Share

Bab 194

Penulis: inoz eL
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-08 09:44:53

“Jhon bisa kamu bawah temanmu ini pergi dari sini?”, ucap Radhis kepada Jhon.

“Diam, aku tahu mana yang baik dan buruk, kau tidak perlu mengajariku”, ucap Jhon yang justru berkata kasar kepada Radhis.

“Sudah teman-teman tinggalkan dia sendiri”, ucap Jhon kepada Teman-temannya.

“Siapa dia berani memerintahmu?”,ucap Dari salah satu orang tadi yang melihat Jhon di perintah-perintah oleh Radhis.

“Sudah, nanti saja, aku tak mau karena hal seperti ini acaraku jadi berantakan”, ucap Jhon kepada temannya.

“Tuan, bisa tuan meningalkan tempat ini sekarang?”, ucap Ed dengan bersikap sedikit sopan.

“Tuan Ed?”, ucap laki-laki itu.

“Iya ini saya Ed Ackerley”, ucap Ed dengan raut mukanya yang datar membuat kesan wibawahnya.

“Tuan Ed mari bergabung bersama kami”, ucap laki-laki itu.

“Maaf nak, tapi Tuan Ed harus bersama saya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Solihin Lehen
good ...ceritanya bagus tp like ny kurang banyak jd nembacany tidak bisa sampai habis aplagi hrus up dulu ..gratis dong ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 195

    “Hei!!!!!!, Kalian!!!!! Hentikan video ini!!!!” teriak nenek Xion kepada pegawai hotel yang ada disana, termasuk para staf W.O.Segera roang orang itu langsung sibuk untuk mematikan proyektor yang menayangkan video itu.“Berhenti!!”, ucap Jhon kepada mereka.“Jhon kenapa?!!” ucap nenek Xion kepada Jhon.“Sebentar!! Aku ingin lihat!!”, ucap Jhon kepada nenek Xion.“Sayang, aku bisa menjelaskannya”, ucap Sea kepada Jhon.Disini Jhon mengabaikan Sea dia hanya melihat Video itu, mencoba mencari tau siapa laki-laki itu.“Oh sekarang aku paham!!”, ucap Jhon dengan keras.“Hoi Jhon calon istrimu sexy, dadanya begitu menggoda!”, ucap teman-teman Jhon yang di awal tadi menghina Radhis.“Bruak!!”, suara Proyektor yang dilempar kursi oleh nenek Xion.“Bubar!!” teriak nenek Xion.“Keluar kalian semua!

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 196

    “Nenek!!!!, Ini semua nenek yang menyuruhku!!, kenapa nenek mellempar kesalahan kepadaku?!” ucap Sea dengan keras.Disini Tania makin tertawa bahagia, melihat dua orang itu saling menyalahkan, “Hey, kenapa kalian saling menyalahkan seperti itu?”, lanjut Tania tertawa.“Diam kau!”, ucap nenek Xion yang tak terima dengan perkataan Tania.“Sduah lah!!, ayo lanjutkan lagi!”, ucap Tania.“Aku bilang diam!!, penjaga!!, keluarkan dia!!”, ucap nenek Xion kepada beberapa orang penjaga yang ada disana.“Siapapun yang berani menyentuh keluarga tuan Radhis aka berurusan dengan orangku!”, ucap Ed dengan keras saat para penjaga itu mencoba untuk mnedekat kearah mereka.Seketika para penjaga itu mematung di tempat semula, dan berdiri tegak tak berani bergerak.“Maaf Nyonya.” Ucap penjaga itu kepada nenek Xion.“Dasar orang-orang tak berguna!!!”, uc

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 197

    “Tapi ini sudah membuat keluarga kita malu Jhon!”, ucap Adney yang sebenarnya sudah tidak setuju jika Jhon masih dengan Sea.“Tapi bagaimanapun tentang anakku?”, ucap Jhon yang dengan polosnya seolah percaya dengan ucapan Sea.“Apa kamu yakin bahwa itu adalah anakmu?”, ucap Adaney kepada Jhon.“Sudah aku bilang aya, jika memang usian Satu minggu itu pasti ananku, karena Huang menghilang sudah cukup lama.. hampir 1 bulan sebelum Sea di pastikan hamil”, ucap Jhon.“Lebih baik kau dengarkan ucapan Ayahmu”, ucap Radhis yang tiba-tiba ikut berbicara kepada mereka.“Apa maksutmu?” Jhon berteriak kepada Adney.“Iya lebih baik kamu dengarkan ucapan dari Ayahmu”,ucap Radhis yang dengan santainya.“Radhis kenapa kamu berakata seperti itu?”, ucap RRAchel yang tidak mau jika Radhis menjadi orang yang mmenuduh tanpa bukti.“Jangan men

