Share

Tabib Yo

last update Last Updated: 2025-03-01 21:46:16

"Apa yang kau inginkan ke istana ini?"

Prajurit kerajaan manusia air menahan langkah tabib Yo Han yang mendapatkan undangan dari putri Claire.

"Aku mendapatkan undangan dari tuan putri Claire," jawab tabib Yo.

"Apakah kau buat masalah lagi untuk tuan putri?"

"Tidak tuan, tidak! Aku sungguh tidak bermaksud membuat masalah," jawab tabib Yo Han.

Meskipun tabib Yo Han tidak pernah bersalah, tapi demi menjaga nama baik kerajaan, selalu saja tabib Yo yang disalahkan jika semua masalah yang ditimbulkan oleh putri Claire terendus masyarakat luas.

"Jangan coba-coba buat masalah lagi dengan tuan putri, ingat! Yang mulia raja Neptun sudah ingatkan dirimu!" kata prajurit itu dan membiarkan tabib Yo untuk masuk ke istana kerajaan.

Kehadiran tabib Yo, dan yang langsung menuju kamar putri Claire mendapat perhatian dari kakak putri Claire, putri Clara.

"Untuk apa tabib Yo datang lagi ke istana ini? Apa dia membuat mau masalah lagi untuk adik Claire?" tanya Clara dalam hatinya.

Saat Clara ingin mengej
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Sang Penghancur Langit    Membawa Dari Istana

    Putri Claire diam, dia tidak mampu untuk tidak menutupi rasa terharunya karena perhatian yang diberikan oleh kakaknya itu, putri Clara."Kak, Claire akan ceritakan sesuatu yang mungkin akan membuat Claire di bunuh ayah!" kata putri Claire."Apa maksudmu? Ayahanda tidak akan membunuhmu meskipun kau buat masalah besar," kata putri Clara."Tapi ini masalah yang besar," kata putri Claire."Katakan saja pada kakak," kata putri Clara.Putri Claire tidak menjawab, tapi dia membuka pintu kamar rahasianya, dan membawa putri Clara ke dalam kamarnya itu."Siapa dia Claire?" tanya putri Clara berteriak keras."Jaga suara, Kakak!" kata putri Claire yang kaget karena kakaknya berteriak karena kaget."Siapa dia?" "Aku tidak tahu kak, tapi saat kau berenang ke permukaan aku melihat dia, jadi kau tolong serta bawa dia ke istana ini," jawab putri Claire."Kenapa kau sangat ceroboh, Claire," kata Clara bingung dengan kecerobohan adiknya."Claire tidak tega kak, dari pada Claire bawa ke daratan, malah b

    Last Updated : 2025-03-02
  • Sang Penghancur Langit    Sadarkan Diri

    Tangan tabib Yo gemetar saat memegang kitab itu, kitab yang sampulnya tertulis, kitab seribu satu pengobatan dan racun."Sungguhlah ini kitab yang maha lengkap itu?" tanya tabib Yo dan membuka lembaran demi lembaran kitab itu.Wajahnya begitu antusias saat membaca isi kitab itu, dan dia sampai geleng kepala karena begitu detailnya penjelasan di kitab itu."Siapa anak muda ini? Apa dia juga ahli dalam ilmu pengobatan? Atau sesungguhnya dia ini seorang tabib?" tanya tabib Yo sambil melihat pemuda yang berpakaian kuning emas itu."Aku akan gunakan kitab ini untuk obati dirinya, tidak ada salahnya, sebaiknya itu memang yang aku lakukan," kata tabib Yo.Tabib Yo membuka setiap lembaran kitab itu, dan mencari tentang luka yang diderita pemuda itu."Ini dia," kata tabib Yo sambil tunjuk sebuah tulisan di kitab itu."Ramuan ini akan aku coba untuk obati luka pemuda ini, aku ingin lihat sehebat apa kitab yang katanya paling hebat di alam ini," kata tabib Yo.Selama dua hari tabib Yo terus menc

