Home / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Tiga Lawan Untuk Arya

Share

Tiga Lawan Untuk Arya

last update Last Updated: 2025-02-25 11:52:38

Keadaan hening di halaman istana kerajaan ular hijau, semuanya orang menunggu siapa lawan pertama yang akan berani hadapi Arya.

"Kita harus memberikan luka padanya, aku tahu kita tidak akan menang dari dia. Tapi dengan melukai di satu titik aku yakin dia akan terluka parah," kata salah satu orang dari kelompok di depan Arya.

"Benar, saat dia sudah terluka orang ketiga akan selesaikan dan kalahkan dia."

"Iya. Seperti itulah yang aku maksud itu," ucap orang yang bicara itu.

"Kalau begitu aku yang duluan maju," kata pemuda bernama Seno.

"Baik, kau harus menyerang di satu titik saja, kami akan lihat, dimana kau menyerang," kata rekannya.

Tiga orang itu memang sudah dipilih akan jadi lawan bagi tantangan yang diberikan pada Arya, karena mereka bertiga lah yang pantas jadi pendamping putri Nagini, begitu lah menurut mereka.

"Bertahan yang lama Seno," kata rekannya memberikan peringatan pada Seno.

"Sudah pasti! Aku tidak mudah dia kalahkan," kata Seno yakin pada kemampuan yang dia miliki.

Hi
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Sang Penghancur Langit    Peringatan Ratu Narini

    "Ada apa ini?" Semua mata tidak berhenti menatap ke atas langit, dan tidak ada yang tahu apa sesungguhnya yang sedang dan apa yang akan terjadi.Ratu Narini berdiri dari kursi kebesaran yang di duduki, dan dia berdiri di halaman istana."Ada apa ini?" ucapnya dan seperti semua siluman yang ada, mereka menatap ke udara. Ratu Narini juga menatap ke atas langit."Pasti sesuatu akan terjadi, tapi apa?" gumam ratu Narini.Semuanya masih menunggu dan menatap perubahan langit yang semakin lama semakin gelap, bahkan suasana sudah seperti malam hari dan itu semakin mencekam menakutkan.Awan hitam itu tiba-tiba berubah menjadi merah, dan kembali sebuah kejutan bagi wajah kaget dan takut yang ada di bawah langit."Apa lagi ini?" teriak mereka tidak tahu harus berbuat apa.Cahaya merah yang ada di langit itu berubah menjadi gumpalan merah, dan semakin lama semakin besar, gumpalan merah itu bagaikan gumpalan kumpulan energi yang begitu besar."Ini tidak mungkin," kata ratu Narini kaget."Ada apa

    Last Updated : 2025-02-25
  • Sang Penghancur Langit    Berkah Petir

    Di tengah-tengah sebuah hutan yang cukup rimba, berdiri sebuah perguruan yang sudah cukup terkenal di dunia persilatan.Perguruan itu bernama Perguruan Matahari, dan itu merupakan perguruan yang sudah berdiri selama ratusan tahun. Selama ratusan tahun ini, Perguruan itu selalu berada di puncak dunia persilatan, namun sejak beberapa tahun belakangan ini, perguruan itu mulai alami kemunduran, karena mereka tak memiliki murid-murid berbakat.Selain itu, Ketua besar perguruan itu juga tidak sekuat ketua-ketua Perguruan sebelumnya, hingga ketua perguruan itu tak terlalu dihargai di dunia persilatan.Di salah satu sudut perguruan itu. Bukkkk!!Seorang pemuda berusia lima belas tahun didorong, hingga tubuhnya terjerembab ke jatuh ke tanah. "Dasar bodoh! Untuk apa kau berada di sini, jika tidak mampu bertahan dari kami?" "Apa salahnya?" teriak pemuda itu. Plakkkkkk!Jawaban untuk pertanyaan anak muda adalah sebuah tamparan yang sangat keras, saking kerasnya itu membuat seluruh tubuh anak

