“Radhis kemarin mengeluarkan uang 7 juta untuk membeli gaun kita dan stelan yang dia pakai juga Ayah”, suara Rachel menyahuti dari arah belakang.
“tu, ju, ju, ta,?” tanya Tania sambil menoleh kearah Rachel dan semakin terngangah.
“Rachel.. kamu cantik sekali?”, ucap Tania, yang didengar oleh Dere, dan tentu saja membuat Dere penasaran dan menoleh kearah Rachel.
“Ini benar anakku?”, ucap Dere yang kaget melihat putrinya yang begitu cantik dipadu dengan Gaun yang sangat mewah.
“Ayah kenapa?” tanya Rchel yang melihat ayahnya begitu kaget.
“Anakku begitu tampak menawan..”, ucap Dere.
“Ayah...” ucap Rachel sambil menahan malu.
“Suamiku kanapa kamu terdiam?”, ucap Rachel yang sambil menatap ke Radhis.
“Hah?”, ucap Radhis yang kaget karena dipanggil oleh Rachel.
“Seperti kata Ayah dan Ibu, kamu terlihat sangat canti
“Iya selamat malam”, jawab nenek Xion dengan begitu jutek karena dia masih belum bisa menerima Radhis.“Tolong jangan bikin malu aku untuk malam ini”, ucap nenek Xion lagi kepada Radhis.“Iya nek”, ucap Radhis dengan senyum penuh arti kepada nenek Xion.Dan disini Jhon yang berada disamping Sea ikut menerima tamu yang datang dia begitu terpanah melihat Rachel, melihat wanita yang sangat cantik anggun mempesona, selain itu saat dia menatap ke arah Radhis seketika mukanya diliputi amarah, kenapa oran gseperti Radhis bisa seberuntung ini mendapatkan Istri seperti Rachel.“Selamat datang”, ucap Jhon yang mencoba membuka pembicaraan dengan Rachel.“Iya terimakasih”, ucap Radhis menjawab.“Aku tak berbicara kepadamu!”, ucap Jhon seolah penuh emosi.Melihat sikap Jhon kepada Rachel dan Radhis, Ester langsung mengambil tindakan,“Eachel kamu sanga
“Jhon bisa kamu bawah temanmu ini pergi dari sini?”, ucap Radhis kepada Jhon.“Diam, aku tahu mana yang baik dan buruk, kau tidak perlu mengajariku”, ucap Jhon yang justru berkata kasar kepada Radhis.“Sudah teman-teman tinggalkan dia sendiri”, ucap Jhon kepada Teman-temannya.“Siapa dia berani memerintahmu?”,ucap Dari salah satu orang tadi yang melihat Jhon di perintah-perintah oleh Radhis.“Sudah, nanti saja, aku tak mau karena hal seperti ini acaraku jadi berantakan”, ucap Jhon kepada temannya.“Tuan, bisa tuan meningalkan tempat ini sekarang?”, ucap Ed dengan bersikap sedikit sopan.“Tuan Ed?”, ucap laki-laki itu.“Iya ini saya Ed Ackerley”, ucap Ed dengan raut mukanya yang datar membuat kesan wibawahnya.“Tuan Ed mari bergabung bersama kami”, ucap laki-laki itu.“Maaf nak, tapi Tuan Ed harus bersama saya
“Hei!!!!!!, Kalian!!!!! Hentikan video ini!!!!” teriak nenek Xion kepada pegawai hotel yang ada disana, termasuk para staf W.O.Segera roang orang itu langsung sibuk untuk mematikan proyektor yang menayangkan video itu.“Berhenti!!”, ucap Jhon kepada mereka.“Jhon kenapa?!!” ucap nenek Xion kepada Jhon.“Sebentar!! Aku ingin lihat!!”, ucap Jhon kepada nenek Xion.“Sayang, aku bisa menjelaskannya”, ucap Sea kepada Jhon.Disini Jhon mengabaikan Sea dia hanya melihat Video itu, mencoba mencari tau siapa laki-laki itu.“Oh sekarang aku paham!!”, ucap Jhon dengan keras.“Hoi Jhon calon istrimu sexy, dadanya begitu menggoda!”, ucap teman-teman Jhon yang di awal tadi menghina Radhis.“Bruak!!”, suara Proyektor yang dilempar kursi oleh nenek Xion.“Bubar!!” teriak nenek Xion.“Keluar kalian semua!
