Setelah berkata kepada Michael Wanita itu kembali menghadap kepada Radhis dan bertanya dengan sopan, “Maafkan saya tuan, jika tuan tidak mau membuat kartu anggota lantas apa yang tuan inginkan?” tanya Wanita itu.
“Bukankah aku sudah bilang kepadamu, sudah biarkan saja dia, dia itu adalah orang miskin, jadi tidak mungkin dia mampu untuk membuat kartu disini.”
Tidak henti-hentinya Michael mencoba menghasut wanita staf resepsionis Chine Tower itu, sampai Akhirnya Wanita itu kembali berbicara kepada Radhis.
“Tuan, saya minta maaf, namun jika Tuan tidak bermaksud untuk membuat kartu anggota tolong tuan mundur untuk berpikir dan saya melayani Tuan Ini terlebih dahulu,” ucap Wanita itu yang memang sedari awal selalu bersikap sopan, sebagai bentuk dari pelayanan.
Sementara disaat Michel berkata dengan penuh emosi tergambar di mimik mukanya. Michael, suaminya justru tidak henti-hentinya memandang Bos Chine Tower yang baru datang tadi.michael begitu terpesona melihat kecantikan dan keanggunan yang dipancarkan oleh wanita itu.Dengan memegang kartu yang dimiliki oleh Radhis wanita itu berkata kepada setiap orang yang berada di sana.“Biar saya mengenalkan diri, nama saya adalah Luan Xi. Saya adalah pemimpin di Chine Tower ini,” ucap wanita itu dengan sedikit mencondongkan badannya ke arah depan.Jika dilihat baik-baik usia wanita itu di kisaran angka 30 tahunan, relatif muda dan masih cantik. Luan Sangat menampilkan sosok yang sangat di idamkan oleh kebanyakan laki-laki, kualitas tinggi yang pantas untuk dikagumi.Nafasn
Diluar dugaan, Semua yang diharapkan oleh Michel tidak menjadi kenyataan.Luan Xi masih tersenyum manis, “Asal Nona Tahu kartu ini memang bukan kartu untuk memasuki Chine Tower.”“Benar kan apa yang aku bilang? Dari awal aku sudah tahu bahwa kartu itu bukanlah kartu untuk memasuki, Chine Tower. Warna itu cepat abaikan dia dan mulai melayani ka …”Belum selesai Michel berbicara, Luan Xi menyahuti ucapannya, “Ini memang bukan kartu untuk masuk ke Chine Tower, namun ini adalah sebuah kartu yang dapat digunakan untuk memasuki seluruh tempat di Auckland!”“Apa!” teriak Michel dan Michael serentak, bahkan beberapa orang disana ikut bertanya-tanya.
Michel bergelayut pada lengan Radhis sambil menoleh pada suaminya dan berkata, “Ssst!” mengerucutkan bibirnya dengan telunjuk tangannya di depan bibir memberi perintah agar suaminya diam,”Diam saja disitu, ini tidak ada hubungannya denganmu!”Michael mengerutkan alis mendengar perkataan Michel, suami mana yang terima diperlakukan seperti itu oleh istrinya. Apalagi Michel adalah wanita yang cantik dan Michael mengira Radhis belum menikah, ia sangat khawatir cinta lama diantara mereka akan bersemi kembali.Sedangkan Radhis, dengan menahan rasa risih pada lengannya yang tengah digelayuti Michel, ia hanya memasang wajah datar sambil mengamati kelakuan suami istri congkak itu.Di luar dugaan, Michael segera datang mendekat pada Michel dan kembali meraih pergelangan tangannya, menariknya sambil ber
Sementara Tania kini yang bersama teman-temannya sedang membicarakan Radhis, karena salah satu temannya yang sedari tadi terus-menerus menggoda Radhis yaitu yang bernama Terry. Juga masih bersama dengan dua orang lagi yang masih sama yaitu, Glee dan Sabrina.Mereka berempat masih saja menggunjingkan Radhis, mereka semua saling berdebat, terutama Terry, wanita itu tetap berpendapat jika Radhis tidaklah serendah yang dibicarakan oleh Tania. Terry merasa jika Radhis seolah memiliki aura seorang penguasa, sama seperti orang yang pernah ditemui olehnya dulu.“Alah, Omong kosong.”Tania tampak mencibir, seolah Tania yang semula tidak ingin malu karena mempunyai menantu yang hanya menumpang hidu
“Kenapa?” tanya Tania.“Zond kan? Apa kamu tidak tahu keluarga Zond?” tanya Terry.Tania berpikir sejenak.Setelahnya, Tania berpikir sejenak.“Mana mungkin aku tidak tahu?” ucap Tania dengan keras.“Maka dari itu!” ucap Terry.“Tapi yang jelas Radhis bukanlah orang sehebat mereka!” sangkal Tania dengan jelas.“Bagaimana mungkin?” Terry bertanya kepada Tania.“Nama mereka saja sama, dan lagi w
***Radhis sudah masuk kembali ke tempat dimana Tania dan teman-temannya yang sedang berbincang.Tepat sekali, saat itu Tania dan teman-temannya sudah selesai dan berniat untuk pulang.“Hay tampan, kita bertemu lagi,” ucap Terry yang masih mencoba untuk menggoda Radhis.“Tentu saja Nyoya, bagaimanapun juga saya harus kesini untuk menjemput ibu mertua saya,” ucap Radhis.“Lagipula saya hanya berada di depan, di Chine tower.” Tambah Radhis.“Chine Tower?” ketiga teman Tania bertanya dengan serius.Tania bi
“Tania kamu sangat beruntung!” seru Terry kepadanya.“Selain menantumu tampan dia juga sangat memperhatikan keluarga istrinya,” tambah Terry kepada Tania yang kini menerima uluran kotak perhiasan berisi gelang giok dari Radhis.“Kamu benar Menantuku ini selalu mengerti,” ucap Tania yang kemudian mendekatkan tubuhnya kepada Terry yang berada di sampingnya.Tania mendekatkan tubuhnya ke Terry untuk menunjukkan gelangnya kepadanya.“Indah sekali,” ucap Terry saat memegang gelang Tania yang baru saja diberi oleh Radhis.Radhis tersenyum kepada Tania seolah Radhis benar-benar menyayangi Tania seperti ibunya sendiri di depan teman-teman Tania.
“Iya Istriku ada apa?” Radhis bertanya dengan khawatir. ini sudah melewati jam makan siang, namun Rachel baru menelepon dirinya.Kebiasaan Rachel menelepon adalah pada waktu makan siang, karena Rachel adalah Orang Yang sangat menggilai pekerjaanya.Ternyata Rachel menelepon Radhis hanya untuk memastikan apakah Radhis sudah makan siang dan juga sekaligus mengingatkan jika nanti malam Radhis harus ikut Rachel untuk menghadiri pertemuan pemilik perusahaan seperti yang sudah direncanakan.Radhis yang mendengar ucapan Istrinya yang mengingatkannya perihal makan siang cukup membuatnya tersenyum, PErhatian yang diberikan Rachel sudah membuat Radhis merasa senang, bagaimanapun juga kini dirinya dan Rachel sudah saling melengkapi. Meskipun Radhis belum bercerita keseluruhan tentang dirinya kepada Rachel nam