    Last Updated : 2024-10-26
  • Sang Penghancur Langit    Sangat Membingungkan

    Begitu bayangan misterius itu hilang, Arya langsung tersentak, dan bangun dari tempat tidurnya. Keringat dingin membanjiri sekujur tubuh anak muda itu, dan semua itu karena kejadian yang baru saja dia alami. "Hanya sebuah mimpi!" ucap Arya, dan kembali untuk tidur.Namun, saat ia rebahkan tubuhnya di tempat tidur, dia merasakan ada sesuatu yang mengganjal di punggungnya, dan itu membuat Arya membalikkan alas yang menutupi tempat tidur itu. Mata Arya terbelalak, karena itu adalah sebuah buku kecil yang cukup tebal, dan Arya pun mengambil buku kecil itu."Kitab ilmu kanuragan?" desis Arya tak percaya.Arya kembali ingat akan mimpi yang baru saja dia alami, dan kitab di tangannya seolah-olah menujukkan kalau itu bukan sekedar mimpi saja. "Apakah ini sungguh nyata?" gumam Arya.Arya membuka lembaran kitab itu, dan ia melihat jurus-jurus yang merupakan jurus tingkat tinggi di lembaran-lembaran kitab itu. "Apakah mungkin kalau yang aku alami bukan sebuah mimpi?" gumam Arya.Arya masih

    Last Updated : 2024-10-28
  • Sang Penghancur Langit    Kecurigaan Guru Sanjaya

    Diam-diam, Arya berlatih dengan mengunakan kitab yang diberikan pemuda misterius lewat mimpinya. Arya tahu perduli akan hari yang dingin, dan memilih untuk latihan di dalam hutan yang cukup luas itu. Hingga saat malam hari datang, barulah Arya kembali ke pondok Sanjaya, itu pun hanya sekedar untuk istirahat saja. "Hari ini sungguh melelahkan!" ucap Arya.Namun, dengan menggunakan kitab itu sebagai acuan untuk berlatih, Arya merasakan kalau dia mendapatkan peningkatan yang nyata.Kitab itu memang mengajarkan semuanya dari nol, hingga Arya merasa kalau semua yang dia latih saat ini benar-benar memulai dari awal lagi. Saat pagi hari, sebelum orang-orang yang menggangunya muncul, Arya kembali masuk ke dalam hutan, dan berlatih dasar-dasar ilmu kanuragan."Sebelum guru kembali, aku sudah harus tuntas dalam latihan dasar ini!" ucap Arya.Semua latihan dasar di kitab itu dipelajari oleh Wira, dari latihan memperkuat otot bawah, hingga semua ototnya dia latih. Dalam waktu satu purnama, t

    Last Updated : 2024-10-29
  • Sang Penghancur Langit    Latihan Perkuat Tangan

    Saat pagi hari, sebelum Arya bangun dari tidurnya, Sanjaya mengumpulkan banyak batu. Dari batu kecil hingga batu besar, yang mana semua batu itu dikumpulkan di belakang pondoknya. Suara batu-batu yang dikumpulkan, itu membangunkan tidur, Arya, dan bocah itu keluar dan melihat semua batu itu. "Guru, untuk apa semua batu ini?" tanya Arya. "Batu ini akan jadi sasaran latihanmu, Arya!""Batu jadi sasaran latihan?" kata Arya bingung. "Iya! Seperti yang sudah guru katakan kemarin, kau harus memperkuat kedua tangan dan kakimu bukan?""Terus?" Sanjaya tidak menjawab, namun dia menuju ke arah sebuah batu, dan langsung memukul batu itu, dan ia melakukan itu kembali tanpa tenaga dalam. Bammmmmmm!!Batu sasaran pukulan Sanjaya langsung hancur, dan itu terlihat di mata Arya. "Dengan hancurkan batu ini dengan pukulan, maka itu akan memperkuat tinjumu!" kata Sanjaya. Setelah itu, Sanjaya memegang erat sebuah batu, dan dengan satu kali tekan saja, batu itu hancur."Ini akan memperkuat peganga