    Last Updated : 2025-03-02
  • Sang Penghancur Langit    Hanya Ingat Diri Sendiri

    Arya menatap botol kecil berisi air yang ada tangannya. Arya coba ingat apa fungsi dari air di dalam botol itu."Aku sungguh tidak ingat apa ini, tapi aku harap ini bukan racun!" kata Arya dan kembalikan botol itu ke buntalan miliknya."Mungkin aku kehilangan ingatan saat ini, tapi aku tidak lupakan siapa diriku, aku tahu jika aku seorang pangeran. Tapi aku tidak ingat sedikitpun tentang orang lain!" kata Arya.Arya memang selalu ingat siapa dirinya, bahkan sampai yang detail Arya tak ingat tentang dirinya, tapi Arya tidak ingat satupun orang lain yang pernah ada bersama dengan dirinya."Mungkin butuh waktu," ucap Arya.***Arya semakin hari semakin memiliki kesembuhan pada luka dalam dan luka luarnya. Dan wajah tampan Arya semakin terlihat saat luka di wajahnya hilang."Arya, tubuhmu memang sangat istimewa," puji tabib Yo."Istimewa?" tanya Aryam"Benar! Kau memiliki tubuh yang sangat kuat, dan mampu obati diri sendiri.""Benarkah itu, paman Yo?" tanya Arya."Benar, meskipun aku tida

    Last Updated : 2025-03-03
  • Sang Penghancur Langit    Dendam Manusia Ikan

    Pertemuan dengan Arya yang sudah sembuh dari luka luar, yang menujukkan wajah tampannya membuat putri Claire tidak tenang, ingin rasanya dia kembali datangi Arya di rumah tabib Yo.Tapi perkataan kakaknya, putri Clara membuat putri Claire menjadi gelisah, dia menjadi takut jika raja Neptun tahu maka Arya akan berada dalam bahaya."Sepertinya memang aku dan Arya tidak mungkin bersama, tapi aku juga tidak ingin Arya mati disini, dia harus keluar dari pulau ini," ucap putri Claire bicara sendiri.Tapi, mengeluarkan manusia dari pulau manusia ikan tanpa diketahui penjaga adalah hal yang sulit.Jika hanya putri Claire, mungkin dia masih bisa membuat alasan, tapi jika dengan Arya akan sangat sulit. Dalam satu kali lihat penjaga pulau akan tahu jika Arya adalah manusia daratan."Tidak mungkin juga Arya akan selamanya disini, bersembunyi di rumah tabib Yo."Putri Claire terus berpikir."Saat ini masih mungkin menahan dia karena lukanya, bagaimana jika dia sudah sembuh? Pasti dia ingin bebas j

    Last Updated : 2025-03-03
  • Sang Penghancur Langit    Menculik Dua Putri

    Dua orang gadis berjalan dengan wajah yang sumbringah, dan keduanya bercanda di tengah kota manusia ikan yang sudah semakin sepi.Dua gadis itu adalah dua gadis dari kerajaan ikan, putri Claire dan putri Clara. Mereka berdua berniat mendatangi rumah tabib Yo Han untuk melihat Arya.Whusssssssss!!Satu bayangan melintas di hadapan mereka, dan itu membuat keduanya diam di tempat, tidak berani untuk bergerak."Bayangan apa tadi kak Clara?" tanya putri Claire."Aku juga tidak tahu, Claire. Tapi sepertinya bayangan yang sangat menakutkan," jawab putri Clara.Keduanya masih diam, tidak berani melangkah karena rasa takut yang menyergap keduanya."Kita kembali saja, Claire!" kata putri Clara."Iya, besok saja kita temui Arya!" kata putri Claire.Putri Clara berjalan, tapi putri Claire tetap tidak bergerak dari tempatnya."Kenapa kau diam, Claire? Apa kau tidak ingin kembali?" "Aku ingin segera kembali kak, tapi aku tidak dapat gerakkan tubuhku!" jawab gadis itu."Apa? bagaimana mungkin?" kat