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-10
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 198

    “Sudahlah sesaat lagi kalian akan mengerti”, ucap Radhis dengan tersenyum jahat kepada mereka.Sebenarnya Radhis bukanlah orang yang suka berbuat jahat terhadap orang lain, tapi dia paling tidak bisa menahan untuk membalas perlakuan orang yang sudah membuatnya sakit hati, terutama kepada orang yang sudah berbuat seenakknya kepada Istrinya.“Radhis bisa tidak kamu diam!!!”, ucap Marot kepada Radhis ayng sedari tadi tak mau berhenti untuk berbicara.“Hei! Rachel suruh suamimu diam!!”, bentak nenek Xion kepada Rachel yang dari tadi hanya melihat dan mencoba menyuruh Radhis untuk diam tapi tidak bisa.“Tolong jaga mulutmu!”, ucap Radhis dengan tenang tapi wajahnya tampak begitu dingin.Melihat Radhis berkata seperti itu nenek Xion kembali berucap lebih lagi,“Kenapa?!, dia adalah cucuku dan ini bukanlah kantor!, dan lagipula aku sudah tidak menjadi bawahan kalian lagi”, terang nen

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-10
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 199

    “Dokter, saya mau tanya sama dokter”, ucap Adney dengan tatapan yang begitu serius dan tidak ada sedikitpun senyuman di raut wajahnya.“Apa benar anak dalam kandungan Sea adalah cucu saya atau anaknya Jhon?”, ucap Adney dengan gamblang.“Tuan tolong percayala, itu adalah cucu Tuan”, ucap nenek Xion sebelum dokter bicara.“Dokter saya mohon, dokter untuk meninggalkan tempat ini”, ucap nenek Xion masih mencoba merengek kepada Dokter itu, sementara Sea hanya menunduk karena malu.Sea sudah tidak tahu lagi sekarang, bahkan dengan adanya dokter disini adalah sesuatu yang sangat berbahaya untuk keluarganya, dan dia tak menyangka jika Radhis bisa mendatangkan dokter itu kesini.Kini Sea hanya menangis, dia terisak sendiri, dia meratapi nasibnya yang akan dia terima.“Begini terkait itu anak Tuan.... siapa tadi?”,“Jhon”, sahut Jhon menjelaskan namanya kepada Dokter.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-10
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 200

    “Saya mohon Tuan..”, ucap Marot.Menyadari kini sudah tidak ada harapan untuk menikah dengan Jhon, Sea segera berlutut di hadapannya dia benar-benar meminta maaf atas semuanya.Kini dia menangis sejadi-jadinya, “Maafkan aku...” ucap Sea sambil terisak.“Sudah Sea, cukup”, ucap Jhon dengan melihat ke arah Sea, sebenarnya Jhon masih memiliki rasa kepadanya tapi rasa sakit di hatinya benar-benar tidak bisa terobati lagi, “Maaf, semua nya harus berakhir disini”.“Ayo ayah, tante, kita pulang”, ucap Jhon yang melihat ke arah Adney dan Lisa.“Kalian dengar sendiri Jhon sudah memutuskan untuk mengakhiri ini”, ucap Adney kepada nenek Xion yang bersujud memegangi kakinya.“Jika kalian mengakhiri pernikahan ini bagaimana dengan nasib kami selanjutnya?”, ucap nenek Xion yang sudah mulai berpikir bahwa semua yang dia harapkan akan lenyap, bukan hanya kenyamanan tapi juga

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-11
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 201