    Last Updated : 2024-10-29
  • Sang Penghancur Langit    Ketidakadilan Ketua Perguruan

    Aura di tubuh Arya semakin menakutkan saat amarah ditubuhnya semakin tak bisa Arya tahan, dan itu membuat tiga orang yang menganggunya mulai menujukkan wajah yang pucat. "Kabur!" teriak Boim dan langsung balik badan sebelum dua rekannya mengikuti dirinya untuk kabur. Arya yang masih marah, merasa heran akan hal itu, namun ia tak sadari semua itu, tak sadari kalau tubuhnya mengeluarkan aura yang sangat menakutkan."Aku selamat, aku harap mereka tak lagi ganggu diriku," ucap Arya dan terduduk lemas di atas batu-batu yang berada di belakang pondok Sanjaya itu. Namun itu hanya sesaat saja, karena Arya langsung bangkit."Aku harus lebih kuat, jika tidak, aku akan selamanya berada dalam siksaan mereka!" ucap Arya. ***Perguruan Matahari, merupakan salah satu perguruan yang memiliki nama yang cukup besar di dunia persilatan.Saat ini, Perguruan Matahari dipimpin oleh Ki Badrun, seorang pendekar dengan tingkatan pendekar dewa tahap tiga.Namun, sesungguhnya tingkatan Ki Badrun itu hanya t

    Last Updated : 2024-10-29
  • Sang Penghancur Langit    Terusir

    Dengan tubuh yang penuh luka, Arya masuk ke dalam pondok Sanjaya, dan ia berbaring untuk sesaat di dalam pondok itu. Namun, Ki Badrun masuk, dan menarik tubuh pemuda berusia lima belas tahun itu."Apa lagi yang kau tunggu? Pergi dari sini!" teriak Ki Badrun."Aku akan menunggu Guru Sanjaya, kembali!" jawab Arya. "Tidak perlu! Di sini, atau tidaknya Sanjaya, kau akan tetap terusir dari sini!" bentak Guru Badrun.Bahkan dengan kasar, Ketua perguruan matahari itu menyeret tubuh Arya hingga sampai di belakang pondok Sanjaya itu. "Pergi dari sini!" teriak Ki Badrun dan lemparkan tubuh Arya hingga terlempar jauh. Arya hanya bisa menahan rasa sakit di tubuhnya, dan dengan menahan semua rasa sakit itu, Arya berjalan untuk menuju pintu keluar Perguruan itu. "Jangan coba-coba untuk lewat dari pintu Perguruan, pergi lewat hutan!" kata Ki Badrun lagi. Arya hanya bisa menarik napas, dan setelah itu, kaki mungil anak itu masuk ke dalam hutan, dan itu membuat Ki Badrun tersenyum puas. "Dengan

    Last Updated : 2024-11-05
  • Sang Penghancur Langit    Guru Yang Marah

    "Mungkin Tandui, tahu sesuatu tentang kepergian, Arya?" kata Sanjaya dan begitu dia keluar dari ruangan Ki Badrun dia langsung menuju ke rumah Guru Tandui, salah satu guru di perguruan matahari itu. "Arya, sesungguhnya kau ada dimana?" gumam Sanjaya menjadi gelisah."Selamat datang kembali, rivalku!" kata guru Tandui pada Sanjaya. Menyambut kedatangan orang yang dia anggap sebagai saingan di perguruan itu. "Kita sudah berumur Tandui, jangan anggap aku rival mu lagi!" kata Sanjaya."Sampai kapanpun kau adalah rival ku!" kata guru Tandui."Terserah padamu, Tandui. Eh, apa kau tahu muridku pergi kemana?" tanya Sanjaya."Mengenai itu ... !"Sanjaya melihat guru Tandui menyembunyikan sesuatu dari dirinya. Dan itu membuat Sanjaya curiga. "Ada apa, Tandui?" tanya Sanjaya."Muridmu mengacau!" kata Tandui."Mengacau? Apa maksudnya?" tanya Sanjaya."Setelah kepergianmu, dia membuat kekacauan di perguruan ini, dan setelah itu dia pergi, mungkin dia malu!" kata guru Tandui."Benarkah itu, Tand