    Last Updated : 2025-03-04
  • Sang Penghancur Langit    Menangkap Tabib Yo

    Brakkkkkkk!!Pintu rumah tabib Yo hancur berantakan saat panglima kerajaan sampai di rumahnya untuk kedua kalinya.Tabib Yo Han yang sedang istirahat kaget dan langsung berlari ke ruang depan."Ada apa ini?" bentak tabib Yo Han.Plakkkkkk!!Bammmmmmmmm!"Satu pukulan keras hantam tubuhnya, dan itu membuat tabib Yo jatuh terjungkal dengan luka yang cukup parah."Seret dia ke istana!" kata panglima yang datang untuk menangkap tabib Yo Han.Dua pengawal melaksanakan perintah tabib Yo Han, dan mereka menyeret tubuh tabib Yo tanpa sedikitpun merasa iba pada tabib tua itu."Apa salahku, aku tidak melakukan apapun!" teriak tabib Yo."Bicara saja nanti pada yang mulia raja Neptun!" kata panglima kerajaan dan terus membawa tabib Yo menuju istana.Arya yang belum sembuh total melihat semua itu, dan kaget karena tabib yang obati dirinya kini ditangkap."Apa yang sedang terjadi disini?" gumam Arya.Arya tidak berani ikut campur karena dia belum memiliki tenaga yang cukup. Baginya saat ini kembali

    Last Updated : 2025-03-04
  • Sang Penghancur Langit    Pertarungan Ayah dan Anak

    Tapi, belum juga ada panglima yang bergerak, sudah datang sekumpulan orang dari arah selatan dengan pakaian yang berantakan."Hahahaha! Raja Neptun! Tidak usah mencari putrimu, mereka ada di tanganku!" teriak King Roza dengan suara yang penuh dengan tenaga dalam.Raja Neptun menatap ke arah suara itu, dan memang yang datang adalah king Roza dan seluruh anak buahnya.Raja Neptun berjalan ke arah king Roza dan dia berjalan dengan rasa geram yang tinggi pada pemberontak itu."Apa yang kau inginkan keparat?" maki raja Neptun."Tahta dan mahkota mu itu!' jawab king Roza."Kembalikan kedua putriku, dan kau akan dapatkan apa yang kau inginkan!" kata raja Neptun."Hahahaha! Tidak semudah itu yang aku inginkan, aku juga inginkan kau berkelahi dengan putramu, pangeran Jupiter!" kata king Roza pada raja Neptun."Apa maksudmu? Aku tidak inginkan itu!" bentak raja Neptun."Artinya kau inginkan mereka tewas?" kata king Roza dan menunjuk ke arah kejauhan.Di kejauhan, terlihat putri Claire dan putri

    Last Updated : 2025-03-05
  • Sang Penghancur Langit    Energi Yang Menyembuhkan

    Tabib Yo, setelah dibebaskan dari tiang gantungan langsung berlari kencang ke arah rumahnya."Ini saat yang tepat untuk membawa pemuda itu keluar dari pulau ini, saat seperti ini pasti penjaga pulau ini tidak pikirkan orang lain selain kerajaan dan keadaan negeri ini," gumam tabib Yo.Tabib Yo langsung masuk ke kamar Arya, tidak pedulikan dengan keadaan rumahnya yang berantakan.Tapi saat dia masuk ke kamar Arya, yang dia lihat adalah tubuh Arya yang tidak sadarkan diri."Apa lagi yang terjadi dengan anak muda ini?" gumam tabib Yo dan memeriksa kondisi Arya."Apa ini? energi besar apa ini?" gumam tabib Yo dan menjauh dari tubuh Arya.Saat tabib Yo memeriksa kondisi Arya, dia merasakan di dalam tubuh Arya mengalir energi yang begitu besar, energi yang menakutkan."Siapa sesungguhnya dia?" gumam tabib Yo yang semakin penasaran dengan identitas Arya.Tabib Yo tidak berani untuk memeriksa kondisi Arya, bahkan tidak berani untuk alirkan tenaga dalam. Tabib Yo takut terjadi benturan energi