“Nenek!!!!, Ini semua nenek yang menyuruhku!!, kenapa nenek mellempar kesalahan kepadaku?!” ucap Sea dengan keras.Disini Tania makin tertawa bahagia, melihat dua orang itu saling menyalahkan, “Hey, kenapa kalian saling menyalahkan seperti itu?”, lanjut Tania tertawa.“Diam kau!”, ucap nenek Xion yang tak terima dengan perkataan Tania.“Sduah lah!!, ayo lanjutkan lagi!”, ucap Tania.“Aku bilang diam!!, penjaga!!, keluarkan dia!!”, ucap nenek Xion kepada beberapa orang penjaga yang ada disana.“Siapapun yang berani menyentuh keluarga tuan Radhis aka berurusan dengan orangku!”, ucap Ed dengan keras saat para penjaga itu mencoba untuk mnedekat kearah mereka.Seketika para penjaga itu mematung di tempat semula, dan berdiri tegak tak berani bergerak.“Maaf Nyonya.” Ucap penjaga itu kepada nenek Xion.“Dasar orang-orang tak berguna!!!”, uc
“Tapi ini sudah membuat keluarga kita malu Jhon!”, ucap Adney yang sebenarnya sudah tidak setuju jika Jhon masih dengan Sea.“Tapi bagaimanapun tentang anakku?”, ucap Jhon yang dengan polosnya seolah percaya dengan ucapan Sea.“Apa kamu yakin bahwa itu adalah anakmu?”, ucap Adaney kepada Jhon.“Sudah aku bilang aya, jika memang usian Satu minggu itu pasti ananku, karena Huang menghilang sudah cukup lama.. hampir 1 bulan sebelum Sea di pastikan hamil”, ucap Jhon.“Lebih baik kau dengarkan ucapan Ayahmu”, ucap Radhis yang tiba-tiba ikut berbicara kepada mereka.“Apa maksutmu?” Jhon berteriak kepada Adney.“Iya lebih baik kamu dengarkan ucapan dari Ayahmu”,ucap Radhis yang dengan santainya.“Radhis kenapa kamu berakata seperti itu?”, ucap RRAchel yang tidak mau jika Radhis menjadi orang yang mmenuduh tanpa bukti.“Jangan men
“Sudahlah sesaat lagi kalian akan mengerti”, ucap Radhis dengan tersenyum jahat kepada mereka.Sebenarnya Radhis bukanlah orang yang suka berbuat jahat terhadap orang lain, tapi dia paling tidak bisa menahan untuk membalas perlakuan orang yang sudah membuatnya sakit hati, terutama kepada orang yang sudah berbuat seenakknya kepada Istrinya.“Radhis bisa tidak kamu diam!!!”, ucap Marot kepada Radhis ayng sedari tadi tak mau berhenti untuk berbicara.“Hei! Rachel suruh suamimu diam!!”, bentak nenek Xion kepada Rachel yang dari tadi hanya melihat dan mencoba menyuruh Radhis untuk diam tapi tidak bisa.“Tolong jaga mulutmu!”, ucap Radhis dengan tenang tapi wajahnya tampak begitu dingin.Melihat Radhis berkata seperti itu nenek Xion kembali berucap lebih lagi,“Kenapa?!, dia adalah cucuku dan ini bukanlah kantor!, dan lagipula aku sudah tidak menjadi bawahan kalian lagi”, terang nen
“Dokter, saya mau tanya sama dokter”, ucap Adney dengan tatapan yang begitu serius dan tidak ada sedikitpun senyuman di raut wajahnya.“Apa benar anak dalam kandungan Sea adalah cucu saya atau anaknya Jhon?”, ucap Adney dengan gamblang.“Tuan tolong percayala, itu adalah cucu Tuan”, ucap nenek Xion sebelum dokter bicara.“Dokter saya mohon, dokter untuk meninggalkan tempat ini”, ucap nenek Xion masih mencoba merengek kepada Dokter itu, sementara Sea hanya menunduk karena malu.Sea sudah tidak tahu lagi sekarang, bahkan dengan adanya dokter disini adalah sesuatu yang sangat berbahaya untuk keluarganya, dan dia tak menyangka jika Radhis bisa mendatangkan dokter itu kesini.Kini Sea hanya menangis, dia terisak sendiri, dia meratapi nasibnya yang akan dia terima.“Begini terkait itu anak Tuan.... siapa tadi?”,“Jhon”, sahut Jhon menjelaskan namanya kepada Dokter.
“Saya mohon Tuan..”, ucap Marot.Menyadari kini sudah tidak ada harapan untuk menikah dengan Jhon, Sea segera berlutut di hadapannya dia benar-benar meminta maaf atas semuanya.Kini dia menangis sejadi-jadinya, “Maafkan aku...” ucap Sea sambil terisak.“Sudah Sea, cukup”, ucap Jhon dengan melihat ke arah Sea, sebenarnya Jhon masih memiliki rasa kepadanya tapi rasa sakit di hatinya benar-benar tidak bisa terobati lagi, “Maaf, semua nya harus berakhir disini”.“Ayo ayah, tante, kita pulang”, ucap Jhon yang melihat ke arah Adney dan Lisa.“Kalian dengar sendiri Jhon sudah memutuskan untuk mengakhiri ini”, ucap Adney kepada nenek Xion yang bersujud memegangi kakinya.“Jika kalian mengakhiri pernikahan ini bagaimana dengan nasib kami selanjutnya?”, ucap nenek Xion yang sudah mulai berpikir bahwa semua yang dia harapkan akan lenyap, bukan hanya kenyamanan tapi juga