    Last Updated : 2024-11-06

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    Peringatan Ratu Narini

    "Ada apa ini?" Semua mata tidak berhenti menatap ke atas langit, dan tidak ada yang tahu apa sesungguhnya yang sedang dan apa yang akan terjadi.Ratu Narini berdiri dari kursi kebesaran yang di duduki, dan dia berdiri di halaman istana."Ada apa ini?" ucapnya dan seperti semua siluman yang ada, mereka menatap ke udara. Ratu Narini juga menatap ke atas langit."Pasti sesuatu akan terjadi, tapi apa?" gumam ratu Narini.Semuanya masih menunggu dan menatap perubahan langit yang semakin lama semakin gelap, bahkan suasana sudah seperti malam hari dan itu semakin mencekam menakutkan.Awan hitam itu tiba-tiba berubah menjadi merah, dan kembali sebuah kejutan bagi wajah kaget dan takut yang ada di bawah langit."Apa lagi ini?" teriak mereka tidak tahu harus berbuat apa.Cahaya merah yang ada di langit itu berubah menjadi gumpalan merah, dan semakin lama semakin besar, gumpalan merah itu bagaikan gumpalan kumpulan energi yang begitu besar."Ini tidak mungkin," kata ratu Narini kaget."Ada apa

  • Sang Penghancur Langit    Tiga Lawan Untuk Arya

    Keadaan hening di halaman istana kerajaan ular hijau, semuanya orang menunggu siapa lawan pertama yang akan berani hadapi Arya."Kita harus memberikan luka padanya, aku tahu kita tidak akan menang dari dia. Tapi dengan melukai di satu titik aku yakin dia akan terluka parah," kata salah satu orang dari kelompok di depan Arya."Benar, saat dia sudah terluka orang ketiga akan selesaikan dan kalahkan dia.""Iya. Seperti itulah yang aku maksud itu," ucap orang yang bicara itu."Kalau begitu aku yang duluan maju," kata pemuda bernama Seno."Baik, kau harus menyerang di satu titik saja, kami akan lihat, dimana kau menyerang," kata rekannya.Tiga orang itu memang sudah dipilih akan jadi lawan bagi tantangan yang diberikan pada Arya, karena mereka bertiga lah yang pantas jadi pendamping putri Nagini, begitu lah menurut mereka."Bertahan yang lama Seno," kata rekannya memberikan peringatan pada Seno."Sudah pasti! Aku tidak mudah dia kalahkan," kata Seno yakin pada kemampuan yang dia miliki.Hi

  • Sang Penghancur Langit    Rencana Ki Bara

    Putri Nagini sejenak menatap Arya kencana, dia tidak suka dengan kejujuran dari perkataan Arya."Dan satu lagi tuan putri, aku pernah bilang jika aku sudah memiliki seorang istri, jadi jangan sampai istriku celaka hanya karena kecemburuan yang ada pada dirimu, nantinya," kata Arya peringatkan putri Nagini.Kembali, gadis itu ular itu diam. Dia sesungguhnya tidak ingin terima jika Arya sudah menikah. Tapi sebelum dia ucapkan apa-apa, Arya sudah buat penegasan sendiri."Aku harap tuan putri, pahami apa yang aku maksud tadi," kata Arya."Aku akan coba pahami, tapi itu jika kau adil menjadi seorang suami," kata putri Nagini."Aku tidak tahu apakah aku akan adil atau tidak, tapi aku akan berusaha," jawab Arya.Arya tinggalkan putri Nagini dan masuk ke dalam kamarnya, dia melepaskan rasa lelahnya setelah selesaikan semua yang dia inginkan di lima lorong istana."Belum selesai masalah yang satu, sudah datang masalah yang baru. Aku tidak menyangka jika air mata dewa ini akan jadi masalah yang