    Last Updated : 2025-03-05

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    Menjaga Kecurigaan Intan

    Di dalam ruangan Tetua Chu Cai, Ki Barata dan pemilik rumah megah itu duduk dengan posisi yang berhadapan."Sungguh satu keberhasilan karena kita bisa mendapatkan tubuh es bulan!" kata Tetua Chu Cai."Iya, dan aku rasa kau harus mengambil kekuatan es bulan itu, Chu Cai!" kata Ki Barata. "Kau tidak ingin kekuatan di tubuh gadis itu, Barata?" tanya Tetua Chu Cai."Bagaimana mungkin aku tidak inginkan tubuhnya? Namun elemen yang aku miliki tidak bisa memiliki tubuh es bulan itu! Aku memiliki elemen api, dan itu pasti berlainan elemen dengan tubuh es bulan itu!" kata Ki Barata. "Kau benar juga, Barata!" kata Tetua Chu Cai."Aku tidak ingin melepaskan kesempatannya kita untuk hidup abadi, setelah ini bantu aku menemui seseorang, dia memiliki tubuh petir!" kata Ki Barata. "Pemilik tubuh petir juga sudah terlihat?" kata Tetua Chu kaget. "Iya, dan aku yakin, pemuda itu akan datang kemari! Dia mengenal pemilik tubuh bulan es itu!" kata Ki Barata. "Tenang saja, setelah aku kuasai kemampuan

  • Sang Penghancur Langit    Chu Cai Si Kaya

    Tetua Chu Cai membawa Ki Barata, dan Intan ke sebuah bangunan yang sangat besar, dan megah. Dan itu tak ubahnya sebuah istana yang indah. "Kau tinggal di sini, Chu Cai?" tanya Ki Barata tidak percaya. "Hahahaha, apakah kau pikir aku akan duduk tenang, dan tak mencari harta? Itu tidak mungkin, Barata!" kata Tetua Chu Cai."Tapi semua ini tidak mungkin bisa kau dapatkan hanya dalam waktu yang singkat!" kata Ki Barata. "Bodoh, tiga puluh tahun bukan waktu yang singkat!" kata Tetua Chu Cai."Tetap saja, untuk kumpulkan harta sebanyak ini tidak mungkin bisa dilakukan hanya dalam waktu tiga puluh tahun saja!" kata Ki Barata."Lupakan soal itu, untuk saat ini kau dan dia tinggal di sini! Anggap ini rumahmu juga!" kata Tetua Chu Cai."Luar biasa!" kata Ki Barata yang masih tidak bisa menutupi rasa kagum akan pencapain Tetua Chu Cai itu.Saat Tetua Chu Cai datang, belasan pelayan datang dan mereka berikan hormat pada Tetua Chu Cai, pemilik rumah besar itu."Siapkan dua kamar di lantai atas!

  • Sang Penghancur Langit    Simbol Tengkorak di Langit

    Dua ekor kuda dengan penunggang kuda yang terlihat adalah pasangan kakek dan cucunya sama-sama memacu kuda mereka dengan kecepatan yang tinggi. Orang yang ada di depan, selemah lelaki tua yang seluruh rambutnya sudah memutih, namun itu tak membuat pergerakan lelaki tua itu dalam mengendalikan kudanya terlihat lemah. Dan di sampingnya, seorang gadis cantik dengan pakaian kuning, dan rambut yang panjang, dia berada tepat di samping lelaki tua itu. Keduanya sama-sama memacu kuda, dan sama-sama menuju ke satu tujuan yang mungkin hanya lelaki tua itu akan kemana tujuan mereka. Kedua orang itu adalah, Ki Barata, dan Intan. Yang mana saat ini Intan sudah sepenuhnya percaya pada Ki Barata. Hingga akhirnya, mereka berdua tiba di sebuah padang rumput yang cukup hijau dan luas. "Ini tempatnya!" kata Ki Barata dan hentikan laju kudanya. Ki Barata yang berhenti secara tiba-tiba membuat Intan bingung, dan ia menatap ke arah lelaki tua itu. "Ki Barata, kenapa kita berhenti?" tanya Intan."Ak