    “Saya permisi tuan”, ucap Dokter itu dengan sangat sopan seolah dia tahu siapa Radhis, dan lagi disini tanpa disadari ada orang-orang dari keluarga Radhis yang melihat mereka, dan tentunya Keluarga Radhis yang lain sedikit bingung.Kenapa Radhis begitu dihormati, bukan lagi hanya oleh Ed tapi bahkan oleh dokter yang baru mereka kenal,”Siapa Radhis sebenarnya?”, pikir mereka masing masing tanpa di ucapkan.“Silahkan”, ucap terimakasih karena sudah mau datang kesini”, ucap Radhis kepada dokter itu.“Sama-sama tuan, dan jangan sungkan jika Tuan butuh sesuatu dari saya”, ucap dokter itu dan kemudian dia berkata lagi “Saya permisi dulu Tuan”“Terimakasih, jika saya butuh sesuatu saya akan menghubungi anda”, ucap Radhis kepada Dokter wanita itu.“Iya tuan.. saya permisi”,ucap dokter itu, dilanjutkan membungkuk dan seketika berjalan keluar ruangan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-11
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 202

    “Iya sudah ayo pulang”, ucap Rachel yang kemudian menoleh ke arah Ester.“Ayo, kamu jadi kerumah kan?” ucap Rachel kepada Ester.“Nona Ester mau main pergi kerumah kita?”, tanya Radhis sedikit kaget mendengar ucapan Rachel.“Iya.. sebenarnya tadi dia ingin menjemput aku, tapi aku melarang nya mendingan setelah pulang saja kerumah sambil ngobrol-ngobrol” jawab Rachel dengan menatap manja ke Radhis seolah dia sedang meminta persetujuan dari suaminya itu.“Iya aku akan ikut kerumahmu”, ucap Ester kepada Rachel seperti seorang kakak yang menuruti kemauan adiknya.“Rachel....”, rengek nenek Xion mendekat ke arah Rachel yang kini sedang ingin berdiri untuk pulang.“Ada apa nek?”, ucap Rachel dengan sifat murah hatinya.“Tolong bantu nenek mu ini Rachel”, ucap nenek Xion.“Aku harus bantu bagaimana Nek?” ucap Rachel yang bingung d

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-12

Bab terbaru

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 782

    Kali ini semua orang yang hanya bisa berdiri dengan menjadikan Radhis yang duduk di sofa utama sebagai titik pandangan.Mereka semua mulai merasa sedikit penasaran, karena Radhis masih terpaku terdiam melihat ke arah Gun.“Apa yang kau mau bangs*at?” Teriak Gun.“Cepat katakan!” Imbuhnya.“Oh… Bukankah Anda terlalu terburu-buru Tuan.” Kalimat Radhis mungkin cukup sopan, namun nada dan ekspresi wajahnya seolah Radhis sangat meremehkan Gun.“Cepat katakan! Apa maumu?”Gun terdiam sejenak, melihat Radhis, entah apa yang ada dipikirannya, sampai akhirnya Dia lanjut berbicara.“Berapa yang kau inginkan?”Pertanyaan Gun jelas ditanggapi dengan ekspresi senyum oleh beberapa orang, termasuk nenek Xion, Marot, dan juga Tania.Mereka berpikir jika Radhis akan mendapatkan uang yang cukup banyak dari Gun, dan setelah itu mereka akan memintanya.Berbeda dengan Radhis, pada saat ini Dia justru tertawa dengan begitu keras.Radhis merasa lucu, karena bagaimanapun juga aset yang dimiliki oleh Radhis

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 781

    “Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Radhis yang mulai melihat Gun bingung.“T–tidak.”“Tolong lepaskan Aku.”Gun mulai pucat karena merasa takut. Selain itu, tangannya mulai sedikit membiru karena begitu erat cengkraman tangan Radhis membuat peredaran darah di tangannya sedikit terganggu.Tangan kiri Radhis masih tetap memegang pergelangan tangan Gun, tangan kanannya yang bebas kini mulai melayang menampar pipi pria itu kiri-kanan berulang-ulang secara bergantian.“Tolong maafkan A–aku.” Gun merasakan panas di pipinya kanan dan kiri.“Tolong lepaskan Aku…” Gun mulai merengek karena dirinya kini merasa sakit di pergelangan tangannya dan juga panas di pipinya.“Bagaimanapun Aku adalah keturunan keluarga Esfor!”Teriak Gun yang saat ini masih tak henti-hentinya mendapatkan tamparan dari Radhis.“R–radhis, lepaskan Dia.”Nenek Xion kembali berbicara saat dirinya masih merasakan panas di pipinya, bekas tamparan tangan Radhis.Radhis yang sedari tadi masih menampar pipi Gun mulai merasa

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   BAB 780.

