung, seolah ada sesuatu yang mengganggu pikirannya."Rachel!""Iya ayah?" Jawab Rachel dengan ekspresi lucu ke arah Ayahnya."Apa yang sedang kamu pikirkan?" Dere mencoba untuk bertanya dengan berbisik kepada Rachel. Mengingat saat ini di hadapan mereka masih ada tamu Tania, yaitu Deon dan serta kedua orangtuanya."Rachel? Paman?" Deon yang melihat gelagat Rachel dan Ayahnya mencoba untuk bertanya."Iya kenapa?" Tanya Rachel dan Dere bersama-sama."Kamu seperti sedang memikirkan sesu–"
Kini sangat terlihat di hadapan Rachel dan Dere, jika Tania ingin sekali menjodohkan Rachel dengan Deon.Untuk kalangan kelas atas, hal-hal seperti perjodohan bisnis mungkin memang merupakan hal yang sering dilakukan denganlumrah dan biasa. Perjodohan di antara kedua keluarga itu diharapkan akan berdampak baik untuk keduanya.Perjodohan itu akan menjadikan hubungan dua keluarga, yang seringnya diawali kedekatan sahabat menjadi semakin dekat dengan terikat dalam ikatan besan, setelah ikatan itu terjalin maka, mereka akan langsung mengalokasikan dana masing-masing untuk bisnis keduanya agar semakin besar, dengan ditopang oleh satu sama lain. Namun untuk kalangan menengah seperti keluarga ini, adanya hanya pikiran untuk saling memanfaatkan. Keduanya akan berusaha untuk menginjak satu sama lain seolah-olah mereka semua saling menyayangi, tapi sebenarnya
“Apa yang kau la–”Ed mencoba untuk menegur Jolly yang kini berlutut dengan meluk kaki Radhis.Disaat yang sangat tepat Radhis mengangkat satu tangannya untuk memberitahu Ed agar tidak melakukannya.“Tuan! Atas nama ayahku. Aku mohon kepada tuan, tolong tuan memberikan pengampunan kepada beliau,” ucap Jolly dengan masih tetap memeluk kaki Radhis yang berdiri laksana patung di hadapannya.Pada saat ini sebenarnya Radhis adalah seseorang yang paling tidak baik untuk di ganggu di seluruh Auckland. Itu berkaitan dengan hubungannya dengan sang istri. Namun anehnya kali ini Ed sebagai seseorang yang selalu ada didekatnya dan selalu melihatnya, merasa jika kali ini Radhis tampak sedang ingin memberikan kes