  • Sang Penghancur Langit    Informasi Dari Ketua Noat

    Setelah mengetahui kalau Arya diutus oleh Putri Gut, Ketua Noat tidak memiliki pilihan, dan mau tak mau dia menerima kedatangan anak muda itu di perguruan yang ia pimpin itu.Ketua Noat membawa Arya ke sebuah ruangan, dan mereka duduk berhadapan dalam situasi yang tegang. Satu hal lain yang membuat Ketua Naot bersedia menerima kedatangan Arya karena dia sudah merasakan kekuatan anak muda itu. Ketua Noat ikut merasakan getaran karena kekuatan dari teriakan Arya itu, dan itulah juga jadi alasan yang membuat ia menerima kedatangan Arya "Katakan apa yang diinginkan oleh Putri Gut dari aku?" tanya Ketua Noat. "Yang Pertama, aku minta maaf, karena sudah memaksa Ketua Besar untuk menerima diriku di sini!" kata Arya. Permintaan maaf Arya itu membuat Ketua Noat tersenyum, dan ketegangan itu langsung hilang karena sikap sopan dari anak muda itu. "Kemudian yang kedua, tuan putri tidak meminta apa-apa dari ketua, tapi aku membutuhkan beberapa jawaban dari pertanyaan yang ingin aku ajukan pa

  • Sang Penghancur Langit    Tak Mau Bertemu

    Dengan kuda yang dia tunggangi, Arya melesat meninggalkan hutan, dan ia memilih untuk ikuti jalan yang ada di depannya.Arya beruntung karena jalan itu merupakan jalan tunggal, dan jalan satu-satunya yang ia lalui hingga ia tak merasa bingung selama dalam perjalanan itu.Satu hari satu malam Arya berada dalam perjalanan, dan yang dia lalui hanya jalanan tanpa pernah melihat sebuah desa apalagi sebuah kota. "Apakah di negeri ini tidak ada kota atau sebuah desa?" kata Arya bingung akan hal itu. Bahkan saat hari akan sore, Arya tetap tidak melihat sebuah desa, padahal ia sudah butuh tempat yang tenang untuk istirahat."Manusia!" kata Arya. Di kejauhan, mata Arya melihat ada dua orang yang sedang berjalan kaki, dan Arya memilih untuk mendatangi mereka. Arya segera turun dari atas kudanya, dan mendekati kedua orang itu."Mohon maaf, apakah ada desa yang dekat do sekitar hutan ini?" tanya Arya. "Tidak ada anak muda! Tapi jika kau ingin istirahat, kau bisa datangi Perguruan Mawar Kuning

  • Sang Penghancur Langit    Bandit Hutan

    Kusir Kereta Kuda yang membawa Putri Gut terus memacu kereta kuda itu hingga mereka masuk ke dalam hutan. Arya yang berada di bagian belakang kereta kuda itu semakin curiga, dan ia yakin kalau kusir kereta itu tidak bisa untuk dipercaya."Kita istirahat!" teriak Arya dan memacu kuda hingga berada di samping Kusir Kereta Kuda itu."Tidak bisa, kita harus keluar dari hutan ini, barulah kita istirahat!" kata Kusir Kereta Kuda itu. "Kita harus istirahat!" kata Arya. Namun Kusir Kereta Kuda itu masih saja memaksa kuda yang menarik kereta kuda untuk berlari, hingga mereka sampai di tengah-tengah hutan itu. "Baiklah, kita istirahat!" kata Kusir Kereta Kuda dan ia menarik tali pekana kuda.Huppppp!!Dan setelah itu, dia melompat dari kursi kusir kereta kuda, dan ia memperlihatkan ilmu meringankan tubuh yang cukup tinggi. "Siapa kau sebenarnya?" tanya Arya ingin tahu. Kecurigaan pada Kusir Kereta Kuda itu semakin besar, dan itu membuat Arya jadi waspada."Keluar kalian semua!" teriak Kus