    “Dere bilang kepada Menantumu, agar Dia menjauh dariku!”Teriak nene Xion kepada Dere.Dere melihat ke arah Radhis.Dia memandangi menantunya yang sepertinya sudah sangat marah.Ingat seberapa sayang Radhis kepada Rachel, Dere justru memilih untuk diam, Dirinya tidak ingin terlalu ikut campur dengan apa yang di lakukan oleh suami anaknya itu.Tania juga sama, Dia haya melihat apa yang akan terjadi.Sejujurnya Ia ingin jika Radhis dan Rachel bercerai, agar supaya Tania bisa bebas menguasai Villa kelas atas yang kini mereka tempati, setelah itu untuk selanjutnya akan menjodohkan putrinya, Rachel dengan Deon, lelaki yang jelas di matanya mempunyai perusahaan. Selain itu, menurut dirinya Deon jauh lebih baik daripada Radhis karena Deon bisa dengan mudah ia kendalikan.Namun, meskipun Tania berpikiran seperti itu, sebenci apapun dirinya kepada Radhis, Dia jauh lebih benci kepada Xion, ibu mertuanya yang gila harta dan tidak penah bersikap adil, dimana dirinya selalu merasa di anak tirikan

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 779.

    “Berhenti.”Radhis kini mulai berbicara saat Gun sudah semakin memperpendek jarak nya dengan Rachel.Gun untuk sejenak berhenti mendekat, Dia menoleh ke arah Radhis.Dengan sikapnya yang masih terlihat angkuh Gun berbicara kepada Radhis.“Ternyata berani juga Dirimu untuk berbicara kepadaku, bahkan melarangku.”“Kenapa aku tidak berani?”Radhis mulai berbicara dengan masih tidak melihat ke arah Gun sama sekali.Saat ini yang ada di pikiran Radhis adalah emosi, amarah dirinya kepada Gun.Mungkin semuanya tidak merasakan bahkan Rachel.Tapi untuk Nanny yang sudah sedikit banyak mengenal sisi lain Radhis, mulai merasa perasaan mencekam. Seolah Radhis sedang mengeluarkan hawa membunuh yang sangat kental.“Tuan…”Nanny mencoba untuk berbicara kepada Tuan nya.“Tenang saja, tidak apa-apa. Biar Aku yang mengurus.” Radhis berbicara kepada Nanny yang bahkan masih tidak berniat menatap Nanny.Entah kemana pandangan Radhis saat ini, tatapannya seolah kosong.Untuk Nanny yang sudah sering berhada

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 778

    ***Beberapa jam telah berlalu.Kini sepasang suami istri itu sedang berpelukan merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka berdua tapaki.“Terimakasih, Suamiku.” ucap Rachel dengan menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Radhis.“Tidak Sayang… seharusnya aku yang berkata seperti itu.”Jawab Radhis seraya mencium kening istrinya.“Sebenarnya kemana kamu beberapa minggu ini?” Tanya Rachel yang masih dalam posisi memeluk Radhis.“Ada yang harus Aku lakukan. Itu kenapa Aku sibuk beberapa minggu ini.” JAwab Radhis dengan mengelus rambut lembut milik sang istri.“Sebenarnya apa yang terjadi padaku semalam?”Kini Rachel membuka pertanyaan untuk agar mereka bisa berbincang.Radhis tidak tahu harus mulai darimana.Dia mulai menjelaskan apa yang Dia tahu kepada istrinya.Rachel bertanya seperti itu, karena samar-samar ingatan nya hanya sampai Dia makan malam bersama Adams dan Gun.Rachel juga menjelaskan jika sebenarnya semalam Dia mengira bahwa acara makan malam itu akan dihadir

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 777. "21+"

    ***Keesokan harinya.Kini hari telah pagi. Matahari mulai bersinar disaat Rachel membuka matanya.Satu hal yang berbeda untuk hari ini adalah dimana saat ini dia sedang terbangun dengan satu tangan yang sedang memeluk seorang pria.Pria yang dia kenal.Radhis, suami yang beberapa minggu terakhir sedang pergi ke Motherland untuk mengurus beberapa pekerjaan.Rachel hampir tidak bisa menahan air matanya.Wanita muda itu kini mengusap matanya, sebelum akhirnya dia memeluk sang suami dengan erat.“Kamu sudah bangun?” Suara lembut Radhis terdengar di telinganya.Menyeruak ke dalam telinga mungilnya, di iringi hembusan hangat nafas sang suami.Alih-alih menjawab Rachel kini justru membenamkan wajahnya di dada sang suami.Dengan tangannya yang masih memeluk erat, Rachel diam untuk beberapa saat.Seolah sedang menikmati waktu kebersamaan mereka berdua.Radhis yang mendapat perlakuan manja sang istri kini justru paham dan memeluk tubuh istrinya erat-erat.Mereka berdua saling melepas rindu s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 776.

