"Aeh, ter—se—rah, kamu…"
Dengan di ikuti suara lenguhan, Kally seolah-olah lupa apa tujuannya datang kesini. Yang semula ingin membicarakan perihal yang sudah dialami Suaminya dengan Dave waktu itu. Kini Kally menjadi fokus pada rabaan Dave.
Sedangkan Dave kini mulai melancarkan aksinya dengan lebih gencar lagi, dengan mulai menciumi pinggang Kally yang ramping dan sintal.
Disaat ini sebenarnya di waktu yang sama dan juga di Moland atau Motherland Goma sedang berada di kantornya, pemulihan Dave dan Goma memang lebih cepat Goma hanya menyisakan bekas luka robek di bibir Goma, karena siksaan yang diterima Goma tidaklah separah Dave, itu dikarenakan waktu itu Ester meminta kepada Radhis agar memberikan mereka berdua kesempatan, dan mencoba untuk memaafkan mereka berdua atas apa yang sudah
“Ehmm,” desah Kally saat dirinya kini berpindah di atas Dave dan mulai menyatukan tubuh mereka berdua dengan perlahan dan halus guna meresapi semua rasa.Begitu juga dengan Dave kini saat tubuh mereka sedang menyatu Dave hanya bisa melenguh merasakan kenikmatan khas dari keadaan itu.sementara itu Goma yang penasaran saat Ayahnya atau kepala keluarga Esfor berkata kepadanya bahwa Istrinya tidak ada dirumah kini mencoba untuk menelpon Istrinya untuk menanyakan posisinya dimana saat ini.Kally yang sedang menggerakan pinggulnya dengan begitu bersemangat berada di atas Dave harus terhenti, karena dia kini mendapati ponselnya berdering menandakan jika ada yang sedang menelponnya.“Kenapa berhenti?” tanya Dave saat Kally menghentikan gerakannya.
“Kenapa kamu berhenti?” Kally merengek seperti anak kecil yang dilepas dotnya.“Kenapa?” tanya Dave dengan ekspresi tak bersalah. Justru Dave kini kembali berbaring dengan salah satu anggota tubuhnya lurus ke atas.Seolah paham dengan maksud Dave Kally segera menghampiri Dave di tempat tidur dan menaiki tubuh kekar Dave dan segera memasukkan itu, dan mereka berdua kini kembali terhubung seperti semula.Kembali kepada Goma kini yang berdua dengan kakek Esfor kembali harus mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dari Ayahnya itu, kedatangan Ayahnya disana sebenarnya selain menanyakan keberadaan istri Goma yang tidak ada dirumah juga bertujuan untuk bertanya tentang perkembangan perusahaan mereka.Tuan Esfor bertanya kepada Goma kenapa belakangan ini
Kakek Esfor segera mengakhiri pemikirannya tentang hal yang menurutnya tidaklah penting itu, namun entah kenapa dirinya seolah masih saja kepikiran tentang hal-hal itu, seolah itu semua memiliki benang merah dengan keluarganya.Sementara itu kini Ester di Geneve sedang mempersiapkan semua keperluan untuk nanti malam.selain Ester Ed juga ada disana saat ini, Ed disana untuk membantu Ester dalam persiapan acara yang akan dilakukan di tempat itu.Namun bukan berarti Eser dan Ed melakukan persiapan secara menyeluruh, persiapan yang mereka lakukan adalah pelaksanaan rencana Tuannya yaitu Radhis.Hal itu tidak diketahui oleh semua orang, hanya orang yang benar-benar mengetahui dan mengenal siapa Radhis saja. Termasuk disiapkannya sebuah ba