  • Sang Penghancur Langit    Akhir Bulan Merah

    Setelah lelaki tua itu selesai bicara dengan Arya, suasana berubah menjadi gelap, dan gemuruh terdengar. Itulah akhir dari bulan purnama merah yang sedang terjadi di atas langit."Selamat tinggal anak muda, ingat semua janjimu itu," kata lelaki tanpa nama itu."Pasti kek, Arya pasti akan ingat semua yang sudah Arya janjikan," kata Arya.Setelah itu keadaan pun berubah, Arya tidak lagi berada di dalam lorong ke lima, tapi berada di atas, lebih tepatnya Arya sudah di hadapan para penonton yang melihat keadaan dari atas."Arya!"Putri Nagini, begitu melihat pujaan hatinya keluar dari lima lorong istana langsung berlari dan memeluk erat tubuh pemuda itu."Aku tahu Arya, kau tahu pasti kembali, aku selalu tahu itu," kata Nagini dengan isak tangis air mata yang membasahi pakaian kuning emas Arya kencana."Tuan putri, jangan membuat malu!" kata Arya."Tidak Arya, aku tidak akan malu!" kata putri Nagini yang sedikitpun tidak mau lepaskan pelukan dari Arya.Arya tidak dapat lagi untuk memaksa

  • Sang Penghancur Langit    Air Telaga Mata Dewa

    Lestari kaget saat Arya mengucapkan sesuatu, yaitu dia ingat dengan tujuannya datang ke lorong ke empat itu.Plakkkkkk!!Arya menampar tubuh lestari dengan sangat keras."Apa yang sudah kau lakukan pada diriku?" bentak Arya."Arya! Apa kau lupa, aku ini adalah Lestari, seorang bidadari yang sudah kau pilih!" kata Lestari."Pilih? Aku tidak pernah kenal dengan dirimu!" bentak Arya."Tidak! Ini tidak boleh terjadi!" kata Lestari sangat histeris.Aaaaaaaaaaaaaa!!Lestari semakin histeris karena Arya tidak kenal dengan dirinya."Ini semua, taman ini, danau ini, apa kau lupakan semua itu?" tanya Lestari dan kembali tunjukkan keindahan danau buatan dari jurus ilusi lestari."Danau apa? Taman apa? Yang aku lihat hanyalah lorong gelap yang tidak berarti!" bentak Arya."Tidak! Ini tidak boleh terjadi, aku tidak boleh gagal!" kata Lestari.Haaaaaaaaaaa!!Lestari menyerang dengan cakar yang tajam.Bammmmmmmmm!!Arya meninju cakar dari Lestari dan itu membuat gadis penyamar itu terdorong dan mer

  • Sang Penghancur Langit    Ilusi Tingkat Tinggi

    Hawa sejuk langsung menerpa Arya begitu dia masuk ke lorong yang ketiga, dan Arya tidak tahu jika sesungguhnya dia sudah masuk ke lorong yang keempat.Saat gerbang lima lorong terbuka, sesungguh lorong pertama tidaklah ada, yang ada adalah lorong kedua, itu yang membuat banyak nyawa yang tidak dapat diselamatkan.Arya merasakan hawa yang indah, hawa yang begitu menyenangkan hatinya, dan itu Arya nikmati.Satu tangan halus menarik tangan Arya, dan membawa anak muda itu untuk memasuki sebuah rumah yany begitu bagus."Apa ini?" tanya Arya bingung.Arya seolah berada dalam hipnotis, tidak dapat kendalikan dirinya sendiri, dan Arya seolah ikuti apa kemauan dari hawa sejuk itu.Arya dibawa duduk ke sebuah meja, dan disungguhkan dengan minuman yang begitu menyegarkan tenggorokan Arya."Inikah surga?" gumam Arya dan begitu menikmati segala suguhan yang sudah ada dihadapannya."Apakah kau menikmati semuanya anak muda?' Satu suara yang begitu lembut terdengar di telinga Arya, dan Arya tak mamp