  • Sang Penghancur Langit    Kecurigaan Pada Kusir Kereta Kuda

    Beberapa hari setelah Ki Barata dan Intan sampai di Negeri Burma, kapal yang membawa Putri Gut dan pengawalnya, serta Arya pun tiba Negeri yang cukup besar itu. "Mari kita turun, Arya! Setelah itu kita akan lanjutkan perjalanan menggunakan kereta kuda!" kata Putri Gut. "Baik, Tuan Putri!" kata Arya. Putri Gut kembali kenakan topeng untuk menutupi wajahnya, dan itu dia lakukan untuk mengurangi masalah karena wajahnya yang cukup cantik dan menarik perhatian orang-orang."Cari sebuah kamar penginapan, aku akan istirahat sebelum kita lanjutkan perjalanan ke ibu kota!" kata Putri Gut pada salah satu pengawalnya. "Baik, Tuan Putri!" kata salah satu pengawalnya dan segera mencari penginapan yang pantas untuk Putri Kedua dari Raja Burma itu. Putri Gut menunggu, dan memilih untuk duduk di sebuah kursi yang kosong, yang mana dua pengawal, dan Arya mengawasi Putri Gut. Tidak berapa lama, pengawal yang mencari kamar itu kembali datang, dan ia katakan kalau sudah menyewa kamar untuk tempat i

  • Sang Penghancur Langit    Merusak Pikiran Intan

    Selama dalam perjalanan menuju Negeri Burma, Arya selalu saja berada di geladak kapal, dan menunggu kapan mereka akan tiba di Negeri itu. "Dari keterangan yang diberikan oleh Baju Kijang Emas, masih ada empat baju pelindung yang harus aku cari, dan keberadaan baju pelindung itu ada dua di Negri Burma! Aku harap menemukan petunjuk tentang hal itu!" kata Arya. Arya merasa mendatangi Negeri Burma merupakan sebuah takdir, dan ia yakin dia baju pelindung yang ada di Negeri Burma pun pasti ditakdirkan untuk dia miliki. Saat Arya menatap ke arah lautan, saat itulah Putri Gut datang dan berdiri di samping anak muda itu."Apa yang kau pikirkan, Arya?" tanya Putri Gut. "Sudah jelas aku memikirkan sahabatku, Tuan Putri! Aku harus mencari dia," kata Rangga Satria."Aku akan berikan kau sedikit petunjuk!" kata Putri Gut."Petunjuk apa itu, Tuan Putri?" tanya Arya. "Datangi Perguruan Mawar Kuning, jumpai Ketua Noat, dia pasti tahu sesuatu!" kata Putri Gut. "Dimana Perguruan Mawar Kuning itu,

  • Sang Penghancur Langit    Tinggalkan Negeri Malaya

    Peerempuan berkerudung kuning itu keluar dari kedai bersama dengan pengawalnya.Ke tujuh orang dengan warna kulit yang cukup berbeda dengan penduduk negeri Malaya itu memasuki kedai yang lain."Mana orangnya?" tanya perempuan itu."Itu tuan putri!" jawab panglima Cun dan menunjuk nakhoda Rundi.Perempuan itu mendekati nakhoda Rundi dan duduk tanpa diminta."Apakah tuan nakhoda yang akan membawa kapal menuju negeri Burma?" tanya perempuan itu."Benar nona, apa nona rekan dari dia?" tanya nakhoda Rundi menujuk panglima Cun."Benar! Dan aku yang menyuruh dia untuk mencari kapal, apakan benar jika kapal itu ada, tapi kekurangan penumpang?" tanya perempuan itu."Benar nona, bahkan sampai sekarang baru satu penumpang yang akan menuju negeri Burma, tidak mungkin aku berangkat hanya dengan tujuh atau delapan penumpang saja, kecuali kalian membayar lebih," kata nakhoda Rundi."Berapa yang kau inginkan?" tanya perempuan berkerudung kuning itu."Berapa ya? Aku tidak dapat memastikan berapa nona,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status