Sementara wanita yang sedari awal begitu semangat dengan pertemuannya dengan Radhis dan kini masih berada di tengah-tengah Radhis dan Tania itu bernama Terry. “Terry Arnault,” ucap Terry dengan mengulurkan tangannya kepada Radhis untuk meminta berjabat tangan dengannya. ‘Terry ini adalah istri dari pemilik Brand Fashion Arnault, Salah satu Brand lokal terbesar,” ucap Tania yang berhenti sejenak sekedar untuk meletakkan tangannya di pinggang Terry, “Di Auckland tentunya.” Tambah Tania menuntaskan penjelasannya kepada Radhis. Tania menjelaskan kepada Radhis dan tanpa memperdulikan tangan Terry yang kini menyahut tangan Radhis karena tak kunjung dijabat oleh Radhis seolah Radhis merasa tidak enak kepada ibu mertuanya yang ada dis
Sementara itu di luar RAdhis melihat sebuah gedung pertokoan besar yang bernama Chine Towerseperti namanya sepertinya gedung itu adalah sebuah gedung pertokoan yang spesial menjual barang-barang antik yang didatangkan langsung dari China. Radhis yang melihat itu seketika ingat kepada Istrinya dan berniat untuk memasuki gedung itu guna mencarikan hadiah untuk istri tercintanya. Baru saja Radhis hendak masuk sebuah suara dari arah belakang mengagetkannya, “Radhis?” Suara wanita itu seakan dia kenal, begitu Radhis menoleh ke arah dimana suara itu berasal dia melihat seorang wanita cantik berperawakan tinggi putih dan rambut sedikit kecoklatan, dia d
“Dan Lagi aku sudah menikah,” ucap Radhis lagi yang jelas saja itu membuat Michel terperangah.Bagaimana mungkin orang seperti Radhis ada yang mau menjadi istrinya di jaman sekarang.“Menikah?!”Ucap michel dengan begitu keras seolah dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang sudah diucapkan oleh Radhis.“Kenapa …”“Wanita bodoh mana yang mau menjadikan orang sepertimu sebagai suaminya?” Tanya Michel kepada Radhis.Radhis hanya terdiam dan berlalu pergi meninggalkan Michel dan Michael, “Hey tunggu!” ucap Michel secepat mungkin sebelum Radhis jauh dari mereka.
“Nona sepertinya anda sudah membuang-buang waktu, orang ini tidak mungkin mampu untuk mendaftar sebagai anggota di Chine Tower ini,” Sahur MIchel yang dengan cepat mendekat ke arah resepsionis dan menolehkan kepalanya kepada Radhis yang berada di sampingnya dengan satu tangan berada di meja.“Maaf Nona, tapi tempat kami menghargai siapapun yang datang kesini, jadi tolong Nona jangan berkata seperti itu,” ucap Wanita di resepsionis kepada Michel dengan sedikit membungkukkan badannya sebagai wujud kesopanan.“Apa kau berani menegurku?! apa kau tidak tahu siapa suamiku?” Ucap Michel dengan menunjuk tepat ke arah suaminya.Wanita resepsionis itu menatap ke arah Michael dan menyapanya dengan sopan, “Tuan Michael, apa kabar?”
Setelah berkata kepada Michael Wanita itu kembali menghadap kepada Radhis dan bertanya dengan sopan, “Maafkan saya tuan, jika tuan tidak mau membuat kartu anggota lantas apa yang tuan inginkan?” tanya Wanita itu.“Bukankah aku sudah bilang kepadamu, sudah biarkan saja dia, dia itu adalah orang miskin, jadi tidak mungkin dia mampu untuk membuat kartu disini.”Tidak henti-hentinya Michael mencoba menghasut wanita staf resepsionis Chine Tower itu, sampai Akhirnya Wanita itu kembali berbicara kepada Radhis.“Tuan, saya minta maaf, namun jika Tuan tidak bermaksud untuk membuat kartu anggota tolong tuan mundur untuk berpikir dan saya melayani Tuan Ini terlebih dahulu,” ucap Wanita itu yang memang sedari awal selalu bersikap sopan, sebagai bentuk dari pelayanan.