“Maafkan aku Ayah.”
Dengan menunduk Deon hanya bisa meminta maaf kepada ayahnya.
“Deon!” bentak sang Ayah yang sednag murka kepadanya.
Apa yang ditakuti oleh ayahnya sepertinya terjadi, dia takut jika Deon terlalu banyak membual di depan Rachel dan akhirnya kini Anaknya bernama Deon itu sedang di hadapkan dengan satu tembok yang besar karena bualannya sendiri.
Deon hanya bisa menunduk karena dia merasa takut dan juga malu kepada Ayahnya, dia tahu apa yang sudah dia lakukan adalah hal yang salah, dan juga dia merasa memang tidak mungkin untuk mempertemukan Racheld an pemimpin Geneve, karena semua orang tahu bahwa pemimpin Geneve adalah orang yang menutup diri dari masyarakat umum, apalagi untuk orang kalangan bawah, sangat tidak mungkin mereka mengenal pemimpin Geneve.
“Jelaskan padaku apa yang sebenarnya sudah kamu bilang kepada Rachel?” Ayahnya dengan rasa penasaran dan sedikit amarah didalamnya.
“Aku ...” Deon masih saja tidak berani
HAi pembaca setia semuanya. maaf ya sedikit kurang update akhir akhir ini.. author sedang mengurus sesuatu terkait masalah jodoh dan hati..(T.T) TApi tenang, update Sang penguasa akan tetap lanjut sampai taman nanti. untuk pembaca semua jangan lupa mampir ke - "Rahasia Cinta Sang Mafia" sepertinya di cerita itu juga lumayan seru kok ada rahasia rahasian juga.. , bantu bantu review ya biar aku semakin baik lagi dalam menulis. terimakash semua,, ig: inozandika_f
“Iya halo nona?” ucap Ayah deon saat dia mengankan telepon dari Ester.Sementara itu 5 menit yang lalu di Geneve, Radhis sedang mengerjakan beberapa pekerjaannya, bagaimanapun juga dia kini harus belajar bertanggung jawab dengan pekerjaannya, dan juga Geneve adalah kepunyaannya.Disaat dia mengerjakan beberpa pekerjaannya itulah Ester tiba-tiba mengetuk pintu, dan membuka pintunya sedikit seraya berkata, “Permisi Tuan.”“Iya, ada apa?” tanya Radhis kepada Ester yang kini sudah berjalan mendekat ke arahnya.“Ada orang yang ingin bertemu dengan Tuan,” terang Ester.“Siapa?”“Dia bilang dia adalah Daka Dodge,”“Sepertinya aku belum pernah mengenal nama itu?” timpali Radhis kepada Ester dengan tatapan yang masih menghadap ke arah berkas-berkas yang ada di depannya.“Dia adalah pemilik Dodmedia Tuan, sebuah Agen iklan di Auckland.&r
“Tapi ingat kita tidak akan bertemu dengan pemimpin dengan Geneve, kita hanya akan ditemui oleh Nona Ester,” ucap Ayah Deon. “Tidak masalah Ayah, kita kesana untuk membuat janji bertemu dengan pemimpin Geneve, itu sudah lebih dari cukup, setidaknya aku bisa bilang kepada Rachel jika pemimpin Geneve sibuk tapi kami sudah membuat jadwal bertemu.” Terang Deon kepada ayahnya. “Tumben kamu bisa berpikir pintar.”cetus Ayah Deon tanpa perduli perasaan Anaknya. Mendapati perkataan Ayahnya seperti itu Deon hanya bisa terngangah karena merasa di katai oleh Ayahnya sendiri. “Dari awal aku juga pintar Ayah.” Celetuk Deon dengan nada yang sedikit ngambek. “Sudah kita tidak perlu berdebat tentang ini, karena kamu juga sudah memutuskan untuk bertemu dengan Nona Ester sekarang, sepertinya kita akn segera berangkat .” pungkas Ayah Deon yang kemudian segera berdiri dan bersiap-siap untuk segera pergi ke Geneve bersama dengan Deon. Disaat yang sama
Di waktu yang sama sekarang di Wish Corp,Rachel sedang mengerjakan beberapa pekerjaannya, Dia seolah sudah tidak memikirkan perihal pertemuan pemilik perusahaan di Auckland.Entah dia sudah tidak memikirkannya atau dia cuma sekedar mencari kesibukan untuk mengabaikan perihal tersebut.Saat itu sebagai orang ditugaskan untuk menjaga Rachel, Rocky Kini sedang berkeliling untuk melihat kondisi di sekitar perusahaan Wish Corp, Yang mengitari seluruh perusahaan termasuk basement sampai ke lantai paling atas, dan ternyata begitu dia berada di lantai paling atas atau Rooftop dia dari jauh melihat seorang laki-laki di seberang gedung perusahaan Wish Corp, Laki-laki itu hanya menunduk dan bersandar pada sebuah dinding dengan tangan yang memegang sebuah ponsel seakan Dia sedang berbalas pesan dengan seseorang.Tanpa ada rasa curiga sedikitpun Rocky mengabaikan orang tersebut,Dan kini Rocky kembali turun ke lantai dimana ruangan Rachel b