    Dere sadar akan kesalahan dirinya dalam menanggapi kalimat-kalimat yang sudah diucapkan oleh mereka.“Oh.. Tidak.. aku tidak bermaksud–”Belum selesai Dere berkata-kata, ucapannya sudah dipotong oleh nenek Xion.“Sepertinya kamu memang sengaja membela menantumu yang kurang ajar itu!” Tuding nenek Xion.“Bukan begitu Bu–”“Ahh Sudahlah!” Lagi-lagi sebelum selesai Dere berbicara, nenek Xion sudah memotong ucapannya.“Apa kamu tahu, apa yang akan terjadi jika sampai Tuan Gun menggunakan kekuasaannya untuk membuat perhitungan dengan kita?”Saat ini giliran Marot yang berbicara kepada Dere.Kalimat yang diucapkan oleh Marrot senada dengan sebuah ancaman.Kata-katanya seolah Marot sedang memperingatkan kepada Dere jika pada saat ini menantu Dere, “Radhis” telah melakukan sesuatu yang dapat mengancam keluarga besar mereka.“Apa kamu Tahu sekuat apa, kekuasaan Tuan Gun?” Marrot masih mengintimidasi Dere.“Mungkin menantumu itu bekerja untuk Ed Ackerley.”“Tapi tetap saja, pekerja rendahan s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 775.

    Nenek Xion dan Marrot kini mulai paham jika sepertinya Radhis pulang.Mereka terkadang berpikir jika Radhis adalah sebuah penghalang besar dalam setiap rencana mereka, apalagi disaat ini mereka masih menumpang di Villa milik Rachel yang pernah dibilang oleh Rachel jika Villa ini diberikan oleh Radhis kepada dirinya.“Bu… Si brengsek itu pulang. Apa yang harus kita lakukan?” Marot bertanya dengan berbisik kepada Nenek Xion.“Kamu tenang saja…”Ucap nenek Xion berbisik balik kepada Marrot.“Kamu tidak perlu khawatir, sebentar lagi saat Wish Corp bangkit kita akan pergi dari sini…” Tambah nenek Xion yang masih dengan berbisik kepada Marrot.“Benar Bu…” Ucap Marrot mulai menyeringai.Kini mereka kembali fokus kepada Adams.Ibu dan Ana itu kini mulai bertanya, untuk memastikan.Apakah benar jika tadi rencana Adams diganggu oleh Radhis?“Apa benar dia suami Rachel?” Adams menjelaskan kepada nenek Xion jika Sea sendiri yang berkata jika laki-laki yang mengganggu rencananya tadi kemungkinan b

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 774

    *** Beberapa saat sebelumnya disaat Radhis dan yang yang lain nya berbicara.Gun sedang berada di suatu tempat dengan Adams, serta Sea.Posisi mereka sangat aneh untuk orang yang mengerti hubungan di antara ketiganya.Dimana Adams berdiri dengan kepala menunduk.Sementara Gun sedang duduk dengan ditemani oleh Sea di pangkuannya.Bukan hanya itu, dapat terlihat jelas jika pada saat ini tangan Gun sedang meraba-raba pinggul wanita itu.“Sial benar!” Ucap Gun yang merasa kesal.Dia merasa jika baru kali ini ada yang berani untuk mengganggu dirinya.Bahkan Gun merasa jika laki-laki tadi dengan terang-terangan mengintimidasi dirinya.Sea sekilas mendengar apa yang mereka bicarakan, hanya bisa menduga jika laki-laki yang dimaksud oleh mereka itu tentu adalah Radhis.“Sepertinya pecundang itu ini telah kembali…” Ucap Sea.“Dia adalah suami Rachel yang tidak berguna.” Ucap Sea memberitahu Gun.“Jadi Dia…”Gun mencoba untuk berpikir sejenak.Sejujurnya Gun tidak tahu siapa laki-laki tadi. Dia

DMCA.com Protection Status