  • Sang Penghancur Langit    Melawan Manusia Bertanduk

    Adu pedang antara Arya dan manusia bertanduk masih berlanjut di lorong kedua dan Arya terlihat kalah dalam adu pedang itu.Tranggggg!!Manusia bertanduk kembali mengayunkan golok besarnya, dan Arya menahan, tapi kembali tenaga besar di tunjukkan oleh manusia bertanduk itu, dan itu membuat Arya harus menunduk, bahkan membuat Arya harus bertumpu di lantai lorong kedua.Crasssssss!!Pelan-pelan golok di tangan manusia bertanduk melukai pundak Arya kencana, dan itu mengeluarkan rasa perih bercampur darah.Haaaaaaaaaaa!!Arya mendorong keras golok manusia bertanduk itu, dan lemparkan pedang pemberian ki Bara pada manusia bertanduk itu.Tranggggg!Manusia bertanduk menepis pedang lemparan Arya dengan goloknya, dan itu membuat Arya tanpa senjata."Tanpa senjata kau akan kalah!" kata manusia bertanduk itu."Aku tanpa senjata, siapa bilang?" ucap Arya.Manusia bertanduk menatap tajam pada Arya, dan heran dengan ucapan Arya.Haaaaaaaaaaa!"Pedang urat petir!" teriak Arya.Jledaaarrrrrrr!Pedang

  • Sang Penghancur Langit    Lorong Kedua

    Arya berjalan di dalam lorong kedua dari lima lorong yang harus Arya lalui untuk sampai di telaga mata dewa."Anak muda! Apakah kau mau lanjut atau menerima hadiah sebuah mustika ini?"Satu suara tanpa wujud terdengar di ruangan itu, dan itu mengejutkan Arya, karena Arya tidak merasakan sedikitpun pancaran energi dari suara itu.Tidak hanya itu, di hadapan Arya juga jatuh sebuah mustika berwarna putih pekat, dan itu sangat menarik perhatian Arya."Itu adalah mustika angin, bukankah istrimu berelemen angin, pasti itu sangat berguna!" kata suara itu lagi.Arya kaget, dia tidak menyangka jika suara itu tahu tentang istrinya, lembayung senja."Aku ataupun istriku tidak butuh mustika ini, aku akan lanjutkan," jawab Arya.Mustika di hadapan Arya hilang begitu Arya menolak mustika itu, dan begitu juga dengan suara itu, tak terdengar lagi ada sahutan dari suara itu.Arya meneruskan langkah kakinya, dia merasakan ada energi kuat di depan sana."Apa yang akan aku hadapi di dalam sana?" tanya Ar

  • Sang Penghancur Langit    Memasuki Lorong Kedua

    Semua orang termasuk Arya dan Bargo melompat ke arah tubuh Ki Santana yang sudah sekarat."Jaga dia Bargo!" kata Arya."Tidak, aku ingin bertarung bersama denganmu, Arya!" tolak."Tapi Bargo!""Tidak, aku tidak peduli lagi padanya, kau sudah tunjukkan kepedulian mu, tidak hanya padaku, tapi juga pada orang lain!" kata Bargo."Baik, tapi kau harus hati-hati!" kata Arya.Bargo berada di samping Arya, mereka berdua melawan makhluk bermata merah itu dengan kerja sama yang bagus.Bammmmmmmmm!!Arya menjatuhkan satu makhluk bermata merah, tapi meskipun Arya sudah bunuh satu, tapi jumlah mereka seolah belum berkurang.Selalu saja ada yang pendekar tewas yang membuat jumlah mereka terus bertambah."Ki Bara, apa benar jika mereka semua tidak mati maka gerbang keluar lorong ini tidak akan terbuka?" tanya Arya dengan suara yang keras."Benar Arya, itu memang yang aku tahu!" jawab Ki Bara."Baiklah, saatnya meningkatkan kekuatan," ucap Arya.Haaaaaaaaaaa!Arya meningkatkan kekuatan tenaga dalamny

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status