“Terima kasih nona, Nona sudah berkenan untuk menemui kami.” Ucap Ayah Ayah mewakili dirinya sekaligus anaknya.“Tuan tidak perlu sungkan” tutur Ester dengan tersenyum manis.Di sini Sebenarnya Deon seolah kagum melihat senyum Ester, Bagaimanapun juga Ester adalah wanita yang sangat cantik Meskipun tidak bisa dibandingkan dengan Rachel.Seolah memang memiliki sifat buaya, Deon kini berfikir andainya dia bisa mendekati Ester dia akan merasa sangat senang.Baru saja Deon dan ayahnya hendak duduk, Ester Kembali berkata.“Oh, Aku hampir saja lupa”“Apa itu nona?” Tanggap Ayah Dion yang kini tangannya sedang memegang kursi di depan meja kantor Ester.“Tadi Pak direktur memintaku untuk memberikan foto pertemuan kita Kepada beliau sebagai bukti jika memang kalian datang ke sini untuk membuat janji dengan dirinya.” terang Ester beralasan.Radhis m
Semua berkas ke ini sudah tertata rapi, tidak ada satupun yang tersisa ataupun belum dikerjakan. Tak lupa Sebelum dia meninggalkan kantornya terlebih dahulu dia mengirimkan pesan kepada Ester.Setelah dia melihat status pesan itu sudah terkirim Radhis kini meninggalkan kantornya.Suara Langkah kaki dan sama sekali tidak terdengar begitu dia melewati depan ruangan Ester,Seolah dia tidak menapakkan kakinya ke lantai.Sedikit cepat waktu berlalu kini Radhis sudah Berada di lobby kantor nya.“Hendak pulang Tuan?” Tanya penjaga yang tadi mengantarkan Deon beserta ayahnya ke ruangan Ester.“Iya, Saya akan pulang.” Jawab Radis dengan begitu berwibawa namun tetap sopan.
“Oh maaf Nona, saya Terbawa suasana saat harus bersalaman dengan wanita secantik nona,” tanpa ada rasa malu sedikitpun Ayah Dion berkata Saat dia melepaskan jabatan tangannya.“Tuhan Bisa saja tapi terima kasih atas pujiannya,”“ kalau begitu saya pamit juga nona,” Deon yang sedari tadi diabaikan, dia mengulurkan tangan, Untuk berjabat tangan dengan Ester.Di sini Sebenarnya Ester tidak mau menjabat tangan Deon, Namun karena dia merasa tidak enak terhadap ayahnya mau tidak mau Akhirnya Ester meraih uluran tangan Deon.“Iya, Terima kasih sudah menyempatkan waktu.” Ester berkata dengan senyum manis mengembang di bibirnya.Setelah jabat tangan itu selesai, ayah dan anak itu kini segera berlalu meninggalkan ruangan Ester.Setelah berjalan Melewati koridor dan juga Lift, Deon beserta ayahnya sudah sampai di lobby kantor, dan kini saat mereka hendak keluar dari kantor tersebut
“Kenapa kamu tanya seperti itu?” Radhis bertanya kepada istrinya seolah dia tidak percaya bahwa istrinya akan bertanya seperti itu kepadanya.Semula yang Rachel hanya bertanya setelah melihat ekspresi suaminya dia mencoba untuk lebih menggoda nya lagi, dengan cepat Rachel berdiri dan kedua tangannya dengan pelan menggebrak meja.“Kenapa kamu kaget seperti itu?” Tanya Rachel kepada suaminya dengan ekspresi lucu dan bibirnya yang manyun.Lebih mirip orang anak yang ngambek terhadap orang tuanya karena tidak dituruti apa yang dia inginkan.“Kamu tidak benar-benar habis bertemu dengan seorang wanita kan?” Tanya Rachel kembali dengan ekspresi wajah yang semakin lucu namun matanya sedikit melirik.“Aku kaget bukan karena aku memang Bertemu dengan wanita, namun aku kaget karena baru pertama kali aku mendengar mau bertanya seperti itu seolah kamu benar-benar cemburu.” Cara Radhis denga
“Iya sayang,” Kini Radhis Bukan hanya berbisik ke telinga istrinya namun juga diiringi dengan jilatan lembut di sana.Bahkan tangan Radhis Yang tadi hanya meremas dada kini mulai bergerak perlahan turun sampai ke pangkal paha Rachel.Rachel sedikit menjingkat saat Radhis menyentuh bagian itu.“Uh …” Rintih Rachel.Di waktu yang sama kini Deon yang tadi dalam perjalanan sudah sampai tepat di depan kantor Wish Corp.Setelah dia turun dari mobilnya segera dia berjalan untuk memasuki kantor itu,“Anda mau ke mana?” tanya Rocky yang melihat orang yang tadi pagi dia temui“Saya ingin bertemu dengan Nona Rachel,” Ucap Deon dengan sekenannya.“Tapi nona Rachel sedang tidak bisa diganggu.”Seketika Deon bingung untuk mencari alasan. Dia tahu, jika dia jujur terhadap orang yang sedang ada di depannya dia hanya ingin bertemu untuk menyombongk