Share

131. Depresi

Malam penuh tangis dan derita, Frankie dan Rose ditempatkan di dalam sel yang berbeda. Mereka terlihat begitu sangat menyedihkan dan terlihat seperti orang gila. 

“Hahaha aku wanita cantik dan cerdas. Tidak ada yang bisa mengalahkanku. Semenjak kecil aku selalu menang, dan hati ini pun juga aku pasti menang. Aku benci kekalahan!” Ucap Rose dengan suara yang sangat kacau. Ia tertawa terbahak-bahak meski air terus mengalir dari sudut matanya. 

Di detik selanjutnya ia menangis histeris sambil menjambak rambutnya sendiri, tetapi itu tak bertahan lama. Tawanya kembali menggelegar, “Hahaha siapa yang lebih cerdas dariku? Katakan ... hahaha mengapa kalian diam? Ayo katakan.”

Di luar sel, petugas lapas menertawakan Rose, “Dia belum menerima kenyataan kalau dirinya sudah tamat.”

“Itu akibatnya jika berani melawan Tuan Leo. Penjahat seperti mereka seharusnya dihukum mati dari dulu,” timpal petugas lapas lain

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sentosa Aji
sayang author klau Ros mati masih perawan Lo.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status